Mulai Penasaran

Tas sekolahnya ia lempar ke atas ranjang dengan sembarangan. Lalu tubuhnya ia hempaskan secara kasar dengan mata menatap ke langit-langit kamarnya. Terdengar helaan napas yang cukup dalam, detik berikutnya Alora memukul-mukul kasur empuk miliknya mengingat tujuannya gagal.

Tadi Alora memilih untuk langsung pulang dari pada harus menunggu Sean di ruangan yang lebih terlihat seperti tongkrongan namun berkelas itu. Meski Alora sangat penasaran dengan hubungan Sean dan ke empat cowok populer di sekolahnya itu, tetapi Alora tidak ingin gegabah dalam bertindak, Alora lebih baik pulang dan tidak bertemu dengan mereka dari pada harus berurusan dengan ke empat cowok tersebut.

"Gue jadi penasaran, sebenarnya mereka ada hubungan apa ya? Nggak mungkin banget kan mau bully si Sean?" monolog Alora memikirkan kejadian tadi.

Jika diingat-ingat, cowok populer di sekolahnya itu malah belum pernah mengolok apa lagi membully si buruk rupa seperti yang dilakukan murid-murid bandel lainnya.

Mereka bahkan tidak pernah dekat dan mungkin ke empat cowok populer itu malah tidak mengetahui adanya seorang Sean di sekolah. Namun jika mengingat kejadian tadi membuat Alora berpikir keras. Mereka terdengar akrab dan bahkan seperti seorang sahabat, dari cara mereka mencari keberadaan Sean dan berlanjut langsung menuju ke kamar cowok itu saja sudah sangat terlihat, jika hubungan mereka bukan sekedar kenal saja.

"Anjir, gue malah makin penasaran sama kehidupan tuh cowok, penuh kemisteriusan banget sama kaya julukannya," gumam Alora.

"Tapi tetep aja ngeselin, lama banget perkara foto bareng doang," gumamnya lagi mengingat kejadian tadi.

"Mana gue bodoh banget lagi, mau aja gitu pergi ke rumahnya." Alora merasa menjadi gadis bodoh yang menuruti keinginan pacar sesaatnya itu.

Ia kemudian bergerak untuk menuju ke kamar mandi, namun sebelum ia sempat melangkahkan kakinya, suara ketukan dari luar pintu kamarnya seketika mengurungkan niatnya.

"Ra, gue boleh masuk kan?" teriak Aluna dari luar kamar.

"Masuk aja," balas Alora.

Aluna muncul dan langsung masuk menghampiri Alora yang kembali duduk di ranjang kamarnya. Sementara Alora menatap Aluna yang sudah terlihat cantik dan rapih.

"Mau pergi?" tanya Alora diangguki oleh Aluna.

"Iya, gue shift malam sekarang, lo ditinggal dulu nggak papa kan? Bentar lagi ayah pulang kok," jelasnya hanya dibalas anggukan kepala oleh Alora.

"Uang jajan lo udah habis?" tanya Aluna tiba-tiba.

"Kenapa nanya gitu?" balas Alora tidak biasanya Aluna menanyakan tentang hal itu.

"Nggak sih, lo keliatan beda dari kemarin, siapa tahu aja kan uang jajan lo abis, bilang aja Ra kalau abis," ujar Aluna seketika membuat Alora mendesah, sedikit kesal mungkin.

Alora berbeda bukan karena uang jajannya habis, tapi karena ia seakan tidak terima jika apa yang dikatakan oleh ibu-ibu komplek itu benar adanya.

"Yee.. Malah bengong, udah ah gue berangkat dulu, kalau ada apa-apa hubungi gue ya Ra," ujar Aluna sebelum kepergiannya.

Alora melirik Aluna yang sudah keluar dan kembali menutup pintu kamarnya.

"Gue masih nggak bisa berpikir positif tentang lo kak," gumamnya.

...****************...

Sean menatap ponselnya yang sedari tadi bergetar tanpa minat. Sementara Levian yang mengetahui itu hanya melirik dengan gelengan di kepalanya.

"Lo sengaja?" tanyanya membuat Sean menoleh.

"Males gue," balasnya singkat.

"I know, tapi lo tetep harus bersikap biasa Se, dengan berubahnya lo malah bikin curiga."

Sean diam tidak menjawab lagi apa yang Levian katakan. Namun kini fokusnya teralihkan dengan sorakan Kemal yang sedang memainkan ponselnya.

"Nah ketemu!"

"Serius? Mana gue liat?" tanya Dansel melihat layar ponsel milik Kemal.

"Lah bego, di privasi kan akunnya? udah gue bilang dia cewek langka, pokoknya beda sama teman-temannya," jelas Dansel.

"Tapi emang cantik anjir, sayangnya dia nggak sefamous Jesi," ujar Zico diangguki Dansel setuju.

"Neng Alora, apapun rintangannya bang Kemal akan hadapi," ujar Kemal berhasil membuat Sean menoleh ke arah mereka.

"Alora?" tanyanya.

