Ijab Qobul

Mahendra dan falisya membulatkan matanya dan menatap ke arah sumber suara berbarengan, lelaki itu datang tanpa memberikan tanda sehingga Mahendra dan falisya wajahnya kini berubah memucat.

"Ngakkkklah!" jawab mahendra berusaha tetap cool.

Mahendra langsung keluar dari ruangan itu, dan Dokter tersebut langsung memberikan obat untuk falisya minum. Setelah selesai falisya langsung berjalan menuju kelasnya untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Keesokkan harinya, Mahendra dan falisya mengambil cuti selama tiga hari untuk mempersiapkan pernikahan mereka. kini mereka duduk bersebelahan dengan selendang di atas kepala mereka, baju putih serasi.

"Apakah Mahendra telah siap?" tanya seorang penghulu.

Mahendra mengangguk-anggukkan kepalanya, sedangkan falisya menjerit di dalam hatinya memohon agar dirinya pindah ke dimensi lain dan hidup menjadi apa pun asalkan tidak menikah dengan mahendra, lelaki yang paling menyebalkan yang pernah ia kenal.

Ijab qobul mulai terdengar tanpa ada kesalahan sama sekali, dan semua saksi berteriak sah untuk falisya dan juga mahendra. Kini mereka berdua resmi jadi sepasang suami istri. Falisya meneteskan airmatanya, dengan terpaksa dia mencium tangan Mahendra lalu langsung memeluk ibunya.

"Bu, ajak falisya pergi dari sini," pintanya setengah berbisik.

Ibunya langsung melepaskan pelukan itu dan menghapus air matanya yang mengalir di pipi falisya.

"Kamu cantik banget, sayang,"

Falisya menundukkan pandangannya, dia merasa sia-sia dengan usahanya yang terus meminta pernikahan ini agar tidak terjadi. Kini nyatanya dia telah resmi menjadi istri dari lelaki asing yang keras kepala dan juga dinginnya seperti kulkas lima pintu.

Malam ini mereka berada di dalam kamar yang sama, kedua orang tua falisya telah kembali ke kampung untuk melanjutkan hidup mereka dan menitipkan falisya kepada mahendra untuk di jaga dengan baik.

Falisya terus menatap Mahendra dengan tatapan yang tajam, dia takut jika lelaki itu akan macam-macam dengannya. Mahendra yang merasa di perhatikan terus dari tadi langsung menatap kembali ke arah falisya.

"Kenapa Lo natap gue kaya gitu?" tanya Mahendra.

"Lo...... ngak itu?" tanya falisya.

"Itu apa?"

"Melakukan itu!" ujar falisya dengan gugup berusaha berbicara terus terang jika melakukan hubungan intim layaknya suami istri.

Walaupun falisya belum pernah melakukannya bahkan dia belum mengerti tentang hal itu, tapi dia mencoba bertanya dengan mahendra agar dirinya merasa lega dan aman.

"Melakukan apa, falisya? tanya mahen kesal.

"Yang biasa dilakukan suami istri," jawab falisya dengan cepat lalu menutup wajahnya dengan selimut.

Mahendra menahan tawanya dan menaikkan satu alisnya, kini dia berada di atas ranjang sedang falisya di atas sofa . Lelaki itu tidak akan berbagi ranjang atau pun membiarkan falisya menyentuh ranjangnya.

"Oh, jadi Lo mau kita begituan?" tanya Mahendra memancing.

"B-bukan itu maksud g-gue!"

"Jadi apa? Jelas-jelas Lo dengan terang-terangan menanyakan hal itu!"

"Gue cuma mau mastiin kalo Lo ga bakalan macam-macam sama gue!"

"Ngapain gue harus macam-macam sama Lo? Ngak minat!" ketus mahen.

Falisya merasa lega dengan perkataan mahendra barusan akan tetapi hatinya juga merasa teriris dengan ucapan yang sadis itu. Tapi, bagaimana pun dia tetap bersyukur mahendra tidak minat dengan dirinya.

"Baguslah, setidaknya kalau kita nanti pisah gue masih perawan," sahut falisya kesal.

Wanita itu langsung berbaring dan membelakangi Mahendra, lelaki itu langsung mematikan lampu dan memejamkan matanya. Akan tetapi dia sangat sulit untuk tidur nyenyak malam ini.

Falisya sebenarnya juga belum tidur, dia masih memikirkan cara agar Mahendra mau menggugat cerai dirinya. Jadi dengan alasan itu dia bisa terbebas dengan pernikahan ini.

