BAB 11 TERLIHAT BAIK.

" Bi. bibi pulang aja, aku gak apa-apa ko kalo sendirian " Ucap wati kepada bibi. Wati merasa tidak enak.

" Tidak apa-apa wati, tuan Adrian menyuruh bibi buat nemenin kamu. lagian bibi juga gak tega jika meninggalkan kamu sendirian di sini " Ucap bibi yang sudah membaringkan tubuhnya di sofa panjang.

Wati merasa tidak enak kepada bibi yang harus tidur di sofa " Oh iya bi, apa boleh wati pinjam HP bibi? wati mau mengabari ibu di kampung, pasti ibu khawatir sama wati karena seharian ini wati tidak memberikan kabar " Ucap wati

" Ada. ini pakai saja "

Bibi langsung memberikan HP nya kepada wati.

" Wati pinjam sebentar ya bi "

" Iya "

Wati menekan no telpon sang ibu..

Tut.. tut...

" Asalamualaikum.. ibu "

" Waalaikumsalam. ini dengan siapa ya? "

" Ini wati, bu. pakai no teman wati " Wati melirik bibi yang sudah terlelap " HP wati abis kuota makanya pinjam sama temen hehehe.. oh ya, gimana keadaan bapak bu? apa bapak keadaan bapak sudah membaik? " Tanya wati

" Alhamdulillah.. tadi habis pulang dari puskesmas langsung minum obat dan sekarang sedang istirahat. apa kamu mau bicara sama bapak? "

" Tidak usah bu.. syukurlah jika keadaan bapak sudah membaik, wati seneng dengernya, yaudah ibu istirahat ya. jangan lupa makan dan jaga kesehatan jika ada apa-apa kabari wati "

" Iya wati.. maafkan ibu yang sudah merepotkan kamu nak "

" Tidak ada anak yang merasa direpotkan oleh kedua orang tuanya bu " Jawab wati tersenyum.

" Terimakasih ya nak, kalo begitu ibu tutup dulu telepon nya. assalamu'alaikum.. "

" Waalaikumsalam.. " Jawab wati.

Wati langsung mematikan sambung telpon, wati menyimpan HP milik bibi di atas nakas.

Wati melihat kearah jendela luar. langit begitu gelap bintang-bintang bertaburan, bulan terlihat cerah.

" Ya allah berikan kesehatan untuk hamba agar hamba bisa mencari nafkah untuk membeli obat bapak " Gumam wati yang langsung tidur.

Satu hari kemarin, Wati mendapatkan kabar jika bapak sedang sakit. jantung bapak kembali kambuh. Wati merasa tidak tenang saat bekerja karena memikirkan bapak yang sedang sakit.

Di ambang pintu Adrian menyandarkan tubuhnya, Adrian mendengar semua obrolan Wati dan juga ibu. Adrian tidak tau jika keluarga wati ada yang sedang sakit karena wati tidak pernah terlihat sedih ataupun murung.

" Kenapa hatimu sangat lembut wati.. di saat sedang sakit pun, kamu masih memikirkan kedua orang tuamu " Gumam Adrian.

Adrian tidak jadi masuk kedalam ruangan wati, ia memutuskan untuk pulang kerumah.

Awalnya Adrian datang untuk menjaga wati namun ia urungkan ketika mendengar wati yang sedang menelpon dengan ibu nya.

Di rumah, Adrian masuk kedalam kamar marvel.

" Kamu belum tidur? " tanya Adrian melihat Marvel yang sedang sibuk dengan buku-buku.

" Belum kak, besok ada ujian " Jawab Marvel

" Bagaimana dengan keadaan wati, apa dia baik-baik saja? " Tanya Marvel

Adrian membuka kancing kemeja lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur " Sudah membaik, besok sudah di perbolehkan untuk pulang "

" Syukurlah.. aku belum cerita kepada mamah dan papah. aku takut mereka panik dan buru-buru pulang " ujar Marvel

" Ya sebaiknya begitu saja dulu, nanti jika om dan tante sudah pulang baru kamu cerita " Ucap Adrian memerankan kedua matanya.

Marvel mengangguk, Marvel kembali dengan buku-buku yang sedang ia baca tadi.

Terpopuler

Comments

Kim Bum

Kim Bum

lanjut

2025-01-23

0

Khay le

Khay le

lanjut

2025-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!