Ch - 15 : Bandit

"Benar-benar mencari mati." Gu Bei bergumam sambil menautkan alis. Belakangan dia memang sering mendengar tentang kelompok bandit yang muncul dan membuat kerusuhan di beberapa titik wilayah Keluarga Gu. Sejak awal Gu Bei berniat mencari dan memberantas mereka. Namun siapa yang mengira sebelum dia memiliki kesempatan mereka sendiri yang datang untuk menyerahkan nyawa.

"Yang mana pemimpinnya?"

Gu Bei berjalan maju hingga wajahnya terlihat cukup jelas di bawah sinar rembulan. Mata coklatnya bergerak menelisik satu persatu kelompok berpakaian hitam yang tampak terkejut saat jarak dengannya semakin dekat.

"Tuan Besar Gu?!" Pemimpin bandit meneguk ludah dan tampak gugup memandang sosok di depannya.

"Sialan. Kita salah memilih target. Mereka adalah rombongan Keluarga Gu. Cepat pergi!" Pemimpin bandit berseru kepada anak buahnya. Dia tahu meski menang jumlah orang mereka tidak akan bisa mengalahkan rombongan Keluarga Gu. Jika tetap di sana nasib meteka sudah pasti tidak akan baik. Jadi segera kabur melarikan diri.

"Berpencar! Jangan sampai tertangkap!" teriak pemimpin bandit.

Padahal beberapa saat sebelumnya mereka masih bersikap begitu arogan. Namun saat tahu di depan mereka adalah Gu Bei dan rombongan Keluarga Gu mereka langsung lari tunggang-langgang.

Benar-benar konyol.

Tentu saja Gu Bei tidak akan melepaskan dengan mudah. Sudah menjadi tugasnya untuk memberantas kelompok-kelompok pembuat kekacauan seperti mereka.

"Kejar! Tangkap mereka semua!!"

Bersama seruannya Gu Bei melesat memburu ke arah beberapa orang. Dengan kecepatan yang dia miliki pria itu mampu mendapatkan tiga sampai empat orang yang berlari ke arah yang sama. Melumpuhkan mereka dengan hanya sekali serangan.

Gu Yi, Gu Yuanwu, serta yang lain juga ikut mengejar. Mereka masing-masing memiliki target yang diincar.

"Xingyu. Dia adalah targetku. Kau jangan mencoba merebutnya."

Gu Xingyu yang ingin mengejar salah satu anggota bandit yang melarikan diri sontak berhenti saat Gu Xun mendahuluinya.

"Berhenti! Berhenti jika kau tidak ingin mati." Gu Xun berseru tetapi bandit itu malah mempercepat ayunan kakinya.

"Jika itu yang kau mau aku akan mengabulkannya."

Sedetik kemudian Gu Xun memusatkan Qi ke telapak tangan dan menciptakan siluet tebasan yang bergerak cepat mengincar bandit tersebut.

Whuut...

BLAR!!

Dentuman cukup keras. Namun ekspresi Gu Xun tampak tidak puas karena bandit itu masih berdiri dengan lapisan pelindung berwarna kuning yang menyelimuti tubuhnya.

"Sialan." Gu Xun mengumpat lalu kembali memusatkan Qi ke tangannya. Dia berniat menyerang dengan serangan yang lebih kuat. Namun saat itu bandit tersebut tiba-tiba mendekatinya dengan gerakan yang cukup cepat.

Whoos!!

Dalam sekejap dia sudah berada di depan. Melepaskan pukulan yang mengincar dada tetapi Gu Xun lebih cepat untuk menghindarinya.

Gu Xun melompat dua kali ke belakang, kemudian berdiri sambil mengibaskan tangan ke pakaiannya.

"Kau benar-benar mencari mati!"

Setelah kata itu Gu Xun memusatkan Qi ke tangannya sehingga memicu riak cahaya yang membentuk bunga teratai dengan enam belas kelopak berwarna merah dan biru.

"Teratai Api Es!"