"Dia kan kalau liat gue kayak kesel banget gitu ya? Apa lagi dia ngakk minat sama tubuh gue? jadi kali ini gue akan jadi wanita yang sedikit murahan di hadapannya agar dia merasa risih," gumam falisya saat mendapatkan ide cemerlang itu.

Keesokkan paginya, falisya langsung memulai aksinya. Setelah selesai mandi dan siap-siap, dia mencari keberadaan mahendra ke lantai bawah. Dia melihat lelaki itu sedang duduk menyantap makanan.

"Ayo, falisya Lo pasti bisa," ujarnya menyemangati diri sendiri.

"Pagi, mahendra suamiku," sapa falisya dengan senyum manisnya.

Mahendra yang lagi minum air putih langsung menyemburkannya dan menatap ke arah falisya dengan tatapan yang tajam.

"Kesambet apa Lo?" ucap mahen.

"Kenapa? Sekarang kan Lo suami gue kalau dirumah, jadi kita cukup tidak kenalnya waktu di sekolah saja! karena di sana gue mau cari pacar baru, kalau dirumah kan gue udah punya suami!" jelas falisya tersenyum manis.

"Shit, apa Lo bilang tadi?" tanya mahendra emosi.

"Sayang, ngak boleh emosi gitu! bener kan ma?" tanya falisya pada mertuanya yang baru saja datang.

"Bener itu, kamu harus bisa lembut sama falisya dia kan istrimu sekarang! Beruntung loh kamu dapatin falisya," ujar Eva.

"Nah, denger itu!"

Kini mereka langsung sarapan dan setelah selesai langsung berangkat ke sekolah, falisya langsung masuk ke dalam mobil mahendra tanpa persetujuan lelaki itu. Membuat Mahendra merasa kesal dan menatap ke arah falisya.

"Keluar! Siapa yang nyuruh Lo masuk? Lo di anter sama sopir aja!"

"Ngakk, kan gue punya suami!"

"Syaa, gue ngak mau ya semua orang tau hubungan kita."

"Manis banget sih manggilnya syaa, uhh coba panggil lagi," pinta falisya dengan wajah imut nya.

"Ahh shift," umpat Mahendra

Mau tidak mau lelaki itu terpaksa memberikan tumpangan kepada falisya, kini mereka saling diam saja. Mahendra tidak tahu apa yang diinginkan oleh wanita itu, karena sifatnya tiba-tiba saja berubah dratis. Namun, sialnya Mahendra tidak bisa menolak sikap itu.

"Turun Lo!" perintah Mahendra saat mereka masih jauh dari gerbang,"

"Disini?"

"Hmmm!"

"Oke, bye suamiku," falisya langsung meraih tangan mahendra dan menciumnya lalu keluar dari mobil.

Mahendra menatap tangannya yang habis di kecup oleh falisya, lalu dia langsung melajukan mobil nya. Falisya yang sudah melihat mobil mahendra melaju dan menjauh , dia langsung bergidik ngeri dan mengusap bibirnya.

"Baru kali ini gue jijik sama diri sendiri," falisya langsung berjalan menuju sekolah SMA Global Jaya.

"Saat hampir sampai di gerbang, dia mendengar suara motor yang berhenti di dekat dirinya, falisya langsung melirik nya dan melihat jika lelaki itu adalah Alif.

"Hai," Sapa Alif.

"Hai juga, kak!" jawab falisya tersenyum kikuk.

"Kenapa jalan? mau ikut gue? " tanya Alif menawarkan diri.

"Eh ngakk usah kak, lagian dekat lagi kok!"

"Ngak apa-apa, yaudah naik! Masih lumayan jauh," ujar Alif

"Hmmm, beneran ngak usah, kak!" tolak falisya karena merasa tidak enak.

"Gue sebagai ketua OSIS kalau gue duluan masuk ke dalam gerbang maka Lo akan gue hukum nanti, jadi cepatan naik atau mau di hukum?" tanya Alif.

"Kok gitu? Iya -iya gue naik!" falisya langsung naik dan alif melajukan motor spotnya.

Kedatangan mereka menjadi sorotan utama para siswa SMA Global jaya, falisya merasa tidak nyaman dan menundukkan pandangannya.

Mahendra yang baru saja keluar dari dalam mobil di buat terkejut oleh pemandangan itu, dia langsung mengeraskan rahangnya dan langsung menghampiri mereka.

Terpopuler

Comments

Amanda

Amanda

Terima kasih thor, ceritanya bikin aku bahagia selepas capek kerja!

