"Hah? lo emang sembunyiin apa dari gue emang?" ucap Vania yang malah panik, emangnya apa yang disembunyikan Elena dari dirinya?
"Tapi please lo jangan marah ya pas tahu masalah ini," ucap Elena dan Vania menganggukkan kepalanya mengerti, padahal dirinya tidak bisa menjamin bahwa dia bakalan marah atau nggak hahaha.
"Iya enggak marah, jadi apa yang mau lo bilang sama gue?," tanya Vania dan Elena pun meminum teh manis yang ada di depannya menyiapkan tenaga untuk bercerita.
"Jadi sebenernya gue Udah nikah," lirih Elena dan Vania langsung membulat matanya tidak percaya.
Teman polosnya ini sudah menikah? yang benar saja!!
"Hah lo seriusan udah nikah? sama siapa anjir, kok gue gak dikasih tahu parah sih emang lo itu," ucap Vania menggelengkan kepalanya tidak menyangka bahwa Elana sudah menikah dan dengan tega tidak memberitahu dirinya.
"Yang bener aja lo udah nikah? dan dengan teganya lo gak ngasih tahu gue? sumpah sih gue gak nyangka sama lo," ucap Vania yang sedikit kecewa kenapa Elena tidak memberitahu dirinya, kalo tidak kenapa Elena tidak bercerita dia sedang dekat dengan siapa.
Karena Vania merasa hubungan dirinya dengan Elena baik-baik saja tidak ada keretakan di dalam hubungan keduanya.
Elena yang paham dengan apa yang ada di dalam pikiran Vania menghela nafas berat, meskipun Vania bilang dia tidak marah tapi Elena merasa bahwa Vania ada sedikit rasa kecewa di dalam hatinya.
"Bukannya gue bermaksud apa-apa ya Van, gak bermaksud juga gak anggep lo sebagai sahabat gue, tapi ada satu atau dua hal yang emang seharusnya nikahan gue di hadiri nya sama kedua keluarga doang. Yang intinya nikahan gue ini hanya beberapa orang yang bisa hadir," ucap Elana yang mulai menceritakan semuanya kepada Vania.
Vania yang mendengar hanya keluarga terdekat saja dia sudah mulai berpikir yang tidak-tidak kepada Elena, tapi karena ini adalah hal yang serius. Mau tak mau Vania harus mengalah dan menyingkarkan hal yang memang seharusnya tidak dia ungkapkan di sini.
"Satu hal apa yang lo maksud Elena? Lo gak nikah cepet-cepet karena lo hamil di luar nikah kan?" tanya Vania dengan polosnya.
Elena yang mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Vania langsung menabok lengan Vania tanpa ada rasa kasihan.
"Sembarangan banget sih ya lo ngomong kaya gitu hah? ya enggak karena hamil duluan juga lah gue nikah cepet-cepet dan mendadak," ucap Elana yang sedikit kesal dengan Vania ini.
Enak saja dirinya menikah dengan orang lain karena hamil duluan, pacaran saja tidak pernah jadi apa yang membuatnya hamil di luar nikah?
"Ya kali aja dong neng, lagian aneh aja lo udah nikah tapi perasaan lo gak pernah cerita tuh kalo lo lagi deket sama gue. Perasaan lo selalu cerita kalo lo itu ngeluh capek kerja tapi paginya lo tetep aja pergi kerja," ucap Vania yang sedikit ngerasa aneh juga dengan Elena.
Padahal Vania rasa bahwa kalo Elena tidak bekerja juga orang tuanya cukup mampu untuk membiayai dirinya dan semua kebutuhan Elena bisa terpenuhi tanpa dia harus lelah-lelah bekerja.
"Ya namanya juga hidup, kalo gak gitu nanti gue dapet duit dari mana?" tanya Elena dan rasanya Vania ingin menjedotkan kepala Elena bahwa dirinya ini sadar bahwa dia ini orang kaya yang pastinya harta dia banyak.
"Nih ya ege dengerin gue, lo itu anak orang kaya dan gue juga yakin kalo orang tua lo juga masih mampu buat naflahin lo. Jadi buat apa lo capek-capek kerja," ucap Vania dan Elena mengehla nafas berat.
"Gue juga mikirnya gitu Van, tapi pas udah dewasa gue juga mikir kalo gue ini anak perempuan satu-satunya dan mau gak mau gue harus ngelola usaha bonyok gue. Masa iya kan gue ngelola usaha Mak bapak gue jadi bangkrut kan gak lucu, jadi tetep aja gue harus kerja dan harus paham sama semua hal tentang bisnis," ucap Elena yang masuk akal juga.
"Oh iya bener juga ya, terus sekarang kenapa lo harus nikah cepet-cepet bukannya lo pernah bilang ya kalo orang tua lo itu gak ngebolehin lo pacaran, nah terus lo nikahnya sama siapa?" tanya Vania yang malah heran juga dengan keluarga Elena.
Seingat Vania, Elena ini sangat ditentang keras oleh kedua orang tua Elena untuk berpacaran. Jadi ini kenapa Elena langsung menikah ngedadak dan lebih anehnya lagi tidak dibuat dengan mewah?
"Kalo gue bilang kedua orang tua gue gak ada dan gue nikah karena di jodohin lo bakalan percaya?" tanya Elena dan membuat Vania terdiam.
Hah? dijodohkan? meninggal? apakah dunia ini tidak bercanda kah?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments