[Don't Copy My Story!]
Real my imagination....
~ Happy Reading ~
*****
Didalam kediaman Rahendra – Diruang makan terdapat pasangan paruh baya dengan putra tunggal mereka. Pria paruh baya – Jhoan Rahendra yang berusia 58 tahun. Dan istrinya, wanita paruh baya – Riana Putri berusia 50 tahun. Lalu, putra tunggal mereka sekaligus pewaris dari seluruh properti milik Rahendra Croup, dia – Rega Rahendra.
Pemilik wajah yang hampir dikatakan sempurna, perpaduan dari wajah tampan dan tegas Jhoan serta wajah cantik Riana. Memiliki tinggi tubuh 191 cm, dengan tubuh tegap dan atletisnya. Bentuk yang sangat diimpikan para kaum adam.
Bentuk wajah oval, eyebrows straight, mata juga berbentuk oval dengan eyes color blue (biru) yang diwarisi dari ayahnya, hidungnya (mid length – straight) dan bentuk bibir – Average lips, serta warna rambut dark brown (coklat gelap). Rahang kokoh, dengan urat dilenganh berototnya. Sangat sexy dan menggoda dimata kaum hawa. Keseluruh bentuk tubuh yang mampu membuat iri para kaum adam yang di lewatinya.
Mereka tengah asik menyantap makan malam bersama. Merayakan kepulangan putra tunggal mereka setelah dua tahun lamanya menetap di Texas. Rega tiba di Indonesia pagi pukul sembilan lewat. Namun, dirinya langsung meluncur ke ‘R Company’ untuk mengurus dokumen yang belum selesai dia periksa saat masih di Texas. Hal tersebut sontak membuat sang Ibu, Riana marah besar karena pulang ke Indonesia lebih memilih pekerjaannya dari pada pulang kerumah bertemu orang tuanya. Namun, bukan Rega namanya kalau tidak mengeluarkan seribu kata rayuan yang mampu meluluhkan hati Riana.
Awalnya makan malam mereka dilalui dengan suasana tenang dan damai. Namun, nyonya Rahendra – Riana, tiba – tiba mengeluarkan kalimat yang membuat Rega jengah.
“Mama senang kau sudah pulang. Kebetulan dua hari lagi Mama ada acara arisan dengan teman – teman Mama dirumah teman Mama. Kau temani Mama bagaimana?” Ucap Riana dengan nada santainya, memecah keheningan ditengah makan malam – Menatap penuh harap kearah Rega.
Sedangkan sang suami, Jhoan yang memahami maksud dari istrinya hanya tersenyum diam. Tetap melanjutkan makan malamnya dengan tenang.
“Oh, ayolah Ma. Aku baru kembali. Aku lelah dan sibuk.” Ucap Rega memutar bola mata malas, menatap jengah wajah penuh harap Mamanya.
“Temani Mama sehari saja. Lagi pula kau tidak sendiri, teman Mama juga membawa putrinya. Putrinya baru lulus tahun kemarin dengan gelar sarjana hukum, sekarang dia menjadi pengacara handal di Indonesia. Kau akan menyukainya. Dia pintar, kau kan suka gadis pintar.” Jelas Riana kembali pantang menyerah. Masih menatap penuh harap dengan mata binarnya kearah Rega.
“Please Ma, jangan lagi. Aku tidak punya banyak waktu untuk mengikuti rencana konyol Mama.” Balas Rega dengan nada malas, meneguk habis air putih.
“Rencana konyol? Mama hanya meminta mu menemani Mama.” Sahut Riana kesal, memicingkan mata tidak suka saat acaranya dibilang rencana konyol.
“Berhenti mencoba menjodohkan aku dengan putri teman Mama. Itu tidak akan pernah berhasil, Ma.” Balas Rega juga kesal, memahami rencana tersembunyi Mamanya.
“Itu karena kau tidak mencobanya. Kau coba dulu, hanya untuk perkenalan dan pendekatan. Siapa yang tahu, mungkin saja itu akan berhasil.” Sahut Riana lagi, keras kepala ingin agar putranya menuruti perkataannya.
“Demi apapun, itu tidak akan berhasil. Bukan karena aku tidak mau, tapi karena aku tidak bisa.” Balas Rega dengan nada tajam, berharap Mamanya berhenti meyakinkan dirinya.
“Kenapa tidak bisa?” tanya Riana mengernyitkan dahi bingung.
“Ma, aku yakin Mama mengerti maksud dari perkataan ku. Aku membuat kesalahan, aku menghukum diri ku sendiri untuk kesalahan yang aku perbuat. Beri aku waktu sampai aku selesai menebus semua kesalahanku, Ma.” Jelas Rega dengan nada datar, raut wajah serius. Sontak perkataan Rega membuat Papa dan Mamanya, Jhoan dan Riana diam membeku menatap sendu kearah putra tunggal mereka.
