5.Jorok Tapi Cantik !

Abi melihat pantulan dirinya di cermin. Abi tepaku melihat penampakan dirinya sendiri. Harusnya Abi tidak terkejut dengan melihat  bentuknya sekarang karena hal itu sudah biasa, tapi berhubung hari ini ada tamu tidak diundang Abi sangat amat menyayangkan penampakan dirinya hari ini. Abi meringis melihat penampilannya yang mengerikan itu. Rambut berantakan seperti rambut singa. Belek mata sebesar upil melekat indah di sudut matanya. Dan oh my ghost, bekas ileran khas bangun tidurnya tercetak jelas di wajahnya. Apa lagi yang lebih memalukan dari itu semua. Hanya satu kata menggambarkan kondisi Abi sekarang. Jorok!

"Aaaakkkhhh....." teriak Abi sekuat tenaganya. Untung saja Mama, Papanya dan penghuni rumah lainnya tidak ada riwayat penyakit jantung. Jika saja ada bisa dipastikan para makhluk ciptaan Tuhan itu sudah mati berdiri mendengar teriakannya.

"Lebih baik aku mati saja" Abi menghempaskan dirinya di tempat tidur. Berguling ke sana kemari, dan bahkan menghentak-hentakan kakinya beberapa kali. Abi tidak menyadari tindakannya itu ditonton oleh Nicho. Sejak ia berteriak tadi Nicho sudah ada di depan pintu kamarnya. Hampir saja nampan yang dibawanya jatuh mendengar teriakan Abi yang tiba-tiba. Nicho hampir saja tertawa lepas begitu menyadari alasan Abi berteriak seperti itu. Malu!!

"Memalukan sekali..Itu lagi dosen sombong pagi-pagi kenapa sudah nongkrong saja di sini. Ya ampun...wajahku mengerikan sekali. Reputasiku hancur" Abi bangkit dari ranjangnya berniat untuk melihat penampakannya sekali lagi di cermin dan masih belum menyadari Nicho yang sedang senyam senyum melihat tingkahnya yang menurut Nicho sangat menggemaskan itu. Maklum saja namanya juga jatuh cinta.

"Ini kenapa lagi pulau ini tercetak jelas di wajah mulusku" Abi mengorek bekas iler di wajahnya dengan jari telunjuknya. Percayalah itu sangat menjijikan tapi bagi Nicho itu terlihat sangat menggemaskan.

"Tapi tunggu dulu, kenapa aku harus peduli tanggapan dosen songong itu. Idih nanti dia ge-er lagi kalau tahu aku.."

"Tahu apa? Tahu kalau Abigail Gunawan yang terkenal di kampus dengan kecantikannya ternyata tidak lebih dari seorang gadis yang sangat jorok" Nicho tertawa geli seraya berjalan perlahan mendekati Abi.

"Akhhhh..." pekik Abi keget dan segara loncat keatas tempat tidurnya dan menyembunyikan  dirinya didalam selimut.

"Sejak kapan Bapak ada di sana?"

"Sejak kau berteriak melihat betapa mengerikannya penampilanmu" Nicho meletakkan nampan diatas meja.

"Keluar sana!!" usir Abi

"Tidak perlu malu begitu. Biarpun kau terlihat sangat jorok tapi kau cantik dalam saat bersamaan" Nicho masih tersenyum geli. Nicho menarik kursi ke samping ranjang Abi dan duduk di sana menyilangkan kakinya dan melipat tangannya di dada menatap Abi lekat yang masih menyembunyikan diri dibawah selimut.

Abi menurunkan sedikit selimutnya

"Benarkah?" tanyanya dengan wajah sumringah. Nicho mengangguk sambil menahan senyumnya.

"Apakah ini semacam inner beauty?" tanyanya lagi dengan tidak tahu malunya. Nicho kembali mengangguk sambil terkekeh. Abi duduk dari posisinya.

