First Kiss

"Seharusnya ada dua, Lo nempatin kamar yang di belakang!" perintah Mahendra.

"Oke." falisya langsung menuju kamarnya namun saat dia sampai di depan kamar tersebut dia membulatkan matanya.

"Kak mahen!" teriak falisya.

"Apaan sih, bising banget!"

"Lihat nih." falisya menunjuk pintu tersebut.

[Kamar ini telah di tutup dan juga kamarnya telah di hancurkan seisi kamarnya! Jadi, kamar ini tidak bisa di gunakan lagi.]

falisya membaca dengan lantang tulisan tersebut dan mengerutkan keningnya, "Ini ulah Lo kan?"

"CK, ngapain gue ngelakuin itu! Gue juga ngak mau kali berbagi ranjang sama Lo!"

"Pasti kelakuan mama nih," lanjut Mahendra.

Mahendra berusaha membuka paksa pintu tersebut namun tidak dapat terbuka, walaupun dia telah mendrobraknya dengan begitu keras, lalu dia menggelengkan kepalanya.

"Kamarnya emang udah ngak bisa di buka lagi," ujar Mahendra.

"Jadi, falisya tidur dimana dong?"

"Tidur di dapur!"

"Enak aja, mending falisya nginep di hotel kan sekarang falisya punya banyak uang," ejek wanita itu.

Akan tetapi falisya melirik ke pintu utama dan melirik kearah mahendra lagi, saat ada kesempatan wanita itu langsung masuk dan menutupnya lalu mengunci pintu tersebut dari dalam.

"CK, sialan! Buka pintunya falisya," perintah Mahendra.

"Ngakk,"

"Buka woi!"

"Syalalalala." terdengar suara wanita itu bernyanyi di dalam kamar.

Falisya langsung menuju kamar mandi dan merendam tubuhnya di dalam bathtub, dia tidak peduli dengan Mahendra yang terus menggedor pintu kamar meminta di bukakan.

Dia menghirup aroma yang wangi dari sabun yang ia pakai, lalu setelah selesai dengan rutinitas mandinya dia melilitkan handuk ke tubuhnya, dia tidak mendengar lagi lelaki itu berteriak meminta untuk di buka kan pintu. dia menaikkan bahunya dan langsung memakai pakaiannya.

Falisya langsung merebahkan diri di atas ranjang dan merentangkan kaki dan tangannya lalu berguling ke kanan dan kiri, dia menikmati tidur di dalam kamar tanpa adanya seorang pengganggu.

"Enaknya, tanpa ada bayangan Mahendra di kamar ini!"

"Ternyata, bahagia itu sederhana! Iya, gak sesederhana tanpa adanya Mahendra!"

Akan tetapi perutnya terasa lapar sehingga falisya bangkit dan melangkah kakinya menuju ke pintu untuk keluar, namun dia menghentikan langkah tersebut dan mendekatkan telinganya ke pintu, saat merasa aman dia langsung membuka kunci dan dia terdorong ke belakang karena Mahendra langsung mendorong kuat pintunya.

"Aaaaaaaaa," teriak falisya.

Mahendra menarik kuat tangan falisya hingga wanita itu tidak terjadi jatuh dan langsung menabrak kuat tubuh mahendra hingga bibir mereka menyatu, falisya dan Mahendra secara bersamaan melebarkan mata dan melirik ke bawah.

Falisya langsung mundur namun mahendra menahan pinggang wanita itu dan mulai mencium bibirnya dengan lembut membuat falisya menahan sesak di dadanya karena susah bernafas dan juga ritme detak jantungnya yang tidak beraturan. Setelah itu Mahendra menyeringai dan melepas pinggang falisya lalu mensejajarkan tubuhnya dengan wanita itu.

"Itukan yang Lo mau?" tanya Mahendra tersenyum licik, lalu lelaki itu langsung berlari.

"Mahendraaaaa, Lo curi ciuman pertama gue." falisya mengejar lelaki itu dan melemparkan apa saja yang bisa dia gapai.

"Sialan Lo,"

"Eh, durhaka Lo sama suami sendiri, hentikan ini!" teriak mahendra

"Gue ngak suci lagi," sahut falisya.

"Iya udah ayo whudu biar suci lagi," sahut lelaki itu.

Falisya kehabisan kata-kata, dia langsung menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mahendra dengan kesal lalu dia membalikkan tubuhnya dan menuju dapur karena merasa lapar, untung saja dia selalu membantu ibunya saat dirumahnya dulu jadi dia sudah tahu teknik memasak.

