Mendadak Tunangan

"Buat apa, pa?,"

"Ya biar saling kenal,"

Mahendra menghembuskan nafas nya dengan kasar dan mengulurkan tangannya, lelaki itu di kenal sangat dingin dan juga susah di dekati oleh wanita manapun. Sebab, dia malas sekali bersinggungan dengan wanita untuk jarak dekat ini. Karena baginya wanita itu sangat ribet dan membuat hidupnya dengan penuh tekanan, hanya mamanya saja yang boleh melakukan itu padanya dan dia tidak mau mau menambah satu wanita lagi di saat ini, tetapi walaupun dia suka kesal dia tetap sangat menyayangi dan menuruti semua perintah mamanya.

"Mahendra," Ujarnya mengenal diri.

Falisya membalas uluran tangan mahendra, "Falisya".

Mahendra langsung melepaskan jabatan tangan itu dan kembali duduk dengan santai, falisya hanya memutar bola matanya malas. Lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Eva.

"jadi, karena kalian sudah saling mengenal maka hari ini akan memberitahu kalian berita yang bahagia," Ujar Eva tampak bahagia.

"Nanti malam akan diadakan acara tunangan kalian disini," Ujar Eva.

Mahendra dan juga falisya terkejut dan saling menatap, lalu mereka sama-sama berdiri dan menentang pertunanganan itu.

"Ngakk apa apaan ini, ma? Mahen masih sekolah, dan juga nggak kenal sama cewek itu." Tolak mahendra mentah-mentah.

"Buk.... pak, jelasin sama falisya apa maksud ini semua apa? Kalian ngajak falisya pindah sekolah kekota karena ini, falisya masih kelas dua SMA kenapa harus tunangan sama cowok aneh yang ngakk falisya kenal," Sungutnya dengan wajah kesal.

"Hei, siapa yang aneh?" Teriak mahendra.

"Kamu," Jawab falisya dengan tatapan tajam.

"CK, ma..... pa, batalin ini semua! Kalian bercandakan bilang seperti itu? Ngakk mungkin dong mahen nikah sama dia, Mahen akan menikahi wanita yang mahen cintai bukan yang kalian mau,"

"Ingat, ngak ada tawar menawar kami tidak butuh pendapat kalian, ini keputusan sudah bulat dan kalian harus bertunangan besok lalu falisya akan om daftarkan sekolah yang sama dengan Mahendra, lalu seminggu kemudian baru melaksanakan akad. Untuk resepsinya bisa kita adakan setelah kalian lulus sekolah." Jelas topit.

"Arghhhh!," Mahendra langsung meninggalkan ruangan itu menuju keluar rumah.

"Biarkan saja, nanti juga dia akan kembali pulang."

"Buk, pak. Falisya mau keluar dulu" Pamit falisya.

Kepergian kedua anak mereka, ada rasa bersalah merasuki pikiran mereka masing-masing.

"Apa kita tidak egois seperti ini," Tanya Hendri.

"Aku berharap banyak dari falisya, aku yakin dia bisa merubah Mahendra sedikit demi sedikit! Anak itu tidak pernah akrab dengan wanita manapun, membuat kami khawatir jika mahendra telah menyimpang," Jelas topit jujur.

"Aku berharap mereka akan saling menyayangi, aku ngakk ingin putriku satu-satunya tersakiti karena pernikahan ini," Ujar Vina.

"Ngakk bakalan, kok. Nanti aku yang bakal mengawasi Mahendra," Ujar Eva tersenyum manis.

Di luar falisya melihat Mahendra duduk di sebuah taman dengan mengusap kasar rambutnya, dia melangkahkan kakinya menuju lelaki itu dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

"Hemmm," Dehem falisya.

Mahendra langsung menatap falisya dengan tatapan yang tidak suka. " Ngapain Lo kesini?,".

"Hm, aku juga ngak tahu kita akan di jodohin seperti ini. Jika kamu ngak mau, kamu minta sama om dan Tante untuk membatalkan semua ini, aku juga ngakk mau nikah sama kamu." Ujar falisya jujur.

Manik mata Mahendra melebar dan merasa tak percaya dengan perkataan wanita yang di hadapannya, baru kali ini dia mendengar seorang wanita menolak dirinya. Dia langsung berdiri dan menatap falisya dengan lekat.

"Lo ngakk mau nikah sama gue? Yakin?," Tanyanya dengan percaya diri.

"Ya iyalah, aku juga mau nikah sama cowok yang aku cintai dan dia juga mencintaiku bukan sama kamu."

