Tawaran Menguntungkan

Brak

Suara itu seketika mengejutkan Alora. Ia baru saja sampai di parkiran sekolah dan sudah disuguhkan dengan gebrakan di sekitarnya. Karina membanting helmnya dan segera menghampiri Alora. Wajahnya terlihat tidak baik-baik saja.

"Ara, ayo cepetan!" ajaknya menarik lengan Alora.

"Apa sih Na? Gue baru dateng," tolak Alora menaruh helmnya dan membenarkan tas sekolahnya.

"Ini penting, Jesi lagi berantem sama anak IPS," beritahu Karina sontak membuat Alora mengangguk.

Keduanya lari untuk menghampiri Jesi, berniat untuk melerai. Tadi Haikal mencoba menghubungi Alora, namun tidak kunjung mendapat jawaban, berakhir dengan Haikal yang menghubungi Karina dan mendapat balasan dari gadis itu.

Alora melebarkan matanya saat melihat Jesi yang dan siswi yang ternyata bernama Cantika itu sudah saling menjambak.

"Ayo Na," ajak Alora.

Ia tahu Karina tidak akan berani jika tanpa dirinya, lihat saja kini gadis itu meringis setelah berada di tempat kejadian, seakan tidak ingin membuang waktu. Alora berusaha untuk melerai dengan masuk di tengah-tengah keduanya.

"Stop! Stop!" teriak Alora berhasil membuat keduanya menghentikan kegiatannya. Namun tidak berlangsung lama, karena setelah menatap Alora sebentar, Cantika kembali menyerang Jesi dengan menarik rambut gadis itu.

"Akhh.. Brengsek lo ya." Jesi tidak mau kalah, ia langsung membalas menarik rambut Cantika dengan kasar.

"Makanya jangan jadi jalang lo, berani banget goda cowok gue."

"Anjir, gue nggak ngapa-ngapain ya? Cowok lo aja yang brengsek, singkirin tangan najis lo dari rambut gue," teriak Jesi tidak membuat Cantika menghentikan kegiatannya.

Keduanya sama-sama semakin brutal saling menyerang, bahkan Alora sendiri kewalahan mengingat lawan Jesi sekarang sama bar-barnya dengan Jesi.

Melihat perang keduanya akan tetap berlanjut, sementara yang lain malah sibuk bersorak seakan keduanya sedang berada di ring, Alora memutar otak untuk bisa memisahkan mereka.

"Oke, gue mau langsung panggil guru BK," setelah suara Alora terdengar barulah Cantika menarik tangannya dari rambut Jesi.

Ia belum pernah berurusan dengan guru BK, dan ia tidak mau namanya sampai dicatat di buku merah. Seperti sekarang misalnya Cantika tidak mau sampai membuatnya mendapat hukuman.

"Apa? Nggak berani kan lo? Jambak lagi rambut gue?" ejek Jesi melihat Cantika yang menatapnya tidak.

"Ingat, urusan kita belum selesai," ujar Cantika sebelum pergi. Disusul kedua teman setianya.

"Cemen lo! Najis banget berurusan sama cewek sok kecantikan kaya lo, dada lo doang yang gede, nyali lo kecil," seru Jesi membuat Cantika berniat menghadapi salah satu primadona di sekolahnya lagi. Namun teman Cantika segera mengingatkannya.

"Jangan Ca, dia tuh troublemaker," peringat temannya.

Cantika menurut, ia benar-benar meninggalkan Jesi dengan segudang kekesalannya.

Setahnya Alora dan Karina beserta Haikal membawa Jesi ke UKS. Mereka menatap Jesi tidak habis pikir.

"Baru aja kemarin dapet luka di sini, masih kurang Jes?" Alora telaten menempelkan plaster pada rahang gadis itu.

"Dia mulai duluan ya?" kesal Jesi membela diri.

"Sorry nih Jes gue nggak bantuin lo tadi, kuku gue baru ini." Haikal memperlihatkan cat kukunya yang tampak masih baru dan sangat bagus.

