episode 5

"astaga,gue lupa gudang nya masih belum gue kunci"ucap diana mengingat bahwa gudang yang tadi dibersihkan belum di kunci,karena semua siswa sudah pulang,diana pergi ke gudang untuk mengunci gudang walaupun nanti akan di kunci penjaga sekolah namun sebagai bentuk tanggung jawab diana harus menutupnya.

"nih sekolah kalau sepi serem banget,hiii jadi ngeri"ucap diana disepanjang jalan menuju gudang,namun ketika sampai di gudang ternyata sudah ditutup.

"lah udah di kunci ternyata"ucap diana melangkah pergi meninggalkan gudang namun langkah nya terhenti ketika mendengar suara.

"tolongg"suara lirih dari dalam gudang,diana berhenti dan mulai mendekat ke arah gudang untuk memastikan apakah telinganya masih berfungsi. Dan ternyata suara itu memang dari arah gudang namun kok jadi serem ya,sudah sekolah sepi  tiba tiba mendengar suara lirih minta tolong.

"manusia atau setan?"tanya diana dengan polosnya,namun bukan jawaban yang didapatkan diana karena suara itu tiba tiba terhenti.kalau itu orang lain mungkin akan langsung pergi tapi tidak untuk diana karena sudah terlanjur penasaran.

"buka ga ya?buka aja lah bodo amat mau manusia atau setan yang penting lihat dulu lah"ucap diana dan mulai membuka pintu gudang yang terkunci karena sebelum nya diana sudah diberikan kunci cadangan oleh guru bp.

ketika pintu terbuka,sesosok manusia terkapar dilantai dengan badan mengigil dan wajahnya pucat layaknya setan,rambut berantakan menutupi wajah nya.

"itu manusia atau setan,eh ternyata manusia"ucap diana ketika mengetahui sosok di depan nya manusia,bagaimana diana tau?yah karena tadi diana menendangnya dengan pelan tapi tetap saja agak sadis.

Diana mulai mendekati sosok itu, masih bernafas namun wajahnya pucat penuh rasa takut sepertinya ketakutan karena ruang sempit atau kegelapan bisa saja keduanya.Karena takut besok tersebar berita kematian setelah gudang dibersihkan oleh diana,diana mulai membopong sosok itu dan membawanya ke rumah sakit.

"gila,nih orang makan apa ya?ringan banget"ucap diana dengan membopong sosok itu,awalnya mau di papah namun karena tubuh orang itu ringan jadi diana membopongnya ala pengatin baru nikah.

"gue jomblo,tapi sekarang berasa jadi penganti baru yang membawa pasangan nya buat malam pertama"gumam diana dengan santai,masih sempat sempatnya dalam keadaan kritis diana memikirkan hal itu.

"uhm"suara rendah yang berasal dari orang yang di gendong diana,diana langsung menatap orang itu dengan cermat.

"tunggu sebentar,kita lagi dalam perjalanan menuju rumah sakit"ucap diana namun sosok di gendongan nya malah menggelengkan kepala seolah olah tidak mau ke rumah sakit,apa dia memiliki trauma dengan rumah sakit pikir diana.

"gak bisa kita harus ke rumah sakit,keadaan lo sudah sekarat kayak gini masih saja sempat menolak ke rumah sakit"ucap diana berjalan menuju gerbang sekolah dan ternyata sopirnya sudah menantikan nya di depan gerbang,sopir itu seperti ingin mengatakan sesuatu namun di berhentikan oleh diana.

"nanti saja tanya nya,sekarang pergi ke rumah sakit"ucap diana membawa sosok itu masuk ke dalam mobil,meletakan orang itu dengan perlahan di jok mobil.

Disisi lain orang yang digendong diana menatap diana dengan serius walaupun keadaanya sedang sekarat.

aroma yang manis dan sangat enak pikir nya sambil menatap diana yang membantunya keluar dari gudang walaupun agak kabur,ingin sekali meraih nya dengan tangan nya namun keadaan nya sekarang sedang sangat lemah.

Di rumah sakit diana ingin menggendongnya lagi tapi sepertinya akan aneh dilihat orang lain jadi diana menyuruh sopirnya untuk membawa orang itu,namun orang yang digendong merasa tidak nyaman tapi sayang diana tidak mengetahuinya.

aku tidak suka,aku ingin aroma itu bukan yang lain pikirnya ingin  sekali memberontak namun lagi lagi tubuhnya  dalam keadaan yang tidak mendukung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***