2025-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 Pergi Ke Kota
2 Mendadak Tunangan
3 Resmi Tunangan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Ijab Qobul
6 Mahendra Vs Alif
7 Pak Ilham Si Guru Killer
8 Pasutri Gaje
9 Ketahuan?
10 Pasutri Gaje Part II
11 Harimau
12 Cemburu Buta
13 Anggota OSIS
14 Hujan Petir
15 Tidur Bareng
16 Rencana Falisya
17 Di Ruang Olahraga
18 Cemburu
19 Pindah Ke Apartemen
20 First Kiss
21 Amarah Mahendra
22 Di Hukum
23 Dua Juta
24 Tragedi Kantin
25 Menghabiskan Harta Mahendra
26 Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27 Mimpi
28 Perkara Cincin Hilang
29 Memotret
30 Bangun, Falisya!
31 Sadar
32 Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33 Karena Kecoa
34 Ajari Berenang
35 Tragedi Dikolam
36 Ulah Kayla
37 Pentas Seni
38 Gue, Cinta Sama Lo!
39 Kembali Kedesa
40 Memulai Dari Awal
41 Mengumumkan Hubungan?
42 Resmi Pacaran
43 Dikunci Gudang
44 Balas Dendam
45 Balon
46 Tidur Di Kamar Sebelah
47 Pertukaran Pelajar
48 Keceplosan
49 Falisya vs Kayla
50 Kekesalan Mahendra
51 Di Bioskop
52 Belajar Make Up
53 Pertandingan Basket
54 Pertandingan Basket II
55 Rasa Cemburu Yang Mengebu
56 Bolos Sekolah
57 Sisi Lain Kenzo
58 Di Luar Negeri
59 Kedatangan Sepupu
60 Mahendra Vs Afdal
61 Tidak Bersemangat
62 Kembali Ke Negara Asal
63 Pertemuan Kembali
64 Mariani Berulah
65 Pentas Seni
66 Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67 Hari Yang Pilu
68 Tempat Peristirahatan Terakhir
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kekesalan Mahendra
71 Perasaan Alif
72 Rahasia Mahendra Dan Alif
73 Happy Birthday
74 Pergi Berlibur
75 Camping
76 Wanita Gila
77 Ikan Gosong
78 Ada Ariana
79 Demit
80 Kejadian Yang Menakutkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pergi Ke Kota
2
Mendadak Tunangan
3
Resmi Tunangan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Ijab Qobul
6
Mahendra Vs Alif
7
Pak Ilham Si Guru Killer
8
Pasutri Gaje
9
Ketahuan?
10
Pasutri Gaje Part II
11
Harimau
12
Cemburu Buta
13
Anggota OSIS
14
Hujan Petir
15
Tidur Bareng
16
Rencana Falisya
17
Di Ruang Olahraga
18
Cemburu
19
Pindah Ke Apartemen
20
First Kiss
21
Amarah Mahendra
22
Di Hukum
23
Dua Juta
24
Tragedi Kantin
25
Menghabiskan Harta Mahendra
26
Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27
Mimpi
28
Perkara Cincin Hilang
29
Memotret
30
Bangun, Falisya!
31
Sadar
32
Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33
Karena Kecoa
34
Ajari Berenang
35
Tragedi Dikolam
36
Ulah Kayla
37
Pentas Seni
38
Gue, Cinta Sama Lo!
39
Kembali Kedesa
40
Memulai Dari Awal
41
Mengumumkan Hubungan?
42
Resmi Pacaran
43
Dikunci Gudang
44
Balas Dendam
45
Balon
46
Tidur Di Kamar Sebelah
47
Pertukaran Pelajar
48
Keceplosan
49
Falisya vs Kayla
50
Kekesalan Mahendra
51
Di Bioskop
52
Belajar Make Up
53
Pertandingan Basket
54
Pertandingan Basket II
55
Rasa Cemburu Yang Mengebu
56
Bolos Sekolah
57
Sisi Lain Kenzo
58
Di Luar Negeri
59
Kedatangan Sepupu
60
Mahendra Vs Afdal
61
Tidak Bersemangat
62
Kembali Ke Negara Asal
63
Pertemuan Kembali
64
Mariani Berulah
65
Pentas Seni
66
Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67
Hari Yang Pilu
68
Tempat Peristirahatan Terakhir
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kekesalan Mahendra
71
Perasaan Alif
72
Rahasia Mahendra Dan Alif
73
Happy Birthday
74
Pergi Berlibur
75
Camping
76
Wanita Gila
77
Ikan Gosong
78
Ada Ariana
79
Demit
80
Kejadian Yang Menakutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!