Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
Setelah pengakuan malam itu, Luna sama sekali tidak menyesalinya. Setidaknya ia sudah mengatakan hal yang seharusnya Rich ketahui sejak dulu, tentang isi hatinya.
Keesokan harinya di Sam Wong School.
Dikantin sekolah, Luna dan Vio duduk ditemani dengan beberapa teman lainnya yang ikut berada di sana.
“ Hai baby....” Seseorang menepuk bahu Luna. Daniel.
“ Niel.” Luna tampak kesal karena Daniel tiba-tiba saja duduk disampingnya.
“ Malam ini datang ya.. ” Bisik Daniel dengan sedikit hembusan nafas di kuping Luna. Yang membuatnya sedikit merinding dan geli.
“ Iya kita datang niel.. Iyakan Lun. ” Sambung Vio.
“ Hah. Hmmm. Iya kita dateng kok niel.” Jawab Luna, dengan ekspresi aneh diwajahnya.
Diantara kegundahan hati Luna, ia mau tidak mau, harus tetap menepati janjinya pada Vio untuk datang ke pesta Daniel. Meskipun dia tidak tahu apakah Richard akan memberi izin padanya.
“ Benarkah kau akan datang? Itu kabar baik untukku. Aku akan menantimu datang Zhara Aluna.” Danie seperti tak henti-hentinya menggoda Luna dan itu sangat membuat wanita itu risih.
Luna berinsiatif mengirim pesan pada Richard.
💌Luna : Dad, malam ini bolehkah aku menghadiri pesta temanku.
Meskipun masih dengan rasa canggung, Rich tetap bersikap sewajarnya saat membalas pesan Luna.
💌Richard : Kapan? dan dimana?
💌Luna : Dirumah salah satu temanku, dia berulang tahun malam ini.
💌Richard : Baiklah, jika aku sempat, biar dad.. yang mengantarmu.
💌Luna : Tidak perlu. Aku akan berangkat sendiri.
💌Richard : Dad, akan tetap mengusahakannya.
“Ada apa hon... ” Tanya Maria yang sedang menemani Richard diruang kerjanya.
“Tidak. Hanya saja sepertinya malam ini, aku harus mengantar putriku ke sebuah pesta ulang tahun.”
“What? Rich... Luna itu sudah 18 tahun. Jangan membuatnya terlalu bergantung padamu. Kurasa kau sesekali harus mengajarkannya untuk mandiri. Lagi pula itu hanya pesta ulang tahun sayang. Apa yang kau khawatirkan.” Maria selalu saja mencuci pikiran Rich dengan kata-katanya.
“Ya kurasa kau benar.” Jawab Rich. Yang sebenarnya merasa sedikit berat mengabaikan Luna, tapi ia juga merasa bahwa ucapan Maria ada benarnya, itu hanya sebuah pesta ulang tahun biasa.
*****
Malam harinya, Luna dan Vio benar-benar datang ke pesta milik Daniel. Dan tentu saja itu bukan pesta ulang tahun seperti yang Luna katakan pada Rich.
Ini hanya pesta yang dibuat Daniel untuk bersenang-senang.
“Hei. Baby.... Kau datang untukku.” Seru Daniel menyapa Luna yang terlihat sangat seksi malam ini.
“ Jangan menatapku seperti itu.” Cegah Luna, agar mata Daniel tidak memperhatikan lekuk tubuhnya.
“ Ini pestaku sayang, jadi kau harus tahu cara bermainnya. Ayo kemari lah, kau adalah ratunya malam ini.” Daniel menarik Luna untuk mengikuti langkahnya. “Ini ambilah, satu untukmu.. ” Entah apa itu, namun Luna tetap mengambilnya dari tangan Daniel.
“Apa ini... ” Tanya Luna, menatap gelas berisi cairan yang entah apa. Tapi Luna yakin ini adalah minuman keras.
“Minumlah, itu akan membuatmu lebih relex disini.” Bujuk Daniel, namun Luna masih menatap aneh pada gelas kaca itu. “Tenanglah, kandungan Alkoholnya sangat rendah kau tidak mungkin mabuk, sekalipun meneguknya, 5 gelas. ” Ucap Daniel berbohong. Tanpa berburuk sangka Luna benar-benar meneguknya, habis.
Dentuman keras Musik mulai memenuhi seisi rumah Daniel. Dan Luna dia benar-benar merasakan apa yang Daniel katakan, tubuh begitu Relex , dengan suara dentuman musik yang memenuhi telinganya.
Diantara tubuhnya yang sudah benar-benar terasa kehilangan kendali, Luna masih sempat menjawab panggilan dari Richard.
“Halo, daddy... Dimana kau? Apa kau tidur lagi dengan wanita itu malam ini.” Tanya Luna yang benar-benar telah dikuasai oleh minuman keras yang diberikan Daniel padanya.
Richard sedikit terkejut mendengarkan suara Luna, dan keramaian ditempat Luna berada sekarang. Firasat Rich mengatakan bahwa Luna sedang berada disituasi yang tidak baik sekarang.
“Apa yang kau katakan ini? Dimana kau... ” Bentak Richard.
“Hah. Aku... aku sedang bersenang-senang daddy. Kau pikir hanya kau yang bisa bersenang-senang. Aku juga bisa. Aku sedang bersama seorang pria, disini. Apa kau tidak cemburu.. ” Ucapan Luna semakin ngelantur.
“Anak bodoh. Dimana kau... ” Tanya Rich penuh kekhawatiran. Namun tiba-tiba saja panggilan itu putus.
Tidak kehabisan akal Richard melacak lokasi Luna menggunakan nomor ponselnya. Beruntung Rich dengan cepat menemukanya. Tidak ada hal lain yang ada dipikirannya sekarang selain segera menemukan keberadaan Luna.
“Luna.... ” Panggil Daniel.
“ Niel... Kepalaku pusing sekali. Bolehkah aku meminta segelas air putih.” Tubuh Luna benar-benar lemes.
“ Ikutlah denganku.. ” Daniel menarik Luna menjauh dari keramaian. Dan membawanya ke salah satu kamar yang ada, dilantai 2 rumahnya.
“ Untuk apa ke kamar, aku hanya ingin air putih, Niel... ” Rengek Luna.
“ Stttsss... Airnya nanti ya baby, sekarang waktunya kita bersenang-senang.” Ucap Daniel lembut. Kemudian menjatuhkan tubuh Luna perlahan diatas tempat tidur empuknya.
Dengan sedikit kekuatan Luna coba melawan saat tangan Daniel mulai menyentuh tubuhnya.
“Mmmmhhhh.... Daddy. Tolong aku... ” Teriak Luna.
Brakkk... Seseorang berhasil mendobrak pintu kamar itu.
“Daddy.... ” Tangis Luna, saat menyadari itu adalah Richard.
Mata Rich memanas saat melihat Luna dengan pakaian tidak lengkap lagi. Dengan cepat Richard menutup tubuh Luna dengan jas yang dikenakanya.
“Kau... Dasar bajingann...” Ucap Richard, kemudian melayangkan pukulan tepat pada wajah pria yang hampir menyentuh putrinya itu.
“Tenanglah sayang, kau sudah aman. Daddy ada disini... ” Richard membopong Tubuh Luna, keluar dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Yossea Edytan
kurang menanatang cerita nya seharusny luna benar2 pergi jauh apa tgl sendiri biar tau rasa itu si dady ny
2021-10-30
3
Mari ani
untunglah...
2021-09-30
0
Tri
daddy gercep banget....ttt
2021-08-01
0