Mendadak Hamil Tanpa Disentuh

Tenang, mungkin itu jawaban dari Tuhan atas semua doa doamu asih, kamu jangan takut, bapak yakin itu bukan sesuatu yang buruk untukmu., nasihat kek sarip.

Waktu pun berlalu, setelah perbincangan ringan di ruang tamu itu sampai magrib tiba, bu asih tak membuang waktu lagi, ia langsung melaksanakan sholat magrib dikamarnya.

Setelah selesai sholat seperti biasa ia membaca Al Qur'an beberapa lembar lalu setelah selesai ia membaringkan tubuhnya lagi demi untuk menenangkan diri agar tak terus berfikiran yang macam macam.

Sambil berdzikir bu asih memejamkan matanya bermaksud menyelami semua rentetan kejadian yang akhir akhir ini ia hadapi, namun tiba tiba....

Mata bu asih kembali terbelalak kaget, nafasnya serasa mendadak terhenti dan fokusnya langsung tertuju ke langit, bagaimana tidak.

Bu asih baru sadar jika seolah kamarnya itu tak beratap, atap yang ada dikamarnya seolah olah lenyap seketika dan bu asih melihat cahaya bulan seperti purnama namun cahaya itu tidak menyebar layaknya purnama biasanya yang akan menerangi seluruh bumi yang ada dibawahnya.

Namun cahaya itu terlihat menyatu dan hanya fokus menyoroti perut bu asih saja, cahaya itu berhenti tepat di tengah perut bu asih sampai sampai bu asih merasa silau tak bisa melihat jelas kondisi perutnya karna tertutup oleh cahaya itu, kembali bu asih hanya bisa diam saja, ia tak bisa bergerak apa lagi berteriak, ia sendirian dikamar itu karna pak harjo sedang pergi memenuhi undangan dari abang sepupunya.

Namun begitu bu asih terus berdzikir didalam hatinya meminta perlindungan pada Tuhannya walau pun mulutnya tak bisa bersuara bahkan tak bisa walau hanya sekedar komat kamit saja.

Setelah 30menit dalam keadaan seperti itu, cahaya itu kembali memudar sampai 10menit berlalu baru cahaya itu benar benar hilang.

Dan atap kamarnya pun kembali normal tidak bolong lagi blak blakan seperti tadi.

Berbeda dengan tadi pagi, kalo tadi pagi fokus bu asih hanya ke perut saja tak melihat keatas langit saking terkejutnya, dan mungkin karna pagi jelang siang juga makanya bu asih tak begitu ingat untuk mencari dari mana asal cahaya itu datang, tapi malamnya bu asih juga tak sengaja melihat langsung ke langit saat tiba tiba cahaya itu datang.

Setelah keadaan bu asih sadar sepenuhnya dan kondisi nya kembali normal bu asih langsung keluar menemui kedua mertuanya yang sedang duduk duduk ngobrol di ruang tamu didepan kamarnya, dengan raut wajah yang menahan kecemasan bu asih pun kembali menceritakan apa yang baru saja di alaminya dikamar.

Kek sarip dan nek titin heran, kamar bu asih itu hanya tertutup tirai kain yang tak tebal tak juga tipis, masa iya cahaya segitu silau nya tak bisa menembus kain itu sehingga kek sarip dan nek titin bisa melihatnya jika cahaya itu datang lagi.

Padahal tujuan kedua mertua bu asih duduk duduk didepan kamar bu asih itu adalah karna untuk menjaga bu asih.

Bahkan kalo pun tersingkap sedikit saja kain gordennya itu maka keadaan didalam kamar bu asih itu bisa dilihat dengan jelas oleh semua orang yang ada di ruang tamu itu, kek sarip pun tak habis pikir bisa bisanya ia kecolongan padahal nyata jelas didepan matanya karna kek sarip duduk sengaja menghadap kamar sebab niatnya untuk berjaga jaga.

Sudah ya sih sudah, kalo bapak dengar dari semua ceritamu bapak yakin ini bukan sesuatu yang buruk, sepertinya ini memang kebaikan yang datang langsung dari Tuhan karna keikhlasanmu dalam beribadah slama ini, ditambah lagi kamu kan memang orang yang baik, jangan takut ya, bapak percaya yang datang ini pasti sesuatu yang baik, karna bapak tidak ada merasakan adanya hawa keburukan., nasihat kek sarip, dan setelah itu kek sarip segera membuatkan air doa untuk bu asih. lalu...

