Pak Ilham Si Guru Killer

Mahendra lewat kembali dengan tampang khasnya yaitu cuek dan dingin seperti kulkas lima pintu, namun kali ini membuat Alif sangat kesal karena dia terus merusak momen bersama falisya. Alif menarik kerah baju mahendra.

" Mau Lo apa sih?" Sungut Alif kesal.

Mahendra menepis tangan Alif dan menyeringai. "Gue cuma lewat! Bukan jalan nyokap Lo kan?"

"Cih, sialan!" umpat Alif.

Mahendra melirik ke arah falisya dengan tajam lalu langsung berjalan kembali meninggalkan tempat itu, falisya yang melihat tatapan mahendra bergidik ngeri dan langsung berlari juga meninggalkan tempat itu.

"Falisya," teriak Alif.

"Eh, kak kalau gitu gue Balik ke kelas ya," pamit Gebby.

Gebby langsung mengejar falisya yang terus berlari dia menarik tangan falisya dan menghentikan langkahnya. Gebby mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, dan menatap kearah falisya dengan wajah yang terlihat sangat lelah.

"Lo ngapain lari sih?" tanya Gebby.

"Ngak apa-apa, gue males aja lama-lama di sana kan Lo bilang jangan Deket sama dua lelaki yang tadi jadinya gue pergi deh," ujar falisya.

"iya sih, yaudah kita ke kelas aja,"

"Argh, sialan. Pak Ilham sudah masuk lagi." Keluh Gebby.

Gebby berlari menarik tangan falisya, kini Gebby merasa cemas. Sedangkan falisya yang anak baru tidak tahu menahu silsilah tentang pak Ilham. Saat telah sampai di depan kelas, Gebby mengetuk pintu dan tersenyum ke arah pak Ilham.

"Pak, permisi masuk ya!" ujar Gebby.

"Gebby, kamu lagi kamu lagi, bosan saya kamu saja yang bermasalah!" ketus pak Ilham.

"Bukan gitu, pak." Gebby melirik ke arah riski agar membantunya untuk berbicara.

Falisya langsung ikut masuk dan berdiri di samping gebby. "Maaf, pak. kami terlambat karena tadi ada urusan di ruang OSIS."

"Siapa nama kamu? anak baru ya?" tanya pak Ilham.

"Benar, pak,"

"Hmm, kalau begitu kamu dan Gebby boleh masuk! Tapi ingat kali ini saja, jika lain kali kalian seperti ini maka akan saya suruh berjemur di lapangan. Kamu lagi masih anak baru sudah membuat masalah! Jika ingin mendapatkan nilai dari saya maka kalian semua harus patuh sama peraturan yang saya buat. Apa kalian semua paham?" tanya pak Ilham.

"paham, pak," jawab satu kelas serempak.

"Kalian itu harus mencontoh anak yang paling berprestasi di sekolah ini, Mahendra!" ujarnya membanggakan Mahendra.

"Cih, dimana-mana harus ada nama dia yang di sebut! Apa sekolah ini punya bapaknya!" gerutu falisya

"Falisya, bapaknya Mahendra adalah mertua kamu!" ujar peri baik dalam diri falisya.

"Halah, kalau anaknya kayak gitu ngapain juga harus di anggap mertua sama suami juga! mending cerai aja, masih muda dan cantik banget dirimu, falisya. Jangan mau di unboxing sama mahendra, nanti pas lagi sekolah bawa bola di perut, kan ngak lucu. ujar peri jahat di diri falisya.

"Ahhhh, kenapa kalian mengusik aku terus!," keluh falisya.

Falisya fokus mengikuti pelajaran pak Ilham yang membuatnya sangat bosan, terlebih lagi dia adalah guru yang kaku dan killer. Falisya tidak ingin mencari masalah dengan guru barunya itu, karena falisya harus mendapatkan nilai yang bagus untuk kebutuhan masa depannya.

"Syaa, lo udah selesai tugas pak Ilham?" tanya Gebby.

"Gue belum pernah masuk sama bapak itu,"

"Tetap saja, nanti Lo bakalan dimarahin lagi sama dia! Jadi ini kerjain aja lihat punya gue," memberikan tugasnya kepada falisya.

Falisya langsung menyalin semua jawaban yang tertera disana, dia tidak tahu benar atau salah intinya dia hari ini tidak ingin bermasalah lagi dengan guru kedepannya.

Sepulang sekolah, falisya langsung masuk ke dalam rumah dan menghampiri mama mertuanya. "Assalamualaikum, ma." falisya mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Waalaikumsalam, sudah pulang, sayang?"

