Chapter 6 - Persyaratan

Xu Ya mengenakan jubah miliknya lagi agar ketika dia keluar maka tidak akan ada yang mengenalinya. Dia berlutut di depan pintu aula Kekaisaran karena tahu bahwa Kaisar marah pada permintaannya. Dia tahu juga bahwa Kaisar marah karena demi kebaikannya sendiri.

Di masa lalu, dia memiliki hubungan yang dekat dengan Kaisar. Namun pada saat ini Kaisar sedang terjepit di dua sisi yang berlawanan.

Jika Kaisar bersikeras untuk menyatakan bahwa Marquis Xu tidak bersalah maka pasti akan mendapatkan kritikan dari masyarakat dan para bangsawan karena kedekatan Kaisar dengan keluarga Marquis Xu.

Maka dari itu, mau tidak mau Xu Ya harus turun tangan sendiri menyelidiki hal ini dan melihat bukti bukti yang ada dengan mata kepalanya sendiri. Karena dia percaya bahwa Ayah dan Ibunya adalah orang yang lurus, tidak mungkin melakukan sebuah pengkhianatan.

Terutama karena mereka mengalami pembantaian, bukan pembunuhan. Dari sini saja sudah terdengar janggal maka pasti ada yang salah di dalam sini.

Hanya dengan bergabung ke dalam kemiliteran, mengumpulkan kekuatan dan jasa. Memohon secara terbuka kepada Kaisar di hadapan semua orang untuk menyelidiki kembali kasus Marquis Xu dan Putri Hongling kali ini.

Disisi lain, Kaisar tampak pusing dengan hal yang menimpa dirinya belakangan ini. Kesehatannya memang kurang baik sejak awal sehingga dia terbatuk batuk ringan.

"Xincheng, kamu jagalah Ya'er. Dia tidak memiliki orang tua dan dukungan lagi sekarang. Akan lebih baik jika kamu bisa mengubah pikirannya untuk pergi ke dalam kemiliteran. Gadis ini sejak kecil telah dimanja sehingga sangat keras kepala. Kamu berikan dia sedikit pelajaran maka dia pasti akan kembali ke Istana. " Ucap Kaisar khawatir.

"Ayah angkat tenang saja, Xincheng akan memastikan keselamatan Nona Xu. " Ucap Huo Xincheng menundukkan kepalanya.

"Xu Ya mengalami ketidak adilan di dalam hatinya, aku juga tahu bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan oleh Xu Zhong dan adikku. Aku tumbuh bersama dengan adikku, bagaimana mungkin dia bisa menjadi seorang pengkhianat ? Xu Zhong dan Huo Yu, Ayahmu adalah rekan belajar ku sewaktu muda. Kalian berdua sangat dekat, bagaimana mungkin aku tidak tahu karakter mereka ? Namun bukti sudah diserahkan dan orang orang licik itu sudah menyusun rencana dengan rapih lalu menggunakan rakyat sebagai dukungan untuk menekan ku. " Ucap Kaisar menyampaikan kesulitannya.

"Harap Ayah angkat tidak terlalu keras pada diri sendiri, memberikan waktu untuk beristirahat dengan baik. Xincheng pasti akan menjaga Nona Xu jika dia benar benar masuk ke dalam kemiliteran. " Balas Xincheng.

"Jika kamu sudah mengatakan seperti ini maka aku juga bisa beristirahat dengan tenang. Kamu kembalilah dulu, aku sudah lelah. " Ucap Kaisar memegang kepalanya.

Kasim An membantu Kaisar untuk kembali ke kediamannya sementara Huo Xincheng memberikan salam kepada Kaisar, Huo Xincheng berjalan keluar dan menatap ke bawah.

Melihat bahwa Xu Ya sedang berlutut dengan tubuh yang agak gemetar, kondisinya belum sehat namun dia memaksakan diri untuk memohon belas kasihan Kaisar.

Gadis ini benar benar seperti yang dikatakan oleh Kaisar sebelumnya bahwa dia sangat keras kepala.