"Memang tidak bisa dipungkiri pesonaku dari dalam memang sangat kuat. Tidak ada yang bisa menampiknya" ucap Abi sombong seraya menyingkirkan rambutnya dengan tangannya dengan gaya yang menurut Nicho sangat cocok jika Abi yang melakukannya.

Abi menghempaskan selimut yang menyembunyikan tubuh mungilnya tadi. Ia menggeser duduknya dan mencari posisi nyaman dan kembali duduk bersila di atas ranjangnya lalu melirik nampan yang berisi dua gelas susu, satu sandwich dan satu roti tawar yang diolesi selai cokelat kesukaan Abi yang terletak diatas meja.

"Apa Bapak membawakan sarapan ini untukku?" tanya Abi menatap Nicho. Nicho mengangguk dan tersenyum manis seraya mengambil nampan dan meletakkannya di hadapannya dan Abi.

"Berhenti memanggilku Bapak jika kita di luar kampus" ucap Nicho berusaha terlihat santai. Nicho merasa itu terlalu menggelikan mendengar wanita yang disukainya memanggil Bapak kepadanya. Kentara sekali jika mereka memang beda generasi.

"Setuju. Dengan begitu aku tidak perlu sungkan lagi" Abi kembali menatap Nicho dan sialnya Nicho juga sedang menatapnya. Mata mereka beradu. Untuk sepersekian detik mereka saling menatap dalam diam.

Sial, Dosen sombong ini ternyata memang tampan sekali. Pantas saja para mahasiswi dikampus selalu histeris.  Ouhh..menatapnya lama-lama tidak baik buat kesehatan.

Abi segera mengalihkan tatapannya dari Nicho ke arah nampan dan mengambil segelas susu dan meneguknya sedikit

"Kau sudah sarapan?" tanya Abi basa-basi untuk mencairkan suasana yang hening tadi.

Nicho menggeleng

"Kau tidak melihat sarapan ini untuk dua orang.  Kau tidak mungkin menghabiskannya sendiri?"

"Aku bisa menghabiskannya sendiri" jawab Abi enteng. Nicho menaikkan alisnya tidak percaya tubuh kecil Abi mampu menghabiskan sarapan yang porsinya memang untuk dua orang itu.

"Kau bisa tetap di sini melihatku menghabiskan ini semua" ucap Abi datar lalu mengambil roti lapis cokelatnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya dengan potongan yang sangat besar.

"Aku sengaja tidak sarapan di bawah karena aku ingin sarapan bersamamu" jujur Nicho menatap lekat wajah Abi yang sudah menggembung akibat makanan yang terlalu penuh di dalam mulutnya.

Abi tersedak mendengar ucapan Nicho yang terlihat jujur itu dan memuncratkan sebagian isi mulutnya yang berhamburan kemana-kemana. Sebagian mengenai Nicho dan sebagian lagi mendarat diatas nampan.

Abi beranjak dari tempatnya

"Jika kau tidak merasa jijik, makan sarapanmu dan segeralah pergi dari kamarku" Abi berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Apa maksudnya mengatakan seperti itu. Apa dia tidak tahu ucapannya terlalu ambigu. Kenapa ia mengatakan sengaja ingin sarapan denganku. Kenapa tidak dengan kak Luna" Abi memegang wajahnya yang memanas.

"Ouh kenapa lagi aku harus bereaksi berlebihan seperti ini. Bisa besar kepala dia nanti" Abi menatap dirinya di kaca. Setelah memastikan mulutnya tidak belepotan lagi Abi segera keluar dan melihat Nicho masih duduk di posisinya. Abi berdecak seraya melangkah cepat mendekat ke arah Nicho.

"Kenapa kau masih di sini?" Abi berdiri di samping Nicho seraya melipat tangannya di dada.

"Oh Astaga, kau sungguh memakan sarapanmu?" Tanya Abi panik yang diangguki oleh Nicho dengan santainya.

"Itu sungguh menjijikkan!" pekik Abi histeris. Nicho mengernyit.

