Chapter 12 - Hari Pertama

"Diam ! Jika aku mendengar suara lagi maka aku akan memberikan kalian hukuman !" Teriak Komandan Xue ke arah dirinya dan pria itu.

Xu Ya langsung segera menutup mulutnya rapat rapat, Komandan Xue ini memiliki indra pendengaran yang lebih baik dibandingkan anjing. Benar benar sangat mengesankan sekali bahwa Huo Xincheng bisa menemukan orang semacam ini. Mungkin saja Huo Xincheng ini adalah raja anjing !

Sementara di sisi lain, Huo Xincheng yang sedang berganti pakaian tiba tiba bersin dan merasa bingung dengan dirinya sendiri, jelas jelas dia dalam kondisi yang sehat.

"Sepertinya ada yang sedang memaki Jenderal. "Ucap Gao Yu di sampingnya.

"Siapa yang berani ?" Tanya Huo Xincheng dingin.

"Entahlah." Jawab Gao Yu mengangkat kedua bahunya.

Huo Xincheng secara tidak sadar memiliki firasat bahwa yang memakinya adalah gadis liar itu, Huo Xincheng tidak tahu saja bahwa Xu Ya baru saja mengejeknya sebagai raja anjing.

Jika Huo Xincheng tahu maka tidak ada yang bisa menebak bagaimana reaksi marah Huo Xincheng pada saat itu.

Sementara itu, orang yang memaki Huo Xincheng tampak tidak merasa bersalah sama sekali dan hanya fokus dengan dirinya sendiri.

Mereka diberikan makanan roti isi daging , ketika dimakan Xu Ya bisa merasa bahwa makanannya keras dan sulit ditelan sehingga dia makan dengan agak lambat.

Dari kejauhan, Huo Xincheng mengawasi Xu Ya yang memakan rotinya sedikit demi sedikit dengan wajah terpaksa.

"Bagaimanapun Nona Xu adalah orang dari Ibukota, tidak akan bisa langsung terbiasa dengan roti di kemiliteran. " Ucap Gao Yu.

"Biarkan saja dia, baik juga jika dia menyerah lebih awal maka masalah disini akan menghilang. " Balas Huo Xincheng.

Huo Xincheng berbalik badan untuk pergi tetapi tidak lama kemudian dia berhenti yang membuat Gao Yu langsung terhentak karena tidak siap.

"Minta dapur untuk menyiapkan sup ginseng dan antarkan pada malam hari, katakan bahwa aku akan meminumnya. Berikan pada Xu Ya dan jangan katakan apapun padanya. Dia masih belum sembuh sepenuhnya, perlu ginseng untuk memulihkan fisiknya. " Perintah Huo Xincheng.

"Baik, Jenderal !" Jawab Gao Yu dengan semangat, baru kali ini melihat Jenderalnya perhatian dengan wanita.

Xu Ya menghabiskan seluruh rotinya dengan susah payah dan merasa sangat menderita, dia duduk dengan pria yang bersamanya tadi.

"Oh ya, aku belum mengetahui nama kakak ?" Tanya Xu Ya.

"Namaku Hou, tidak ada marga. Di masa lalu, aku adalah seorang sarjana namun karirku tidak berjalan lancar sehingga terpaksa masuk ke kemiliteran. Namun seiring berjalannya waktu aku pikir disini jauh lebih baik dibandingkan dengan menjadi sarjana. " Jawab pria itu dengan mulut yang penuh makanan.

"Sudah berapa lama kamu tinggal disini ?" Tanya Xu Ya.

"Sudah hampir tiga tahun. " Jawab Hou.

"Cukup lama ya, bagaimana tanggapanmu dengan Jenderal ? Bagaimana perilakunya pada biasanya ?" Tanya Xu Ya.

"Jenderal ? Dia adalah orang yang baik, meskipun tidak banyak bicara dan tegas tetapi dia memastikan seluruh anggota mendapatkan kehidupan yang layak selama di dalam kemiliteran. " Jawab Hou.

