Di Ruang Olahraga

"Ngak, gue punya uang kali! Tenang aja." ujar falisya.

Mereka langsung masuk ke dalam kelas dan di jam pertama mereka ada pelajaran olahraga, dan praktek di lapangan. Para siswa kelas unggulan langsung mengganti pakaian menjadi pakaian olahraga. Falisya lupa membawa pakaiannya, dia tidak tahu jika hari ini ada pelajaran olahraga.

"Gimana nih? Semuanya udah pada kelapangan lagi? Gue pakai apa?" gerutu falisya.

"Falisya," panggil Alif.

"Eh kak alif, ada apa ya kak?" falisya langsung menghampirinya kedepan kelas.

"Lagi ngecek setiap kelas saja, Lo kenapa ngak ikut gabung sama yang lain?"

"Hmm, anu kak!"

"Anu apa?" tanya Alif mengerutkan keningnya.

"Lupa bawa bawa baju olahraga," jawab falisya menundukkan kepalanya.

"Kenapa bisa lupa? Mau pakai baju olahraga gue aja ngak?"

"Eh, emang bisa kak?"

"Bisa,"

"Nanti ya gue ambilin dulu!" Alif tersenyum manis dan langsung pergi mengambilkan bajunya.

Setelah lima menit kemudian, dengan nafas yang tersengal-sengal Alif langsung memberikannya kepada falisya. Wanita itu dengan ragu menerimanya, namun Alif langsung meletakkannya di tangan falisya dan tersenyum manis.

"Udah cepetan pakai ya, nanti Lo bisa di hukum. Kalau gitu gue pergi dulu!"

"Hmm, makasih, ya kak!"

"Kenapa baik banget sih, kalau Mahendra gue pasti langsung di cepuin sama guru penjas! Jan baik-baik banget dong kak alif nanti perasaan gue jadi oleng sama kakak nih," beo falisya.

wanita itu langsung menuju ke toilet dan mengganti pakaiannya, setelah selesai dia langsung berlari menuju lapangan dengan nafas yang ngos ngosan. Sesampainya di lapangan dia langsung menghadap guru penjas.

"Maaf, pak! Saya terlambat,"

"Kenapa kamu bisa terlambat?"

"Hmm, tadi-"

"Iya udah bergabung sana sama yang lainnya!" perintah guru tersebut.

"Baik pak, terimakasih." falisya langsung bergabung dengan yang lainnya.

"Falisya, kenapa Lo bisa terlambat? Dan kenapa pakai baju olahraga cowok?" bisik Gebby.

"Hah? Emang ada bedanya ya?" falisya sedang memperhatikan bajunya dengan milik gebby.

Benar saja, garis celana dan gambarnya berbeda. Pantesan aja banyak anak cewek yang melirik sinis kearahnya, ternyata karena dia memakai pakaian cowok.

"Ah bodolah, yang penting gue bisa ikut jam pelajaran olahraga dari pada nilai gue telorkan," ujar falisya.

Pelajaran kali ini mereka bermain voli, dan falisya cukup pandai waktu di sekolah lamanya. Sehingga waktu giliran dia servis bola voli tersebut, melambung tinggi dan terlalu jauh sehingga bola tersebut mengenai kepala Mahendra yang sedang berjalan dengan kedua temannya.

"Shit, sialan! Siapa yang ngelempar bola ini?" teriak mahendra emosi.

"Bukan, gue kak!" jawab yang lain.

Falisya saat ini meremas jemarinya, dia tidak menyangka jika bolanya mengenai Mahendra. Apa lagi saat di sekolah dia tidak bisa mengerjai lelaki itu dan bahkan sifatnya jauh berbeda, di sekolah lelaki itu dingin, acuh dan juga tidak bisa di sentuh jika tidak ingin mendapatkan masalah dengan dirinya.

"Falisya, kak! sengaja dia tuh," teriak Ariana.

"Ariana, Lo apa-apaan sih?" ketus Gebby.

"Lah kan emang bener, dari pada dia marah sama kita semua! Biarin aja falisya yang menanggung semuanya sendiri,"

"CK," Gebby ingin menonjok wajah wanita itu namun dia urungkan.

Falisya langsung maju dan mengambil bola tersebut, dia menatap kearah mahendra yang sedang emosi. Dia gugup dan juga gemetar, Mahendra menatapnya dengan tajam dan menarik lengannya.

"Ikut gue!" teriak mahendra.