Tekanan yang dihasilkan cukup kuat untuk membuat tingkat raga kesulitan bernafas. Bandit itu mungkin sudah berada di tingkat jiwa, tetapi masih dapat merasakan penindasan yang kuat dari teknik tersebut.

Bandit menggunakan sisa kekuatannya untuk menciptakan pelindung. Berharap upaya itu akan membuat dirinya selamat tetapi teratai api es berada di tingkat yang berbeda.

BOOM!!

Ledakan begitu kuat. Tubuh bandit itu seketika terhempas menghantam dinding tebing yang ada di belakang.

Terlihat di kejauhan dia sudah tidak berdaya. Bahkan pelindung berwarna kuning yang sebelumnya masih menyelimuti tubuhnya sekarang benar-benar lenyap tak bersisa.

"Uhuk!" Sambil meringis bandit itu memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Perlahan berusaha bangkit dengan mengangkat tubuhnya, tetapi Gu Xun tiba-tiba datang dan langsung menekan kakinya ke bahu bandit itu.

Kriak!

Tulang selangkanya mungkin saja patah. Meski begitu Gu Xun tidak melepaskannya dan terus menggunakan kekuatan penuh hingga bandit itu menjerit lalu berakhir pingsan.

"Hanya segini saja ...." Gu Xun baru saja ingin berlagak saat pandangannya kemudian tertuju pada dua anggota bandit yang tergeletak tak begitu jauh dari tempatnya.

Tidak ada yang salah dengan dua anggota bandit yang tergeletak. Hanya saja Gu Xun terkejut sampai terdiam saat melihat sosok yang berdiri di sebelah dua anggota bandit itu adalah Zhao Yang.

"Mustahil! Tidak mungkin dua bandit itu dia yang mengalahkannya."

Gu Xun tidak percaya. Bahkan jika Zhao Yang benar-benar terlibat Gu Xun yakin pasti ada orang lain yang membantunya.

"..."

Segera Gu Xun mengedarkan pandangannya mencari sosok lain ke sekitar. Namun ke mana pun dia mencarinya tetap tidak ada orang lain selain mereka berdua.

"Cih! Bersikap sok hebat. Kau hanya beruntung menemukan anggota bandit yang lemah," ujar Gu Xun dengan ketus ketika mata mereka bertemu.

Zhao Yang berjalan menghampiri Gu Xun. Ketika jarak mereka semakin dekat perhatian Zhao Yang hanya tertuju kepada bandit yang dikalahkan sepupu istrinya itu.

"Teratai Api Es? Untuk menghadapi satu orang bandit kau bahkan perlu menggunakan teknik bertarung tingkat emas?" Zhao Yang tidak bisa untuk tidak tersenyum mengejek. Matanya masih tertuju ke bandit yang pingsan tetapi itu sudah cukup membuat Gu Xun sangat kesal.

"Zhao Yang! Setelah memiliki basis budidaya sepertinya kau semakin berani."

Zhao Yang mengabaikan perkataan Gu Xun dan berkata, "Jika itu Xingyu, dia mungkin hanya perlu kekuatan fisiknya untuk mengalahkan bandit itu."

"Gu Xun. Kau semakin tertinggal."

Wajah Gu Xun benar-benar memerah padam mendengar kata-kata itu. Tangannya mengepal seperti ingin melepaskan pukulan ke wajah Zhao Yang.

"Zhao Yang! Apa kau pikir karena ada paman yang melindungimu aku tidak berani melakukan sesuatu?" Gu Xun berhenti sejenak sambil melirik ke beberapa arah. "Di sini tidak ada orang lain. Jika aku mau, aku bisa membunuhmu dan mengatakan itu semua ulah kelompok bandit."

Zhao Yang menaikkan alis dan tertawa. "Maka lakukanlah. Itu pun jika kau punya kemampuan."

Terpopuler

Comments

Kum!kaGe

Kum!kaGe

cih pelit amat dah di vote kasih bunga masih ga rutin update kenapa si lu thor?????

