Chapter 16 - Hukuman dan Teman

Komandan Jiu mengelus janggutnya dan menilai kondisi ini sementara Yong Zhao masih muntah sampai saat ini dan tampaknya sangat trauma dengan tindakan Xu Ya.

"Komandan, dia memfitnah ku !" Teriak Yong Zhao dengan susah payah.

"Memfitnah mu ? Untuk apa aku memfitnah ku ?! Aku hanyalah rekrutan baru, semua orang disini bisa menjadi saksi bahwa kamu merebut roti ku. Jika aku tidak berbicara maka entah berapa lama kamu menindas ku dan orang lain, hah ?!" Bentak Xu Ya dengan wajah garang.

Kebetulan tangannya baru saja berlatih mengangkat batu sehingga sangat kuat dan siap untuk menghantam wajah Yong Zhao sampai seluruh giginya patah.

Komandan Jiu bukannya tidak tahu mengenai kasus Yong Zhao ini hanya saja Yong Zhao berbakat dalam seni bela diri sehingga dia menutup sebelah mata.

Tidak lama kemudian Gao Yu datang dengan langkah yang bermartabat, Komandan Jiu langsung memberikan salam kepada Gao Yu.

"Wakil Jenderal Gao. " Ucap Komandan Jiu dengan sopan menangkup kan tangannya.

"Jenderal merasa tidak senang dengan kejadian hari ini dan berharap kamu bertindak adil. Tidak peduli apakah itu Phoenix atau Gagak. " Ucap Gao Yu memperingatkan Komandan Jiu.

"Baik, aku pasti akan bersikap adil. Bawa Yong Zhao untuk menerima 20 kali pukulan tongkat sementara Xu Ya menerima 10 kali pukulan tongkat, hanya saja karena dia memiliki niat kebenaran di hatinya menjadi 5 kali pukulan tongkat. "Balas Komandan Jiu.

"Terima kasih, Wakil Jenderal dan Komandan !" Seru Xu Ya dengan bahagia.

Gao Yu berjalan pergi dan Xu Ya berlari mengikutinya dengan antusias.

"Kakak Gao, aku tidak tahu bahwa kamu adalah Wakil Jenderal ! Kamu sangat hebat dan tidak sombong, aku benar benar kagum padamu !" Xu Ya berkata dengan wajah berseri seri.

"Aku tidak sehebat itu, Nona Xu. Bagaimanapun Jenderal yang telah melatihku sebelumnya. Jadi karena itu aku barulah bisa menjadi Wakil Jenderal. " Balas Gao Yu dengan canggung sekaligus merasa malu.

"Tetap saja , kamu sangat hebat. Aku berpikir bahwa kamu adalah prajurit veteran yang telah menjadi kepercayaan Jenderal, ternyata kamu adalah Wakil Jenderal !" Ucap Xu Ya masih sangat bersemangat.

"Jadi karena Gao Yu adalah Wakil Jenderal jadi kamu akan berlatih dan meminta bimbingan darinya ?" Tanya suara dingin dari belakang dengan hawa membunuh yang kuat.

Xu Ya dan Gao Yu langsung berbalik dan memberi salam dengan tubuh yang agak gemetar, tentu saja mereka tahu siapa pemilik suara ini.

"Tentu saja tidak, bagaimanapun Jenderal adalah orang paling hebat di kamp ini. Xu Ya dapat menerima bimbingan dari Jenderal adalah berkah bagi Xu Ya dalam tiga kehidupan !" Seru Xu Ya dengan suara yang manis.

Huo Xin cheng hanya mendengus lalu berjalan pergi, Xu Ya memandang Gao Yu untuk meminta petunjuk namun Gao Yu justru menggelengkan kepalanya dan mengangkat kedua bahunya.

Xu Ya menghela nafas, tampaknya pemuda ini sedang dalam masa sensitif nya. Entah gadis mana yang diberikan kesabaran seluas samudera untuk menemani Gao Yu sebagai istrinya du masa depan.

