Chapter 06

Setelah kepergian Elena, Evan mulai mengerjakan tugas yang dari tadi belum selesai dan tentu saja karena tadi terganggu oleh drama yang tidak jelas,

Saat Evan sedang fokus mengerjakan tugas-tugasnya, tiba-tiba saja Tyger masuk ke dalam ruangan nya yang lagi-lagi membuat Evan sebal.

Sedikit informasi kalo Tyger carl brighton adalah sahabat dan teman karib Evan selama dia bekerja di bekerja di perusahaan milik istrinya ini, meskipun dia dan Tyger ini baru kenal tapi tetap saja hubungannya keduanya semakin baik.

"Apa lagi sih ini ya, kalo diganggu terus gini kapan tugas dan pekerjaan gue bisa beres," ucap Evan yang sudah tidak tahan dengan godaannya di pagi hari ini.

Tadi baru pertama kali masuk kantor dia sudah di ganggu oleh Aura yang memang sudah menyebalkan, di tambah istrinya tadi datang dan mengetahui bahwa Aura ini sering menggoda dirinya dan memintanya untuk memecat Aura padahal dia tidak bisa begitu saja memberhentikan orang lain untuk bekerja.

Tyger yang baru saja masuk dan tidak tahu apa yang sudah terjadi menatap heran teman karibnya ini karena muka Evan sangat mengkhawatirkan dan terlihat sangat tertekan.

"Lo kenapa sih? Gue gak tahu apa-apa langsung aja kena marah sama lo heran banget gue sama lo," ucap Tyger yang langsung duduk di sofa yang ada di ruangan Evan.

Evan yang mendengar pertanyaan Tyger hanya diam saja, enggan untuk menjawabnya.

"Lo masih di deketin sama Aura?" tanya Tyger yang memang sudah tahu bahwa Aura ini memang gencar untuk mengejar cinta Evan meskipun Aura tahu bahwa Evan ini sudah memiliki seorang istri.

Dan ya memang sudah jadi rahasia umum bagi semua karyawan atau orang yang bekerja di perusahaan milik Elena bahwa suami Elena atau Evan ini memang sudah di dekati atau diincar oleh Evan sejak pertama kali Evan bekerja di perusahaan milik istrinya.

"Ya menurut lo?" tanya Evan yang masih memperhatikan laptop yang ada di depannya itu.

"Dan lo masih nerima dia atau ngusir dia kaya biasanya?" tanya Tyger memastikan bahwa Evan merespon Aura atau tidak.

Evan yang mendengar pertanyaan agak laen yang keluar dari mulut Tyger memutar bola matanya malas, apakah Tyger tuh yakin kalo dia mempertanyakan hal yang sebenarnya dia sudah tahu.

"Lo yakin masih mau nanya hal gitu ke gue? gue nerima Aura kerja di sini itu ya emang karena kinerja dia emang bagus nggak ada hal lebih, jadi gue harap sama lo jangan ngasih pertanyaan yang jawabannya lo sendiri udah tahu," ucap Evan yang malas dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Tyger.

Tyger yang mendengar penjelasan Evan menganggukkan kepalanya mengerti, karena Evan masih normal dan tentunya karena dia tidak tertarik dengan Aura yang menurutnya dia seharusnya tidak boleh bekerja di sini.

"Lo seriusan ngomong kaya gitu Van? bukannya kalo dilihat-lihat Aura itu lumayan cantik, seksi, wanita karir, dan gue juga yakin kalo dia juga jadi perihal di ranjang," ucap Tyger yang mulai membuat suasana makin panas dengan banyak kata-kata menjerumus Evan untuk masuk ke dalam sana.

"Ya bisa di bilang gue cukup mengakui kalo Aura itu emang Cantik, tapi dia gak menarik di mata gue. Dia masih jauh di bawah istri kesayangan gue," ucap Evan yang malah tertawa kecil.

Evan tidak berbohong bahwa level Aura dengan istrinya itu memang sangat lah jauh perbedaannya, entah itu dari fisik, ataupun materi yang memang sangat berbeda jauh.

"Ah ya bagus deh kalo lo mikir gitu, soalnya kalo lo emang tertarik sama Aura lo jangan lupain ya kalo misalnya gue itu masih ada rasa sama Elena. Jadi kalo lo emang mau sama Aura dan ngelepasin Elena dengan senang hati gue bakalan jadiin Elena sebagai istri gue," ucap Tyger yang sedikit memancing emosi Evan.

"Jangan pernah sekali lagi lo bilang lo bakalan jadiin Elena istri lo, karena sampe kapan pun gue bakalan sama Elena!" ucap Evan yang emosinya sedikit memuncak.

Bagaimana dia tidak emosi sedangkan di sisi lain ada pria atau temannya sendiri yang mengincar istrinya, dan menunggunya hingga dia menjadi janda.

Tyger yang melihat Evan emosi terkekeh pelan, memang egois bukan. Dia ingin bersama orang lain, tapi isterinya harus ada di dalam genggamannya.

"Santai bro gak usah panik atau takut kaya gitu, lagian gue emang gedeg sih sama lo kenapa lo malah mau sama cewek modelan Aura yang nyatanya dia itu di bawah Elena," ucap Tyger yang malah nyebat dan menatap Evan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Inget bro, kalo lo pikir cewek lo udah gak menarik lagi di mata lo, berati cewek lo itu menarik di mata cowok lain. Contohnya gue sama lo, lo tertarik sama Aura dan gue tertarik sama istri lo, jadi gue harap lo gak bakalan sakitin Elena. Karena kapan pun lo nyakitin dia mau gak mau lo harus terima kenyataan kalo Elena bakalan jadi pendamping hidup gue," ucap Tyger yang setelah membuat emosi Evan naik turun langsung pergi begitu saja.

Tyger meninggalkan Evan dengan emosinya Yang sekarang ini tidak stabil, banyak hal yang dia pikirkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!