2024-12-22

1

Eka suci

Eka suci

kasih pelajaran tu bocah tengik biar paham

2024-12-22

1

Keren.... dan keren Tor

2025-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Ch - 00 : Prolog
2 Ch - 01 : Zhao Yang si Menantu Sampah
3 Ch - 02 : Klan Wang dan Niat Busuk Mereka
4 Ch - 03 : Kemarahan
5 Ch - 04 : Kekuatan Zhao Yang
6 Ch - 05 : Nasib Nahas Klan Wang
7 Ch - 06 : Lelang
8 Ch - 07 : Lelang ll
9 Ch - 08 : Sesuatu Yang Familiar
10 Ch - 09 : Segel Klan Zhao
11 Ch - 10 : Kau Buka Harga Aku Membelinya
12 Ch - 11 : Tidak Takut Siapa Pun
13 Ch - 12 : Dia Diam Bukan Berarti Lemah
14 Ch - 13 : Ayah dan Anak Sama Saja
15 Ch - 14 : Pulang Malah Bertemu Masalah
16 Ch - 15 : Bandit
17 Ch - 16 : Hal Buruk
18 Ch - 17 : Tidak Melepaskannya
19 Ch - 18 : Tiba di Kediaman
20 Ch - 19 : Ternyata Dia Mengetahuinya
21 Ch - 20 : Yang Kalah Pergi Merangkak
22 Ch - 21 : Seorang Pria Tidak Menarik Ucapannya
23 Ch - 22 : Keluarga Wen
24 Ch - 23 : Nilai Seorang Zhao Yang
25 Ch - 24 : Berhadapan Dengan Orang yang Salah
26 Ch - 25 : Sebuah Surat
27 Ch - 26 : Meninggalkan Rumah
28 Ch - 27 : Tiga Pembuat Masalah
29 Ch - 28 : Paviliun Pedang
30 Ch - 29 : Berdiskusi Untuk Misi
31 Ch - 30 : Kelompok Pemetik Herbal
32 Ch - 31 : Tambang Emas
33 Ch - 32 : Antek-antek Keluarga Jian
34 Ch - 33 : Jian Heng dan Jian Yun
35 Ch - 34 : Menang Dengan Mudah
36 Ch - 35 : Runtuh
37 Ch - 36 : Token Teleportasi
38 Ch - 37 : Batu Merah Delima
39 Ch - 38 : 'Hadiah' Untuk Keluarga Jian
40 Ch - 39 : Kembali Pulang
41 Ch - 40 : Satu Lagi Masalah
42 Ch 41 - Ambisi Yang Terlalu Tinggi
43 Ch - 42 : Iblis Tua-Jian Feng
44 Ch - 43 : Serangan Pertama
45 Ch - 44 : Zhao Yang vs Jian Feng
46 Ch - 45 : Zhao Yang vs Jian Feng ll
47 Ch - 46 : Zhao Yang vs Jian Feng lll
48 Ch - 47 : Mati Dengan Mengenaskan
49 Ch - 48 : Tidak Ada Kata Ampun
50 Ch - 49 : Jian Yun dan Ruang Rahasia
51 Ch - 50 : Akhir Keluarga Jian
52 Ch - 51 : Berita Sudah Tersebar
53 Ch - 52 : Seseorang Mengetahui Siapa Dirinya
54 Ch - 53 : Tan Bo Yi, Keluarga Tan
55 Ch - 54 : Tegas! Dia Memang Istriku
56 Ch - 55 : Perjamuan dan Tamu dari Ibukota
57 Ch - 56 : Li Gang, Lembah Api Surgawi
58 Ch - 57 : Tantangan Terbuka
59 Ch - 58 : Dia Bukan Menantu Tidak Berguna
60 Ch - 59 : Jian Feng yang Hilang Ditelan Bumi
61 Ch - 60 : Gu Xingyu, dan Perasaan Rumit di Hatinya
62 Ch - 61 : Kelompok Pencari
63 Ch - 62 : Shen Wang, dan Mata-Mata
64 Ch - 63 : Panggil Aku 'Kakak Ipar'
65 Ch - 64 : Bimbang