"Lo ngak ngejar gue lagi?" tanya Mahendra.

"Ngakk, ngak guna juga bicara sama Lo! Udah ah laper mau masak, kakak mau makan juga ngak? Tapi kalau mau makan minta maaf dulu lo karena cuti first kiss gue!" cerocos falisya.

"Lah gue kan suami Lo, ya suka gue lah!"

Falisya langsung menatap tajam ke Mahendra lalu menghembuskan nafas nya pasrah, "Ah iya udah bodo ah!"

"Kalau enak gue mau makan, kalau ngak mending gue go food aja!" sahut Mahendra.

Falisya hanya berdecih kesal dia langsung memakai apron dan memulai mengambil bahan masakkan nya di kulkas, semua telah tersedia di atas meja dia langsung mengeksekusinya.

Dia memegang pisau seperti yang sudah ahli dalam memotong, dia langsung memotong cabai dan bawang dengan cepat setelah itu dia langsung memotong sayuran. Setelah itu ia mencuci semua hingga bersih.

Aroma harumnya sampai masuk ke dalam kamar membuat Mahendra yang baru selesai mandi langsung bergegas dan berlari menuju dapur, dia memperhatikan falisya memasak dengan seksama.

"Wuidih pandai masak lo," puji Mahendra.

Niatnya memuji malah mengejek, itulah Mahendra yang terlalu anti untuk berkata baik dan juga memuji seseorang secara langsung, padahal di dalam hatinya dia terus memuji harumnya masakan falisya.

"Wangi apa ini?" tanya Mahendra lagi karena omongannya tadi tidak di tanggapi oleh falisya.

"Kita punya tetangga ya?" tanya Mahendra lagi.

"Tetangga apaan?"

"Ya sebelah kita mungkin lagi masak soalnya wanginya Sampek sini," sahut Mahendra.

falisya tersenyum saat Mahendra memujinya walau tidak secara langsung, dia langsung melanjutkan masakannya dan setelah selesai dia langsung menyajikan makanan tersebut.

Akan tetapi saat dia berhadapan dengan Mahendra, dia teringat bagaimana lelaki itu mencium dirinya dan langsung membalikkan tubuhnya kembali membuat Mahendra mengerutkan kening dan menatap falisya dengan heran.

"Ngapa Lo?" tanya Mahendra.

Falisya melihat sebuah masker di dekat lemari es, dia langsung mengambil dan memakai masker itu. Lalu dia menatap Mahendra dengan datar dia tidak ingin berhadap hadapan dengan lelaki itu saat makan sehingga ia duduk di kursi paling ujung.

"Ngapain Lo pakai masker begitu?" tanya Mahendra.

Falisya tidak menjawab dia langsung menurunkan maskernya dan melahap makanannya hingga habis, setelah itu memakai maskernya kembali. Sedangkan Mahendra mencicipi makanan yang di masak oleh falisya itu lalu matanya langsung berbinar dan langsung meletakkannya di piring, saat dia melihat falisya sudah tidak ada di dapur dia langsung melahapnya hingga habis tidak tersisa.

Falisya telah bersiap-siap untuk pergi, Mahendra yang melihatnya langsung menarik tangan falisya dan wanita itu langsung menepisnya karena takut terjadi hal seperti tadi lagi.

"Ada apa?"

"Lo mau kemana?" tanya Mahendra.

"Mau ke sekolah liat kak Alif tanding basket!" jawab falisya santai.

"Apa-apaan Lo, ngak boleh! Dirumah aja lo,"

"Kenapa ngak boleh?"

"Kalau gue bilang ngak boleh ya ngak boleh lah,"

"Karena Alif itu saingan Lo ya? Kalian kenapa sih bersaing seperti itu?" tanya falisya penesaran.

"Ngak usah banyak tanya, masuk ke kamar!" perintah Mahendra tegas.

"Ngak!"

"Masuk falisya," bentak lelaki itu lagi dengan nada suara yang kuat.

Falisya tidak peduli dia langsung pergi saja dan terpaksa Mahendra mengangkat tubuh wanita itu ke atas bahunya dan membawanya masuk ke dalam kamar, falisya memberontak dan ingin melepaskan diri namun tidak bisa karena Mahendra lebih kuat dari dirinya.

"Diam disini!" Mahendra langsung mengunci wanita itu di dalam kamar karena emosi.

