Pesan Misterius

Langkahnya terhenti saat baru saja tiba di kelas. Ia melihat Jesi yang sedang mengobrol dengan Karina. Di sana juga ada Haikal atau yang kerap mereka panggil dengan sebutan Aboy.

Melihat kedatangan Alora, Karina reflek mengisyaratkan agar gadis itu segera mendekati Jesi. Ingatkan Alora jika Jesi masih marah dengannya perihal kemarin. Dan Alora pun berniat membujuknya sekarang.

"Jes," panggilnya setelah berdiri di depan bangku Jesi.

Namun bukannya menjawab, Jesi justru membalikan tubuhnya agar tidak berhadapan dengan Alora. Melihat itu Alora mendesah kesal. Jesi kalau ngambek sangat susah dibujuk. Bahkan pacar Jesi pun pernah ada yang meminta tolong dengan Alora perihal ngambeknya Jesi yang tidak kunjung membaik.

"Batu banget sih," kesal Alora dengan helaan napas.

"Lo yang batu," semprot Jesi menatap Alora sekilas, sebelum akhirnya kembali membelakangi gadis itu.

"Buset.. Nyaut kalau gue bilang gitu." Alora kembali mendekat.

Karina sengaja beranjak dari duduknya untuk membiarkan Alora mendekati Jesi. Keduanya sama-sama batu sebenarnya, hanya saja mungkin untuk sekarang ini Alora merasa bersalah dengan Jesi. Dan Karina memberi waktu untuk memperbaiki hubungan mereka.

"dese ada apaan sih sama si princess?" Haikal akhirnya bertanya dengan raut wajah bingung.

"Ssstt... Udah, mending kita keluar dulu." Karina langsung menarik tangan Haikal agar memberi waktu keduanya.

"Gue ikut kalian, ngga betah di sini." Jesi berniat untuk beranjak. Namun segera dicekal oleh Alora.

"Nggak. Lo tetep di sini, kita selesaikan sekarang," tegar Alora diangguki setuju oleh Karina.

"Bener, pokoknya gue balik kalian udah harus baikan. Awas aja kalau nggak," ancam Karina sebelum kepergiannya dengan menarik kembali tangan Haikal.

"Ada apa si Na? Mereka rebutan cowok apa gimana?" tanya Haikal yang sudah penasaran.

"Mulut lo, Jesi lagi ngambek sama Ara. Nanti gue ceritain." Karina menoyor kepala Haikal yang membuat cowok lemah gemulai itu menatap sengit.

"Bibir seksi gue di sini, bukan di sini." Haikal protes yang membuat Karina tertawa.

Alora memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya menganggukan kepalanya. Tadi Jesi meminta Alora menjelaskan apa yang terjadi diantara sahabat dan rivalnya itu setelah ia pergi. Dan itu sebagai syarat mereka akan berbaikan.

"Fine, gue ceritain," final Alora mendapat anggukan kepala Jesi cukup antusias, rasa kesalnya seketika hilang.

"Gue disuruh pacaran sama si buruk rupa," jelas Alora tanpa basa-basi lagi.

Brak

Jesi spontan memukul mejanya dengan keras. Membuat beberapa siswi yang masih berada di kelas menoleh ke arahnya. Namun Jesi tidak peduli, ia menatap seksama Alora.

"Terus?" tanyanya penasran.

"Ara, jangan bego ya lo dikerjai mereka," selidik Jesi melihat diamnya Alora.

Jesi menggelengkan kepalanya tidak percaya. Ia menghela napas dalam, menatap kesal Alora.

"Emang bego lo, harusnya gue nggak tinggalin lo gitu aja kemarin."

"Jangan marah dulu, gue juga dapat 10 juta dari mereka kalau gue bisa pacaran sama Sean," lirih Alora ketika menjelaskan, agar tidak ada yang mendengar.

"Terus lo percaya gitu aja?" tanya Jesi tidak habis pikir.

"Gue kepepet Jes, lo tahu kan mereka punya rekaman kita di toilet kemarin." Alora mencoba mengingatkan Jesi tentang ancaman yang diberikan oleh rivalnya itu.