66 Ch - 65 : Keputusan Shen Wang
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Ch - 00 : Prolog
2
Ch - 01 : Zhao Yang si Menantu Sampah
3
Ch - 02 : Klan Wang dan Niat Busuk Mereka
4
Ch - 03 : Kemarahan
5
Ch - 04 : Kekuatan Zhao Yang
6
Ch - 05 : Nasib Nahas Klan Wang
7
Ch - 06 : Lelang
8
Ch - 07 : Lelang ll
9
Ch - 08 : Sesuatu Yang Familiar
10
Ch - 09 : Segel Klan Zhao
11
Ch - 10 : Kau Buka Harga Aku Membelinya
12
Ch - 11 : Tidak Takut Siapa Pun
13
Ch - 12 : Dia Diam Bukan Berarti Lemah
14
Ch - 13 : Ayah dan Anak Sama Saja
15
Ch - 14 : Pulang Malah Bertemu Masalah
16
Ch - 15 : Bandit
17
Ch - 16 : Hal Buruk
18
Ch - 17 : Tidak Melepaskannya
19
Ch - 18 : Tiba di Kediaman
20
Ch - 19 : Ternyata Dia Mengetahuinya
21
Ch - 20 : Yang Kalah Pergi Merangkak
22
Ch - 21 : Seorang Pria Tidak Menarik Ucapannya
23
Ch - 22 : Keluarga Wen
24
Ch - 23 : Nilai Seorang Zhao Yang
25
Ch - 24 : Berhadapan Dengan Orang yang Salah
26
Ch - 25 : Sebuah Surat
27
Ch - 26 : Meninggalkan Rumah
28
Ch - 27 : Tiga Pembuat Masalah
29
Ch - 28 : Paviliun Pedang
30
Ch - 29 : Berdiskusi Untuk Misi
31
Ch - 30 : Kelompok Pemetik Herbal
32
Ch - 31 : Tambang Emas
33
Ch - 32 : Antek-antek Keluarga Jian
34
Ch - 33 : Jian Heng dan Jian Yun
35
Ch - 34 : Menang Dengan Mudah
36
Ch - 35 : Runtuh
37
Ch - 36 : Token Teleportasi
38
Ch - 37 : Batu Merah Delima
39
Ch - 38 : 'Hadiah' Untuk Keluarga Jian
40
Ch - 39 : Kembali Pulang
41
Ch - 40 : Satu Lagi Masalah
42
Ch 41 - Ambisi Yang Terlalu Tinggi
43
Ch - 42 : Iblis Tua-Jian Feng
44
Ch - 43 : Serangan Pertama
45
Ch - 44 : Zhao Yang vs Jian Feng
46
Ch - 45 : Zhao Yang vs Jian Feng ll
47
Ch - 46 : Zhao Yang vs Jian Feng lll
48
Ch - 47 : Mati Dengan Mengenaskan
49
Ch - 48 : Tidak Ada Kata Ampun
50
Ch - 49 : Jian Yun dan Ruang Rahasia
51
Ch - 50 : Akhir Keluarga Jian
52
Ch - 51 : Berita Sudah Tersebar
53
Ch - 52 : Seseorang Mengetahui Siapa Dirinya
54
Ch - 53 : Tan Bo Yi, Keluarga Tan
55
Ch - 54 : Tegas! Dia Memang Istriku
56
Ch - 55 : Perjamuan dan Tamu dari Ibukota
57
Ch - 56 : Li Gang, Lembah Api Surgawi
58
Ch - 57 : Tantangan Terbuka
59
Ch - 58 : Dia Bukan Menantu Tidak Berguna
60
Ch - 59 : Jian Feng yang Hilang Ditelan Bumi
61
Ch - 60 : Gu Xingyu, dan Perasaan Rumit di Hatinya
62
Ch - 61 : Kelompok Pencari
63
Ch - 62 : Shen Wang, dan Mata-Mata
64
Ch - 63 : Panggil Aku 'Kakak Ipar'
65
Ch - 64 : Bimbang
66
Ch - 65 : Keputusan Shen Wang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!