12. Lamaran Buat Abi Lagi

Dua hari sudah Abi mendekam di kamarnya setelah kejadian pengkhianatan kekasihnya, Arka. Panggilan, SMS, WA dari Arka Abi abaikan begitu saja. Dalam kamus Abi tidak ada kata maaf bagi seorang pengkhianat. Karena menurut Abi pengkhianat adalah suatu penyakit yang tidak akan ada obatnya.

Dan hari minggu yang tenang ini harusnya adalah hari ketiga ia bersemedi. Tapi mau tidak mau sepertinya Abi harus mengakhiri semedinya karena dipagi hari yang cerah ini ia bisa mendengar keributan dari bawah sana.

Ia melirik jam dindingnya. Jam 9 pagi.

"Siapa yang datang bertamu pagi-pagi begini" Abi turun dari ranjangnya. Ia segera keluar dari kamarnya tanpa mencuci wajah atau pun sekedar menyikat giginya.

"Ada siapa Mah?" Abi menghampiri Mamanya yang sedang menyiapkan makanan dan minuman buat tamu mereka.

"Oh anak Mama sudah bangun. Baru saja Mama mau memanggil pemadam kebakaran untuk membangunkan Abi" canda Mamanya tanpa menatap wajah Abi.

"Lebay!"

Mamanya terkekeh seraya mendongak dan sontak membulatkan matanya.

"Astaga Abi..penampilan mu"

"Ganti baju sana..dan olesin sesikit bedak diwajahmu dan liptint di bibirmu" Mamanya segera menghentikan kegiatannya dan mendorong tubuh putri bungsunya itu.

"Ogah!"

"Masih terlalu pagi Mah"

"Dingin" Abi menahan tubuhnya sekuat mungkin

"Memang nya ada siapa didepan?" tanya Abi penasaran bertepatan dengan Papanya yang datang menghampirinya dan Mamanya.

"Kenapa lama sekali Mama..Tamunya sudah lama menunggu" Ucap Papanya lalu menatap Abi.

"Kenapa belum mandi?" Papanya mengerutkan dahinya melihat bekas iler yang tercetak di sudut bibir putrinya.

"Dingin" jawab Abi singkat. Papanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ayo, Mah" ajak Papanya yang langsung diikuti oleh Mamanya. Abi mengekor dari belakang. Ia penasaran siapa kira-kira tamu Mama dan Papanya itu.

"Kak Arya...." teriak Abi semangat mengabaikan beberapa orang yang juga datang bersama Arya. Fokusnya hanya Arya.

Arya tersenyum

"Hai Abi" sapa Arya dengan senyum yang sangat manis

"Ikhh...kak Arya sekarang sombong ya. Jarang datang main kerumah" Abi memaksa duduk didekat Arya membuat pria yang disamping Arya harus bergeser agar Abi bisa muat dan tidak terhimpit.

"Ini kakak sudah datang" Arya menyentil hidung Abi yang mendapat pelototan tajam dari pria lain yang duduk didekat Abi.

Arya terkekeh.

"Ehmm" Nicho sengaja berdehem. Sungguh wajahnya tadi sangat semangat begitu melihat wajah Abi. Ia bahkan melambaikan tangannya tapi diabaikan oleh Abi karna Abi segera berlari mendekati Arya. Ia seperti hantu. Ada tapi tidak terlihat.

Abi menoleh dan itu sukses membuat matanya melebar sempurna

"Apa yang Bapak lakukan di sini?" teriaknya yang membuat Nicho mengipaskan sebelah tangannya. Sungguh bau nafas Abi sangat luar biasa. Melihat Nicho yang mengibaskan tangannya Abi spontan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Nicho mengambil minumannya yang di atas meja

"Minum, biar mulutmu segar" Nicho menyodorkan gelasnya yang langsung diambil oleh Abi. Ia berkumur dan langsung menelannya yang membuat Mamahnya melotot tajam ke arahnya. Tapi berbeda dengan Nicho ia mengganggap itu terlihat sangat menggemaskan.

"Abi sepertinya anak yang sangat penuh dengan energik ya" terdengar suara pria paruh baya yang menurut Abi sangat tampan melebihi ketampanan Papa nya sendiri. Abi mengerutkan dahinya. Berusaha mengingat-ingat siapa pria paruh baya itu karena wajahnya tidak asing menurut Abi.

"Abi juga cantik!" Sekarang wanita cantik yang duduk di samping pria paruh baya itu yang memuji Abi.

"Nicho memang tidak salah" lanjutnya yang membuat Abi semakin mengerutkan dahinya.

