Kesal Tapi Peduli

Keadaan kelas sudah cukup sepi. Tinggal beberapa anak yang masih mengemasi barang-barangnya dan memasukannya ke dalam tas sebelum keluar. Alora masih diam di bangkunya. Ia cukup kalut memikirkan kejadian tadi, bukan karena mendengar suara desahan dari salah satu murid yang sedang melakukan kegiatan laknat itu. Tetapi memikirkan apakah ia akan pergi ke rumah Sean atau menolak permintaan cowok itu.

'Gila aja gue ke rumahnya terus, gue kan cewek' ujarnya dalam hati.

"Ara, ayo buruan keluar," suara Karina seketika membuat Alora terkesiap. Ia segera mengemasi barang-barangnya dan menaruhnya ke dalam tas.

"Bentar Na," balasnya singkat.

"Udah sejauh mana hubungan lo sama tuh cowok?" tanya Jesi sebelum ia beranjak dari duduknya.

Alora menghentikan kegiatannya, rupanya Jesi masih saja membahas tentang keputusan Alora yang menerima tantangan dari dua rivalnya itu.

"Sampai bikin bibir lo bengkak gitu?ck, gue nggak ngerti jalan pikir lo Ra," lanjut Jesi seketika membuat Alora terperanjat kaget.

"Jes."

"Apa? Gue nggak bodoh kaya mereka ya Ra, gue tau bukan semut pelakunya, sok-sok fitnah lagi."

Alora mendesah pasrah. Memang Jesi ini tidak akan mudah dibohongi, apa lagi track record gadis itu memang tidak diragukan lagi dalam hal seperti itu. Kehidupan Jesi cukup bebas, diantara mereka Jesi lah yang paling sering memasuki kelab malam, selain Haikal tentunya.

"Sorry, gue nggak ada maksud buat bohongi lo sama mereka Jes, tapi biar gue selesain dulu masalah gue ini."

Jesi mengangguk. "Oke, gue nggak akan ikut campur untuk kali ini, tapi lo hati-hati aja sama mereka. Mereka itu lebih licik dari Medusa."

Setelah itu Jesi lebih dulu keluar kelas disusul oleh Alora.

Alora menghela napas. Setidaknya dalam keadaan kesal Jesi masih memperhatikan Alora.

"Thank you Jes," lirih Alora masih bisa didengar oleh Jesi.

"Ara! Cepetan ih, lelet banget deh," geram Karina yang sudah menunggu di depan kelas.

"Bentar, bawel deh."

Mereka berjalan beriringan sampai di parkiran sekolah. Terlihat beberapa murid yang sedang berkumpul di parkiran sekolah. Termasuk Zico dan teman-temannya.

"Zic, tuh anaknya." Dansel melirik ke arah Zico dan Jesi secara bergantian.

"Bentar bro," pamit Zico langsung menghampiri Alora dan teman-temannya. Tujuan Zico jelas Jesi, gadis yang sudah menjadi targetnya menjadi pacar setelah putus dengan Cantika.

"Hai, mau pulang ya? Bareng gue aja yuk," ujar Zico membuat Jesi menatap malas.

"Jes, gue ke mobil dulu deh, panas," pamit Alora hanya dibalas anggukan kepala oleh Jesi.

"Lo tetep di sini," gumam Jesi menahan Karina. Mau tidak mau Karina tetap berdiri di sebelah Jesi.

Karina sendiri tidak merasa keberatan. Toh, ia jadi bisa melihat seorang Zico dari jarak yang cukup dekat.

"Rugi banget Ara malah nunggu di mobil," ujarnya dalam hati.

Kalau kata Karina Alora rugi karena tidak melihat Zico dari jarak dekat, lain halnya dengan Alora yang malah tidak tertarik sama sekali dengan kumpulan cowok-cowok populer di sekolahnya. Menurut Alora sekarang si buruk rupa malah lebih dari mereka.

"Gimana?" tanya Zico yang tidak kunjung mendapat jawaban.

"Kak Zico ngajak kita?" tanya Karina mendapat kekehan dari Zico.

"Sebenarnya Jesi aja sih, tapi kalau kalian mau ikut nggak papa, no problem," balas Zico dengan santai.

"Nggak, gue bawa mobil sendiri," tolak Jesi.

"Kalau gitu gue yang nebeng lo aja ya? Kebetulan banget mobil gue mau dipinjam Kemal," seloroh Zico berhasil membuat Kemal yang mendengar namanya dibawa-bawa mendelik.

"Apa-apaan? nggak bisa lo PDKT nggak bawa nama gue? Emang dajjal," teriak Kemal membuat Karina tampah menahan senyum.

Berbeda dengan Jesi yang masih diam tidak merespon.

"Mana kunci lo? Biar gue yang nyetir." Zico menampilkan senyum terbaiknya. Namun sayang, Jesi tidak langsung tertarik begitu saja. Berbeda dengan Karina yang sudah melongo menatap kakak kelasnya dengan jarak yang cukup dekat itu.

Aish.. Jika dilihat lebih seksama, Zico ternyata sangat tampan sekali.

