BAB 18 DI TOLAK.

Adrian yang sejak beberapa bulan terakhir merasa nyaman dengan kehadiran wati, seorang gadis ceria yang selalu membuatnya tertawa. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbicara tentang segala hal, dari musik hingga impian masa depan. Namun, meskipun Adrian mulai merasa ada sesuatu yang lebih dari sekedar majikan dan pelayan, ia tak pernah mengungkapkan perasaannya kepada wati. adrian takut, takut jika wati tidak merasakan hal yang sama.

Suatu hari, adrian melihat wati sedang duduk dekat dengan seorang pria, entah itu teman atau teman dekat. Mereka tampak akrab, tertawa bersama, dan adrian bisa melihat bahwa pria itu menggoda wati dengan senyuman khasnya yang menawan. Hati adrian tiba-tiba terasa sesak. Dia merasa cemburu, meski ia sendiri tidak tahu bagaimana harus menghadapinya.

Setiap detik yang berlalu, pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran. Apakah wati menyukai pria itu lebih dari teman? Dan apakah dirinya hanya dianggap majikan? adrian mulai merasa ragu dengan dirinya sendiri. Ia membenci perasaan itu, tetapi tidak bisa menahan gejolak yang ada dalam dadanya.

Sore itu, adrian memutuskan untuk berbicara dengan wati. Mereka duduk di bangku taman yang berada di belakang rumah, dan adrian mencoba untuk terlihat tenang meskipun hatinya penuh kecemasan.

"Watu, aku... aku nggak tahu kenapa, tapi tadi aku lihat kamu sama pria itu.." ujar Adrian, mencoba membuka pembicaraan dengan nada biasa.

Wati menoleh, sedikit terkejut, lalu tersenyum. "Oh, kamu cemburu ya?" tanya wati dengan nada ringan, sambil tersenyum manis.

Adrian hanya diam sejenak. Ia merasa malu karena wati bisa tahu tanpa harus berkata-kata lebih banyak. Namun, senyuman lembut wati membuat hatinya sedikit tenang.

"Sebenernya... iya," jawab Adrian jujur. "Aku nggak bisa ngelihat kamu dekat sama orang lain, terutama pria itu. Aku takut kamu... lebih suka dia."

Adrian tidak bisa menyimpan perasaanya lagi, Adrian tidak ingin wanita incarannya di ambil oleh pria lain.

Wati tertawa kecil, lalu dengan lembut " Tuan adrian, kenapa tuan Adrian cemburu? Adi teman lamaku. Adi yang pernah aku ceritakan kepada tuan. " Ujar Wati " Entah aku pantas atu tidak berucap seperti ini tapi yang aku suka... " Wati menundukkan kepalanya

" Siapa yang kamu suka? " Tanya Adrian dengan serius

Wati melirik Adrian sekilas lalu menunduk " Tuan Adrian, aku hanya seorang pelayan di rumah ini jadi aku harap tuan tidak menyimpan perasaan apapun kepadaku, aku sungguh tidak pantas untuk tuan walaupun sebenarnya aku juga memiliki perasaan kepada tuan " Lirih Wati pelan dengan wajah yang menunduk.

Bagaimana Wati tidak memiliki perasaan kepada Adrian, secara akhir-akhir ini Adrian selalu memberikan perhatian yang lebih bahkan Adrian selalu membantu Wati dalam segala apapun tanpa melihat Wati adalah seorang pelayan.

Adrian terdiam, merasa lega namun juga sedikit bingung. "Tapi kenapa nggak bilang dari dulu?" tanyanya " Jangan pernah kamu merasa rendah diri. pekerjaan kamu bukan pekerjaan yang hina. Kamu melakukan pekerjaan yang halal dan kamu adalah wanita yang begitu mulia " Ucap Adrian menatap wati.

Wati memandangnya dengan lembut. "Karena aku benar-benar tidak pantas untuk tuan Adrian. Di luar sana masih banyak wanita yang lebih cantik dan lebih berpendidikan "

Adrian menutup mulut Wati dengan telunjuk tangannya " Suutt.. Tidak ada yang pantas berada di sisiku selain kamu. Aku harap, kamu menerima perasaanku " Pinta Adrian sedikit memaksa.

Wati terdiam, entah apa yang ada didalam pikiran Wati saat ini. Apa Wati harus bahagia atau sebaliknya.

Ada hati seorang gadis yang akan terluka jika sampai Wati menerima cinta Adrian. Wati tau betul jika nona muda di rumah ini sangat menyukai Adrian jadi mana mungkin Wati melewati batas.

Ya walaupun sebenarnya Wati juga memiliki perasaan kepada Adrian, namun Wati tidak ingin kehilangan pekerjaannya hanya karena seorang laki-laki. Pekerjaan ini lebih berharga daripada perasaanya sendiri.

" Maaf tuan, aku tidak bisa. Hari sudah semakin malam. Aku kembali ke kamar aku dulu. Selamat malam " Ucap Wati yang langsung meninggalkan Adrian seorang diri di taman.

Malam itu, hati adrian sangat amat kecewa dan malu karena cintanya tidak di terima oleh wati. Ternyata selama ini Wati menganggap dirinya sebagai atasan bukan sebagai teman atau teman dekat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!