Di hari pertama wati bekerja cukup lancer, wati tidak merasa kesusahan dalam bekerja apa lagi teman-teman barunya cukup baik.
Seperti saat ini wati di ajak makan siang bersama oleh teman-teman sesame CS.
‘’ Jangan bekerja terus, ayok kita isi perut dulu ‘’ Ajaknya
‘’ Terimakasih mbak ‘’ Jawab wati dengan senang hati.
Wati langsung mengekor di belakang teman-temannya.
‘’ Walaupun kita sebagai CS tapi kita juga di perbolehkan untuk makan di kantin ‘’ Ucap Nilam sambil tersenyum
‘’ Atasan kita ternyata sangat baik ya ‘’ Puji wati.
Nilam tersenyum ‘’ Makanya aku betah bekerja di sini, selain gajinya besar di sini juga atasannya sangat memanusiakan manusia ‘’ Timbal nilam.
Setelah mengambil makanan mereka duduk di meja yang agak pojok, walaupun perusahaan sangat baik tapi ada saja karyawan yang tidak suka jika ada CS makan bareng bersama mereka.
‘’ Oh iya, sedari tadi kita ngobrol tapi aku belum tau siapa namamu. Aku nilam.. ‘’ Ucap Nilam mengeluarkan tangannya.
‘’ Aku saraswati tapi biasa di panggil wati ‘’ Membalas uluran tangan nilam.
‘’ Semoga kita jadi rekan kerja yang baik ya ‘’
Wati tersenyum ‘’ Ayok makan ‘’ ajak wati yang langsung memakan makanannya.
‘’ Kamu tinggal dimana wati? Apa kamu tinggal bersama kedua orang tuamu? ‘’ Tanya Nilam
‘’ Tidak. Aku di sini ngontrak dan aku baru sampai di kota itu kemarin ‘’ Jawab wati.
Nilam menganggukkan kepalanya ‘’ Berarti kamu anak rantau dong? Kita sama, aku juga dari kampung. Setiap dua bulan atau tiga bulan sekali aku akan pulang menjenguk kedua orang tuaku ‘’ Ucap Nilam.
‘’ Sepertinya kamu adalah anak yang paling berbakti kepada orang tuamu ya ‘’
‘’ Itu harus, kita sudah di sekolahkan dan di beri kasih sayang yang penuh oleh kedua orang tua kita. Jadi sekarang giliran kita untuk membahagiakan kedua orang tua ‘’ Ucap Nilam ‘’ Kamu juga harus seperti itu, walaupun sudah berada di kota kita tidak boleh melupakan mereka ‘’ Lanjut nilam.
‘’ Kamu benar.. ah.. aku jadi merindukan kedua orang tuaku ‘’ Wati mengambil hp, menekan no telpon ibu.
‘’ Assalamualaikum ibu ‘’ Sapa wati dengan penuh binar.
Wati memanggil video call agar bisa menunjukan kepada sang ibu jika sekarang dirinya sudah bekerja di sebuah perusahaan. Ya walaupun wati tidak jujur bekerja sebagai apa yang penting ibu dan bapak bisa tenang di kampung.
Usai video call wati kembali bekerja.
‘’ Wati ‘’
‘’ Iya bu ‘’ Jawab wati.
‘’ Tolong antarkan makanan dan minuman ini ke ruangan dirut ‘’ Pintanya
‘’ Baik bu ‘’ Jawab wati yang langsung mengantarkan makanan dan juga minuman ke ruang dirut.
Sebelum masuk wati mengetuk pintu terlebih dahulu, wati masuk dan ternyata didalam sana sedang banyak orang.
‘’ Selamat siang tuan, saya mau mengantarkan makan siang ‘’ Ucap wati dengan sopan.
‘’ Oh iya, bawa sini ‘’ Pintanya.
Wati mengangguk dan langsung menyimpan makanan di atas meja.
‘’ Aku datang…. ‘’
‘’ Sella, ini bukan kebun binatang jangan teriak-teriak ‘’ Tegur pria muda.
Gadis yang di panggil sella langsung berdecih ‘’ Ck.. kakak protes mulu deh, gak di rumah gak di sini ‘’ Keluh sella.
‘’ Kamu itu anak gadis tapi kelakuanmu seperti anak TK ‘’ Sindirnya.
‘’ Marvel, sella. Sudah cukup! Kenapa kalian malah berantem ‘’ Ucap seorang wanita yang tidak muda lagi.
