Hari Pertama Sekolah

Falisya berjalan mengikuti langkah Bu wirna, tapi tanpa dia sadari karena terlalu gugup hampir saja menabrak tembok dan di hadang oleh lelaki dengan menempelkan tangannya di dahi falisya agar tidak menabrak. Falisya terkejut dan langsung menatap laki-laki itu.

"Ah, terimakasih." Falisya langsung memundurkan langkahnya dan melirik kearah Bu wirna yang sudah berjalan jauh ke depan.

"Lo...."

"A.... aku pergi duluan ya," Falisya langsung berlari menyusul guru tersebut.

"Apa dia anak baru?" Ucap Alif sang ketua OSIS.

"Manis juga!" Ujarnya dengan menyunggingkan senyumannya.

"Woy, gue cariin ternyata Lo disini. Kesambet apaan Lo senyum-senyum sendiri gitu, bikin merinding," Ujar Alfi.

"Kesambet kuntilanak merah!" Jawabnya dengan berteriak di depan wajah Alfi, dan dia langsung berjalan meninggalkan lelaki itu.

"Argh, sialan! Banjir muka gue," Keluh Alfi.

Didalam kelas XI IPS1 atau bisa di sebut juga kelas unggulan, falisya telah berdiri di depan menatap semua siswa. Dia menghembuskan nafasnya kasar dan mulai mengembangkan senyumnya.

"Sekarang kita kedatangan murid baru dan ibu harap kalian bisa saling mengenal dengan baik." Wirna menatap ke arah falisya.

"Falisya perkenalkan diri kamu,"

"Nama aku falisya Humairah, pindahan dari SMA Negeri 1 jakarta," Ujarnya memperkenalkan diri.

"Nama Lo kaya ga asing deh," Sahut Fadjri.

"Maksudnya?" Tanya falisya.

"Iya, kaya nama pendamping gue di buku nikah." Jawab Fadjri sambil tertawa keras.

"Dasar sisik biawak" Ujar Gebby.

"Adek Gebby jangan merasa tersaingi, nanti dia jadi yang kedua saja!"

"Dih, ogah!" Sungut Gebby.

Gebby menaikkan tangannya. "Buk, falisya duduk di sebelah Gebby saja."

"Oh iya, falisya silahkan duduk di sebelah Gebby saja." Perintah Bu wirna.

"Adem ya, liat istri pertama sama istri kedua akur," Ujar Fadjri tersenyum.

Heri langsung menyentil dahi Fadjri cukup kuat, agar lelaki itu diam dan juga sadar diri. Akan tetapi pandangan Fadjri tidak lepas dari falisya.

"Hei, kenalin nama gue Gebby," Wanita itu Langsungg mengulurkan tangannya.

Falisya membalas uluran tangan itu sambil tersenyum manis "Falisya,"

"Sekarang Lo bisa anggap gue teman lo, jangan sungkan minta bantuan apapun dari gue, oke?"

"Oh ya? Terimakasih banyak Gebby.

"Gue saranin Lo harus terbiasa manggil teman yang lainnya pakai panggilan lo dan gue jangan aku kamu, nanti semua ngira Lo suka sama mereka." Bisik Gebby.

"Emang ada peraturannya gitu ya?" Tanya falisya polos.

Gebby langsung tertawa mendengar pertanyaan itu.

"Bukan peraturan, tetapi kata aku kamu terlihat formal dan itu biasanya di gunakan sama pacar atau orang yang spesial kalau disini,"

"Oh gitu ya? Pantas saja Mah......" Falisya langsung menutup mulutnya saat dia hampir menyebutkan nama Mahendra.

" Pantesan apa? Oh iya, satu lagi Lo jangan pernah suka sama dua lelaki ini karena mereka incaran satu sekolah dan orangnya cuek dan dingin banget deh," Ujar Gebby.

"Emang siapa?"

"Kak Mahendra dan kak Alif, kalau kak Alif dia ketua OSIS sedangkan kak mahendra dia adalah dewa di sekolah ini, mau tau kenapa? Karena nyokapnya penyumbang terbesar di sekolah ini." Jelas Gebby.

"Apa?" Teriak falisya, yang membuat semua pandangan menatap ke arah mereka.

Falisya dan Gebby tersenyum kikuk dan kembali fokus pada pelajaran hari ini, lalu Gebby mendekat dan berbisik di telinga falisya.

"Nanti gue ceritain lagi bagian-bagian yang harus Lo tahu di sekolah ini," Bisiknya.

Falisya tersenyum manis dan langsung menyimak pelajaran matematika yang di ajarkan oleh Bu wirna, di sekolah sebelumnya falisya selalu mendapatkan nilai terbaik maka dari itu dia di tempatkan di kelas unggulan.

selesai jam pelajaran, falisya langsung di gandeng Gebby menuju kantin. Kini falisya jadi tatapan utama para siswa karena dia murid baru di sekolah ini. Falisya merasa malu lalu menundukkan pandangannya.