Xu Ya berjalan lalu tengkurap di atas papan hukuman, dia mengambil sapu tangan miliknya lalu menyempalkannya ke dalam mulutnya.

Dia menggigit kain itu kuat kuat ketika tongkat pemukul diturunkan dan memukul tempat di lukanya yang sebelumnya, pemukul tidak mengetahui bahwa dia terluka disana dan Xu Ya juga tidak berniat memberi tahu.

Dia bersalah maka harus dihukum, jika dia meminta terlalu banyak keringanan maka orang orang akan mengonfirmasi bahwa dirinya adalah orang yang bergantung pada kebaikan hati Huo Xincheng dan pada saat itu, tidak perduli sehebat apapun dia maka dia akan selalu diremehkan oleh orang orang di kamp militer.

Dia harus mendapatkan rasa hormat dari orang orang ini. Dengan begitu maka barulah dia bisa membangun pengaruh sepenuhnya.

Ketika dia selesai, Xu Ya berdiri dengan wajah yang pucat dan langkah yang tidak seimbang. Huo langsung mendekat dan memapah Xu Ya.

"Apakah kamu masih bisa bertahan ?" Tanya Huo.

"Tidak masalah, hanya rasa sakit yang kecil. Aku, Jianchou adalah wanita yang tangguh !" Jawab Xu Ya dengan bangga lalu berusaha untuk menutupi rasa sakit yang dia alami.

"Jangan memaksakan diri untuk terlihat baik, kamu justru lebih mencemaskan jika seperti itu. " Jawab Huo sembari menarik pakaian Xu Ya di bagian belakang dengan hati hati agar luka tidak menyatu dengan pakaian.

Xu Ya tampak meringis kesakitan ketika Huo melakukan ini namun hal ini harus dilakukan sampai luka Xu Ya berangsur kering jika tidak maka akan seperti sebelumnya dimana daging dengan kain akan menyatu menjadi satu.

Tidak lama kemudian muncul sekitar 3 orang dengan kepala menunduk yang mendekatkan Xu Ya dengan hati hati, Xu Ya menaikkan alisnya dan merasa bahwa dia tidak pernah mencari masalah dengan orang orang ini sebelumnya. Entah apa yang mereka inginkan sehingga mendekatinya.

"Saudari Xu, kami ingin mengucapkan terima kasih karena telah berbicara atas nama kami untuk memberikan keadilan kepada kami. " Ucap salah satunya dengan agak gemetar.

"Tenangkan dirimu, jangan panik. Katakan padaku, apa maksud kalian. " Ucap Xu Ya dengan lembut.

"Mereka adalah korban yang telah ditindas oleh yong Zhao selama bertahun-tahun panjang. Jadi dengan tindakanmu hari ini maka tidak akan ada lagi yang mengambil makanan mereka. " Ucap Huo menjelaskan.

"Oh, aku mengerti dengan maksud kalian. Jika kalian tidak keberatan maka bisa menjadi temanku. Bagaimanapun aku tidak memiliki banyak teman disini." Balas Xu Ya.

"Apakah kami benar benar boleh ?" Tanya yang lain dengan takut.

Xu Ya menganggukkan kepalanya dengan riang dan untuk sejenak melupakan rasa sakit di punggungnya.

"Namaku Xue, dia adalah Mao dan ini Jiu. " Jawab orang yang paling depan.

"Xue, Mao dan Jiu. Mulai sekarang kita adalah teman ! Di masa depan mari berkelompok, dengan begitu maka tidak akan mudah ditindas orang lain. " Balas Xu Ya.

Hou tersenyum bangga ketika melihat tindakan Xu Ya seperti pemimpin yang bijaksana, ketiga orang itu adalah pengecut namun Xu Ya mampu menerima mereka.

"Di masa depan, aku ingin kalian berjalan dengan kepala yang tegak. Jika ada yang merendahkan diri sendiri lagi di masa depan maka pasti bukan bagian dari temanku. " Tambah Xu Ya.

Ketiga orang itu mendengarkan dengan serius dan menganggukkan kepala dengan patuh layaknya anak anjing yang penurut sehingga membuat Xu Ya terkekeh.