Papa dan Mama Abi begitu juga Luna tertawa mendengar pujian yang ditujukan kepada putri bungsu keluarganya itu.

Abi menarik lengan Nicho. Nicho yang sedari tadi menatapnya tanpa mengalihkan sedikitpun tatapannya dari Abi mengangkat kedua alisnya.

"Apa yang Bapak lakukan di sini?"bisiknya.

"Lamaran" jawabnya singkat yang membuat Abi terkejut luar biasa. Ia menoleh menatap Arya yang sedang menatap kakaknya Luna.

"Yang benar saja" pekik Abi

"Batalkan!" perintahnya yang membuat Nicho mengerutkan dahinya.

"Tidak bisa! Aku sudah menunggu lama"

"Kau lihat tidak kakakku itu tidak menyukaimu. Ia menyukai pria lain. Kak Arya" bisiknya seraya menunjuk kakaknya dan Arya yang masih saling tatap dan senyum-senyum tidak jelas.

Nicho hampir saja tertawa mendengar kesalah fahaman Abi. Ternyata Abi belum menyadari lamaran Nicho ditujukan untuknya.

Sepertinya ini akan penuh drama. Nicho membatin.

"Yang benar saja! Lalu kenapa kak Arya bisa datang bersamamu? Kau mengenalnya?"

"Arya sepupuku"

"Tega anda ya..menusuk sepupu anda sendiri" Abi emosi dengan suara tertahan.

Dan Nicho akhirnya menyerah. Tawanya meledak. Ia tidak bisa menahannya lagi. Ia mengacak rambut Abi gemas.

"Perhatikan tanganmu anak muda" Papa Abi menginterupsi.

"Maaf Papa mertua. Putri anda terlalu menggemaskan" ucapnya tanpa rasa sungkan sedikit pun yang membuat semuanya tergelak kecuali Abi dan Papanya tentunya.

Kak Luna sepertinya baik-baik saja dengan lamaran ini. Abi membatin melihat wajah berseri Luna yang tanpa beban sama sekali.

"Baiklah Tuan Geonandes sepertinya kita sudah bisa memulai acara ini melihat putramu yang sudah tidak sabaran itu" Papa Abi menatap kesal kerah Nicho yang dibalas Nicho dengan cengiran.

"Ya, yang Anda katakan memang benar Tuan Gunawan" Daddy Nicho menyetujui ucapan Papa Abi

"Jadi Tuan dan Nyonya Gunawan maksud kedatangan kami kemari adalah melanjutkan pembicaraan kita  6 tahun lalu yaitu melamar salah satu putri anda untuk dijadikan menantu di dalam keluarga kami" ucap Daddy Nicho penuh wibawa. Abi menatap Papanya yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya berbeda dengan Mamanya yang tersenyum sumringah seperti baru menang lotre. Abi lalu menatap kakaknya Luna yang sepertinya juga terlihat sangat bahagia.

Busyet dah..6 tahun lalu. Abi membatin.Ia masih manis-manisnya saat itu.

"Kalau begitu kak Arya boleh buat Abi ya, Kak" Celetukan Abi membuat seisi rumah itu menoleh menatap ke arahnya.

"Apa maksudmu" geram Nicho tidak suka.

"Ya kalau kak Luna menikah sama Bapak berarti kak Arya nganggur dong. Jadi boleh dong buat Abi"

"Bapak tahu kan aku baru putus. Aku butuh pengalihan" bisik Abi di telinga Nicho yang membuat bulu kuduk Nicho meremang. Ia segera mendorong tubuh Abi darinya.

"Yang mengatakan lamaran ini buat Luna siapa?" Nicho menyeringai dan sepertinya Abi tidak nalar. Ia hanya menatap Nicho dengan dahi berkerut dan bibir yang sedikit monyong.

"Ya Abi sayang. Nicho dan keluarganya datang untuk melamarmu" ucap Mamanya semangat dan senyum sumringah yang tidak lepas dari wajahnya seolah Mamahnya baru memenangkan piala Oscar.

Abi terdiam untuk beberapa detik. Otaknya perlu mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh Mamahnya. Lalu ia menatap Papanya yang langsung dingguki oleh Papanya begitu juga dengan kakaknya Luna. Abi masih tidak bisa percaya. Ia mencubit lengannya sendiri.

"Aw..." ringisnya. Karena cubitan yang diberikannya cukup kuat.

"Bie..." Nicho mengusap tangan Abi lembut.

"Apa kau datang untuk melamarku?" Abi memohon dalam hati semoga Nicho menggelengkan kepalanya.