Falisya dengan gemetar mengikuti langkah Mahendra dan di ikuti oleh kenzo dan juga julian. Dua lelaki itu mengambil bola volinya dan melemparkannya kearah para siswa yang sedang berolahraga. Gebby terlihat sangat khawatir dan ingin menolongnya, akan tetapi bisa jadi dia yang terkena masalah nantinya.

"Mahendra, Lo jangan kasar-kasar Napa dah sama falisya , lagian kan ngak kuat juga kenak nya," ujar Julian.

"Diam kalian berdua, dan pergi sekarang! Tinggalkan kami berdua saja," perintah Mahendra.

"Tapi-."

"Ngak ada, tapi-tapian, cepatan pergi!"

Mereka berdua Langsung pergi dan meninggalkan Mahendra dan falisya berdua saja, Mahendra membawa masuk falisya kedalam ruangan penyimpanan barang olahraga. falisya menatap manik mata Mahendra dengan gugup.

"Kak, maaf!"

"Lo tahu kesalahan lo apa?" tanya Mahendra.

Falisya menganggukkan kepalanya, "Lo sengaja ya?"

falisya menggelengkan kepalanya dan langsung melihat kearah kepala Mahendra, "Sakit ya, kak?"

"Menurut Lo?"

"Nanti dirumah falisya obatin ya!"

"Ngak, obatin sekarang!"

"Sekarang?"

"Yaiyalah, kan sakitnya sekarang!"

Mahendra langsung duduk di sofa dan menepuk kursi sebelahnya agar falisya juga duduk di kusi tersebut, setelah falisya duduk Mahendra langsung meletakkan kepalanya di atas paha wanita itu membuat falisya membulatkan matanya.

"Kak," lirih falisya.

"Jangan banyak bicara, pijatin sekarang!"

Mahendra langsung memejamkan matanya, falisya gugup di posisi Seperti ini. Dia langsung memijat perlahan kepala lelaki tersebut, Mahendra mendengar detak jantung falisya saat ini. Dia mengulumkan senyumannya dan langsung merubah raut wajahnya kembali datar.

"Kak, sudah!"

"Kak Mahendra," panggil falisya.

"Apa, dia tidur? Gue capek-capek mijatin dia enak tidur?"

"Ah, dasar ya! Memanfaatkan kesempatan banget, padahal kan ya ngak sakit banget orang cuma kenak begitu doang, di pukulin preman kemarin ngak sakit padahal," gerutu falisya.

falisya langsung terdiam dan menatap lekat wajah lelaki itu, tiba-tiba detak jantungnya berdetak kencang lagi. Dia langsung memegang dadanya, dia tidak mau jika Mahendra mendengar bunyi detak jantungnya itu. Bisa-bisa nanti dia salah paham lagi dengan perasan Falisya.

falisya merapikan rambut Mahendra dan mengumumkan senyumnya, dia tersenyum manis dan menatap Mahendra dengan tatapan yang dalam. Jam istirahat telah berlalu, rencana falisya yang ingin mentraktir satu sekolah gagal total akibat Mahendra belum juga terbangun.

"Kak, bangun!"

"Huft, sampai kapan sih disini terus? Kalau ada yang lihat trus salah paham gimana? Ah, kak Mahendra mah!"

Falisya tanpa sadar ikut memejamkan matanya dan tertidur, tangan falisya di tarik oleh mahendra dan di letakkan didadanya lalu ia genggam. lelaki itu memiringkan tubuhnya dan memeluk falisya, lelaki itu tidak tertidur sama sekali dia hanya tidak ingin falisya di permalukan satu sekolah nantinya, entah kerasukan apa lelaki itu tetapi dia benar memikirkan falisya kali ini.

Tanpa sadar Mahendra akhirnya tertidur juga, posisi seperti ini membuat Mahendra merasa nyaman. Entah sesuatu apa yang di lakukan oleh falisya sehingga dia ingin waktu ini terus berjalan sangat lambat dan bahkan berhenti sebentar.

Di luar ada seseorang yang ingin membuka pintu dan suaranya terdengar berisik sehingga membuat falisya terbangun dan membulatkan matanya, dia melihat Mahendra masih tertidur dengan memeluk dirinya, falisya langsung menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Kak, bangun! Ada orang yang Dateng!"

Mahendra langsung terbangun dan membulatkan matanya, namun dia berusaha tenang dan langsung berjalan untuk membukakan pintu. Akan tetapi, falisya menahan nya dan menatap memohon ke arah lelaki itu.

"Kak, jangan di buka nanti bisa ada masalah baru! Kalau kita di tuduh berbuat mesum disini gimana?"

"Otak Lo yang mesum," ketus mahendra.