"Maksudku aku tadi tersedak dan makanan di mulutku berhamburan keluar dan mengenai makanan yang ada di atas nampan ini dan tentu saja kau juga kena dan akhh...pakaianmu jadi kotor" Abi kembali panik melihat kemeja putih Nicho jadi bernoda.

"Buka bajumu" perintah Abi.

"Apa" Nicho menyilangkan kedua tangannya seolah melindungi tubuhnya. Abi menatapnya aneh lalu berdecak kesal

"Ciihh...Aku hanya ingin membersihkan bajumu. Sekalipun kau telanjang dihadapanku aku tidak akan selera dan tidak bernafsu" ucap Abi sombong

"Dan aku masih tidak percaya kau sungguh meghabiskan makanan menjijikkan itu" Abi bergidik geli.

Pria ini bodoh atau bagaimana? kenapa juga ia harus memakan makanan yang sudah terkontaminasi air ludahku itu. Astaga itu sungguh menjijikkan.

T.B.C

Terpopuler

Comments

Nur Cahya

Nur Cahya

ga bakal ngerasa jijik kalo udah sayang dari hati

2022-06-13

0

El'

El'

keyword : cute

2022-03-20

0

Tri Sulistyowati

Tri Sulistyowati

ntar juga berbagi ludah... UPS....