"Kita kekantin, pokonya hari ini gue ajakin Lo keliling sekolah ini," Ujar Gebby tersenyum manis.

"Oke!"

"Nah kita duduk disini, tunggu ya gue pesanin makanan dulu!" Gebby langsung berjalan meninggalkan falisya lalu memesan makanan

Setelah itu ia kembali lalu merangkul pundak falisya. "Sini gue kasih tau! Tadi Lo masih ingatkan apa yang gue bilang? Tentang dua lelaki yang gak boleh Lo deketin ?"

Falisya menganggukkan kepalanya, dan menatap Gebby dengan tatapan bingung.

"Trus?"

"Nah, itu namanya kak Mahendra lelaki incaran satu sekolah , jangan coba-coba cari masalah atau dekatin dia, karena Lo bisa habis di buat sama kakak kelas kita!" Jelas Gebby.

"Begitu populer kah dia? Gumam falisya.

"Lo bilang apa tadi? Tanya Gebby.

"Hah? Enggak-enggak!" Jawab falisya kikuk.

"Kalau di sebelah sana itu namanya kak Alif, dia ketos di sekolah ini. Dan mereka berdua saling bersaing!"

"Bersaing karena apa?" Tanya falisya.

"Hmmm, ngaak tau! Mungkin karena mereka sama-sama tampan dan idaman satu sekolah, iya udah makan dulu nih!"

Falisya melirik ke arah mahendra dan ternyata lelaki itu juga menatapnya dengan tatapan tajam, namun falisya bukan malah mengalihkan pandangannya dia malah membalas menatap sinis ke arah mahendra lalu mengarahkan jempol tangannya ke bawah. Setelah itu dia tersenyum dan kembali makan.

Setelah selesai dengan makanannya, mereka langsung pergi kelapangan basket. Disana ada Alif yang di maksud oleh Gebby tadi, wanita di sampingnya berteriak histeris saat melihat Alif bermain dan terlihat sangat keren.

"Wah gila sih, gue harus ngapain ya biar bisa jadi pacar kak Alif," Ujar Gebby.

"Bukannya kata Lo, kita harus ngehindari dia ya?" Tanya falisya.

"Ya kalau langsung jadi pacar ngak apa-apa juga" Ujar Gebby tertawa.

Bola basket itu mengarah ke arah falisya berada sehingga membuat Gebby membulatkan matanya, falisya langsung jatuh pingsan saat bola itu dengan kuat mengenai kepalanya. Alif langsung berlari dan mengangkat tubuh falisya menuju UKS.

"Wah, gila keren banget si Alif! itu siapa sih sengaja banget pingsan biar di gendong sama Alif!" Ketus kakak kelas.

Alif langsung masuk dan meletakkan kan tubuh falisya di atas ranjang pasien, seorang dokter sekolah tersebut langsung memeriksa keadaan falisya. Alif mengusap keringat yang menetes di dahinya menggunakan kain.

"Alif, dia korban kamu lagi?" Tanya dokter tersebut.

Karena sering sekali bola basket itu meleset dan mengenai para penonton, tetapi kali ini bukan Alif yang mengenainya melainkan Mahendra. Dengan wajah dingin dan tatapan datar mahendra datang lalu mendorong tubuh Alif.

"Lo pergi aja, biar gue yang ngurus dia!" Ujar Mahendra.

"Kenapa? Semenjak kapan Lo mau mengurus orang lain?" Tanya Alif.

"Bukan urusan Lo!" Sahut mahen ketus.

Alif tipe lelaki yang manis dan perhatian berbanding terbalik dengan mahendra yang selalu cuek dan sulit di gapai. Alif hanya mengembuskan nafasnya kasar dan berlalu meninggalkan ruangan UKS.

"Gimana keadaannya?" Tanya mahen.

"Dia pingsan karena terkejut, jadi sebentar lagi mungkin akan sadar!" Jelas dokter tersebut.

Mahendra menunggu dengan melipat kedua tangannya, sudah lima belas menit wanita itu juga belum sadar membuat Mahendra merasa kesal dan ingin segera menggoyangkan tubuh itu agar langsung terbangun.

Falisya membuka matanya, tangannya memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Aww, gue dimana?"

"Di neraka," Ketus Mahendra.

Falisya langsung terkejut dan langsung menatap bingung ke arah lelaki itu.

"Lo ngapain disini?"

"Gimana kepala Lo? Masih sakit?" Tanya Mahendra tanpa menjawab pertanyaan falisya.

"Ngak apa-apa, cuma pusing sedikit aja!"

"Ingat ya perjanjian kita, jangan sampai ada yang tau kalau kita saling kenal apa lagi Lo calon istri gue!" jelas Mahendra dengan menekan nada suaranya.

"Gue juga engak mau kali....." Ucapan falisya terpotong.

"Ngak mau apa? Kalian saling kenal?"

Mahendra dan falisya membulatkan matanya dan menatap ke arah sumber suara berbarengan, lelaki itu datang tanpa memberikan tanda sehingga Mahendra dan falisya wajahnya kini berubah memucat.