Episodes
1 Pergi Ke Kota
2 Mendadak Tunangan
3 Resmi Tunangan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Ijab Qobul
6 Mahendra Vs Alif
7 Pak Ilham Si Guru Killer
8 Pasutri Gaje
9 Ketahuan?
10 Pasutri Gaje Part II
11 Harimau
12 Cemburu Buta
13 Anggota OSIS
14 Hujan Petir
15 Tidur Bareng
16 Rencana Falisya
17 Di Ruang Olahraga
18 Cemburu
19 Pindah Ke Apartemen
20 First Kiss
21 Amarah Mahendra
22 Di Hukum
23 Dua Juta
24 Tragedi Kantin
25 Menghabiskan Harta Mahendra
26 Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27 Mimpi
28 Perkara Cincin Hilang
29 Memotret
30 Bangun, Falisya!
31 Sadar
32 Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33 Karena Kecoa
34 Ajari Berenang
35 Tragedi Dikolam
36 Ulah Kayla
37 Pentas Seni
38 Gue, Cinta Sama Lo!
39 Kembali Kedesa
40 Memulai Dari Awal
41 Mengumumkan Hubungan?
42 Resmi Pacaran
43 Dikunci Gudang
44 Balas Dendam
45 Balon
46 Tidur Di Kamar Sebelah
47 Pertukaran Pelajar
48 Keceplosan
49 Falisya vs Kayla
50 Kekesalan Mahendra
51 Di Bioskop
52 Belajar Make Up
53 Pertandingan Basket
54 Pertandingan Basket II
55 Rasa Cemburu Yang Mengebu
56 Bolos Sekolah
57 Sisi Lain Kenzo
58 Di Luar Negeri
59 Kedatangan Sepupu
60 Mahendra Vs Afdal
61 Tidak Bersemangat
62 Kembali Ke Negara Asal
63 Pertemuan Kembali
64 Mariani Berulah
65 Pentas Seni
66 Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67 Hari Yang Pilu
68 Tempat Peristirahatan Terakhir
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kekesalan Mahendra
71 Perasaan Alif
72 Rahasia Mahendra Dan Alif
73 Happy Birthday
74 Pergi Berlibur
75 Camping
76 Wanita Gila
77 Ikan Gosong
78 Ada Ariana
79 Demit
80 Kejadian Yang Menakutkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pergi Ke Kota
2
Mendadak Tunangan
3
Resmi Tunangan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Ijab Qobul
6
Mahendra Vs Alif
7
Pak Ilham Si Guru Killer
8
Pasutri Gaje
9
Ketahuan?
10
Pasutri Gaje Part II
11
Harimau
12
Cemburu Buta
13
Anggota OSIS
14
Hujan Petir
15
Tidur Bareng
16
Rencana Falisya
17
Di Ruang Olahraga
18
Cemburu
19
Pindah Ke Apartemen
20
First Kiss
21
Amarah Mahendra
22
Di Hukum
23
Dua Juta
24
Tragedi Kantin
25
Menghabiskan Harta Mahendra
26
Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27
Mimpi
28
Perkara Cincin Hilang
29
Memotret
30
Bangun, Falisya!
31
Sadar
32
Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33
Karena Kecoa
34
Ajari Berenang
35
Tragedi Dikolam
36
Ulah Kayla
37
Pentas Seni
38
Gue, Cinta Sama Lo!
39
Kembali Kedesa
40
Memulai Dari Awal
41
Mengumumkan Hubungan?
42
Resmi Pacaran
43
Dikunci Gudang
44
Balas Dendam
45
Balon
46
Tidur Di Kamar Sebelah
47
Pertukaran Pelajar
48
Keceplosan
49
Falisya vs Kayla
50
Kekesalan Mahendra
51
Di Bioskop
52
Belajar Make Up
53
Pertandingan Basket
54
Pertandingan Basket II
55
Rasa Cemburu Yang Mengebu
56
Bolos Sekolah
57
Sisi Lain Kenzo
58
Di Luar Negeri
59
Kedatangan Sepupu
60
Mahendra Vs Afdal
61
Tidak Bersemangat
62
Kembali Ke Negara Asal
63
Pertemuan Kembali
64
Mariani Berulah
65
Pentas Seni
66
Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67
Hari Yang Pilu
68
Tempat Peristirahatan Terakhir
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kekesalan Mahendra
71
Perasaan Alif
72
Rahasia Mahendra Dan Alif
73
Happy Birthday
74
Pergi Berlibur
75
Camping
76
Wanita Gila
77
Ikan Gosong
78
Ada Ariana
79
Demit
80
Kejadian Yang Menakutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!