"Ya" Nicho tersenyum manis

"Kenapa?" tanyanya lemas

"Karna aku menyukaimu"

"Tapi aku tidak menyukaimu"

"Aku akan membuatmu menyukaiku"

"Aku tidak mau"

"Tidak bisa!"

"Kenapa?"

"Aku sudah menunggu lama"

"Kau penguntit ya"

"Tidak! Aku hanya menjagamu!"

"Aku masih kecil"

"Bagian mananya yang kau katakan kecil, Bie" Nicho terkikik geli.

"Mama, Papa, pokoknya Abi tidak mau menikah dengan Om-Om tua ini" protes Abi.

Perkataan Abi sontak membuat seisi ruangan itu penuh dengan tawa. Terkecuali Abi dan orang yang dikatakannya sebagai Om-Om tua. Nicholas.

"Memangnya apa yang salah dari Nicho Abi. Dia tampan dan mapan. Baik budi dan tidak sombong. Bahkan ia sangat peduli padamu" Mama-nya membeberkan kelebihan Nicho seolah ia sangat mengenal Nicho dengan baik.

"Dia terlalu tua!"

"Aku tidak tua Abi" Nicho protes.

"Kenapa tidak melamar kak Luna saja" Abi menatap Nicho kesal.

"Aku mengikuti saranmu. Aku tidak ingin menikung sepupuku sendiri" Nicho mengerling.

"Selama janur kuning belum melengkung semua sah-sah saja" Abi sekuat tenaga mengupayakan penyelamatan diri. Semua kembali tergelak mendengar penuturan Abi.

"Kau lihat dengan matamu sendiri. Buka matamu lebar-lebar kak Luna jauh lebih cantik dariku" Abi menarik Nicho agar menatapnya dengan lekat.

"Di mataku kau lebih cantik, Bie"

"Bukankah sudah pernah kukatakan kau adalah wanita tercantik dibandingkan seluruh wanita di dunia ini. Bahkan dari Mommyku sendiri sekalipun. Kau tetap yang tercantik"

"Maafkan aku Mrs. Geonandes" Nicho meminta maaf pada Mommyhnya tanpa mengalihkan tatapannya dari Abi.

T.B.C

Terpopuler

Comments

El'

El'

endingnya 😆😆😆
I'm sorry mrs. Geonandes 😄🙏🏼

2022-03-23

0

Tri SilviaSilvano

Tri SilviaSilvano

yg bkin q heran knp cover nya or bule , visual nya korea
anda sedang tdk mengantuk bukann ???🤭🤭😁😁