"Kenapa? Lo kenal? Nggak mungkin lah dia aja nggak tahu lo hidup," ujar Kemal disertai tawanya.

"Emang lo kenal?" tanya balik Sean.

"Mampus, lo sendiri aja dicuekin pas ketemu," ledek Dansel.

"Yee.. Itu kan pertemuan tidak teduga kita, besok gue samperin dah ke kelasnya," ujar Kemal semangat.

Namun ucapan Kemal cukup membuat tidak nyaman Sean, ia merasa tidak suka dan sedikit terusik ketika teman-temannya membicarakan tentang Alora. Dan sejak kapan Alora jadi mengenali teman-temannya? hanya karena mereka bertemu kemarin dengan ketidak sengajaan membuat gadis itu kini menjadi incaran salah satu temannya. Bahkan topik obrolan mereka.

Sean cemburu? Itu terlalu berlebihan, mereka baru saja bertemu dan kenal, bahkan cium pipi pun karena kejahilan Sean. Belum sedekat itu untuk dikatakan cemburu meski status pacaran.

"Kalian ketemu dia? Dimana?" tanya Sean penasaran.

"Di rooftop, aneh banget doi tiba-tiba ke sana sendirian lagi, apa jangan-jangan baru dibully Elkavira sama Adista ya? Tapi mereka nggak berani ke atas juga kok, terus ngapain dong dia ke atas kemarin?" Kemal tampak berpikir keras.

"Lah si bego, gue juga baru ngeh, ngapain kemarin tuh cewek ke tempat tongkrongan kita?" Zico ikut menambahi.

Sementara Sean diam mendengarkan. 'Jadi kemarin Alora ketemu mereka setelah gue pergi?' ujarnya dalam hati.

"Lo beneran suka tuh Cewek Mal?" tanya Dansel diangguki Kemal semangat. "Yoi, penasaran banget anjir."

"Tapi dia tipenya Levian banget nggak sih?" ujar Dansel melirik Levian yang sedari tadi lebih memilih diam dan asik dengan dunianya sendiri. Levian sibuk memainkan game di ponselnya, meski mendengarkan apa yang teman-temannya katakan, tetapi Levian sangat jarang menimpali.

"Enak aja, gue duluan ya yang naksir? Gelut ayuk Lev kalau lo makan temen." Kemal tampak menggebu mempertahankan perasaannya yang baru mulai akan tumbuh.

"Gaya lo gelut-gelut, nengok lo aja nggak tuh cewek, cantik gitu tipenya sekelas Levian lah, atau bisa jadi Sean malah," ledek Zico membuat Kemal melempar bungkus cemilan di tangannya.

"Babi lo Zic, bukannya disemangatin temen lagi kasmaran juga. Sean? Apaan? Dia kan si buruk rupa kalau di sekolah," ujar Kemal berani, kepalang tanggung ia kesal dengan Zico yang terus meledeknya.

"Canda Se, lo tetep ganteng kok, maskernya tapi hahaha," lagi-lagi Kemal membuat candaan yang dibalas ledakan tawa oleh Zico dan Dansel.

Sementara Levian? Cowok itu meski namanya dibawa-bawa tetap santai enggan menanggapi. Ia terlalu sibuk dengan dunianya.

Alora? Ia merasa gatal pada telinganya. Setelah selesai mandi, Alora duduk di kursi belajarnya. Ia menggaruk telinganya yang sedari tadi terasa gatal dan sudah memerah.

"Siapa sih yang lagi ngomongin gue?" gumamnya mengusap-usap daun telinganya.

Terpopuler

Comments

mamafahnan

mamafahnan

wahh Alora jadi rebutan cowok2 ganteng di sekolah nih...Sean jangan diem aja dong..pacarmu itu lagi diomongin...mending jujur aja deh sama Alora kalau kamu nggak buruk rupa...biar Alora nggak bisa berpaling darimu...

2025-01-08

1

Liswati Angelina

Liswati Angelina

neng aliran jadi rebutan nih......