"Sorry nggak minat, lagian gue nggak mau ya berurusan sama cewek lo lagi," ujar Jesi setelahnya berlalu menuju ke arah mobilnya.

Zico tampak berpikir sejenak, sebelum ia sadar akan sesuatu. "Cewek gue?" bingungnya.

"Cantika kak Zico," lirih Karina sebelum menyusul Jesi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil.

"Cantika? Sial," gumam Zico menahan kesal.

"Bentar, itu neng cantik Ara bukan sih?" tanya Kemal melihat ke arah mobil Jesi.

"Lah emang, kemana aja mata lo dari tadi?" sinis Dansel.

"Anjir mata gue jelalatan banget dari tadi liatin gunung kembarnya si Karina," celetuk Kemal jujur.

"Lah bego, yang gede noh diumpetin di dalam mobil," tunjuk Dansel untuk Alora.

"Jes, lo bego banget sumpah, kenapa ngga terima aja sih tawaran kak Zico?" kesal Karina setelah mobil berjalan.

"Ya kalau lo mau, ambil aja, gue nggak minat tuh," balas Jesi malas.

"Ck, nyebelin deh," decak Karina.

"Eh...kita jadi ke mall dulu kan ya?" tanya Karina cukup antusias. "Masalahnya Aboy udah nungguin di sana juga katanya."

"Gue-"

Ucapan Alora terhenti saat melihat Elkavira yang mencoba menghubunginya. Alora membiarkan hingga panggilan itu mati sendiri, namun setelahnya ponsel miliknya kembali bergetar, kali ini bukan Elkavira, melainkan seseorang yang kini menjadi pacar tantangannya.

"Mau langsung ke mall aja kan?" tanya Jesi dibalas anggukan kepala oleh Karina.

"Langsung aja Jes, mumpung gue libur ini," balasnya sangat antusias.

Melihat Jesi dan Karina membuat Alora tidak tega untuk meninggalkan mereka. Dengan sengaja Alora mematikan ponselnya. Biarkan saja Sean dan Elkavira sama-sama menunggu jawabannya, Alora akan memikirkan alasan yang tepat nantinya. Sekarang ia akan menghabiskan waktu bersama teman-temannya dulu.

"Gue yang traktir kali ini," ujar Alora sontak membuat Karina memekik senang.

"Yeay... Cair nih pasti uang saku dari kak Aluna."

"Nah...tuh si Aboy," tunjuk Karina sangat antusias.

"Aboyyy, Ara mau traktir kita hari ini," ujar Karina yang sudah menghampiri Haikal lebih dulu.

"Realy? wah...ada yang baru cair ini." Haikal menaik turunkan kedua alisnya.

Alora terkekeh, berbeda dengan Jesi yang berdecak sebal melihat tingkah teman-temannya. "Ara bayar kita makan, gue traktir nonton," jelas Jesi semakin membuat mereka berdua bertambah semangat.

Begitu juga dengan Alora yang ikut tertawa semangat, hingga tanpa ia sadari Alora memeluk Jesi sayang.

"Inget, gue masih marah sama lo," ujae Jesi hanya dibalas anggukan kepala oleh Alora.

"Gue akan hati-hati kok," balas Alora sedikit tidak nyambung dengan ucapan Jesi.

Sementara di tempat lain, Sean meneguk minuman dinginnya setelah merasa panggilan teleponnya tidak mendapat jawaban dari Alora. Ia sedari tadi sudah menunggu kedatangan Alora, cukup penasaran apa yang akan gadis itu katakan padanya.

"Ck, harus gue pancing dulu," gumam Sean mulai menggulir layar ponselnya lagi.

Terpopuler

Comments

Vietha_27

Vietha_27

mau mancingnya gmana nih Sean?

kepo euyy🙃🙃🤔🤔

2025-01-13

1

Siti Nina

Siti Nina

Sedikit amat kak up nya tambah lagi dong 🙏🤗

2025-01-13

1

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Sean dah mulai ada rasa ne, klu gak.... gak mungkin kan uring-uringan karna diabaikan Ara