Terpopuler

Comments

unapersonarandomxdd

unapersonarandomxdd

Lanjutin thor, jangan biarkan kami merana menunggu~

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pergi Ke Kota
2 Mendadak Tunangan
3 Resmi Tunangan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Ijab Qobul
6 Mahendra Vs Alif
7 Pak Ilham Si Guru Killer
8 Pasutri Gaje
9 Ketahuan?
10 Pasutri Gaje Part II
11 Harimau
12 Cemburu Buta
13 Anggota OSIS
14 Hujan Petir
15 Tidur Bareng
16 Rencana Falisya
17 Di Ruang Olahraga
18 Cemburu
19 Pindah Ke Apartemen
20 First Kiss
21 Amarah Mahendra
22 Di Hukum
23 Dua Juta
24 Tragedi Kantin
25 Menghabiskan Harta Mahendra
26 Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27 Mimpi
28 Perkara Cincin Hilang
29 Memotret
30 Bangun, Falisya!
31 Sadar
32 Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33 Karena Kecoa
34 Ajari Berenang
35 Tragedi Dikolam
36 Ulah Kayla
37 Pentas Seni
38 Gue, Cinta Sama Lo!
39 Kembali Kedesa
40 Memulai Dari Awal
41 Mengumumkan Hubungan?
42 Resmi Pacaran
43 Dikunci Gudang
44 Balas Dendam
45 Balon
46 Tidur Di Kamar Sebelah
47 Pertukaran Pelajar
48 Keceplosan
49 Falisya vs Kayla
50 Kekesalan Mahendra
51 Di Bioskop
52 Belajar Make Up
53 Pertandingan Basket
54 Pertandingan Basket II
55 Rasa Cemburu Yang Mengebu
56 Bolos Sekolah
57 Sisi Lain Kenzo
58 Di Luar Negeri
59 Kedatangan Sepupu
60 Mahendra Vs Afdal
61 Tidak Bersemangat
62 Kembali Ke Negara Asal
63 Pertemuan Kembali
64 Mariani Berulah
65 Pentas Seni
66 Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67 Hari Yang Pilu
68 Tempat Peristirahatan Terakhir
69 Terbongkarnya Rahasia
70 Kekesalan Mahendra
71 Perasaan Alif
72 Rahasia Mahendra Dan Alif
73 Happy Birthday
74 Pergi Berlibur
75 Camping
76 Wanita Gila
77 Ikan Gosong
78 Ada Ariana
79 Demit
80 Kejadian Yang Menakutkan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pergi Ke Kota
2
Mendadak Tunangan
3
Resmi Tunangan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Ijab Qobul
6
Mahendra Vs Alif
7
Pak Ilham Si Guru Killer
8
Pasutri Gaje
9
Ketahuan?
10
Pasutri Gaje Part II
11
Harimau
12
Cemburu Buta
13
Anggota OSIS
14
Hujan Petir
15
Tidur Bareng
16
Rencana Falisya
17
Di Ruang Olahraga
18
Cemburu
19
Pindah Ke Apartemen
20
First Kiss
21
Amarah Mahendra
22
Di Hukum
23
Dua Juta
24
Tragedi Kantin
25
Menghabiskan Harta Mahendra
26
Kedatangan Ibu Bapak Falisya
27
Mimpi
28
Perkara Cincin Hilang
29
Memotret
30
Bangun, Falisya!
31
Sadar
32
Terjatuh Ke lobang Yang Sama
33
Karena Kecoa
34
Ajari Berenang
35
Tragedi Dikolam
36
Ulah Kayla
37
Pentas Seni
38
Gue, Cinta Sama Lo!
39
Kembali Kedesa
40
Memulai Dari Awal
41
Mengumumkan Hubungan?
42
Resmi Pacaran
43
Dikunci Gudang
44
Balas Dendam
45
Balon
46
Tidur Di Kamar Sebelah
47
Pertukaran Pelajar
48
Keceplosan
49
Falisya vs Kayla
50
Kekesalan Mahendra
51
Di Bioskop
52
Belajar Make Up
53
Pertandingan Basket
54
Pertandingan Basket II
55
Rasa Cemburu Yang Mengebu
56
Bolos Sekolah
57
Sisi Lain Kenzo
58
Di Luar Negeri
59
Kedatangan Sepupu
60
Mahendra Vs Afdal
61
Tidak Bersemangat
62
Kembali Ke Negara Asal
63
Pertemuan Kembali
64
Mariani Berulah
65
Pentas Seni
66
Tangisan Di Balik Sosok Mariani
67
Hari Yang Pilu
68
Tempat Peristirahatan Terakhir
69
Terbongkarnya Rahasia
70
Kekesalan Mahendra
71
Perasaan Alif
72
Rahasia Mahendra Dan Alif
73
Happy Birthday
74
Pergi Berlibur
75
Camping
76
Wanita Gila
77
Ikan Gosong
78
Ada Ariana
79
Demit
80
Kejadian Yang Menakutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!