"Ya tapi nggak harus begitu juga Ra, lo dalam masalah besar sekarang, lo harusnya tahu kalau dua badut jalanan itu jelas cuma manfaatin lo."

Alora tampak menimbang perkataan Jesi. Ia sendiri tidak sepenuhnya percaya begitu saja dengan give yang akan diberikan oleh Elkavira untuknya. Bagi Alora uang segitu cukup banyak.

"Lo butuh uang? Bilang sama gue," kesal Jesi melirik Alora.

"Gue cuma ngga mau bebani kakak gue Jes, kalau gue bisa punya penghasilan sendiri siapa tahu kak Luna nggak-"

"Nggak apa? Sekarang lo sendiri ngeraguin kaka lo gitu?"

Belum sempat Alora menjawab bel masuk sudah berbunyi. Terpaksa kedua sahabat yang seharusnya sudah mau berdamai kembali berdebat lagi.

Karina muncul dengan cengirannya. Ia menatap Alora dan Jesi secara bergantian.

"Gimana? Udah baikan kan? Awas aja kalau belum, gue kenalin ke om-om kalian berdua," ancamnya.

"Gue si mau aja," balas Jesi membuat Karina mendelik.

Karina menyesal telah mengatakan itu, Jesi memang tipe gadis yang menyukai om-om, atau laki-laki yang umurnya jauh di atasnya, jangan tanyakan kenapa gadis seperti Jesi yang kaya raya menyukai pria berumur matang, jawabannya ialah karena pria matang lebih memuaskan di ranjang. Diantara mereka memang Jesi lah yang paling liar. Gadis itu sudah tidak seperti gadis lagi.

...****************...

Alora dan ketiga sahabatnya sudah duduk anteng di kantin. Sejenak Alora melupakan Elkavira, Adista atau pun Sean yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya. Aboy terus bercerita yang membuatnya tidak berhenti tertawa. Namun tawa Alora hilang saat seorang dengan hoodie dan masker di wajahnya tiba-tiba datang. Alora seketika merasa gelisah seakan cowok tersebut sebuah ancaman untuknya.

Satu

Dua

Tiga

Benar saja dalam hitungan ketiga. Mata hitam pekat bak elang itu menatapnya dari kejauhan. Untuk beberapa saat pandangan keduanya bertemu secara terang-terangan, bahkan Jesi yang mengetahui itu pun langsung menyiku lengan Alora.

"Jangan bikin malu diri sendiri Ara, ini di kantin," bisik Jesi hanya dibalas tatapan mata oleh Alora.

Tidak tahu saja Jesi jika Alora merasa tidak tenang dengan kedatangan cowok misterius itu. Bagaimanapun sekarang mereka pacaran meski hanya sebuah syarat atau tantangan dari Elkavira dan Adista.

Anehnya, Sean bukannya masuk ke kantin malah pergi setelah bersitatap dengan Alora. Namun Alora tidak mengambil pusing akan hal itu. Bisa saja Sean merasa tidak nyaman mengingat kantin yang saat ini sangat ramai. Dengan begitu Alora merasa tenang, itu menguntungkannya.

Ting

Sebuah pesan masuk tiba-tiba dari nomor tidak dikenalnya. Lebih tepatnya Alora tidak menyimpannya.

'Temui gue di rooftop'

Alora menganga. Siapa yang berani menyuruhnya? Ia mengira-ngira sipemilik nomor tersebut. Elkavira atau pun Adista tidak mungkin. Lihat saja mereka baru saja datang ke kantin dengan segudang tebar pesonanya, sialnya beberapa murid memang sangat menginginkan menjadi seperti mereka, dijuluki si primadona sekolah karena penampilan yang membahan.

Tanpa membalas, Alora bangkit dari duduknya. Ia lebih memilih pergi ke rooftop sekolah dari pada harus bertemu dengan dua primadona sekolahnya.

"Mau kemana?" tanya Karina melihat Alora ingin melangkah.