"Sudah,"

"Mahen mana?" tanya wanita itu.

"Ngak tahu, falisya ngak ada lihat mobil mahen waktu pulang sekolah,"

"Jadi, kamu ngak sama dia pulangnya?"

Falisya menggelengkan kepala. "Ngakk, dia mana mau, ma. Tapi, ngak apa-apa kok, falisya bisa memakluminya,"

"Kurang ajar ya anak itu, nanti biar mama aja yang bicara sama dia, ya! Kamu ganti baju terus makan, oke?"

Falisya menganggukkan kepalanya dan langsung meninggalkan wanita paruh baya itu, dia tersenyum lebar karena merasa berhasil membuat citra Mahendra buruk di mata mamanya.

"Rasain Lo, siapa suruh ninggalin gue tadi!"

Falisya langsung masuk kedalam kamarnya dan membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, sudah tiga puluh menit lamanya dia baru selesai dengan kegiatannya. Pintu terbuka membuat falisya membulatkan matanya karena saat ini dia hanya memakai handuk pendek yang di lilitkan di tubuhnya, hingga memperlihatkan pahanya yang mulus.

"Arghh, shittt. Lo sengaja mau godain gue terus ya?" tuduh mahendra sembari menutup matanya.

"Yakali, tutup mata Lo sampai gue ngak terlihat lagi!," perintah falisya.

"Namanya tutup mata ya ngak akan lihat Lo lah , cepatan Lo masuk keruangan ganti pakaian!" perintah mahen.

Falisya langsung berlari dan menutup pintu itu, sedangkan Mahendra berdecih kesal dan membuka matanya. Kini dia melepaskan tasnya dan berbaring di atas ranjang.

"Kenapa tubuh gadis kampung itu seksi banget, argh Mahendra Lo harus sadar ngak boleh sampai tergoda! Dia musuh berkedok istri, bukan istri sungguhan!" ujar Mahendra.

Setelah selesai memakai pakaiannya, dia mengintip keluar dan melihat ke arah mahendra yang sedang tertidur membuatnya melangkahkan kaki dengan pelan-pelan agar tidak terdengar. Ia ingin kabur dan segera keluar dari kamar ini, namun saat dia dekat dengan tubuh mahendra lelaki itu langsung menjegal kaki falisya membuat wanita itu tersungkur kedepan.

Mahendra membuka matanya dan langsung menarik tangan falisya hingga wanita itu terjatuh di atas tubuh Mahendra, manik mata mereka saling menatap satu sama lain. Jantung wanita itu berdetak sangat kencang, ketampanan mahendra terlihat sangat nyata saking sempurnanya.

Mahendra langsung mendorong tubuh falisya hingga terjatuh di sebelah lelaki itu. "Berat juga ya Lo!"

Falisya menghembuskan nafasnya kasar dan menatap ke arah mahendra kesal, namun dia tidak ingin berdebat karena merasa perutnya lapar dan memberontak untuk di beri makan. Dia langsung bangkit namun Mahendra kembali menahannya dan mencengkram kuat pergelangan tangan falisya.

"Arghhhh, sakit mahen!"

"Lo ngadu apa sama mama? Berani banget Lo," tanya mahen dengan tatapan tajam.

"Gue ngak ada bilang apa-apa, kan emang benar Lo biarin gue naik taksi sendirian pas pulang sekolah, lagian Lo darimana emangnya," tanya falisya balik.

"Itu bukan urusan Lo,"

"Urusan gue, Lo itu suami sah gue!"

"Pernikahan kita hanya sebatas di atas kertas, gue ngak pernah setuju untuk nikahi Lo!"

"Kalau gitu kenapa Lo gak nolak dan menyetujui permintaan gue saat minta Lo batalin semuanya." tanya falisya.

"Karena gue mau balas dendam sama tingkah kurang ajar Lo itu!"

"What? Shitt. Ada ya lelaki macam Lo!" umpat falisya.

"Ada, dan sekarang dia ada di depan mata Lo sendiri."

"Kenapa sekarang Lo ngak bersendiwara menjadi istri yang baik lagi seperti tadi pagi?" tanya mahen.

Falisya menyeringai, dia tak gentar di tindas seperti itu oleh mahendra karena dia punya bekingan yang sangat kuat, yaitu kedua orang tua Mahendra. Dia tersenyum dan mendekatkan bibirnya ke bibir Mahendra, kini jaraknya hanya dua Senti saja.

