Wati pulang di jemput oleh Marvel dan juga Adrian. berkali-kali Marvel meminta maaf kepada wati atas perlakuan adiknya.
Berkali-kali juga wati bilang sudah memaafkan shella.
" Sebelum sampai di rumah, apa ada yang mau kamu beli dulu? " Tanya Adrian.
" Tidak ada tuan. terimakasih " Ucap wati.
Mobil langsung melanjutkan perjalan, wati yang duduk di belakang seorang diri merasa hawa mobil ini panas mungkin karena baru kali ini dirinya menaiki mobil mewah dan disupiri oleh anak atasannya.
Tidak butuh waktu lama, mobil sudah sampai di pekarangan rumah. wati langsung di suruh beristirahat oleh Adrian dan Marvel.
Kedua pria itu tidak ingin membuat wati semakin sakit hanya karena langsung melayani mereka.
Di dalam kamar. wati langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
" Padahal aku sudah baik-baik aja bi " Ucap wati
" Sudah. ikuti saja perintah tuan muda jangan membantah " Kata Bibi " Bibi lanjut kerja ya " Pamit bibi yang langsung di anggukkan oleh wati.
Setelah kepergian bibi. wati langsung mencari HP miliknya.
Wati mengirim pesan kepada ibu, Wati menyamakan keadaan bapak yang beberapa hari ini masih sakit.
" Apa ibu lagi sibuk ya, makanya tidak membalas pesan aku " Gumam Wati " Mungkin ibu sedang mengurus bapak, yasudah nanti juga pasti akan di balas "
Wati menyimpan HP di atas nakas. Wati membaringkan tubuhnya dan memerankan kedua matanya.
Hari semakin siang. Wati melihat jam, ternyata sudah menunjukkan jam satu siang.
Wati langsung menunaikan sholat dzuhur tidak lupa Wati juga mendoakan kedua kedua orang tuanya.
" Wati "
" Eh bibi. ada apa bi? "
" Ayok makan. bibi sama pelayanan yang lain mau makan " Ajak bibi.
" Iyah bi, bentar ya " Wati melepas mukenanya dan langsung pergi ke dapur untuk ikut makan siang.
Sambil makan siang. Wati dan para pelayan saling berbincang, para pelayan menanyakan keadaan wati.
" Wah seru nih.. memang ya. kalo babu pantasnya kumpul dengan para babu juga " Sindir Shella dengan tangan yang melipat di dada.
" Non " Sapa wati.
" Jangan so akrab lo! cepat pergi ambil cucian baju gue lalu lo cuci pakai tangan " Titah shella " Pakaian gue, pakaian mahal, awas saja jika sampai ada yang rusak " Ancam Shella dengan nada ketus.
" Baik non " Jawab Wati.
Wati langsung berdiri dan pergi ke kamar Shella untuk mengambil pakaian kotor.
Awalnya bibi sudah menawarkan diri untuk membantu Wati namun Wati tolak karena Wati merasa jika ini adalah tugasnya.
Didalam kamar Shella. Wati Melihat pakaian kotor yang cukup banyak. Tanpa banyak tanya, Wati langsung membawa pakaian kotor tersebut ke tempat laundry.
Dengan telaten Wati mencuci semua pakaian Shella, keringat yang bercucuran tidak membuat Wati berhenti mencuci pakaian.
Untung semasa di kampung Wati sudah terbiasa mencuci pakaian dengan menggunakan tangan, jadi Wati tidak merasa keberatan jika harus mencuci pakaian menggunakan tangan.
Hari sudah mulai sore, namun Wati baru saja selesai membereskan cucian.
" Alhamdulillah akhirnya beres juga. lebih baik aku segera menjemurnya setelah itu aku mandi dan bersiap untuk membersihkan badan. " Gumam Wati dalam hati.
Dengan badan yang baru saja fit, Wati langsung membereskan pekerjannya lalu pergi menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Hari semakin sore. Matahari sudah mulai berganti menjadi bulan, kini saatnya Wati untuk menyiapkan makan malam untuk anak-anak boss nya.
Di dapur Wati membantu bibi menyiapkan makan malam.
" Bi, apa lagi yang harus aku lakukan? " Tanya Wati.
" Tidak ada Wati, lebih baik kamu istirahat. Sedari tadi pulang dari rumah sakit, kamu belum istirahat " titah bibi.
" Aku baik-baik saja bi, bahkan lebih baik dari sebelumnya.. Ini buktinya aku lebih sehat bukan " Kata Wati sambil tersenyum.
Bibi membuang nafasnya pelan " Baiklah, jika nanti kamu lelah lebih baik istirahat saja ya. Jangan memaksakan diri "
" Siap bi " Jawab Wati.
Makanan sudah tersedia di atas meja makan, Wati pun langsung memanggil Marvel dan juga Adrian. Namun ketika Wati hendak memanggil Shella di kamarnya, seperti tidak ada orang.
" Tuan muda, maaf. Sepertinya nona Shella sedang tidak ada di kamarnya. Tadi aku sudah mencoba memanggil nona Shella namun tidak ada jawaban " Kata Wati dengan kepala yang menunduk.
Marvel membuang nafasnya pelan " Biarkan saja. Nanti juga jika dia laper pasti keluar " Ucap Marvel.
" Baik, tuan muda. " Jawab Wati.
Wati langsung mengisi piring kosong milik Marvel dan juga Adrian.
Dengan telaten Wati melayani anak bossnya itu dengan baik, ya walaupun sebenarnya Wati merasa canggung.
apa lagi Wati mendapatkan tatapan dingin dari Adrian membuat Wati semakin tidak berani mengangkat kepalanya.
" Sudah. Lebih baik kamu pergi ke kamarmu " Titah Adrian.
" Tapi tuan "
" Apa kamu mau membantahku? "
Karena takut, Wati pun langsung pergi meninggalkan ruang makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments