Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
Diperjalanan menuju Rumah Sakit.
“Sebenarnya apa yang terjadi dengan Daddy mu” Bryan berusaha mencari tahu, diantara kegelisahan Luna.
“Entahlah, tapi aku berharap itu bukan sesuatu yang buruk. Cepatlah, kumohon lebih cepat lagi.” Pinta Luna.
“Sabarlah, sebentar lagi kita sampai... ” Bryan mencoba menenangkan Luna.
Tanpa diketahui Maria sudah lebih dulu datang untuk memastikan keadaan Richard.
“Babe...Kenapa kau bisa seceroboh itu.”
“Aku baik-baik saja sayang. Ini hanya kecelakaan kecil, lihat lah... ” Richard mengerakkan tubuhnya, menunjukan pada Maria bahwa, ia sama sekali tidak terluka.
“Ini semua pasti karena kau terlalu kelelahan, sudahlah, sekali-sekali kau harus beristirahat, lupakan pekerjaan. Biarkan aku merawatmu ya... ” Meskipun Maria datang penuh dengan kecemasan, namun ia juga tidak ingin menyiakan kesempatan ini untuk membuat Richard terus bersamanya.
“Tidak aku baik-baik saja. Tenanglah. Putriku sedang menuju ke sini, bersikaplah sewajarnya saja...” Entah untuk alasan apa namun kini Rich tidak ingin Luna mencemburuinya karena Maria berada disini, karena itu akan makin memperburuk hubungan ayah dan anak itu.
“Maksudmu? Apakah ini tidak wajar. Aku adalah kekasihmu. Apa itu tidak wajar.. ” Maria tampak emosional karena ucapan Rich padanya.
“Kumohon, aku sedang tidak ingin berdebat sayang.” Pinta Richard. Dengan penuh permohonan.
“Ada apa lagi, masuklah. Bukankah kau sangat mengkhawatirkan keadaan daddy mu... ” Ucap Bryan yang berdiri tepat dirungan Richard dirawat.
“Apa itu mami dan daddy mu, Luna.. ” Tanya Bryan, melirik kearah Luna, yang masih belum menunjukan niat untuk masuk menemui kedua orang tuanya.
“Ya itu daddy ku dan kekasihnya.” Ucap Luna sambil terus menatap kedua pasangan itu.
“Masuklah, apa yang kau tunggu.” Paksa Bryan.
“Nona Luna... ” Tiba-tiba saja Pak Dan sudah berada dibelakang Luna dan Bryan.
Luna mencoba untuk biasa saja saat masuk kedalam ruang perawatan Richard bersama dengan Bryan.
“Daddy... Apa yang terjadi padamu. Sepertinya kau baik-baik saja.” Ucap Luna, meskipun dalam hati dia benar-benar sangat mengkhawatirkan Richard.
“Wah Luna, apa dia pacarmu.. ” Maria memancing reaksi semua orang di sana dengan pertanyaannya.
“Tentu saja bukan...” Jawab Richard. Membuat suasana menjadi hening.
Tidak ingin suasana menjadi semakin panas, Bryan berinisiatif menjawab sendiri pertanyaan Maria.
“Om, tante...saya Bryan teman sekolahnya Luna. Tadi Luna sangat khawatir sekali, jadi saya menggantarkannya kemari.” Ucap Bryan. Yang masih terus berada disamping Luna.
“Kau terlalu berlebihan Yan... Aku hanya sedikit terkejut, mana mungkin aku hanya diam jika daddy ku dalam masalah.” Luna berusaha menapik ucapan Bryan. “Kurasa daddy akan baik-baik saja sekarang, karena disini ada Aunty Maria. Benarkan dad.... ” Luna melemparkan pertanyaan pada Richard.
“Apa kau ingin pergi? Aku tahu kau sangat ingin pergi bersama pria yang bersamamu itu. Pergilah, jangan khawatirkan daddy. Kau benar, Maria akan merawatku.” Dengan sedikit kecewa Richard menunjukan rasa kesalnya, karena sepertinya Luna lebih memilih bersama Bryan, dibandingkan dirinya.
“Baikalah, Aku pergi sekarang” Ucap Luna dengan senyum sinis kearah Richard. Richard hanya dapat mengepal kuat tanganya, menahan amarah. Saat Luna menarik tangan Bryan untuk pergi meninggalkannya.
Sementara Bryan, ia hanya mengikuti permintaan Luna. Meskipun dalam hati ia juga senang, karena Luna menggenggam tangannya seperti itu.
“Kau lihat babe... Anak angkatmu itu mulai memperlihatkan jati dirinya sekarang. Padahal kau adalah orang tuanya. Tapi lihat dia lebih memilih pergi bersama bocah laki-laki tadi. Aku yakin sekali itu adalah kekasih Luna.” Ujar Maria.
“Sudahlah. Diam... Aku sedang tidak ingin mendengar ocehanmu.Aku ingin pulang sekarang.” Richard tidak ingin mendengarkan sesuatu yang semakin membuat hatinya terbakar api cemburu, karena ucapan Maria.
Dihalaman Parkir, Bryan membukakan pintu mobilnya untuk Luna.
“Silahkan masuk nyonya Luna... ” Ucap Bryan Berusaha menghibur Luna, yang terlihat sangat sedih setelah bertemu dengan daddy nya.
Cara itu benar-benar berhasil membuat Luna tertawa lepas. “Maaf membuatmu repot..” Luna merasa sedikit bersalah, karena ulahnya lah. Bryan dan dirinya bolos hari ini.
“Tidak justru aku berterima kasih padamu.. ” Ucap Bryan.
“Untuk hal apa... ”
“Untuk menghindari PR matematika yang belum kukerjakan.” Jelas Bryan. Sekali lagi dia berhasil membuat Luna tertawa. “Karena sudah terlanjur bolos, bagaimana jika hari ini kita ke mall” Ajak Bryan.
“Ide yang bagus.” Jawab Luna.
“Apa kau tidak mengkhawatirkan daddy mu. Aku tidak keberatan jika kau ingin ku antar pulang.”
“Dia sudah bersama kekasihnya, tidak perlu terlalu memikirkan itu. Aku ingin nonton. Apa kau mau?.” Luna memberi ide pada Bryan.
“Apapun, jika bersamamu.” Bryan mencoba menggombal Luna.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sedang Sibuk
Pengen nya luna sama bryan aja bukan sama richard 😢
2021-11-19
1
Sri Wedari
mantap luna,,,,,
2021-10-31
0
Windy
semangat t
2021-10-31
0