2021-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Rival
4 4. Calon Menantu
5 5.Jorok Tapi Cantik !
6 6. Godaan
7 7.Hukuman
8 8. Abi
9 9. Orang Gila Baru
10 10. Lamaran Untuk Abi
11 11. Terciduk
12 12. Lamaran Buat Abi Lagi
13 13. Akhirnya
14 14. Sah
15 15. Suami Istri
16 16. Suami Istri 2
17 17. Sandy
18 18. Mantan
19 19. Mauryn Kembali
20 20. Terungkap
21 21. Cerita Yang Belum Selesai
22 22. Salah Faham
23 23. Melupakan
24 24. Pelakor
25 25. Ancaman
26 26. Pengakuan Bima
27 27. Perasaan Bima
28 28. Kau menyakitiku
29 29. Bima Beraksi
30 30. My Boss
31 31. Maafkan Aku
32 32. Sarapan
33 33. Mari kita Bercerai
34 34. Ancaman Mauryn
35 35. Aku Membencimu
36 36. Rumah Bima
37 37. Keputusan Keluarga
38 38. Kemarahan Nicho
39 39. Usaha yang Sia-Sia
40 40. Nasi Sudah Menjadi Bubur
41 41. Tetaplah Bersamaku
42 42. Penyelasan
43 43. Move On
44 44. Rencana Bertemu
45 45. Pertemuan
46 46.Pergilah, Jemput Kebahagiaanmu
47 47. Hidup Baru
48 48. Bulan Madu
49 49. Anggara Junior
50 50. Anniversary
51 51. Mimpi Buruk
52 52. Takdir
53 53. Keputusan Abi
54 54. Tidak Akan Melepasmu
55 55. Terima Kasih Sudah Muncul di Hadapanku
56 56. Jayden
57 57. Kiss
58 58. Aku Bangga Padamu
59 59. Aku Mencintaimu
60 60. Aku Mencintaimu
61 61. Kunjungan Nicho
62 62. Keluarga
63 63.Daddy
64 64. Mauryn
65 65. Keadaan Yang Membingungkan
66 66. Titik Terang
67 67. Menginap
68 68.Menginap 2
69 69. Menginap 3
70 70. Aku Mempunyai Daddy
71 71. Ada Apa Dengannya?
72 72. Hanya Milikku
73 73.Pengumuman!!!
74 74. Penasaran
75 75. Morning Kiss
76 76. Pria Misterius
77 77. Hacker
78 78. Jayden, Nicho
79 79. Tidak Nicho, Aku Mohon
80 80. Aku Juga Merindukanmu
81 81. Tempatmu di Sisiku
82 82. Rumah Nicho
83 83. Pagi Pertama di Rumah Nicho
84 84. Nicho Beraksi
85 85. Maafkan Aku yang Membuatmu Menunggu Lama
86 86. Aku Membencinya
87 87. Maafkan Aku, Dad.
88 88. Kembali Sah
89 89. Cristian
90 90. Apa Ini?
91 91.Kenapa?
92 92. Ada Apa Dengan Nicho?
93 93. Malam Terindah
94 94. Lagi
95 95. Keindahan
96 96. Pemakaman
97 97. Maafkan dan Terima Kasih
98 98. Keluarga Baru
99 99. Hamil
100 100. Karena Kau Berharga
101 101. Geonandes End
102 Pengumuman.
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Rival
4
4. Calon Menantu
5
5.Jorok Tapi Cantik !
6
6. Godaan
7
7.Hukuman
8
8. Abi
9
9. Orang Gila Baru
10
10. Lamaran Untuk Abi
11
11. Terciduk
12
12. Lamaran Buat Abi Lagi
13
13. Akhirnya
14
14. Sah
15
15. Suami Istri
16
16. Suami Istri 2
17
17. Sandy
18
18. Mantan
19
19. Mauryn Kembali
20
20. Terungkap
21
21. Cerita Yang Belum Selesai
22
22. Salah Faham
23
23. Melupakan
24
24. Pelakor
25
25. Ancaman
26
26. Pengakuan Bima
27
27. Perasaan Bima
28
28. Kau menyakitiku
29
29. Bima Beraksi
30
30. My Boss
31
31. Maafkan Aku
32
32. Sarapan
33
33. Mari kita Bercerai
34
34. Ancaman Mauryn
35
35. Aku Membencimu
36
36. Rumah Bima
37
37. Keputusan Keluarga
38
38. Kemarahan Nicho
39
39. Usaha yang Sia-Sia
40
40. Nasi Sudah Menjadi Bubur
41
41. Tetaplah Bersamaku
42
42. Penyelasan
43
43. Move On
44
44. Rencana Bertemu
45
45. Pertemuan
46
46.Pergilah, Jemput Kebahagiaanmu
47
47. Hidup Baru
48
48. Bulan Madu
49
49. Anggara Junior
50
50. Anniversary
51
51. Mimpi Buruk
52
52. Takdir
53
53. Keputusan Abi
54
54. Tidak Akan Melepasmu
55
55. Terima Kasih Sudah Muncul di Hadapanku
56
56. Jayden
57
57. Kiss
58
58. Aku Bangga Padamu
59
59. Aku Mencintaimu
60
60. Aku Mencintaimu
61
61. Kunjungan Nicho
62
62. Keluarga
63
63.Daddy
64
64. Mauryn
65
65. Keadaan Yang Membingungkan
66
66. Titik Terang
67
67. Menginap
68
68.Menginap 2
69
69. Menginap 3
70
70. Aku Mempunyai Daddy
71
71. Ada Apa Dengannya?
72
72. Hanya Milikku
73
73.Pengumuman!!!
74
74. Penasaran
75
75. Morning Kiss
76
76. Pria Misterius
77
77. Hacker
78
78. Jayden, Nicho
79
79. Tidak Nicho, Aku Mohon
80
80. Aku Juga Merindukanmu
81
81. Tempatmu di Sisiku
82
82. Rumah Nicho
83
83. Pagi Pertama di Rumah Nicho
84
84. Nicho Beraksi
85
85. Maafkan Aku yang Membuatmu Menunggu Lama
86
86. Aku Membencinya
87
87. Maafkan Aku, Dad.
88
88. Kembali Sah
89
89. Cristian
90
90. Apa Ini?
91
91.Kenapa?
92
92. Ada Apa Dengan Nicho?
93
93. Malam Terindah
94
94. Lagi
95
95. Keindahan
96
96. Pemakaman
97
97. Maafkan dan Terima Kasih
98
98. Keluarga Baru
99
99. Hamil
100
100. Karena Kau Berharga
101
101. Geonandes End
102
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!