"ha-ha-ha," Mahendra terpaksa tertawa, karena harga dirinya sebagai lelaki terpopuler kini merasa tercoreng akibat falisya.

"Gue tahu Lo pasti bohong, ngak mungkin Lo ngakk suka sama gue!"

"Dih, percaya diri bangett!"

"iyaa, dong! Lo bakal gue nikahin saat ini juga." Ujar Mahendra, karena merasa kesal dengan wanita itu.

Mahendra langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan falisya sendiri di taman, membuat wanita itu membulatkan matanya karena perkataannya tadi. Dia langsung mengejar dan berusaha mencegah lelaki itu mengatakan jika ia setuju dengan pernikahan ini.

"Hei, jangan pernah coba-coba kamu setujui ya! aku ngak mau nikah sama cowok sombong kaya kamu," Teriak falisya.

"Cih, enak aja dia menjatuhkan harga diri gue! Seharusnya gue yang menolaknya, tapi kenapa dia yang seakan melihat gue yang menjijikkan. Lihat aja, bakal gue buat Lo tahu siapa Mahendra sebenarnya, biar tahu rasa sekalian," Ujar Mahe kesal.

"Ma..... Pa, aku setuju sama pernikahan ini." Ujar Mahendra, membuat semua menatap kebingungan kepadanya.

"Kenapa natapnya gitu? Ini serius!" Ujar Mahendra.

"Serius, sayang?," Tanya Eva berbinar.

Mahendra tersenyum manis dan langsung menganggukkan kepalanya, falisya menyusul dengan nafas yang tersengal-sengal. Semua orang menatap mereka berdua dengan senyuman yang mengembang, membuat falisya menatap Mahendra dengan tatapan yang tajam sedangkan yang di tatap hanya menyunggingkan senyumnya seperti meledek kekalahan falisya.

"Oke, karena udah pada setuju kita harus segera menyiapkan tempat untuk acara tunangan nanti malam," Ujar Eva.

Eva mengajak Vina untuk mempersiapkan semuanya, sedangkan topit dan juga Hendri mereka berjalan beriringan sambil tertawa bahagia karena mereka akan jadi besanan. Falisya menatap mereka semua dengan cemberut, lalu dia menarik Mahendra agar menghadap ke dirinya.

"Kan aku sudah bilang kalau aku ngak suka sama kamu dan ngak mau juga nikah sama dirimu, mau kamu apasih?,"

"Masa sih ngak suka? Lo aja manggilnya pakai aku kamu terus dari tadi, sudah deh gausah bohongi perasaan lo," Ujar Mahendra tertawa sinis.

"Ada ya orang yang kaya kamu, di desa aku siapapun orangnya manggil pakai kamu bukan berarti orang itu spesial," Sungut falisya.

"CK, siap-siap aja Lo bakal tahu siapa gue sebenarnya! Berani-beraninya Lo nolak gue!" Ujar Mahendra ketus, dan langsung pergi meninggalkan falisya sendirian.

"Aku belum siap bicara sama kamu, mahendraaa." Teriak falisya.

Mahendra menaiki tangga dan memutar matanya malas, tetapi dia sangat merasa senang karena berhasil melawan wanita itu. Mahendra yang selalu menjadi incaran wanita bahkan mereka semua siap memberikan seluruh hidup untuk menjadi pacar dirinya, tetapi sedetik saja harga dirinya di buat hancur oleh wanita itu.

Falisya juga ikut menaiki tangga dan ingin meluruskan semuanya, dia belum siap menikah di usia yang dimana sangatlah muda terlebih lagi dia masih menempuh pendidikan dan baru kelas XI SMA.

"Mahendra, tungguin."

Falisya menarik tangan Mahendra yang tepat berdiri di hadapannya, lelaki itu hanya menatap kesal kearah falisya lalu menautkan alisnya.

"Apaan?,"

"Please, tarik ucapan kamu tadi!" Pinta falisya.

"Setelah gue menang dari Lo baru kita cerai, gue juga ngak mau nikah sama Lo,"

"Pernikahan itu bukan permainan, kamu ngak boleh berfikir sebodoh itu,"

"Shutttt!" Mahendra meletakkan jari telunjuknya tepat di bibir falisya Agar wanita itu tidak berisik lagi.

"Lo masih kelas dua SMA bukan? Kenalin gue Mahendra kelas tiga SMA," Mahendra mengulurkan tangannya.