"Ayo kita pergi ke lapangan panahan dan berkuda !" Ajak Xu Ya merangkul mereka.

"Bagaimana dengan lukamu ?" Tanya Hou khawatir.

"Jangan khawatir, jangan sampai membuat Komandan Jiu menunggu dan merasa tidak senang. " Jawab Xu Ya.

...----------------...

Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁

Terpopuler

Comments

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

Clink

2025-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2 Chapter 2 - Pembantaian
3 Chapter 3 - Penyelamat
4 Chapter 4 - Rasa Sakit
5 Chapter 5 - Permohonan
6 Chapter 6 - Persyaratan
7 Chapter 7 - Pengasingan
8 Chapter 8 - Sergapan
9 Chapter 9 - Kamp Militer
10 Chapter 10 - Xu Jianchou
11 Chapter 11 - Mimpi Buruk
12 Chapter 12 - Hari Pertama
13 Chapter 13 - Lelah
14 Chapter 14 - Bimbingan
15 Chapter 15 - Pukulan
16 Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17 Chapter 17 - Resah
18 Chapter 18 - Sergapan
19 Chapter 19 - Penghargaan
20 Chapter 20 - Kota Suzhen
21 Chapter 21 - Strategi
22 Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23 Chapter 23 - Wang Jiang
24 Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25 Chapter 25 - Pelarian
26 Chapter 26 - Pelarian II
27 Chapter 27 - Sentuhan
28 Chapter 28 - Serangan
29 Chapter 29 - Prajurit Inti
30 Chapter 30 - Panggilan
31 Chapter 31 - Keputusan
32 Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33 Chapter 33 - Kabar Buruk
34 Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35 Chapter 35 - Kemiskinan
36 Chapter 36 - Ancaman
37 Chapter 37 - Masa Lalu
38 Chapter 38 - Masa Lalu II
39 Chapter 39 - Informasi
40 Chapter 40 - Rumor
41 Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42 Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43 Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44 Chapter 44 - Misi Rahasia
45 Chapter 45 - Istirahat
46 Chapter 46 - Sakit
47 Chapter 47 - Aula Leluhur
48 Chapter 48 - Papan Nama
49 Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50 Chapter 50 - Mirip
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2
Chapter 2 - Pembantaian
3
Chapter 3 - Penyelamat
4
Chapter 4 - Rasa Sakit
5
Chapter 5 - Permohonan
6
Chapter 6 - Persyaratan
7
Chapter 7 - Pengasingan
8
Chapter 8 - Sergapan
9
Chapter 9 - Kamp Militer
10
Chapter 10 - Xu Jianchou
11
Chapter 11 - Mimpi Buruk
12
Chapter 12 - Hari Pertama
13
Chapter 13 - Lelah
14
Chapter 14 - Bimbingan
15
Chapter 15 - Pukulan
16
Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17
Chapter 17 - Resah
18
Chapter 18 - Sergapan
19
Chapter 19 - Penghargaan
20
Chapter 20 - Kota Suzhen
21
Chapter 21 - Strategi
22
Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23
Chapter 23 - Wang Jiang
24
Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25
Chapter 25 - Pelarian
26
Chapter 26 - Pelarian II
27
Chapter 27 - Sentuhan
28
Chapter 28 - Serangan
29
Chapter 29 - Prajurit Inti
30
Chapter 30 - Panggilan
31
Chapter 31 - Keputusan
32
Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33
Chapter 33 - Kabar Buruk
34
Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35
Chapter 35 - Kemiskinan
36
Chapter 36 - Ancaman
37
Chapter 37 - Masa Lalu
38
Chapter 38 - Masa Lalu II
39
Chapter 39 - Informasi
40
Chapter 40 - Rumor
41
Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42
Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43
Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44
Chapter 44 - Misi Rahasia
45
Chapter 45 - Istirahat
46
Chapter 46 - Sakit
47
Chapter 47 - Aula Leluhur
48
Chapter 48 - Papan Nama
49
Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50
Chapter 50 - Mirip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!