"Berhubung lo ngga bantuin gue tadi, aduin ah sama anak OSIS," gertak Jesi seketika membuat Haikal memutar bola matanya.

"Mulai deh ih, iya udah nanti gue cari tahu kenapa tuh anak sok cantik langsung nyerang lo," final Haikal seketika membuat Jesi tersenyum.

Memang aneh. Jesi merasa tidak melakukan apa-apa, namun Cantika langsung menyerangnya, terlebih mengatainya telah menggoda pacarnya.

...****************...

Alora merogoh ponselnya sebelum keluar kelas. Ia sudah mengemasi barang-barangnya dan memasukan ke dalam tas. Karina sudah pulang terlebih dulu, diantara mereka Karina memang paling sibuk. Sebenarnya Jesi sudah menawarkan pekerjaan untuk Karina di butik maminya, namun Karina menolak, dengan alasan setelah lulus sekolah baru akan mempertimbangkan.

"Ara, jadi pulang bareng kan?" tanya Jesi mendapat anggukan dari Alora.

"Jangan lupa besok jemput gue," peringat Alora diacungi jempol oleh Jesi.

"Beres," serunya.

"Hello, gue ikut nebeng juga ya Jes." Haikal tiba-tiba datang dengan senyum khasnya.

"Boleh, 3 kali lipat tapi ongkosnya," balas Jesi seketika membuat Haikal mendelik.

"Ih gitu deh kalau lagi ngambek, emang lo nggak penasaran kenapa si Cantika nyerang lo tadi?"

Setelah mengatakan itu Haikal tersenyum puas. Ia sangat yakin jika Jesi penasaran dengan berita yang ia bawa. Lihat saja Jesi langsung menghampirinya dengan segudang rasa penasarannya.

"Gue ke toilet bentar ya?" pamit Alora diangguki keduanya.

"Buru Ra! Kita tunggu di parkiran," seru Jesi diangguki oleh Alora. Setelahnya gadis itu menuju ke toilet.

Alora memelankan langkahnya saat akan tiba di lorong toilet. Ia menghela napas cukup dalam saat mendengar suara Elkavira dan Adista yang berada di sana.

Tepat ketika Alora akan masuk, seseorang tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya. Alora tersentak, ia ingin berteriak namun segera dibekap dan dibawa pergi dari sana. Baru setelah mereka jauh, si pelaku melepaskan Alora.

Tatapan mata mereka bertemu. Cukup lama sampai akhirnya Alora tersadar dan segera memutuskan pandangan keduanya.

"Apa yang lo lakuin?" kesalnya.

"Kangen pacar," balasnya sontak membulatkan mata Alora.

Memang benar sedari tadi Alora tidak bertemu dengan Sean ataupun Elkavira dan Adista. Hari ini ia terlalu sibuk mengurusi Jesi yang baru saja berantem dengan Cantika. Alora sampai melupakan tantangan dari kedua primadona di sekolahnya. Ia juga melupakan Sean yang dengan terang-terangan sudah memanggilnya pacar. Namun lihatlah sekarang, cowok itu tiba-tiba saja muncul.

"Gue bukan pacar lo," tolak Alora membuat Sean terkekeh.

"Kesepakatan kita kemarin, lo lupa?"

Alis Alora naik ke atas. Ia tidak pernah menyangka jika si buruk rupa akan seberani ini dengannya.

"Lupakan saja, gue yang akan bilang langsung sama mereka," ujar Alora. Yang dimaksud tentu saja Elkavira dan Adista.

"Dan rekaman kakak lo akan kesebar gitu?"

Alora diam, ia tidak menjawab, ia sendiri bingung dengan situasi saat ini. Terlalu menyulitkan dirinya.

"Gue punya penawaran menarik buat lo?" Sean menatap manik mata coklat terang di depannya.

Sangat cantik sekali meski tatapan itu terkadang menajam seakan menggertaknya, namun keindahan di depannya itu tetap tidak berkurang sedikit pun.

"Gue nggak mau," tolak Alora cepat.