2025-01-08

1

Herman Lim

Herman Lim

sean hrs mah gercap klo ga bakalan di tikung teman ne mah

2025-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Harumnya Si Buruk Rupa
2 Terjebak Tantangan
3 Salah Masuk?
4 Baru Kenal Langsung Nembak
5 Syarat Tidak Masuk Akal
6 Pesan Misterius
7 Mengembalikan Ciuman Itu
8 Pemilik Tubuh Itu
9 Hampir Saja Ketahuan
10 Mulai Penasaran
11 Tawaran Menguntungkan
12 Kiss From The Beast
13 Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14 Gadis-Gadis Licik
15 Tragedi Di Toilet
16 Kesal Tapi Peduli
17 Datang Malam-Malam
18 Permintaan Alora
19 Ciuman Panas
20 Tersebar
21 Tertabrak Es Kutub
22 Anak Baru?
23 Tampan Tapi Bikin Gaduh
24 Kejadian Tidak Terduga
25 Dibuat Ternganga
26 Cowok Physical Touch
27 Ditolak Terang-Terangan
28 Sama-sama Menikmati
29 Tertahan
30 Datang Tiba-Tiba
31 Masih Berusaha
32 Alora Cegil
33 Bertemu Di Toko Buku
34 Malu-Malu Mau
35 Anak Baru
36 Ngajak Bolos?
37 Hampir Kelewatan
38 Siapa Yang Datang?
39 Terngiang-Ngiang
40 Mencari Yang Tidak Ada
41 Tiba-Tiba Datang
42 Tidur Bareng?
43 Karina Si Polos
44 Satu Fakta Terungkap
45 Sean Gila
46 Tiba-Tiba Datang Part 2
47 Hukuman Untuk Alora
48 Pembalasan
49 Siapa Gadis Itu?
50 Percintaan Yang Rumit
51 Rindu Yang Tidak Ada
52 Mengancam Untuk Melindungi
53 Bolpoin Pemikat
54 Sean Pemenangnya
55 Ditolong Lagi
56 Penyusup
57 Baru Bertemu Sudah Berantem
58 Cemburu?
59 Penolong Lagi?
60 Cemburu Part 2
61 Menahan Cemburu
62 Pembuktian Macam Apa?
63 Mimpi Basah?
64 Pikiran Aneh Karina
65 Menikah?
66 Alora Cemburu?
67 Salah Paham
68 Pergi Ke Tempat Malam
69 Siapa Yang Datang?
70 Alora Diculik
71 Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72 Debat Tengah Malam
73 Berkunjung Ke Rumah Sakit
74 Sean Penyelamat Alora
75 Pacaran Di Atap Sekolah
76 Jungkir Balik Kehidupan Alora
77 Nafkah Untuk Alora
78 Alora Melting
79 Levian Suka Siapa?
80 Pacaran Di Perpustakaan
81 Pacaran Di Perpustakaan part2
82 Mulai Sadar
83 Mulai Serius
84 Rindu Belum Berujung
85 Menagih Janji
86 Tidak Sabaran
87 Penjelasan
88 Salah Ambil
89 Dilamar?
90 Sebelum Pergi (END)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Harumnya Si Buruk Rupa
2
Terjebak Tantangan
3
Salah Masuk?
4
Baru Kenal Langsung Nembak
5
Syarat Tidak Masuk Akal
6
Pesan Misterius
7
Mengembalikan Ciuman Itu
8
Pemilik Tubuh Itu
9
Hampir Saja Ketahuan
10
Mulai Penasaran
11
Tawaran Menguntungkan
12
Kiss From The Beast
13
Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14
Gadis-Gadis Licik
15
Tragedi Di Toilet
16
Kesal Tapi Peduli
17
Datang Malam-Malam
18
Permintaan Alora
19
Ciuman Panas
20
Tersebar
21
Tertabrak Es Kutub
22
Anak Baru?
23
Tampan Tapi Bikin Gaduh
24
Kejadian Tidak Terduga
25
Dibuat Ternganga
26
Cowok Physical Touch
27
Ditolak Terang-Terangan
28
Sama-sama Menikmati
29
Tertahan
30
Datang Tiba-Tiba
31
Masih Berusaha
32
Alora Cegil
33
Bertemu Di Toko Buku
34
Malu-Malu Mau
35
Anak Baru
36
Ngajak Bolos?
37
Hampir Kelewatan
38
Siapa Yang Datang?
39
Terngiang-Ngiang
40
Mencari Yang Tidak Ada
41
Tiba-Tiba Datang
42
Tidur Bareng?
43
Karina Si Polos
44
Satu Fakta Terungkap
45
Sean Gila
46
Tiba-Tiba Datang Part 2
47
Hukuman Untuk Alora
48
Pembalasan
49
Siapa Gadis Itu?
50
Percintaan Yang Rumit
51
Rindu Yang Tidak Ada
52
Mengancam Untuk Melindungi
53
Bolpoin Pemikat
54
Sean Pemenangnya
55
Ditolong Lagi
56
Penyusup
57
Baru Bertemu Sudah Berantem
58
Cemburu?
59
Penolong Lagi?
60
Cemburu Part 2
61
Menahan Cemburu
62
Pembuktian Macam Apa?
63
Mimpi Basah?
64
Pikiran Aneh Karina
65
Menikah?
66
Alora Cemburu?
67
Salah Paham
68
Pergi Ke Tempat Malam
69
Siapa Yang Datang?
70
Alora Diculik
71
Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72
Debat Tengah Malam
73
Berkunjung Ke Rumah Sakit
74
Sean Penyelamat Alora
75
Pacaran Di Atap Sekolah
76
Jungkir Balik Kehidupan Alora
77
Nafkah Untuk Alora
78
Alora Melting
79
Levian Suka Siapa?
80
Pacaran Di Perpustakaan
81
Pacaran Di Perpustakaan part2
82
Mulai Sadar
83
Mulai Serius
84
Rindu Belum Berujung
85
Menagih Janji
86
Tidak Sabaran
87
Penjelasan
88
Salah Ambil
89
Dilamar?
90
Sebelum Pergi (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!