episode 4

"jadi kalian apa dong?"tanya ben dengan menatap dua orang yang berada di depan nya,namun keduanya malah asik makan terutama diana.

"temen lo,bego nya natural ya her"ucap diana sambil menyuapkan camilan ke dalam mulutnya,harry sepupu diana yang sekarang menjelma menjadi kakak angkat diana 3 tahun yang lalu namun jarang pulang ke rumah karena ingin hidup mandiri.

"uhuk uhuk"ben langsung tersedak ketika mendengar ucapan diana yang sangat mengormati dirinya,sungguh ben mulai ragu bahwa diana dan herry itu sepupu.

"gue semakin tidak yakin kalau kalian berdua sepupuan"ucap ben dengan tegas namun tidak dihiraukan oleh diana dan herry karena menurut diana mau diakui atau tidak toh sama saja.

"akhirnya kenyang juga,lo yang bayar kan ben?"tanya diana dengan santai tanpa rasa bersalah sama sekalipun yah siapa suruh tadi pagi meninggalkan diana sampai dihukum sendirian membersihkan gudang yang banyak barang dan debunya.

"bisa ngga sih panggil gue pakai kak atau bang"ucap ben dengan kesal karena dari tadi dianggil nama terus padahal diana adik kelas nya,herry juga di panggil dengan nama nya tanpa embel embel kak atau abang.

"bisa saja sih,asal lo mau nanggung akibatnya"ucap diana dengan santai namun terdengar mengerikan ditelinga ben,karena diana bukanlah orang baik.

"sama"ucap herry yang sendari tadi diam saja,diana menatap herry dengan penuh selidik karena ucapan herry setiap bertemu dengan nya dapat dihitung.Dari mulai pertama kali bertemu sampai sekarang herry hanya berbicara dengan nya sekitar 100 kata per bulan,gila hemat suara banget sepupunya yang satu ini.

"nah herry juga mau,cepet panggil gue kak"desak ben pada diana,diana menatap keduanya terutama  herry yang tampangnya rata kayak triplek.

"kak ben,kak herry puas kan?"ucap diana dengan tenang,ngga ada masalah apapun toh sudah biasa dengan hal seperti ini namun ketika diana mengucapkan kata kak sekilas ingatan datang menyerbu otaknya.Dimana setting tempat nya sekolah dan disana ada dua orang satu laki laki dan satu lagi perempuan namun tidak jelas wajahnya,diana memaksa kan otak nya untuk mengingat wajah kedua orang itu namun hasilnya nihil.

Siapa mereka?kenapa tidak asing tempatnya pikir diana,namun dimata ben dan herry diana tengah melamun berbeda dengan kenyataan nya diana sedang berusaha mengingat gambaran sepintas itu.

"melamun terus sampai kaya,udah masuk nih yok masuk kelas"ucap ben membuyarkan semua pikiran diana.

Diana berjalan sendiri menuju kelasnya,yah karena ben dan herry kan kelas 2 sedangkan diana masih kelas 1,ketika melewati ruang osis secara kebetulan seorang pemuda keluar dengan berbagai tumpukan kertas.Diana tidak ada niatan untuk membantu sama sekali karena tumpukan itu gak terlalu berat.

"hai,kamu adik kelas kan?kamu mau daftar osis tidak"tawar  pada diana,kalau dilihat lihat sepertinya dia ketua osis di sini.entah kenapa diana merasa tidak asing dengan orang ini.

"kenalin namaku bastian,ketua osis sma bakti jaya"ucap bastian membuat diana langsung menatap orang itu dengan tatapan tajam,oh karena itu diana merasa tidak asing dengan orang didepan nya karena dia adalah calon tunangan nya dan itu akan diadakan 1 bulan lagi tapi entah kenapa diana merasa tidak suka dengan orang didepan nya ini.

"tidak berminat"ucap diana melangkah pergi meninggalkan bastian yang tersenyum aneh menatap punggung diana.

"menarik"ucap bastian dengan tatapan tajam dan senyum smrik menatap diana yang perlahan lahan menghilang di tikungan.

Diana memasuki kelas yang sangat ramai itu tanpa menatap siapapun yang ada disana dan langsung duduk di kursi kosong,tanpa mengetahui siapa teman sebangku nya.Ketika diana duduk dibangku itu kelas yang mula nya ramai menjadi agak sepi,mereka menatap diana dengan pandangan yang aneh.

"lo kenapa duduk di situ?"tanya salah satu pemuda di kelasnya dengan pandangan jijik ketika melirik bangku disebelah diana.

"emang kenapa?"ucap diana dengan santai toh duduk dimana saja sama saja selama niatnya mencari ilmu.

"itukah tempatnya si autis,mending cari tempat lain"ucap nya dengan nada mencemooh,diana paling tidak suka dengan orang seperti pemuda di depan nya yang memandang rendah orang lain dan menganggap dirinya sempurna.

"lo siapa gue?mau gue duduk dimana pun itu urusan gue jadi gak usah ikut campur."ucap diana dengan nada dingin

"terserah lo deh,dibilangin susah"ucap pemuda itu pergi menuju bangku nya yang tidak jauh tempat diana

"dasar manusia"gumam diana dengan kesal,namun diana agak penasaran dengan teman sebangkunya yang dikatakan autis.

 

 

Terpopuler

Comments

c'jlex-thea

c'jlex-thea

haaaah jahat amattt tuh kluarga

2020-11-28

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!