[Don't Copy My Story!]
Real my imagination...
Jangan lupa like dan rate nya guyss...!
~ Happy Reading ~
*****
Saat ini Sera dan Cyla tengah berada dihalaman kampus – Universitas Putri, menunggu kelas Nadia selesai. Duduk dikursi yang memang disediakan dihalaman kampus – Layaknya kursi taman. Cyla memutat bola mata malas – Merasa bosan menunggu akibat Sera yang diam dan lebih asyik membalas pesan dari para ‘Pelanggan’ nya. Baru saja Cyla hendak membuka mulut – Berbicara. Namun, bibirnya terkatup senang melihat Nadia yang tengah melambaikan tangan dan setengah berlari kearahnya. Sontak Cyla berdiri dengan senyum lega, akhirnya Cyla tidak dilanda rasa kebosanan lebih lama lagi.
“Maaf, apa terlalu lama?” tanya Nadia yang sedikit terengah – engah lelah karena berlari. Membenarkan ikat rambutnya yang dirasa cukup berantakan akibat dirinya lari.
“Terlalu lama untuk ku. Tapi, tidak untuknya.” Jawab Cyla santai sambil melirik Sera yang masih duduk. Namun, kedua mata Sera fokus menatap Cyla dan Nadia yang berdiri di hadapannya.
“Aku tidak membantah. Beberapa saat yang lalu aku benar – benar sibuk. Kalian tahu sendiri aku yang paling populer dikalangan para pelanggan ku. Mau bagamaina lagi, menjadi cantik ternyata kesalahan terbesar ku.” Balas Sera menaik turun kan alisnya. Mengibaskan rambutnya – berlagak sok cantik. Membuat Cyla dan Nadia memutar bola mata malas – Ingin muntah saat itu juga dengan membuat gerakan kompak mereka muntah.
Nadia merangkul bahu Cyla, membawa paksa pergi Cyla dan meninggalkan Sera dengan wajah cemberutnya. Namun, itu tidak berlangsung lama, sebab Sera langsung berlari menyusul Nadia dan Sera. Ikut merangkul bahu Cyla dengan sedikit kasar – Hampir membuat Cyla dan Nadia terjungkal kedepan. Seketika Cyla dan Nadia geram jengkel dan langsung membalaskan dendam mereka, kompak menggelitiki Sera – Membuat sang empunya tubuh tertawa kegelian. Namun, tawa mereka terhenti saat mereka sadar sudah sampai didepan Caffe’ tempat mereka biasa hangout. Letaknya juga terjangkau tidak terlalu jauh dari Universitas Putri – Tempat mereka mengenyam pendidikan. Sesampainya didalam Caffe. Cyla dan Sera langsung melangkah menuju meja Caffe’ yang kosong. Sedangkan Nadia, menawarkan diri untuk mengantri memesan pesanan mereka bertiga. Sedangkan Cyla dan Sera langsung duduk dikursi yang mereka tempati. Cyla mengambil laptop dari tas laptopnya. Membuat Sera mengernyit heran ketika melihatnya.
“Apa tidak diterima oleh Prof. Huma?” tanya Sera mengeluarkan ponsel dari sakunya. Berniat melanjutkan membalas pesan dari para ‘pelanggan’ nya.
“Sebenarnya menurut Prof. Huma ini sudah baik. Tidak ada masalah. Hanya saja aku sendiri yang masih kurang sempurna. Aku juga ingin melanjutkan bab berikutnya. Lalu bagaimana dengan mu?” jawab Cyla menjelaskan. Menatap Sera penasaran saat melontarkan kalimat terakhirnya.
“Kau kan tahu, aku masih betah disini. Tidak terlalu buruk jika harus menunggu beberapa tahun lagi.” Jawab Sera santai, mengangkat bahu acuh. Sontak jawaban Sera membuat Cyla memutar bola mata jengah, dan terkekeh pelan. Tidak terlalu mengejutkan bagi Cyla mendengar kalimat tersebut. Dan suasana tiba – tiba hening. Sibuk dengan urusan masing – masing. Sera yang kembali sibuk dengan ponselnya. Begitupun Cyla yang juga fokus dengan keyboard dan layar laptop di depannya. Melanjutkan ketikan skripsi yang belum selesai. Cyla menghentikan jemarinya yang bergerak lincah di atas keyboard laptop miliknya. Mengalihkan pandangannya kearah Nadia yang baru saja duduk, bergabung dengannya dan Sera dengan minuman pesanan mereka ditangan Nadia. Nadia menyerahkan ice mocha milik Sera, ice avocado cream pesanan Cyla, dan ice cappucino milik Nadia sendiri. Mereka tengah berkumpul di Caffe' dekat Universitas, setelah kelas selesai.
"Thank's, Nad." ucap Cyla dan Sera beramaan tersenyum tulus kepada Nadia.
"Sure, guys." balas Nadia dengan senyuman tulus juga.
"Jadi, bagaiman dengan pria mu? apa dia baik?" tanya Nadia kembali, menatap penasaran kearah Cyla.