2025-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Harumnya Si Buruk Rupa
2 Terjebak Tantangan
3 Salah Masuk?
4 Baru Kenal Langsung Nembak
5 Syarat Tidak Masuk Akal
6 Pesan Misterius
7 Mengembalikan Ciuman Itu
8 Pemilik Tubuh Itu
9 Hampir Saja Ketahuan
10 Mulai Penasaran
11 Tawaran Menguntungkan
12 Kiss From The Beast
13 Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14 Gadis-Gadis Licik
15 Tragedi Di Toilet
16 Kesal Tapi Peduli
17 Datang Malam-Malam
18 Permintaan Alora
19 Ciuman Panas
20 Tersebar
21 Tertabrak Es Kutub
22 Anak Baru?
23 Tampan Tapi Bikin Gaduh
24 Kejadian Tidak Terduga
25 Dibuat Ternganga
26 Cowok Physical Touch
27 Ditolak Terang-Terangan
28 Sama-sama Menikmati
29 Tertahan
30 Datang Tiba-Tiba
31 Masih Berusaha
32 Alora Cegil
33 Bertemu Di Toko Buku
34 Malu-Malu Mau
35 Anak Baru
36 Ngajak Bolos?
37 Hampir Kelewatan
38 Siapa Yang Datang?
39 Terngiang-Ngiang
40 Mencari Yang Tidak Ada
41 Tiba-Tiba Datang
42 Tidur Bareng?
43 Karina Si Polos
44 Satu Fakta Terungkap
45 Sean Gila
46 Tiba-Tiba Datang Part 2
47 Hukuman Untuk Alora
48 Pembalasan
49 Siapa Gadis Itu?
50 Percintaan Yang Rumit
51 Rindu Yang Tidak Ada
52 Mengancam Untuk Melindungi
53 Bolpoin Pemikat
54 Sean Pemenangnya
55 Ditolong Lagi
56 Penyusup
57 Baru Bertemu Sudah Berantem
58 Cemburu?
59 Penolong Lagi?
60 Cemburu Part 2
61 Menahan Cemburu
62 Pembuktian Macam Apa?
63 Mimpi Basah?
64 Pikiran Aneh Karina
65 Menikah?
66 Alora Cemburu?
67 Salah Paham
68 Pergi Ke Tempat Malam
69 Siapa Yang Datang?
70 Alora Diculik
71 Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72 Debat Tengah Malam
73 Berkunjung Ke Rumah Sakit
74 Sean Penyelamat Alora
75 Pacaran Di Atap Sekolah
76 Jungkir Balik Kehidupan Alora
77 Nafkah Untuk Alora
78 Alora Melting
79 Levian Suka Siapa?
80 Pacaran Di Perpustakaan
81 Pacaran Di Perpustakaan part2
82 Mulai Sadar
83 Mulai Serius
84 Rindu Belum Berujung
85 Menagih Janji
86 Tidak Sabaran
87 Penjelasan
88 Salah Ambil
89 Dilamar?
90 Sebelum Pergi (END)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Harumnya Si Buruk Rupa
2
Terjebak Tantangan
3
Salah Masuk?
4
Baru Kenal Langsung Nembak
5
Syarat Tidak Masuk Akal
6
Pesan Misterius
7
Mengembalikan Ciuman Itu
8
Pemilik Tubuh Itu
9
Hampir Saja Ketahuan
10
Mulai Penasaran
11
Tawaran Menguntungkan
12
Kiss From The Beast
13
Wajah Si Buruk Rupa (Terungkap)
14
Gadis-Gadis Licik
15
Tragedi Di Toilet
16
Kesal Tapi Peduli
17
Datang Malam-Malam
18
Permintaan Alora
19
Ciuman Panas
20
Tersebar
21
Tertabrak Es Kutub
22
Anak Baru?
23
Tampan Tapi Bikin Gaduh
24
Kejadian Tidak Terduga
25
Dibuat Ternganga
26
Cowok Physical Touch
27
Ditolak Terang-Terangan
28
Sama-sama Menikmati
29
Tertahan
30
Datang Tiba-Tiba
31
Masih Berusaha
32
Alora Cegil
33
Bertemu Di Toko Buku
34
Malu-Malu Mau
35
Anak Baru
36
Ngajak Bolos?
37
Hampir Kelewatan
38
Siapa Yang Datang?
39
Terngiang-Ngiang
40
Mencari Yang Tidak Ada
41
Tiba-Tiba Datang
42
Tidur Bareng?
43
Karina Si Polos
44
Satu Fakta Terungkap
45
Sean Gila
46
Tiba-Tiba Datang Part 2
47
Hukuman Untuk Alora
48
Pembalasan
49
Siapa Gadis Itu?
50
Percintaan Yang Rumit
51
Rindu Yang Tidak Ada
52
Mengancam Untuk Melindungi
53
Bolpoin Pemikat
54
Sean Pemenangnya
55
Ditolong Lagi
56
Penyusup
57
Baru Bertemu Sudah Berantem
58
Cemburu?
59
Penolong Lagi?
60
Cemburu Part 2
61
Menahan Cemburu
62
Pembuktian Macam Apa?
63
Mimpi Basah?
64
Pikiran Aneh Karina
65
Menikah?
66
Alora Cemburu?
67
Salah Paham
68
Pergi Ke Tempat Malam
69
Siapa Yang Datang?
70
Alora Diculik
71
Di Sini Panas, Di Sana Cemas
72
Debat Tengah Malam
73
Berkunjung Ke Rumah Sakit
74
Sean Penyelamat Alora
75
Pacaran Di Atap Sekolah
76
Jungkir Balik Kehidupan Alora
77
Nafkah Untuk Alora
78
Alora Melting
79
Levian Suka Siapa?
80
Pacaran Di Perpustakaan
81
Pacaran Di Perpustakaan part2
82
Mulai Sadar
83
Mulai Serius
84
Rindu Belum Berujung
85
Menagih Janji
86
Tidak Sabaran
87
Penjelasan
88
Salah Ambil
89
Dilamar?
90
Sebelum Pergi (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!