Xu Ya menganggukkan kepalanya memang sangat mirip dengan cara kerja Huo Xincheng yang telah dia amati belakangan ini.

Setelah makan maka mereka benar benar tidak memiliki waktu istirahat yang panjang dan hanya langsung disuruh untuk melatih kekuatan fisik mereka.

Xu Ya mendapatkan tugas khusus karena dia adalah seorang rekrutan baru maka tugasnya adalah membawa 10 ember air dari atas bukit . Jika dia tidak berhasil maka dia tidak akan mendapatkan makan siang.

Bagi pria muda maka ini akan menjadi hal yang menantang namun tidak mustahil, namun bagi seorang nona muda sepertinya maka ini mengerikan.

Namun Xu Ya tahu bahwa dia telah berjanji kepada Huo Xincheng bahwa dia tidak akan menerima perlakuan yang berbeda dari yang lainnya.

"Jianchou, jika kamu tidak kuat maka kamu harus berhenti dulu dan beristirahat. " Ucap Hou.

Xu Ya menganggukkan kepalanya dan mengangguk, Hou sendiri dengan lincah naik ke atas bukit sementara Xu Ya mendaki secara perlahan lahan dengan barang bambu di atas bahunya yang mengangkat ember di kanan dan kiri.

Lalu mulai berjalan mendaki Bukit secara perlahan lahan sementara orang orang yang lain bahkan ada yang sudah turun dengan ember penuh.

Namun tidak bisa disalahkan juga karena target mereka tiga kali lipat dibandingkan dengan Xu Ya, si rekrutan baru.

Sampai di atas bukit, keringat sudah memenuhi wajahnya dan dia benar benar merasa lelah. Padahal baru saja sekali melakukannya.

Xu Ya mengepalkan tangan dan mulai menimba air dari dalam sumur lalu membawanya ke bawah secara perlahan lahan.

Sesampainya di bawah, dia langsung mencatat hasil bawaannya sebelum akhirnya dia kembali mendaki dan hal ini terus berulang untuk waktu yang lama.

Lama kelamaan sinar matahari menjadi jauh lebih tarik dan gerak Xu Ya berubah menjadi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sebelumnya. Keringat sebesar butiran jangung memenuhi wajah indahnya.

Selain itu, luka di punggungnya juga mulai terasa agak sakit. Namun dia merasa enggan untuk menyerah dengan keadaan.

Sehingga dia mendaki lagi untuk mengambil air terakhirnya sementara orang lain sudah ada yang selesai dan bersantai. Langkah kaki Xu Ya lambat tapi pasti, siapa yang menyangka bahwa dia tersandung dan terjatuh menghantam tanah sehingga kakinya dipenuhi dengan luka.

Dia membersihkan pasir dari lukanya sebelum akhirnya melangkah ke depan lagi, dia berusaha dengan sangat pelan pelan.

Beberapa orang bahkan sudah menghabiskan makanan mereka, sementara Hou yang menunggu Xu Ya di bawah perlahan lahan merasa cemas.

"Komandan, apakah Xu Jianchou belum kembali ?" Tanya Hou.

"Xu Jianchou ? Belum. " Jawab Komandan Xue melihat bukunya.

Hou berdiri dengan agak cemas, walaupun mereka baru bertemu satu sama lain hanya saja Hou merasa bahwa Xu Ya berbeda dari orang lain dan memiliki semangat yang tidak kalah dari para pria , sehingga muncul kekaguman di dalam hatinya untuk Xu Ya.

Disisi lain, Xu Ya mulai menuruni bukit dengan hati hati dan setelah hari agak sore, dia benar benar berhasil untuk mengantarkan dua ember terakhirnya.

"Komandan, aku telah berhasil. " Ucap Xu Ya langsung terduduk di tanah.

"Kerja bagus, hanya saja kamu masih terlalu lambat. Jika kamu bekerja selambat ini maka kamu tidak akan bisa dimasukkan ke dalam prajurit siap berperang. " Balas Komandan Xue.

