[Don't Copy My Story!]
Real my imagination....
~ Happy Reading ~
*****
Secyla kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya, tanpa Secyla sadari membuat Nadia dan Sera menatap bingung kearahnya. Nadia semakin mengernyitkan dahi bingung menatap Cyla yang hanya memandang cola pesanan Cyla di Kantin Universitas, tanpa niatan untuk meminumnya.
"Apa ada masalah?" tanya Sera meminum ice tea miliknya.
"Aku sendiri tidak tahu apa ini masalah atau bukan" gumam Cyla yang masih dapat didengar kedua sahabatnya.
"Lalu kau kenapa? Sedari tadi kuperhatikan kau hanya melamun, menghela nafas. Apa ini masalah adikmu? Apa penyakit Malik kambuh lagi?" tambah Nadia dengan nada kesal, tidak puas dengan jawaban yang dilontarkan Secyla.
"Tidak. Ibu bilang, Malik baik-baik saja setelah chek up tiga hari yang lalu. Aku sudah tidak ada kelas hari ini, Aku pulang dulu, oke? Aku benar-benar sangat lelah, sampai jumpa." jawab Cyla ragu menceritakan masalahnya. Memaksakan senyum dibibirnya, mencoba meyakinkan kedua sahabatnya kalau dia baik-baik saja.
"Baiklah. Hubungi kita kalau ada masalah, kau paham?" ucap Sera, membalas senyum Cyla.
"Tentu saja, bye" jawab Cyla, tersenyum tulus, melambaikan tangan melangkah pergi keluar dari Kantin.
"Bye!" seru Nadia dan Sera bersamaan, ikut melambaikan tangan kearah Cyla.
~
Entah sudah gelas keberapa Rega menenggak habis bir miliknya. Seolah bir tersebut tidak mampu menghilangkan rasa frustasi didalam dirinya. Tekanan dari Mamanya yang tiba-tiba saja tadi pagi menuntut dirinya agar membawa wanitanya dalam kurun waktu satu minggu. Belum lagi rasa frustasi akan kerinduannya yang membuncah setelah kemarin secara tidak sengaja bertemu dengan Secyla Jellyn.
"Apa kau benar-benar frustasi tentang Mama mu?" tanya Nicholas menyesap bir pesananya.
"Bisa iya, bisa tidak" jawab Rega tanpa menatap Nicholas dengan jawaban ambigu miliknya.
"Bagaiaman kalau kau menyewa wanita di Bar ini? Bar disini terkenal akan wanita yang kompeten. Wanita disini melakukan sesuai dengan keinginan dan bayaran. Jika sudah selesai, mereka tidak akan menghubungi mu lagi, kecuali kau menghubungi mereka terlebih dahulu. Bagaimana? Aku kenal pemilik Bar ini." saran Nicholas menatap kasihan kearah Rega. Diam-diam menghubungi madam Miranda agar datang ke ruang VIP yang mereka tempati sekarang.
"Aku berharap bisa membawanya"
- membawanya kembali kepelukanku - jawab Rega menatap gelas bir miliknya dengan tatapan penuh harap.
"Aku mengerti. Kau tenang saja aku sudah menghubungi pemilik Bar agar datang sekarang" ucap Nicholas yang tanpa dia sadari, dirinya salah mengartikan ucapan Rega.
"Apa menurutmu, aku bisa membawanya?" tanya Rega kembali, penuh rasa ragu.
"Tentu saja kau bisa, sekalipun kau tidak bisa ada diriku. Aku akan membantu mu, membuat hal tidak bisa itu menjadi bisa" sahut Nicholas menenggak habis bir nya, dengan penuh keyakinan.
"Thank's" balas Rega tersenyum. Meski. Rega tahu Nicholas tidak paham maksud dari ucapannya, namun dia sedikit lega mendengar jawaban Nicholas yang seolah memberi sedikit harapan hanya sekitar 0,001% dalam hati Rega.
Tok Tok Tok!!!
Ketuk seseorang yang langsung masuk tanpa disuruh. Madam Miranda masuk dengan penuh keanggunan, dengan Ipad di tangannya. Sebelum datang keruang VIP, Nicholas sudah memberi tahu masalah Rega. Itu sebabnya madam Miranda dengan daftar wanita terpercaya miliknya.
"Selamat malam mr. Rahendra, mr. Prawijaya?" sapa madam Miranda dengan senyum ramah dibibirnya. Melangkah duduki di kursi kosong, tepat didepan mereka.
"Malam madam. Kau masih saja terlihat mempesona" balas Nicholas, mengerlingkan mata dengan senyum menggoda.
Sayang seribu sayang, Rega Rahendra tidak ada niatan untuk membalas sapaan dari pemilik Secret Bar.