Episodes
1 Pergi Ke Kota
2 Mendadak Tunangan
3 Resmi Tunangan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Ijab Qobul
6 Mahendra Vs Alif
7 Pak Ilham Si Guru Killer
8 Pasutri Gaje
9 Ketahuan?
10 Pasutri Gaje Part II
11 Harimau
12 Cemburu Buta
13 Anggota OSIS
14 Hujan Petir
15 Tidur Bareng
16 Rencana Falisya
17 Di Ruang Olahraga
18 Cemburu
19 Pindah Ke Apartemen
20 First Kiss
21 Amarah Mahendra
22 Di Hukum
23 Dua Juta
24 Tragedi Kantin
25 Menghabiskan Harta Mahendra
26 Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27 Mimpi
28 Perkara Cincin Hilang
29 Memotret
30 Bangun, Falisya!
31 Sadar
32 Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33 Karena Kecoa
34 Ajari Berenang
35 Tragedi Dikolam
36 Ulah Kayla
37 Pentas Seni
38 Gue, Cinta Sama Lo!
39 Kembali Kedesa
40 Memulai Dari Awal
41 Mengumumkan Hubungan?
42 Resmi Pacaran
43 Dikunci Gudang
44 Balas Dendam
45 Balon
46 Tidur Di Kamar Sebelah
47 Pertukaran Pelajar
48 Keceplosan
49 Falisya vs Kayla
50 Kekesalan Mahendra
51 Di Bioskop
52 Belajar Make Up
53 Pertandingan Basket
54 Pertandingan Basket II
55 Rasa Cemburu Yang Mengebu
56 Bolos Sekolah
57 Sisi Lain Kenzo
58 Di Luar Negeri
59 Kedatangan Sepupu
60 Mahendra Vs Afdal
61 Tidak Bersemangat
62 Kembali Ke Negara Asal
63 Pertemuan Kembali
64 Mariani Berulah
65 Pentas Seni
66 Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67 Hari Yang Pilu
68 Tempat Peristirahatan Terakhir
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kekesalan Mahendra
71 Perasaan Alif
72 Rahasia Mahendra Dan Alif
73 Happy Birthday
74 Pergi Berlibur
75 Camping
76 Wanita Gila
77 Ikan Gosong
78 Ada Ariana
79 Demit
80 Kejadian Yang Menakutkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pergi Ke Kota
2
Mendadak Tunangan
3
Resmi Tunangan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Ijab Qobul
6
Mahendra Vs Alif
7
Pak Ilham Si Guru Killer
8
Pasutri Gaje
9
Ketahuan?
10
Pasutri Gaje Part II
11
Harimau
12
Cemburu Buta
13
Anggota OSIS
14
Hujan Petir
15
Tidur Bareng
16
Rencana Falisya
17
Di Ruang Olahraga
18
Cemburu
19
Pindah Ke Apartemen
20
First Kiss
21
Amarah Mahendra
22
Di Hukum
23
Dua Juta
24
Tragedi Kantin
25
Menghabiskan Harta Mahendra
26
Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27
Mimpi
28
Perkara Cincin Hilang
29
Memotret
30
Bangun, Falisya!
31
Sadar
32
Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33
Karena Kecoa
34
Ajari Berenang
35
Tragedi Dikolam
36
Ulah Kayla
37
Pentas Seni
38
Gue, Cinta Sama Lo!
39
Kembali Kedesa
40
Memulai Dari Awal
41
Mengumumkan Hubungan?
42
Resmi Pacaran
43
Dikunci Gudang
44
Balas Dendam
45
Balon
46
Tidur Di Kamar Sebelah
47
Pertukaran Pelajar
48
Keceplosan
49
Falisya vs Kayla
50
Kekesalan Mahendra
51
Di Bioskop
52
Belajar Make Up
53
Pertandingan Basket
54
Pertandingan Basket II
55
Rasa Cemburu Yang Mengebu
56
Bolos Sekolah
57
Sisi Lain Kenzo
58
Di Luar Negeri
59
Kedatangan Sepupu
60
Mahendra Vs Afdal
61
Tidak Bersemangat
62
Kembali Ke Negara Asal
63
Pertemuan Kembali
64
Mariani Berulah
65
Pentas Seni
66
Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67
Hari Yang Pilu
68
Tempat Peristirahatan Terakhir
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kekesalan Mahendra
71
Perasaan Alif
72
Rahasia Mahendra Dan Alif
73
Happy Birthday
74
Pergi Berlibur
75
Camping
76
Wanita Gila
77
Ikan Gosong
78
Ada Ariana
79
Demit
80
Kejadian Yang Menakutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!