"Tolong berikan aku waktu, Komandan Xue. Aku pasti akan berlatih dengan keras dan tidak akan menyia nyiakan waktu dan kesempatan yang kamu berikan. " Ucap Xu Ya.

"Ya, semuanya berdasarkan keputusan dari Jenderal. Karena Jenderal ingin mempertahankanmu maka kamu bisa terus berkembang. " Balas Komandan Xue.

...----------------...

Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁

Terpopuler

Comments

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

Yup yup yup

2025-01-12

1

y@y@

y@y@

🌟👍👍🏻👍🌟

2025-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2 Chapter 2 - Pembantaian
3 Chapter 3 - Penyelamat
4 Chapter 4 - Rasa Sakit
5 Chapter 5 - Permohonan
6 Chapter 6 - Persyaratan
7 Chapter 7 - Pengasingan
8 Chapter 8 - Sergapan
9 Chapter 9 - Kamp Militer
10 Chapter 10 - Xu Jianchou
11 Chapter 11 - Mimpi Buruk
12 Chapter 12 - Hari Pertama
13 Chapter 13 - Lelah
14 Chapter 14 - Bimbingan
15 Chapter 15 - Pukulan
16 Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17 Chapter 17 - Resah
18 Chapter 18 - Sergapan
19 Chapter 19 - Penghargaan
20 Chapter 20 - Kota Suzhen
21 Chapter 21 - Strategi
22 Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23 Chapter 23 - Wang Jiang
24 Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25 Chapter 25 - Pelarian
26 Chapter 26 - Pelarian II
27 Chapter 27 - Sentuhan
28 Chapter 28 - Serangan
29 Chapter 29 - Prajurit Inti
30 Chapter 30 - Panggilan
31 Chapter 31 - Keputusan
32 Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33 Chapter 33 - Kabar Buruk
34 Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35 Chapter 35 - Kemiskinan
36 Chapter 36 - Ancaman
37 Chapter 37 - Masa Lalu
38 Chapter 38 - Masa Lalu II
39 Chapter 39 - Informasi
40 Chapter 40 - Rumor
41 Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42 Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43 Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44 Chapter 44 - Misi Rahasia
45 Chapter 45 - Istirahat
46 Chapter 46 - Sakit
47 Chapter 47 - Aula Leluhur
48 Chapter 48 - Papan Nama
49 Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50 Chapter 50 - Mirip
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2
Chapter 2 - Pembantaian
3
Chapter 3 - Penyelamat
4
Chapter 4 - Rasa Sakit
5
Chapter 5 - Permohonan
6
Chapter 6 - Persyaratan
7
Chapter 7 - Pengasingan
8
Chapter 8 - Sergapan
9
Chapter 9 - Kamp Militer
10
Chapter 10 - Xu Jianchou
11
Chapter 11 - Mimpi Buruk
12
Chapter 12 - Hari Pertama
13
Chapter 13 - Lelah
14
Chapter 14 - Bimbingan
15
Chapter 15 - Pukulan
16
Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17
Chapter 17 - Resah
18
Chapter 18 - Sergapan
19
Chapter 19 - Penghargaan
20
Chapter 20 - Kota Suzhen
21
Chapter 21 - Strategi
22
Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23
Chapter 23 - Wang Jiang
24
Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25
Chapter 25 - Pelarian
26
Chapter 26 - Pelarian II
27
Chapter 27 - Sentuhan
28
Chapter 28 - Serangan
29
Chapter 29 - Prajurit Inti
30
Chapter 30 - Panggilan
31
Chapter 31 - Keputusan
32
Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33
Chapter 33 - Kabar Buruk
34
Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35
Chapter 35 - Kemiskinan
36
Chapter 36 - Ancaman
37
Chapter 37 - Masa Lalu
38
Chapter 38 - Masa Lalu II
39
Chapter 39 - Informasi
40
Chapter 40 - Rumor
41
Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42
Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43
Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44
Chapter 44 - Misi Rahasia
45
Chapter 45 - Istirahat
46
Chapter 46 - Sakit
47
Chapter 47 - Aula Leluhur
48
Chapter 48 - Papan Nama
49
Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50
Chapter 50 - Mirip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!