Bu minuman air ini, setelah itu bawa asih kekamarnya dan temani dia sampai suaminya pulang., titah nek sarip.

Nek titin pun langsung menuruti perintah suaminya ia langsung meminumkan air doa dari kek sarip dan setelahnya langsung membawa bu asih kembali kekamarnya untuk beristirahat.

Jul sana jemput abangmu, suruh abangmu pulang sekarang., titah kek sarip pada anak gadisnya.

Julia tak menyahut ia langsung berdiri dan segera pergi mencari abangnya, tak lama...

Ada apa pak?, pak harjo begitu sampai.

Joo besok sebaiknya bawa istrimu pulang, dan kamu ceritakan semua ini sama mertuamu., pinta kek sarip.

Memangnya ada apa pak?, tanya pak harjo bingung.

Lantas kek sarip pun menceritakan semua yang dialami menantunya tadi, pak harjo yang mendengar itu sontak melongo, ia tak menyangka istrinya akan mengalami itu lagi.

Sampai sampai ia bingung kenapa istrinya bisa mengalami itu semua.

Ya sudah pak, besok pagi saya akan bawa asih pulang, nanti bapak lanjut aja nyadapnya, itu getah getahnya sudah hampir pada penuh besok bisa bapak geser baru ditambah., jawab pak harjo, kini ia faham kenapa ayah tirinya menyuruhnya segera membawa istrinya pulang, ayah dan ibunya itu takut asih kenapa napa sebab kejadian itu tak datang hanya sekali, sedangkan biasanya pun kalo bu asih datang menginap nek titin dan kek sarip tak mengizinkan pak harjo membawa nya pulang cepat.

Pak harjo pun tak keluar lagi, ia langsung menemani istrinya tidur setelah selesai sholat isya, hingga keesokan paginya.....

Huuweeekkkk!!!

Huuweeeekkkk!!!!

Tiba tiba saja bu asih muntah muntah pagi pagi buta, ia muntah muntah sampai badannya lemas.

Badan bu asih tiba tiba hangat, tubuhnya lemas semua isi perutnya keluar habis.

Asih kamu kenapa?, tanya nek titin khawatir.

Ga tau mak tiba tiba perutku mual., jawab bu asih

Jooo!!!!! bangun joo!!!!!!

Woiiii banguunnnn jangan tidur terus!!!, teriak nek titin yang sangat mengkhawatirkan menantunya itu.

Pak harjo pun lantas keluar dari kamar dalam keadaan sempoyongan karna diteriaki ibunya.

Cepat bersih bersih kamu!! bawa istrimu kebidan!! jangan tidur aja!!, hardik nek titin.

Pak harjo pun hanya menurut saja apa yang ibunya perintahkan. lalu....

Setelah sampai di klinik terdekat,.....

Ohh ibu jangan khawatir ibu tidak sakit kok, ibu baik baik saja ibu juga tidak masuk angin., jelas bu bidan.

Terus saya kenapa ya bu?, tanya bu asih.

Selamat ya bu, ibu hamil., jawab bu bidan.

Seketika bu asih dan pak harjo melongo, mematung tiba tiba.

Saya hamil bu!?, tanya bu asih setelah sadar dari kagetnya.

Iya bu, ibu sedang hamil usia kandungan sudah 2minggu., terang bu bidan.

Bu asih dan pak harjo saling tatap, masih bingung tak percaya, sebab bu asih sendiri merasa semenjak keguguran si kembar ia merasa sama sekali belum pernah disentuh lagi oleh suaminya atau lelaki mana pun.

Pak harjo sendiri sadar betul ia sama sekali belum pernah menyentuh istrinya lagi semenjak istri melahirkan si kembar lalu terpuruk.

Bu asih dan pak harjo pun pulang, sesampainya dirumah ibunya pak harjo menceritakan semua keterangan yang mereka dengar dari bu bidan.

Kek sarip dan nek titin melongo, tapi tak lama keduanya pun tersenyum.

Kalo begitu sekarang kamu ga usah sedih lagi asih, kan Allah sudah ganti anakmu yang sudah pergi, jaga baik baik kandunganmu ini ya?, nasihat nek titin.