Keras kepala. Gadis di depannya sangat keras kepala, tetapi Sean justru menyukai segala kekurangan dari gadis itu, menurut Sean justru penyempurna apa yang ada dalam diri seorang Alora.

"Lo ngga mau kalau pacaran ini tetap berlanjut, dan gue kasih 3 kali lipat yang dijanjikan mereka?"

Alora melongo. Ia menatap Sean tidak percaya. Darimana Sean bisa tahu jika Elkavira juga menjanjikan uang untuknya.

Sialan, Alora malu karena ia terlihat sangat matre sekali, namun jujur saja ia sangat membutuhkan uang tersebut. Dan apa tadi? Sean menawarkan yang jauh lebih tinggi dari Elkavira? Tidak bisa dibiarkan, Alora harus segera menerimanya.

Tidak akan menjadi masalah bukan, dia menjadi pacar Sean dan tetap menjalankan pacar tangangan dari Elkavira dan Adista, itu malah akan memudahkan Alora.

"Oke, gue mau," balas Alora seketika membuat sudut bibir Sean dibalik masker yang menutupi wajahnya tertarik ke atas.

Cup

Alora kembali mendapat sebuah ciuman dari Sean. Sangat kurang ajar memang dan Alora ingin protes sekarang. Sean selalu melakukannya secara tiba-tiba dan seenaknya saja.

"Sean lo babi ya? Kurang aja bang-"

"Mana rekening lo?"

Terpopuler

Comments

Vietha_27

Vietha_27

lgsg kicep pas dblg mn rekening lo🤭🤭🤭

ahhh. penasaran gmn kl nanti beneran pacaran Sean sm Alora,🤔🤔🙄🙄

bakal heboh g ya🤭

2025-01-09

3

Dian Rahmawati

Dian Rahmawati

Sean main nyosor aja hahaha...Sean kyknya cemburu pas denger tmn2 nya mau deketin Alora maka nya dia mau perpanjang kesepakatan pacaran nya hahaha