Episodes
1 Pergi Ke Kota
2 Mendadak Tunangan
3 Resmi Tunangan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Ijab Qobul
6 Mahendra Vs Alif
7 Pak Ilham Si Guru Killer
8 Pasutri Gaje
9 Ketahuan?
10 Pasutri Gaje Part II
11 Harimau
12 Cemburu Buta
13 Anggota OSIS
14 Hujan Petir
15 Tidur Bareng
16 Rencana Falisya
17 Di Ruang Olahraga
18 Cemburu
19 Pindah Ke Apartemen
20 First Kiss
21 Amarah Mahendra
22 Di Hukum
23 Dua Juta
24 Tragedi Kantin
25 Menghabiskan Harta Mahendra
26 Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27 Mimpi
28 Perkara Cincin Hilang
29 Memotret
30 Bangun, Falisya!
31 Sadar
32 Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33 Karena Kecoa
34 Ajari Berenang
35 Tragedi Dikolam
36 Ulah Kayla
37 Pentas Seni
38 Gue, Cinta Sama Lo!
39 Kembali Kedesa
40 Memulai Dari Awal
41 Mengumumkan Hubungan?
42 Resmi Pacaran
43 Dikunci Gudang
44 Balas Dendam
45 Balon
46 Tidur Di Kamar Sebelah
47 Pertukaran Pelajar
48 Keceplosan
49 Falisya vs Kayla
50 Kekesalan Mahendra
51 Di Bioskop
52 Belajar Make Up
53 Pertandingan Basket
54 Pertandingan Basket II
55 Rasa Cemburu Yang Mengebu
56 Bolos Sekolah
57 Sisi Lain Kenzo
58 Di Luar Negeri
59 Kedatangan Sepupu
60 Mahendra Vs Afdal
61 Tidak Bersemangat
62 Kembali Ke Negara Asal
63 Pertemuan Kembali
64 Mariani Berulah
65 Pentas Seni
66 Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67 Hari Yang Pilu
68 Tempat Peristirahatan Terakhir
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kekesalan Mahendra
71 Perasaan Alif
72 Rahasia Mahendra Dan Alif
73 Happy Birthday
74 Pergi Berlibur
75 Camping
76 Wanita Gila
77 Ikan Gosong
78 Ada Ariana
79 Demit
80 Kejadian Yang Menakutkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pergi Ke Kota
2
Mendadak Tunangan
3
Resmi Tunangan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Ijab Qobul
6
Mahendra Vs Alif
7
Pak Ilham Si Guru Killer
8
Pasutri Gaje
9
Ketahuan?
10
Pasutri Gaje Part II
11
Harimau
12
Cemburu Buta
13
Anggota OSIS
14
Hujan Petir
15
Tidur Bareng
16
Rencana Falisya
17
Di Ruang Olahraga
18
Cemburu
19
Pindah Ke Apartemen
20
First Kiss
21
Amarah Mahendra
22
Di Hukum
23
Dua Juta
24
Tragedi Kantin
25
Menghabiskan Harta Mahendra
26
Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27
Mimpi
28
Perkara Cincin Hilang
29
Memotret
30
Bangun, Falisya!
31
Sadar
32
Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33
Karena Kecoa
34
Ajari Berenang
35
Tragedi Dikolam
36
Ulah Kayla
37
Pentas Seni
38
Gue, Cinta Sama Lo!
39
Kembali Kedesa
40
Memulai Dari Awal
41
Mengumumkan Hubungan?
42
Resmi Pacaran
43
Dikunci Gudang
44
Balas Dendam
45
Balon
46
Tidur Di Kamar Sebelah
47
Pertukaran Pelajar
48
Keceplosan
49
Falisya vs Kayla
50
Kekesalan Mahendra
51
Di Bioskop
52
Belajar Make Up
53
Pertandingan Basket
54
Pertandingan Basket II
55
Rasa Cemburu Yang Mengebu
56
Bolos Sekolah
57
Sisi Lain Kenzo
58
Di Luar Negeri
59
Kedatangan Sepupu
60
Mahendra Vs Afdal
61
Tidak Bersemangat
62
Kembali Ke Negara Asal
63
Pertemuan Kembali
64
Mariani Berulah
65
Pentas Seni
66
Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67
Hari Yang Pilu
68
Tempat Peristirahatan Terakhir
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kekesalan Mahendra
71
Perasaan Alif
72
Rahasia Mahendra Dan Alif
73
Happy Birthday
74
Pergi Berlibur
75
Camping
76
Wanita Gila
77
Ikan Gosong
78
Ada Ariana
79
Demit
80
Kejadian Yang Menakutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!