Iya sih, sekarang bapak tau apa maksud cahaya itu datang, lah ini langsung dijawab pertanyaan kita semua, jaga baik baik kandunganmu ya jangan sedih lagi, ikhlaskan yang sudah pergi terima dengan ikhlas pula yang akan datang., terang kek sarip.

Bu asih tersenyum senang walau pun ia masih bingung dan heran, tapi ia percaya ini adalah jawaban dari doa doanya.

Dan kamu jo, mulai sekarang jaga mulutmu baik baik, jangan asal bicara, ucapan itu adalah doa sekaligus permintaan., nasihat kek sarip yang diangguki dengan patuh oleh pak harjo.

(#Maaf teman teman pembaca jika ada yang salah dengan tulisan saya, saya hanyalah penulis baru yang mencoba nasib disini sekaligus mencurahkan apa yang menjadi unek unek dihati slama ini, saya ingin berbagi kisah untuk melegakan hati tapi tak tau kemana harus bercerita, ketika saya tau tentang novel jadi kisah masalalu ini saya jadikan naskah saja.

Semua yang tertulis di atas dari awal sampai akhir adalah kisah nyata yang tak bisa hilang dari ingatan saya.

Ambilnya contoh yang baik nya buanglah yang buruknya, jika ada kalimat yang tak berkenan dalam tulisan saya, saya mohon maaf yang sebesar besarnya pada semua teman teman pembaca.#)