2021-12-09

0

Tri Sulistyowati

Tri Sulistyowati

cinta mati

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Rival
4 4. Calon Menantu
5 5.Jorok Tapi Cantik !
6 6. Godaan
7 7.Hukuman
8 8. Abi
9 9. Orang Gila Baru
10 10. Lamaran Untuk Abi
11 11. Terciduk
12 12. Lamaran Buat Abi Lagi
13 13. Akhirnya
14 14. Sah
15 15. Suami Istri
16 16. Suami Istri 2
17 17. Sandy
18 18. Mantan
19 19. Mauryn Kembali
20 20. Terungkap
21 21. Cerita Yang Belum Selesai
22 22. Salah Faham
23 23. Melupakan
24 24. Pelakor
25 25. Ancaman
26 26. Pengakuan Bima
27 27. Perasaan Bima
28 28. Kau menyakitiku
29 29. Bima Beraksi
30 30. My Boss
31 31. Maafkan Aku
32 32. Sarapan
33 33. Mari kita Bercerai
34 34. Ancaman Mauryn
35 35. Aku Membencimu
36 36. Rumah Bima
37 37. Keputusan Keluarga
38 38. Kemarahan Nicho
39 39. Usaha yang Sia-Sia
40 40. Nasi Sudah Menjadi Bubur
41 41. Tetaplah Bersamaku
42 42. Penyelasan
43 43. Move On
44 44. Rencana Bertemu
45 45. Pertemuan
46 46.Pergilah, Jemput Kebahagiaanmu
47 47. Hidup Baru
48 48. Bulan Madu
49 49. Anggara Junior
50 50. Anniversary
51 51. Mimpi Buruk
52 52. Takdir
53 53. Keputusan Abi
54 54. Tidak Akan Melepasmu
55 55. Terima Kasih Sudah Muncul di Hadapanku
56 56. Jayden
57 57. Kiss
58 58. Aku Bangga Padamu
59 59. Aku Mencintaimu
60 60. Aku Mencintaimu
61 61. Kunjungan Nicho
62 62. Keluarga
63 63.Daddy
64 64. Mauryn
65 65. Keadaan Yang Membingungkan
66 66. Titik Terang
67 67. Menginap
68 68.Menginap 2
69 69. Menginap 3
70 70. Aku Mempunyai Daddy
71 71. Ada Apa Dengannya?
72 72. Hanya Milikku
73 73.Pengumuman!!!
74 74. Penasaran
75 75. Morning Kiss
76 76. Pria Misterius
77 77. Hacker
78 78. Jayden, Nicho
79 79. Tidak Nicho, Aku Mohon
80 80. Aku Juga Merindukanmu
81 81. Tempatmu di Sisiku
82 82. Rumah Nicho
83 83. Pagi Pertama di Rumah Nicho
84 84. Nicho Beraksi
85 85. Maafkan Aku yang Membuatmu Menunggu Lama
86 86. Aku Membencinya
87 87. Maafkan Aku, Dad.
88 88. Kembali Sah
89 89. Cristian
90 90. Apa Ini?
91 91.Kenapa?
92 92. Ada Apa Dengan Nicho?
93 93. Malam Terindah
94 94. Lagi
95 95. Keindahan
96 96. Pemakaman
97 97. Maafkan dan Terima Kasih
98 98. Keluarga Baru
99 99. Hamil
100 100. Karena Kau Berharga
101 101. Geonandes End
102 Pengumuman.
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Rival
4
4. Calon Menantu
5
5.Jorok Tapi Cantik !
6
6. Godaan
7
7.Hukuman
8
8. Abi
9
9. Orang Gila Baru
10
10. Lamaran Untuk Abi
11
11. Terciduk
12
12. Lamaran Buat Abi Lagi
13
13. Akhirnya
14
14. Sah
15
15. Suami Istri
16
16. Suami Istri 2
17
17. Sandy
18
18. Mantan
19
19. Mauryn Kembali
20
20. Terungkap
21
21. Cerita Yang Belum Selesai
22
22. Salah Faham
23
23. Melupakan
24
24. Pelakor
25
25. Ancaman
26
26. Pengakuan Bima
27
27. Perasaan Bima
28
28. Kau menyakitiku
29
29. Bima Beraksi
30
30. My Boss
31
31. Maafkan Aku
32
32. Sarapan
33
33. Mari kita Bercerai
34
34. Ancaman Mauryn
35
35. Aku Membencimu
36
36. Rumah Bima
37
37. Keputusan Keluarga
38
38. Kemarahan Nicho
39
39. Usaha yang Sia-Sia
40
40. Nasi Sudah Menjadi Bubur
41
41. Tetaplah Bersamaku
42
42. Penyelasan
43
43. Move On
44
44. Rencana Bertemu
45
45. Pertemuan
46
46.Pergilah, Jemput Kebahagiaanmu
47
47. Hidup Baru
48
48. Bulan Madu
49
49. Anggara Junior
50
50. Anniversary
51
51. Mimpi Buruk
52
52. Takdir
53
53. Keputusan Abi
54
54. Tidak Akan Melepasmu
55
55. Terima Kasih Sudah Muncul di Hadapanku
56
56. Jayden
57
57. Kiss
58
58. Aku Bangga Padamu
59
59. Aku Mencintaimu
60
60. Aku Mencintaimu
61
61. Kunjungan Nicho
62
62. Keluarga
63
63.Daddy
64
64. Mauryn
65
65. Keadaan Yang Membingungkan
66
66. Titik Terang
67
67. Menginap
68
68.Menginap 2
69
69. Menginap 3
70
70. Aku Mempunyai Daddy
71
71. Ada Apa Dengannya?
72
72. Hanya Milikku
73
73.Pengumuman!!!
74
74. Penasaran
75
75. Morning Kiss
76
76. Pria Misterius
77
77. Hacker
78
78. Jayden, Nicho
79
79. Tidak Nicho, Aku Mohon
80
80. Aku Juga Merindukanmu
81
81. Tempatmu di Sisiku
82
82. Rumah Nicho
83
83. Pagi Pertama di Rumah Nicho
84
84. Nicho Beraksi
85
85. Maafkan Aku yang Membuatmu Menunggu Lama
86
86. Aku Membencinya
87
87. Maafkan Aku, Dad.
88
88. Kembali Sah
89
89. Cristian
90
90. Apa Ini?
91
91.Kenapa?
92
92. Ada Apa Dengan Nicho?
93
93. Malam Terindah
94
94. Lagi
95
95. Keindahan
96
96. Pemakaman
97
97. Maafkan dan Terima Kasih
98
98. Keluarga Baru
99
99. Hamil
100
100. Karena Kau Berharga
101
101. Geonandes End
102
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!