Episodes
1 Pergi Ke Kota
2 Mendadak Tunangan
3 Resmi Tunangan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Ijab Qobul
6 Mahendra Vs Alif
7 Pak Ilham Si Guru Killer
8 Pasutri Gaje
9 Ketahuan?
10 Pasutri Gaje Part II
11 Harimau
12 Cemburu Buta
13 Anggota OSIS
14 Hujan Petir
15 Tidur Bareng
16 Rencana Falisya
17 Di Ruang Olahraga
18 Cemburu
19 Pindah Ke Apartemen
20 First Kiss
21 Amarah Mahendra
22 Di Hukum
23 Dua Juta
24 Tragedi Kantin
25 Menghabiskan Harta Mahendra
26 Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27 Mimpi
28 Perkara Cincin Hilang
29 Memotret
30 Bangun, Falisya!
31 Sadar
32 Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33 Karena Kecoa
34 Ajari Berenang
35 Tragedi Dikolam
36 Ulah Kayla
37 Pentas Seni
38 Gue, Cinta Sama Lo!
39 Kembali Kedesa
40 Memulai Dari Awal
41 Mengumumkan Hubungan?
42 Resmi Pacaran
43 Dikunci Gudang
44 Balas Dendam
45 Balon
46 Tidur Di Kamar Sebelah
47 Pertukaran Pelajar
48 Keceplosan
49 Falisya vs Kayla
50 Kekesalan Mahendra
51 Di Bioskop
52 Belajar Make Up
53 Pertandingan Basket
54 Pertandingan Basket II
55 Rasa Cemburu Yang Mengebu
56 Bolos Sekolah
57 Sisi Lain Kenzo
58 Di Luar Negeri
59 Kedatangan Sepupu
60 Mahendra Vs Afdal
61 Tidak Bersemangat
62 Kembali Ke Negara Asal
63 Pertemuan Kembali
64 Mariani Berulah
65 Pentas Seni
66 Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67 Hari Yang Pilu
68 Tempat Peristirahatan Terakhir
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kekesalan Mahendra
71 Perasaan Alif
72 Rahasia Mahendra Dan Alif
73 Happy Birthday
74 Pergi Berlibur
75 Camping
76 Wanita Gila
77 Ikan Gosong
78 Ada Ariana
79 Demit
80 Kejadian Yang Menakutkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pergi Ke Kota
2
Mendadak Tunangan
3
Resmi Tunangan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Ijab Qobul
6
Mahendra Vs Alif
7
Pak Ilham Si Guru Killer
8
Pasutri Gaje
9
Ketahuan?
10
Pasutri Gaje Part II
11
Harimau
12
Cemburu Buta
13
Anggota OSIS
14
Hujan Petir
15
Tidur Bareng
16
Rencana Falisya
17
Di Ruang Olahraga
18
Cemburu
19
Pindah Ke Apartemen
20
First Kiss
21
Amarah Mahendra
22
Di Hukum
23
Dua Juta
24
Tragedi Kantin
25
Menghabiskan Harta Mahendra
26
Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27
Mimpi
28
Perkara Cincin Hilang
29
Memotret
30
Bangun, Falisya!
31
Sadar
32
Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33
Karena Kecoa
34
Ajari Berenang
35
Tragedi Dikolam
36
Ulah Kayla
37
Pentas Seni
38
Gue, Cinta Sama Lo!
39
Kembali Kedesa
40
Memulai Dari Awal
41
Mengumumkan Hubungan?
42
Resmi Pacaran
43
Dikunci Gudang
44
Balas Dendam
45
Balon
46
Tidur Di Kamar Sebelah
47
Pertukaran Pelajar
48
Keceplosan
49
Falisya vs Kayla
50
Kekesalan Mahendra
51
Di Bioskop
52
Belajar Make Up
53
Pertandingan Basket
54
Pertandingan Basket II
55
Rasa Cemburu Yang Mengebu
56
Bolos Sekolah
57
Sisi Lain Kenzo
58
Di Luar Negeri
59
Kedatangan Sepupu
60
Mahendra Vs Afdal
61
Tidak Bersemangat
62
Kembali Ke Negara Asal
63
Pertemuan Kembali
64
Mariani Berulah
65
Pentas Seni
66
Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67
Hari Yang Pilu
68
Tempat Peristirahatan Terakhir
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kekesalan Mahendra
71
Perasaan Alif
72
Rahasia Mahendra Dan Alif
73
Happy Birthday
74
Pergi Berlibur
75
Camping
76
Wanita Gila
77
Ikan Gosong
78
Ada Ariana
79
Demit
80
Kejadian Yang Menakutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!