"Dengar Rega. Mama akan berhenti menjodohkan mu, dengan putri teman Mama. Asalkan, kau mau membawa wanita pilihan mu sendiri kedepan mama. Bagaimana?" Tanya Riana. Kembali menyantap makan malamnya dengan tenang.
"Apa jika aku melakukannya, Mama akan benar-benar berhenti?" Tanya balik Rega. Menatap tidak percaya kepada Mamanya.
"Mama mu selalu menepati janji, son. Jika tidak, Papa bisa membuat Mama mu satu bulan tidak boleh menggunakan card miliknya. Kau tahu sendiri, son. Mama mu tidak bisa jika satu minggu tidak belanja, belanja adalah hidup Mama mu." Sahut Jhoan. Menatap yakin kearah putra semata wayangnya. Meletakkan air putih, setelah meminumnya.
"Kenapa Papa jadi mengancam Mama?" Ucap Riana kesal terhadap ucapan suaminya yang lebih membela putra mereka.
"Kalau begitu berjanji Mama akan melakukan apa yang sudah Mama ucapkan?" Tanya Jhoan, menaik turunkan alisnya. Menggoda istri tercintanya.
"Mama akan melakukannya Pa. Mama bahkan akan melakukan apapun, seandainya Rega kembali bersama 'mantan' nya" Ucap Riana, mendengus mengingat satu – satunya wanita yang pernah singgah dalam hidup putranya.
"Berhenti membicarakannya Ma. Aku tidak bisa memintanya untuk tetap tinggal." Ucap Rega lirih, ikut terhanyut kedalam kenangan dirinya bersama wanita yang sudah ia renggut segalanya darinya.
"Hidup terus berjalan, nak. Jika dia memang milikmu, kalian berdua akan kembali bersama. Percayalah, sebab Papa percaya akan hal itu" sambung Jhoan. Tersenyum, mencoba menenangkan istri dan putra semata wayangnya.
"Papa benar. Aku sudah selesai makan. Aku kembali kekamar dulu Pa. Good night Pa, Ma" Ucap Rega setuju, sebelum melangkah pergi meninggalkan ruang makan menuju lantai dua, tepat dimana kamarnya berada.
"Night, son" balas Jhoan dan Riana secara bersamaan. Menatap kasihan kearah punggung putra mereka yang terlihat masih merindukan 'mantan' nya.
~
Dilain tempat,
Tepatnya didalam ruang VIP didalam SECRET BAR.
"Madam akan membantu mu. Asal kau berjanji tidak akan menolak atau membuat masalah dengan klien madam seperti sebelumnya. Bagaimana?" tanya madam Miranda. Menatap penuh kasih kearah ketiga wanita muda didepannya yang sudah dia anggap seperti putrinya sendiri.
"Pasti madam. Aku berjanji, kali ini aki tidak akan mengacau" jawab Cyla yakin, memantapkan mentalnya.
"Termasuk jika klien madam ingin menyentuhmu?" tanya sarkas madam Miranda, tanpa basa basi.
"itu? Madam kan tahu, kalau..." sahut Sera terpotong, terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan madam Miranda.
"Tante ragu jika kau juga ragu, Cyla" ucap cepat madam Miranda, pembahasan to the point adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
"Aku tidak akan menolak madam. Aku janji" jawab Secyla, penuh rasa yakin.
Mendapatkan uang banyak dalam kurun waktu cepat, adalah hal tepat yang Cyla lakukan. Pengobatan adiknya adalah hal terpenting yang harua Cyla lakukan saat ini. Bersyukurlah Cyla karena setidaknya Cyla menjadi mahasiswi dengan beasiswa yang disandangnya. Meskipun Cyla terlihat seperti ******, anak tidak benar. Tapi, jika sudah membahas masalah pelajaran dari jamannya Sekolah Dasar hingga saat ini. Cyla selalu menjadi juara kelas, peringkat teratas. Bagi Cyla sesusah apapun kondisi ekonomi, pendidikan harus tetap dijalankan kan. Karena kepintaran dan jangan lupakan kecantikan Cyla, hal tersebutlah yang membuat Cyla menjadi bahan cibiran para mahasiswi lainya.
*****
To be continue,
See you again ~~~~
Don't forget vote and coment,
Typo coment guys.
WARNING!
FOLLOW MY ACOUNT!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat up
2020-12-06
1
SaManda661630
semangat terus thorrr
2020-11-22
1
Galaxy Piyak🐣
seru kak ceritanya
2020-10-24
1