"Toilet bentar," alibinya.

"Ra, gue ikut ya?" pinta Aboy hanya diangguki oleh Alora.

Haikal atau Aboy akan pergi ke toilet laki-laki meski sifatnya layaknya Alora dan teman-temannya, bahkan jauh lebih gemulai dari seorang wanita.

"Alora." Adista menyapa Alora dengan senyum penuh arti.

"Gue lagi buru-buru," balas Alora melewati mereka begitu saja.

"Minggir kita kebelet tahu, ye mau ngekor?" Haikal ikut menimpali yang membuat Adista mencebik kesal mendengar jawaban tidak memuaskan dari mereka. Dari Alora lebih tepatnya.

"Biarin aja dulu," bisik Elkavira melihat raut kesal Adista.

"Ra, kalau uda lo tungguin gue ye?" ujar Haikal dibalas anggukan kepala oleh Alora.

Setelah Haikal menuju lorong toilet siswa. Alora langsung berbelok arah menuju ke tempat tujuan. Dimana ia akan bertemu seseorang yang menyuruhnya datang ke rooftop.

"Semoga bukan Sean, nggak mungkin juga kan dia berani ke rooftop? Secara itu tongkrongan Zico CS." monolog Alora dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Vietha_27

Vietha_27

ya memang Sean.
bisa jd Sean sang ketua dari anak anak cowo populer di sekolah. 🤭🤭🤭

smoga Alora ga shock nanti😅😅

2025-01-05

3

mamafahnan

mamafahnan

sepertinya memang Sean deh yg mengirim pesan ke Alora...apakah Sean akan memberi kejutan ke Alora...

2025-01-05

2

𝓖𝓲𝓽𝓪 𝓹𝓮𝓫𝓻𝓲𝓪𝓷𝓲◗  

𝓖𝓲𝓽𝓪 𝓹𝓮𝓫𝓻𝓲𝓪𝓷𝓲◗  

bulak balik NT nunggu UP ini. baru bbrapa part udh bkin pnasaran..