"Berdirilah, Kaisar tidak marah padamu. " Ucap Huo Xincheng datar.

Xu Ya bersujud sekali sebelum akhirnya berusaha untuk berdiri namun kakinya telah berubah menjadi lemah karena rasa dingin yang kuat menusuk setiap tulangnya.

Xu Ya berhasil berdiri setelah dengan hati hati memegang dinding, baru saja dia akan berjalan namun tiba tiba dia menjadi tidak seimbang dan Huo Xincheng dengan segera menangkap pinggangnya.

"Dasar keras kepala !" Keluh Huo Xincheng dengan dingin lalu menggendong Xu Ya dengan satu tangan seperti menggendong karung beras.

"Jenderal, kamu benar benar baik. " Gumam Xu Ya dalam kondisi kepala terbalik.

Gao Yu merasa terkejut ketika melihat Xu Ya sedang digendong oleh Huo Xincheng namun tidak menanyakan apa apa, bagaimanapun ini adalah Istana.

Di dalam Istana, bahkan dinding dan tanah memiliki telinga dan tidak ada rahasia yang bisa bertahan selamanya.

Kereta kuda milik Huo Xincheng langsung melesat keluar dari Istana dan memecah keramaian orang orang.

"Jika kamu ingin masuk ke dalam kemiliteran maka kamu harus menuruti perintahku. " Ucap Huo Xincheng.

Xu Ya mengangguk anggukkan kepalanya dengan antusias, di dalam kereta kuda ini ada penghangat sehingga membuatnya merasa lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Rasa dingin di tubuhnya seolah olah sudah sepenuhnya terusir dan sekarang dia bisa menggerakkan seluruh tubuhnya dengan nyaman.

"Ketika kamu berada di barak maka kamu tidak boleh menyebutkan identitasmu yang asli, aku akan mengatakan bahwa kamu adalah orang yang aku rekrut. Lalu, kamu juga harus menerima semua pelatihan seperti yang telah diterima oleh prajurit lainnya. Kamu juga tidak boleh mengeluh jika mendapatkan tekanan di dalam kamp militer. Kamp militer memiliki peraturan yang keras, jika kamu tidak ingin ditekan maka kamu harus berada di pihak yang menekan. Apakah kamu mengerti maksudku ?" Tanya Huo Xincheng.

"Mengerti." Jawab Xu Ya dengan serius.

Dia sudah memperkirakan semua hal ini dan tahu bahwa masuk ke dalam kamp militer bukan hal yang mudah terutama bagi seorang wanita.

"Apakah kamu bersedia untuk mengikutinya ? Karena kamu adalah kasus khusus, jika kamu bisa masuk ke dalam pasukan depan dalam waktu 3 bulan maka kamu bisa melanjutkannya. Namun jika kamu gagal maka aku akan mengirimmu kembali ke Ibukota. " Tanya Huo Xincheng dingin.

"Aku bersedia !" Jawab Xu Ya tanpa keraguan sama sekali.

"Baik, kamu yang memutuskannya. Aku juga tidak akan meninggalkan seseorang tanpa pengetahuan, aku akan mengajarkanmu beberapa titik lemah manusia dan bagaimana caranya memegang pedang. " Ucap Huo Xincheng dengan senyum licik.

Pria ini sudah pasti memiliki rencana tersendiri di dalam hatinya, dia ingin mengukur sekeras apa kepala Xu Ya ini ketika menghadapi kesulitan.

Seorang gadis yang dibesarkan dengan Giok dan Emas di rumah yang megah, apakah benar benar bisa menyesuaikan diri di kamp militer yang serba sederhana ?

Sementara Xu Ya sendiri tidak merasa bahwa hal ini adalah hal yang buruk dan secara pribadi merasa bahwa hal ini adalah hal yang sangat membuatnya antusias. Dia tidak sabar untuk merasakan memegang pedang pertama kalinya.

Bahkan jika jalan ke depan penuh dengan pisau, dia masih akan melewatinya selama itu bisa membawanya kepada kebenaran yang mengungkapkan ketidak bersalahan kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya adalah orang yang jujur dan tidak bersalah kepada Rakyat dan Kaisar, tidak pantas untuk dimakamkan dengan penghinaan dan julukan pengkhianat.