Episodes
1 Mendadak Kasmaran
2 Tak Direstui
3 Draft
4 Salah Bicara Langsung Dikabulkan Allah
5 Penyesalan Yang Tak Guna
6 Upacara Pemakaman si Kembar
7 Jawaban Dari Do'a Bu Asih
8 Mendadak Hamil Tanpa Disentuh
9 Terlahir Dari Sebuah Doa
10 Rapat Para Sesepuh
11 Percobaan Pengobatan
12 Hasil Musyawarah Keluarga
13 Awal Mula Pernikahan ADIRA
14 Lamaran
15 Rencana Pernikahan
16 Terkejut Melihat Calon Adik Ipar
17 Persiapan Pernikahan
18 Akad Nikah
19 Draft
20 Persiapan Menyambut Kedatangan Mantu
21 Acara Penyambutan Mantu
22 Mendapat Bukti
23 Pelet Yang Menjijikan
24 Mengajak Kerja Sama Selingkuhan Sang Suami
25 Rian Murka Diputusin Pacar
26 Galaunya Adira
27 Pertama Kalinya Dimas Menampar Wanita
28 Membujuk Suami Demi Sebuah Izin.
29 Meninggalkan Kampung Halaman
30 Dimas Mulai Berubah
31 Sakit Tapi Cinta
32 Dimas Pindah
33 Drama Perpisahan
34 Drama Sarapan Pagi
35 Drama Mencari Ikan
36 Dimas nyungsep
37 Adira Lolos Medical
38 Mulai Nakal
39 Tiba Tiba Demam.
40 Lagi Lagi Main Tangan
41 Terharu Oleh Perhatian Kecil
42 Kisah Adira
43 Tersinggung Sikap Menantu
44 Panik Karna PKL
45 Kena Prank!
46 Dapat Kerjaan
47 Syok
48 Terbang
49 Perjalanan Yang Melelahkan
50 Agen Sialan
51 Ke Rumah Majikan
52 Diluar Dugaan
53 Ingin Pindah Kerja
54 Menyusun Rencana
55 Pergi
56 Akhirnya Pertolongan Itu Datang
57 Dapat Kerja Baru
58 Majikan Baru
59 Sudah Sangat Berubah
60 Semangat Bekerja
61 Sip Siang
62 Terluka nya Hati Orangtua
63 Amarah Dimas
64 Semangat Dari Si Sulung
65 Kewalahan
66 Gaji Pertama
67 Mulai Muncul Para Buaya
68 Kembali BerAksi
69 Adira Galau
70 Akhirnya Terungkap
71 Semangat Survei
72 Terpaksa
73 Merasa Puas
74 Menjauh Setelah Berhasil
75 Ga Masuk Akal!
76 Semangat Baru
77 Surat Tak Dikenal
78 Sepi
79 Belajar Nyetir
80 Rencana Pindah Kerja
81 Meminta Izin
82 Berangkat
83 Perjalanan Ke tempat Kerja Baru
84 Hati Yang Terbakar
85 Hari Pertama Kerja
86 Berubah
87 Tukar Pakai
88 Menjadi Tumbal
89 Jatuh Talak
90 Kekhawatiran Fahri
91 Perhatian Mulai Bertambah
92 Kabar
93 Bagi Tugas
94 Bazar Pantai
95 Pulang Dari Jalan Jalan
96 Aku Ga Marah
97 Pesan
98 Kabar Buruk
99 Mendadak Jutek
100 Berbelanja
101 Mulai Dipercaya
102 Keong Emas
103 Kejutan Baru
104 Pindah Kamar
105 Cucu Pertama Jatuh Sakit
106 Kabar Duka
107 Ada Apa Bos
108 Lelah
109 Tak Perduli Meski Kesakitan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Mendadak Kasmaran
2
Tak Direstui
3
Draft
4
Salah Bicara Langsung Dikabulkan Allah
5
Penyesalan Yang Tak Guna
6
Upacara Pemakaman si Kembar
7
Jawaban Dari Do'a Bu Asih
8
Mendadak Hamil Tanpa Disentuh
9
Terlahir Dari Sebuah Doa
10
Rapat Para Sesepuh
11
Percobaan Pengobatan
12
Hasil Musyawarah Keluarga
13
Awal Mula Pernikahan ADIRA
14
Lamaran
15
Rencana Pernikahan
16
Terkejut Melihat Calon Adik Ipar
17
Persiapan Pernikahan
18
Akad Nikah
19
Draft
20
Persiapan Menyambut Kedatangan Mantu
21
Acara Penyambutan Mantu
22
Mendapat Bukti
23
Pelet Yang Menjijikan
24
Mengajak Kerja Sama Selingkuhan Sang Suami
25
Rian Murka Diputusin Pacar
26
Galaunya Adira
27
Pertama Kalinya Dimas Menampar Wanita
28
Membujuk Suami Demi Sebuah Izin.
29
Meninggalkan Kampung Halaman
30
Dimas Mulai Berubah
31
Sakit Tapi Cinta
32
Dimas Pindah
33
Drama Perpisahan
34
Drama Sarapan Pagi
35
Drama Mencari Ikan
36
Dimas nyungsep
37
Adira Lolos Medical
38
Mulai Nakal
39
Tiba Tiba Demam.
40
Lagi Lagi Main Tangan
41
Terharu Oleh Perhatian Kecil
42
Kisah Adira
43
Tersinggung Sikap Menantu
44
Panik Karna PKL
45
Kena Prank!
46
Dapat Kerjaan
47
Syok
48
Terbang
49
Perjalanan Yang Melelahkan
50
Agen Sialan
51
Ke Rumah Majikan
52
Diluar Dugaan
53
Ingin Pindah Kerja
54
Menyusun Rencana
55
Pergi
56
Akhirnya Pertolongan Itu Datang
57
Dapat Kerja Baru
58
Majikan Baru
59
Sudah Sangat Berubah
60
Semangat Bekerja
61
Sip Siang
62
Terluka nya Hati Orangtua
63
Amarah Dimas
64
Semangat Dari Si Sulung
65
Kewalahan
66
Gaji Pertama
67
Mulai Muncul Para Buaya
68
Kembali BerAksi
69
Adira Galau
70
Akhirnya Terungkap
71
Semangat Survei
72
Terpaksa
73
Merasa Puas
74
Menjauh Setelah Berhasil
75
Ga Masuk Akal!
76
Semangat Baru
77
Surat Tak Dikenal
78
Sepi
79
Belajar Nyetir
80
Rencana Pindah Kerja
81
Meminta Izin
82
Berangkat
83
Perjalanan Ke tempat Kerja Baru
84
Hati Yang Terbakar
85
Hari Pertama Kerja
86
Berubah
87
Tukar Pakai
88
Menjadi Tumbal
89
Jatuh Talak
90
Kekhawatiran Fahri
91
Perhatian Mulai Bertambah
92
Kabar
93
Bagi Tugas
94
Bazar Pantai
95
Pulang Dari Jalan Jalan
96
Aku Ga Marah
97
Pesan
98
Kabar Buruk
99
Mendadak Jutek
100
Berbelanja
101
Mulai Dipercaya
102
Keong Emas
103
Kejutan Baru
104
Pindah Kamar
105
Cucu Pertama Jatuh Sakit
106
Kabar Duka
107
Ada Apa Bos
108
Lelah
109
Tak Perduli Meski Kesakitan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!