2025-01-09

1

Siti Nina

Siti Nina

Lanjut kan makin penasaran 🤔

2025-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Harumnya Si Buruk Rupa
2 Terjebak Tantangan
3 Salah Masuk?
4 Baru Kenal Langsung Nembak
5 Syarat Tidak Masuk Akal
6 Pesan Misterius
7 Mengembalikan Ciuman Itu
8 Pemilik Tubuh Itu
9 Hampir Saja Ketahuan
10 Mulai Penasaran
11 Tawaran Menguntungkan
12 Kiss From The Beast
13 Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14 Gadis-Gadis Licik
15 Tragedi Di Toilet
16 Kesal Tapi Peduli
17 Datang Malam-Malam
18 Permintaan Alora
19 Ciuman Panas
20 Tersebar
21 Tertabrak Es Kutub
22 Anak Baru?
23 Tampan Tapi Bikin Gaduh
24 Kejadian Tidak Terduga
25 Dibuat Ternganga
26 Cowok Physical Touch
27 Ditolak Terang-Terangan
28 Sama-sama Menikmati
29 Tertahan
30 Datang Tiba-Tiba
31 Masih Berusaha
32 Alora Cegil
33 Bertemu Di Toko Buku
34 Malu-Malu Mau
35 Anak Baru
36 Ngajak Bolos?
37 Hampir Kelewatan
38 Siapa Yang Datang?
39 Terngiang-Ngiang
40 Mencari Yang Tidak Ada
41 Tiba-Tiba Datang
42 Tidur Bareng?
43 Karina Si Polos
44 Satu Fakta Terungkap
45 Sean Gila
46 Tiba-Tiba Datang Part 2
47 Hukuman Untuk Alora
48 Pembalasan
49 Siapa Gadis Itu?
50 Percintaan Yang Rumit
51 Rindu Yang Tidak Ada
52 Mengancam Untuk Melindungi
53 Bolpoin Pemikat
54 Sean Pemenangnya
55 Ditolong Lagi
56 Penyusup
57 Baru Bertemu Sudah Berantem
58 Cemburu?
59 Penolong Lagi?
60 Cemburu Part 2
61 Menahan Cemburu
62 Pembuktian Macam Apa?
63 Mimpi Basah?
64 Pikiran Aneh Karina
65 Menikah?
66 Alora Cemburu?
67 Salah Paham
68 Pergi Ke Tempat Malam
69 Siapa Yang Datang?
70 Alora Diculik
71 Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72 Debat Tengah Malam
73 Berkunjung Ke Rumah Sakit
74 Sean Penyelamat Alora
75 Pacaran Di Atap Sekolah
76 Jungkir Balik Kehidupan Alora
77 Nafkah Untuk Alora
78 Alora Melting
79 Levian Suka Siapa?
80 Pacaran Di Perpustakaan
81 Pacaran Di Perpustakaan part2
82 Mulai Sadar
83 Mulai Serius
84 Rindu Belum Berujung
85 Menagih Janji
86 Tidak Sabaran
87 Penjelasan
88 Salah Ambil
89 Dilamar?
90 Sebelum Pergi (END)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Harumnya Si Buruk Rupa
2
Terjebak Tantangan
3
Salah Masuk?
4
Baru Kenal Langsung Nembak
5
Syarat Tidak Masuk Akal
6
Pesan Misterius
7
Mengembalikan Ciuman Itu
8
Pemilik Tubuh Itu
9
Hampir Saja Ketahuan
10
Mulai Penasaran
11
Tawaran Menguntungkan
12
Kiss From The Beast
13
Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14
Gadis-Gadis Licik
15
Tragedi Di Toilet
16
Kesal Tapi Peduli
17
Datang Malam-Malam
18
Permintaan Alora
19
Ciuman Panas
20
Tersebar
21
Tertabrak Es Kutub
22
Anak Baru?
23
Tampan Tapi Bikin Gaduh
24
Kejadian Tidak Terduga
25
Dibuat Ternganga
26
Cowok Physical Touch
27
Ditolak Terang-Terangan
28
Sama-sama Menikmati
29
Tertahan
30
Datang Tiba-Tiba
31
Masih Berusaha
32
Alora Cegil
33
Bertemu Di Toko Buku
34
Malu-Malu Mau
35
Anak Baru
36
Ngajak Bolos?
37
Hampir Kelewatan
38
Siapa Yang Datang?
39
Terngiang-Ngiang
40
Mencari Yang Tidak Ada
41
Tiba-Tiba Datang
42
Tidur Bareng?
43
Karina Si Polos
44
Satu Fakta Terungkap
45
Sean Gila
46
Tiba-Tiba Datang Part 2
47
Hukuman Untuk Alora
48
Pembalasan
49
Siapa Gadis Itu?
50
Percintaan Yang Rumit
51
Rindu Yang Tidak Ada
52
Mengancam Untuk Melindungi
53
Bolpoin Pemikat
54
Sean Pemenangnya
55
Ditolong Lagi
56
Penyusup
57
Baru Bertemu Sudah Berantem
58
Cemburu?
59
Penolong Lagi?
60
Cemburu Part 2
61
Menahan Cemburu
62
Pembuktian Macam Apa?
63
Mimpi Basah?
64
Pikiran Aneh Karina
65
Menikah?
66
Alora Cemburu?
67
Salah Paham
68
Pergi Ke Tempat Malam
69
Siapa Yang Datang?
70
Alora Diculik
71
Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72
Debat Tengah Malam
73
Berkunjung Ke Rumah Sakit
74
Sean Penyelamat Alora
75
Pacaran Di Atap Sekolah
76
Jungkir Balik Kehidupan Alora
77
Nafkah Untuk Alora
78
Alora Melting
79
Levian Suka Siapa?
80
Pacaran Di Perpustakaan
81
Pacaran Di Perpustakaan part2
82
Mulai Sadar
83
Mulai Serius
84
Rindu Belum Berujung
85
Menagih Janji
86
Tidak Sabaran
87
Penjelasan
88
Salah Ambil
89
Dilamar?
90
Sebelum Pergi (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!