Orang orang yang telah membingkai kedua orang tuanya tidak boleh tetap hidup dan menikmati kehidupan yang damai di Ibukota.

...----------------...

Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁

Terpopuler

Comments

y@y@

y@y@

🌟👍👍🏻👍🌟

2025-01-10

1

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

Tooooooops

2025-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2 Chapter 2 - Pembantaian
3 Chapter 3 - Penyelamat
4 Chapter 4 - Rasa Sakit
5 Chapter 5 - Permohonan
6 Chapter 6 - Persyaratan
7 Chapter 7 - Pengasingan
8 Chapter 8 - Sergapan
9 Chapter 9 - Kamp Militer
10 Chapter 10 - Xu Jianchou
11 Chapter 11 - Mimpi Buruk
12 Chapter 12 - Hari Pertama
13 Chapter 13 - Lelah
14 Chapter 14 - Bimbingan
15 Chapter 15 - Pukulan
16 Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17 Chapter 17 - Resah
18 Chapter 18 - Sergapan
19 Chapter 19 - Penghargaan
20 Chapter 20 - Kota Suzhen
21 Chapter 21 - Strategi
22 Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23 Chapter 23 - Wang Jiang
24 Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25 Chapter 25 - Pelarian
26 Chapter 26 - Pelarian II
27 Chapter 27 - Sentuhan
28 Chapter 28 - Serangan
29 Chapter 29 - Prajurit Inti
30 Chapter 30 - Panggilan
31 Chapter 31 - Keputusan
32 Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33 Chapter 33 - Kabar Buruk
34 Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35 Chapter 35 - Kemiskinan
36 Chapter 36 - Ancaman
37 Chapter 37 - Masa Lalu
38 Chapter 38 - Masa Lalu II
39 Chapter 39 - Informasi
40 Chapter 40 - Rumor
41 Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42 Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43 Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44 Chapter 44 - Misi Rahasia
45 Chapter 45 - Istirahat
46 Chapter 46 - Sakit
47 Chapter 47 - Aula Leluhur
48 Chapter 48 - Papan Nama
49 Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50 Chapter 50 - Mirip
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2
Chapter 2 - Pembantaian
3
Chapter 3 - Penyelamat
4
Chapter 4 - Rasa Sakit
5
Chapter 5 - Permohonan
6
Chapter 6 - Persyaratan
7
Chapter 7 - Pengasingan
8
Chapter 8 - Sergapan
9
Chapter 9 - Kamp Militer
10
Chapter 10 - Xu Jianchou
11
Chapter 11 - Mimpi Buruk
12
Chapter 12 - Hari Pertama
13
Chapter 13 - Lelah
14
Chapter 14 - Bimbingan
15
Chapter 15 - Pukulan
16
Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17
Chapter 17 - Resah
18
Chapter 18 - Sergapan
19
Chapter 19 - Penghargaan
20
Chapter 20 - Kota Suzhen
21
Chapter 21 - Strategi
22
Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23
Chapter 23 - Wang Jiang
24
Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25
Chapter 25 - Pelarian
26
Chapter 26 - Pelarian II
27
Chapter 27 - Sentuhan
28
Chapter 28 - Serangan
29
Chapter 29 - Prajurit Inti
30
Chapter 30 - Panggilan
31
Chapter 31 - Keputusan
32
Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33
Chapter 33 - Kabar Buruk
34
Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35
Chapter 35 - Kemiskinan
36
Chapter 36 - Ancaman
37
Chapter 37 - Masa Lalu
38
Chapter 38 - Masa Lalu II
39
Chapter 39 - Informasi
40
Chapter 40 - Rumor
41
Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42
Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43
Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44
Chapter 44 - Misi Rahasia
45
Chapter 45 - Istirahat
46
Chapter 46 - Sakit
47
Chapter 47 - Aula Leluhur
48
Chapter 48 - Papan Nama
49
Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50
Chapter 50 - Mirip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!