"Aku tidak bisa bilang dia baik. Tapi, aku juga tidak bisa bilang dia tidak baik. Namun, aku bisa bilang satu hal tentang dirinya." jawab Cyla bingung dengan pemilihan katanya sendiri. Meletakkan jari telunjuknya di dagu, bersikap seolah dia sedang berfikir keras.
"Apa itu?" tanya Sera mulai tertarik dengan pembahasan kedua sahabatnya.
"Dia sangat mesum." jawab Cyla dengan raut wajah pura-pura polos.
"oke, fine. Aku menyerah." balas Sera malas, dengan raut wajah datar.
"Demi kerang ajaib, Cyla. Kau ingin ku bawa ke Rumah Sakit Jiwa?" sahut Nadia jengah, meneguk minuman miliknya. Siapa tahu dapat membantu meredakan emosinya.
"Aku hanya bercanda, guys. Baiklah, akan aku beri tahu. Tapi, berjanjilah kalian jangan terkejut." ucap Cyla terkekeh, merasa senang menggoda sahabatnya. Namun, nada serius Cyla lontarkan pada akhir kalimat.
"Aku sedang tidak tertarik dengan leluconmu, Cyl." sahut Nadia memutar bola matanya malas.
"Klienku. Dia, mantan kekasih ku." ucap Cyla lirih, tersenyum miris. Menatap kosong kearah minuman yang hanya Cyla aduk sedari tadi.
Sekita Nadia dan Sera menatap terkejut kearah Cyla yang masih memasang senyum miris di wajahnya, dengan bibir mereka berdua bungkam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Aku baik-baik saja, guys. Aku juga terkejut dia kembali. Aku lebih terkejut saat tahu dia pria yang menyewa ku. Beberapa tahun belakangan, aku selalu dilanda easa takut jika suatu saat dia kembali. Yang paling membuatku merasa takut dan cemas adalah saat, jika dia kembali dengan wanita lain di sampingnya. Apalagi, setelah dia mengambil segalanya dariku. Aku merasa hampir gila setiap kali pikiran itu muncul kembali dalam benakku." jelas Cyla terjeda. Mengungkapkan semua isi pikrannya. Masih dengan senyum dan tatapan beefikir kearah minuman pesanannya.
"Cyla. Aku,.... Aku akan bilang pada madam Miranda agar.." ucap Sera terpotong.
"Tapi, aku tidak memungkiri. Ternyata semuanya tidak sesulit dengan apa yang aku bayangkan. Setidaknya, tidak ada wanita lain disisinya saat ini. Itu sudah lebih dari cukup. Meski aku tahu, aku tidak akan terus bersamanya. Aku.." tambah Cyla kembal, terjeda akibat sahutan Nadia.
"Hentikan, Cyla. Aku tidak ingin dengar lagi." sahut Nadia cepat, memotong cerita Cyla.
"Nad, aku ingin egois hanya untuk satu tahun kedepan. Apa aku boleh? apa aku layak?" tanya Cyla lirih, mulai tidak dapat membendung air matanya yang mulai mengalir dari sudut mata. Menatap kearah Nadia dengan tatapan memohon.
"Kau layak untuk itu Cyla. Kau lebih dari kata layak untuk pria brengsek sepertinya. Tapi, dia? Pria itu terlalu buruk untuk mu, Cyla. Jangan coba-coba memohon kepadaku. Kau tahu pasti, aku tidak akan memberikannya." ucap Nadia tegas dengan menekankan beberapa kalimatnya, menatap tajam kedua bola mata Cyla yang bergetar akibat tangisannya.
"Nad, tidak perlu sekasar itu kepada Cyla." sambung Sera memperingati.
"Dia perlu di sadarkan, Sera. Jangan coba beri kesempatan kedua untuk suatu kesalahan. Saat kau tahu akhir yang sama akan terulang lagi. Kau yang paling tahu, hal apa yang paling menyakitkan untuk dirimu sendiri." ucap Nadia kembali, dengan wajah tegas dan nada dingin tanpa negosiasi.
Nadia berdiri, melangkah pergi meninggalkan Sera dan Cyla yang diam termengu mendengar ucapan Nadia.
Tanpa mereka sadari, sejak awal mereka bertiga memasuki Caffe'. Sudah ada dua pria yang duduk tidak jauh dari meja Cyla dan sahabatnya. Mengawasi dan mungkin secara tidak sengaja mendengar percakapan mereka dari awal hingga akhir. Kedua pria tersebut sama-sama menghela nafas. Menghela nafas karena merasakan sakit teramat dalam saat teringat kembali semua kesalahannya. Sedangkan pria satu lagi, menghela nafas karena merasa iba kepada sahabatnya. Menepuk bahu sahabatnya, mencoba meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
*****
To be continue,
See you again ~~~~
Don't forget your like, vote and coment, rate.
Typo coment guyss.
WARNING!
FOLLOW MY ACOUNT!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
selalu hadir kembali😉
2020-12-21
0
SaManda661630
kesel sama Rega nyaaaa,, boleh di hempaskan kahhh
2020-11-22
0
Galaxy Piyak🐣
uhuhuhu kacian caylanya
2020-10-24
0