Deg…
Wati langsung mematung ketika melihat siapa yang sedang berjalan kearahnya.
‘’ Terimakasih mbak, sudah mengantarkan makanan untuk kami ‘’ Ucapnya.
‘’ Ah iya. Sama-sama nyonya ‘’ Jawab wati ‘’ Kalo begitu saya permisi ‘’ Ucap wati yang langsung pamit undur diri.
‘’ Iyah silahkan ‘’ Jawabnya.
Wati langsung keluar dari ruangan dengan hati yang tidak karuan, kepalanya terasa sakit namun wati segera menyadarkan diri.
‘’ Tidak mungkin ‘’ wati menggelengkan kepalanya pelan.
Tidak ingin terus kepikiran wati pun melanjutkan pekerjaan nya.. wati berharap jika apa yang ia lihat itu salah.
Jam pulang pun telah tiba, wati sudah siap-siap untuk pulang ke kontrakan ‘’ Nilan, dan yang lainnya. Aku duluan ya ‘’ Pamit wati
‘’ Iyah, hati-hati di jalan wati ‘’ Ucap nilam kepada wati.
Wati pulang dengan berjalan kaki, wati tidak ingin menghambur-hamburkan uang lagian jarak perusahaan ke kontrakan tidak terlalu jauh.
Tiditt… tiditt…
Sebuah mobil terhenti pas di depan wati ‘’ Baru pulang? ‘’
Wati melihat kearah mobil ‘’ Iya. Maaf apa kita saling mengenal? ‘’ Tanya wati
Pria yang berada didalam mobil itu langsung tersenyum ‘’ Apa kamu tidak mengenaliku? ‘’
Wati menggelengkan kepalanya.
Bukannya menjelaskan pria itu turun dari mobil dan berjalan kearah wati ‘’ Adi ‘’ Pria itu mengulurkan tangannya.
‘’ Wati ‘’ Balas wati.
‘’ Aku kepala HRD di perusahaan kita bekerja ‘’ Jawab adi ‘’ Ayok naik, biar aku antar kamu pulang ‘’ Ajak adi.
‘’ Terimakasih atas tawarannya, tapi maaf. Aku jalan kaki saja, lagian rumahku tidak jauh dari sini ‘’ Tolak wati dengan halus. ‘’ Permisi ‘’ Wati melanjutkan perjalanannya.
Adi langsung menggaruk kepala yang tidak gatal ketika di tolak oleh wati ‘’ Ini tidak bisa di biarkan ‘’ Gumam adi ‘’ Aku akan mendapatkan kamu ‘’ Adi masuk kedalam mobil.
Sesampainya di kontrakan wati langsung mandi dan bersih-bersih, di hari pertama wati bekerja terasa lelah mungkin karena belum terbiasa.
‘’ Akhirnya aku bisa membaringkan tubuhku di atas tempat tidur ‘’
‘’ Hm.. aku masih kepikiran dengan nyonya robet, apa beliau orang yang aku kenal? Aku merasa tidak asing dengan wajahnya ‘’ Wati menggelengkan kepalanya ‘’ Tidak. Sudah wati ngapain kamu memikirkan orang yang tidak kenal denganmu, dari pada memikirkan yang lain mending aku buat mie rebus pakai cabe ‘’
Sedangkan di tempat lain, nyonya robet dan tuan robet sedang berada di salah satu rumah sakit jiwa.
‘’ Bagaimana kabarmu, apa hari ini kamu lebih baik? ‘’ Tanya Nyonya robet.
Wanita yang di ajak mengobrol itu hanya memandang kedepan dengan tatapan kosong.
Nyonya robet mengelus lengan suaminya ‘’ Sampai kapan kamu akan begini, apa kamu tidak mau mencari keberadaan putrimu? ‘’
‘’ Sayang.. jangan memaksanya, jika dia ingin sembuh harus dari dirinya sendiri ‘’ Ucap Tuan robet.
‘’ Pah, aku.. ‘’ Nyonya robet menitihkan air matanya.
Sudah hampir sepuluh tahun nyonya robet selalu mampir di RSJ. Tidak tega rasanya jika nyonya robet tidak mampir dan tidak mengajaknya mengobrol walaupun sebenarnya ini bukan tugas nyonya robet.
‘’ Hari sudah semakin sore, mari kita pulang. Dia juga harus istirahat ‘’ Ajak tuan robet yang langsung di anggukan oleh nyonya robet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Khay le
Semangat wati
2025-01-20
1