"Anda terlalu memuji saya, sir. Umur saya bahkan sudah lebih dari setengah abad, sir" sahut madam Miranda.
"Baiklah. Jadi, apa kau membawanya madam?" tanya Nicholas tanpa basa basi.
"Tentu. Dari yang terbaik diantara yang baik" jawab madam Miranda yakin, menyerahkan Ipad miliknya yang sudah muncul daftar wanitanya didepan layar Ipad.
"Hmmm,, semua cantik, sangat selera ku. Tunggu dulu, tapi kenapa aku merasa tidak asing dengan yang satu ini, ya?" tanya Nicholas menunjukan dengan jarinya kearah madam Miranda.
Berbanding terbalik dengan Rega yang lebih menikmati bir, dan mengacuhkan mereka berdua.
"Ah, dia Secyla Jellyn. Dia terkenal dengan penolakannya, mungkin anda pernah ditolak olehnya jadi anda merasa tidak asing dengannya. Namun, dia wanita yang kompeten untuk anda jadikan wanita simpanan atau wanita tidur" jawab madam Miranda, senyum mengembang diwajahnya. Bangga akan dirinya sendiri yang berhasil mempromosikan Secyla Jellyn.
"Oh. Tapi kurasa bukan itu maksud ku" ucap Nicholas, mengernyit dahi bingung. Ia merasa yakin kalau dia pernah melihatnya, tapi ia lupa dimana.
Sedangkan Rega. Seluruh tubuhnya membeku mendengar satu nama lengkap itu disebutkan. Pikirannya kosong, lebih bingung kenapa nama itu ada dalam daftar? apa yang terjadi? Dan apa yang sudah dia lewatkan selama dua tahun dia di Texas?
~
Kesalahan demi kesalahan terjadi akibat satu kesalahan. Hal tersebut juga berlaku untuk sebuah kebohongan. Dan hal itu sedang Rega alami, akibat dari kesalahan dan kebohongan yang Rega lakukan secara bersamaan.
Hatinya membuncah bahagia saat melihat keadaan Cyla yang terlihat baik – baik saja. Sesaat setelah pertemuannya dengan Cyla di restoran, dunia kembali terguncang. Pikiran Rega mulai kacau. Berpikir, apakah Cyla sudah memiliki kekasih? Atau sedang dekat dengan pria lain? Atau bahkan Cyla mungkin sudah menikah?
Seandainya ketiga hal tersebut terjadi pada Cyla. Rega sudah membuat keputusan bulat akan merebut Cyla kedalam pelukannya lagi. Membuat Cyla putus dengan kekasihnya, atau bahkan membuat Cyla bercerai dengan suaminya – Seandainya Cyla benar – benar sudah memiliki suaminya. Namun, semua hal itu hangus saat sebuah pemikiran terlintas dikepala Rega.
Bagaiamana jika Cyla juga sudah memiliki anak?
Rega tidak setega itu membuat anak berpisah dari orang tuanya. Terutama kebahagiaan dari wanita yang Rega cintai seumur hidupnya. Namun, sepertinya dewi fortuna berada di pihaknya. Seolah dewi fortuna memberinya jalan untuk membuat Cyla kembali kedalam dekapannya. Rega benar – benar tidak menyangka hal ini akan terjadi padanya.
Namun, hal yang di dengarnya saat ini sungguh membuatnya tersentak terkejut. Mendengar Cyla berprofesi sebagai wanita panggilan. Apa itu artinya sudah banyak pria yang menyentuhnya? Lalu kenapa Cyla bekerja di restoran itu? Apa Cyla membutuhkan banyak uang? Lalu kenapa Cyla harus bekerja? Jika Ayahnya saja adalah CEO ternama di bidang perhotelan. Memiliki banyak cabang hotel dengan pusat di Bandung – Itu adalah ingatan Rega. Kenapa? Kenapa Cyl melakukannya?
Semua pertanyaan itu terus muncul didalam benak Rega. Tiba – tiba dirinya dilanda perasaan cemburu akut. Dirinya tidak bisa berhenti membayangkan Cyla disentuh oleh pria lain. Hati dan pikirannya sungguh dilanda kegelisahan. Rega sadar kalau dirinya butuh penyembuh. Satu – satunya cara menghilangkan perasaan cemburunya adalah dengan kembali menarik Cyla. Dan itu keputusan terakhir seorang Rega Rahendra.
*****
To be continue,
See you again ~~~~
Don't forget your vote and coment,
Typo coment guyss.
WARNING!
FOLLOW MY ACOUNT!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like kak
2020-12-09
0
SaManda661630
suka banget sama ceritanya,,,stay semangat thor
2020-11-22
1
Reza ❤
cerita nya makin seru thor
lajut....
2020-11-16
0