2025-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Harumnya Si Buruk Rupa
2 Terjebak Tantangan
3 Salah Masuk?
4 Baru Kenal Langsung Nembak
5 Syarat Tidak Masuk Akal
6 Pesan Misterius
7 Mengembalikan Ciuman Itu
8 Pemilik Tubuh Itu
9 Hampir Saja Ketahuan
10 Mulai Penasaran
11 Tawaran Menguntungkan
12 Kiss From The Beast
13 Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14 Gadis-Gadis Licik
15 Tragedi Di Toilet
16 Kesal Tapi Peduli
17 Datang Malam-Malam
18 Permintaan Alora
19 Ciuman Panas
20 Tersebar
21 Tertabrak Es Kutub
22 Anak Baru?
23 Tampan Tapi Bikin Gaduh
24 Kejadian Tidak Terduga
25 Dibuat Ternganga
26 Cowok Physical Touch
27 Ditolak Terang-Terangan
28 Sama-sama Menikmati
29 Tertahan
30 Datang Tiba-Tiba
31 Masih Berusaha
32 Alora Cegil
33 Bertemu Di Toko Buku
34 Malu-Malu Mau
35 Anak Baru
36 Ngajak Bolos?
37 Hampir Kelewatan
38 Siapa Yang Datang?
39 Terngiang-Ngiang
40 Mencari Yang Tidak Ada
41 Tiba-Tiba Datang
42 Tidur Bareng?
43 Karina Si Polos
44 Satu Fakta Terungkap
45 Sean Gila
46 Tiba-Tiba Datang Part 2
47 Hukuman Untuk Alora
48 Pembalasan
49 Siapa Gadis Itu?
50 Percintaan Yang Rumit
51 Rindu Yang Tidak Ada
52 Mengancam Untuk Melindungi
53 Bolpoin Pemikat
54 Sean Pemenangnya
55 Ditolong Lagi
56 Penyusup
57 Baru Bertemu Sudah Berantem
58 Cemburu?
59 Penolong Lagi?
60 Cemburu Part 2
61 Menahan Cemburu
62 Pembuktian Macam Apa?
63 Mimpi Basah?
64 Pikiran Aneh Karina
65 Menikah?
66 Alora Cemburu?
67 Salah Paham
68 Pergi Ke Tempat Malam
69 Siapa Yang Datang?
70 Alora Diculik
71 Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72 Debat Tengah Malam
73 Berkunjung Ke Rumah Sakit
74 Sean Penyelamat Alora
75 Pacaran Di Atap Sekolah
76 Jungkir Balik Kehidupan Alora
77 Nafkah Untuk Alora
78 Alora Melting
79 Levian Suka Siapa?
80 Pacaran Di Perpustakaan
81 Pacaran Di Perpustakaan part2
82 Mulai Sadar
83 Mulai Serius
84 Rindu Belum Berujung
85 Menagih Janji
86 Tidak Sabaran
87 Penjelasan
88 Salah Ambil
89 Dilamar?
90 Sebelum Pergi (END)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Harumnya Si Buruk Rupa
2
Terjebak Tantangan
3
Salah Masuk?
4
Baru Kenal Langsung Nembak
5
Syarat Tidak Masuk Akal
6
Pesan Misterius
7
Mengembalikan Ciuman Itu
8
Pemilik Tubuh Itu
9
Hampir Saja Ketahuan
10
Mulai Penasaran
11
Tawaran Menguntungkan
12
Kiss From The Beast
13
Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14
Gadis-Gadis Licik
15
Tragedi Di Toilet
16
Kesal Tapi Peduli
17
Datang Malam-Malam
18
Permintaan Alora
19
Ciuman Panas
20
Tersebar
21
Tertabrak Es Kutub
22
Anak Baru?
23
Tampan Tapi Bikin Gaduh
24
Kejadian Tidak Terduga
25
Dibuat Ternganga
26
Cowok Physical Touch
27
Ditolak Terang-Terangan
28
Sama-sama Menikmati
29
Tertahan
30
Datang Tiba-Tiba
31
Masih Berusaha
32
Alora Cegil
33
Bertemu Di Toko Buku
34
Malu-Malu Mau
35
Anak Baru
36
Ngajak Bolos?
37
Hampir Kelewatan
38
Siapa Yang Datang?
39
Terngiang-Ngiang
40
Mencari Yang Tidak Ada
41
Tiba-Tiba Datang
42
Tidur Bareng?
43
Karina Si Polos
44
Satu Fakta Terungkap
45
Sean Gila
46
Tiba-Tiba Datang Part 2
47
Hukuman Untuk Alora
48
Pembalasan
49
Siapa Gadis Itu?
50
Percintaan Yang Rumit
51
Rindu Yang Tidak Ada
52
Mengancam Untuk Melindungi
53
Bolpoin Pemikat
54
Sean Pemenangnya
55
Ditolong Lagi
56
Penyusup
57
Baru Bertemu Sudah Berantem
58
Cemburu?
59
Penolong Lagi?
60
Cemburu Part 2
61
Menahan Cemburu
62
Pembuktian Macam Apa?
63
Mimpi Basah?
64
Pikiran Aneh Karina
65
Menikah?
66
Alora Cemburu?
67
Salah Paham
68
Pergi Ke Tempat Malam
69
Siapa Yang Datang?
70
Alora Diculik
71
Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72
Debat Tengah Malam
73
Berkunjung Ke Rumah Sakit
74
Sean Penyelamat Alora
75
Pacaran Di Atap Sekolah
76
Jungkir Balik Kehidupan Alora
77
Nafkah Untuk Alora
78
Alora Melting
79
Levian Suka Siapa?
80
Pacaran Di Perpustakaan
81
Pacaran Di Perpustakaan part2
82
Mulai Sadar
83
Mulai Serius
84
Rindu Belum Berujung
85
Menagih Janji
86
Tidak Sabaran
87
Penjelasan
88
Salah Ambil
89
Dilamar?
90
Sebelum Pergi (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!