BAB 15 MIMPI.

‘’ Mom. kita mau kemana? ‘’

‘’ Jangan banyak tanya, nanti juga kamu tau ‘’ Jawabnya yang masih memegang kemudi.

Setelah perjalanan yang cukup jauh mobil pun terhenti di tempat yang cukup gelap dan jauh dari perkotaan.

Kanan kiri penuh dengan pohon rimbun, terlihat jika hutan ini seperti tidak pernah terjamah oleh manusia.

" Kamu tunggu di sini! Mommy mau cari Daddy dulu, Daddy juga ada di sini " Ujarnya.

Wanita yang di panggil mamah itu dengan tega meninggalkan anak berusia lima tahun di tengah-tengah hutan.

Gadis kecil itu Melihat kearah kanan dan kiri, pohon besar nan rimbun itu terlihat sangat menyeramkan di mata gadis kecil ini.

Tidak ingin di tinggal seorang diri gadis perempuan itu terus menangis memanggil sang mommy yang masuk kedalam mobil.

Mobil sang mommy semakin menjauh. gadis kecil itu terus menangis memanggil sang mommy ‘’ Mamah hiks... Sanum takut mom hiks.. ‘’

" Hikss.. Mommy!!! "

" Wati.. Wati!! Bangun "

Wati terbangun dari tidurnya, wati melihat Adrian.

" Kamu kenapa, mimpi buruk? " Tanya Adrian.

Wati merasakan pipinya yang basah tidak biasanya wati bermimpi sampai menangis, harinya pun terasa pilu.

" Eum.. " Jawab wati yang masih merasakan sesak di dada.

Adrian membuang nafasnya pelan. tadi Adrian sedang membuat makanan di dapur namun tidak sengaja mendengar Wati yang berteriak

Karena takut terjadi sesuatu Adrian pun langsung masuk kedalam kamar wati dan langsung membangunkan wati.

" Ini minum dulu, setelah itu istirahat lagi " Kata Adrian

" Makasih tuan " .Wati meminum air putih yang di berikan oleh Adrian.

" Sekarang istirahat lagi, hari masih malam. Aku akan menemanimu di sini " Kata adrian duduk di samping tempat tidur.

Wati tidak bisa menolak karena jujur saja jika wati masih takut untuk tidur sendiri.

Akhirnya adrian menemani Wati sampai wati kembali tertidur lelap. melihat wati yang sudah tertidur lelap Adrian langsung meninggalkan kamar Wati.

Tidak mungkin adrian tidur di kamar wati, bisa-bisa esok pagi heboh karena mereka tidur bersama.

KEESOKAN HARINYA.

Pagi ini Adrian datang ke kamar wat untuk melihat keadaan wati sambil membawakan semangkuk bubur '' Bagaimana keadaan kamu? '' Tanya Adrian

'' Sudah lebih baik tuan. terimakasih karena semalam sudah menemani aku " Kata wati sambil tersenyum.

Adrian menganggukkan kepalanya pelan '' lebih baik hari ini kamu istirahat dulu, biar kerjaan kamu di lakukan oleh yang lain " ucap Adrian " Ini saya sudah membawakan bubur untuk kamu "

Wati tersenyum" Aku sudah tidak apa-apa tuan, lagian hanya mimpi. Tidak elok jika kerjaan aku di alihkan ke orang lain.. Terimakasih buburnya, nanti aku akan makan " Jawab wati " Kalo begitu, aku bekerja dulu tuan. Permisi " Pamit wati

Jantung wati tidak aman jika terus menerus berdekatan dengan Adrian.

Adrian menggelengkan kepalanya melihat kepergian wati, Adrian semakin tidak tenang melihat wati yang bekerja begitu saja.

Lagian kenapa juga Adrian membawa semangkuk bubur, bukannya wati hanya mimpi buruk? Bukan sakit.

Pagi wati seperti biasa. Wati akan membangunkan Marvel dan juga Shella.

Membangunkan Marvel cukup gampang namun ketika masuk kedalam kamar Shella, wati seperti uji nyali karena Shella selalu mencari gara-gara dengan dirinya.

" Non Shella bangun, ini sudah jam enam pagi " Kata wati

" Berbisik!! pergi lo " usir Shella yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

" Hari ini non harus pergi ke sekolah non " Kata wati yang tidak menyerah " Jika non tidak bangun, aku akan bilang kepada tuan besar " Ancam Wati

Shella membuka selimut, menatap wajah wati dengan sengit " Lo itu babu, kenapa lo malah ngatur gue hah!! " Bentak Shella.

Ancaman wati tidak sia-sia. Shella langsung pergi kedalam kamar mandi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!