Terkejut Melihat Calon Adik Ipar

Cantikkan dia mak?, tanya adira tak sabar.

Kamu liat sendiri lah ra, aku pergi dulu itu bapakmu udah nungguin., jawab bu asih yang malas memberikan penilaian kecantikan calon menantunya itu.

Adira tak menjawab lagi, ia pun langsung menuju ruang tamu untuk melihat calon adik iparnya yang sedang menemani ketiga adik kecilnya itu.

Deg"

Tiba tiba dada adira nyesek, liat seorang wanita muda duduk didekat ke 3 adiknya yang bening bening mulus, sangat kontras dimata adira wanita itu duduk didekat adik adiknya nampak jelas kulit wanita itu sangat bertentangan dengan kulit adik adiknya.

Aku kira yang di bilang bang rian tadi cuma ungkapan kekesalan doank, ternyata benar?!, bisik adira dalam hati.

Hay., sapa nya pada adira yang masih terbengong bengong melihatnya.

Lina tersenyum pada adira namun tak ada niat berdiri untuk menyalami adira.

Kamu siapa! ?, tanya adira.

Aku lina kak., jawabnya.

Dimas mana!?, tanya adira lagi.

Tadi katanya mau ke rumah temannya dulu kak., jawab lina.

Berapa umurmu!?, tanya adira.

19tahun kak., jawab marlina.

Sudah pernah menikah!?, tanya adira lagi.

Sudah kak., jawab lina.

Terus kemana suamimu!?, tanya adira menyelidik.

Ga tau kak, kami cerai., jawab lina.

Cerai??! masalah nya apa!?, tanya adira penasaran.

Itu kak, suamiku dulu ga adil, kalo orangtua dia yang sakit aku harus datang ke rumahnya harus ngurusin orangtuanya, tapi pas giliran orangtua ku yang sakit dia ga mau tau, bahkan sekedar datang menjenguk pun dia ga mau., terang marlina panjang lebar.

O ya?! benarkah begitu?!, tanya adira semakin dalam menyelidik.

Entah kenapa adira merasa kurang percaya atas keterangan yang diberi oleh marlina, tapi ia diam saja tak ada niat untuk membantah atau pun menunjukkan rasa kurang percaya nya itu.

Yang disampaikan suaminya benar, marlina itu tubuhnya kurus kecil hitam agak pekat bahkan, rambutnya tipis lurus wajahnya pun kucel.

Adira sedikit menggelengkan kepalanya melihat lina," apa saja yang dia lakukan dirumahnya sampai sampai badan pun ga terurus begitu." bisik adira dalam hati.

Apa saja kerjamu di rumah selama ini lina sampai sampai kulitmu hitam legam begitu? kamu jarang mandi kah?, tanya adira tak kuasa menahan rasa penasaran nya.

Bahkan adira lupa kalo pertanyaannya itu bisa membuat orang yang ditanya tersinggung.

He he heee aku setiap hari berjemur disawah kak, bantu mamakku jaga tanaman padinya agar tak habis dimakan burung., jawab lina.

Lah lina kalo cuma sekedar jaga burung itu bukan alasan, lah kamu kira aku ngerem aja dirumah apa?! yang aku tanya apa kamu jarang mandi?!, tanya adira lagi.

Aku mandi lo kak, kadang sehari sekali kadang ya 2hari sekali, di tempat ku itu dingin lo kak., jawab lina santai.

Adira spontan melotot heran melihat calon iparnya itu, detik kemudian ia langsung menepuk jidatnya merasa tak habis pikir.

Dulu dikekepin melati yang cantik bersih putih mulus dia teriak ampe nangis nangis, sekarang liat yang beginian kok bisa dia klepek klepek., gumam adira dalam hati.

Adira tak lagi bertanya apa pun pada lina, ia lebih fokus memeluk cium ketiga adik kecilnya yang menggemaskan, adik adiknya itu bersih bersih mulus mulus, karna walau sebelum ibunya pulang vita akan mandi sendiri dan memandikan kedua adik balitanya sepulangnya dari ladang bu asih akan memandikan kembali ketiga anaknya.

Yang, mus nelpon nich ngajak abang latihan., ujar rian yang sebenarnya lebih suka dipanggil abang, tapi adira malas memanggilnya abang karna menurut adira itu tidak sesuai untuk rian karna adira sendiri sebenarnya asli Jawa.

Hmmm iya., jawab adira yang faham kemana arah pembicaraan rian, lagi pula itu kan memang sudah jadi kebiasaan rian.

Aku pergi dulu ya, tadi aku ambil uang 20.000., pamit rian.

Hmmm iya, pergilah., jawab adira.

Walau pun rian mendapatkan adira dengan guna guna tapi rian itu cukup tampan, kulit yang putih bersih, tubuh yang tinggi tegap dan nampak gagah, ya apa mau dikata rian itu kan emang orang kota yang hidupnya juga terbiasa dimanja oleh orangtuanya, apa lagi rian emang anak laki laki satu satunya sama seperti dimas, apa pun yang rian inginkan harus dituruti, termasuk saat jatuh cinta dengan adira, rian mengancam orangtuanya ia akan pergi selamanya dari orangtuanya dan tak akan pernah balik lagi pada orangtuanya kalo ia tak bisa menikah dengan adira, oleh karna itulah orangtua rian bekerja sama dengan dukun langganannya untuk bisa mendapatkan adira dengan mudah, dan dukun itu adalah saudara mereka sendiri, Dan dimana pun rian tinggal ia akan menjadi sorotan bagi para wanita disekitarnya, bahkan di kampung adira sendiri rian banyak di incar wanita, mulai dari gadis janda bahkan juga yang sudah bersuami, dan semenjak adira pulang kampung membawa suaminya banyak kalangan wanita yang mendadak ramah dan ingin berteman dekat dengan adira yang semata mata agar bisa lebih dekat dengan suaminya.

Adira sendiri faham betul tingkah semua wanita wanita yang mendadak ramah dan mendekatinya itu, tapi ia tak ambil pusing.

Awalnya adira memang risih, tapi lama lama ia cuek dan tak terlalu memikirkan sikap mereka itu, dan adira juga tak membiarkan dirinya didekati oleh orang orang yang biasanya cuek padanya sebelum ia menikah dulu, bagi adira sikap mereka itu adalah munafik, dan adira tak membutuhkan teman yang munafik.

Adira juga bodoamat kalo pun nanti suaminya kecantol salah satu dari mereka.

Rian pergi setelah pamit pada istrinya, rian juga sempat melirik sinis pada lina yang sedang berbaring tak jauh dari tempat adira duduk bersama ketiga adik kecilnya.

Rian melihat lina seperti jijik, karna seumur umur rian baru sekali itu melihat wanita yang nampak jelas malas sekali mengurus dirinya sendiri hingga nampak kumal dan kucel.

Heran bener dach, kok ada ya cewe seburik ini, mana pengen bet dia punya laki yang bening pula, ampe main pelet segala, minimal kalo mau melet cowo itu yang sekelas kek buriknya kek dia, hisshhh kesian amat si dimas terjebak cewe ga jelas!" omel dimas dalam hati sambil terus melangkah nyamperin temannya yang sudah menunggu dihalaman.

Lina sudah tidur dengan nyenyak nya sementara adira masih memeluk adik adiknya secara bergiliran, jika sudah bersama adira ketiga adiknya itu hanya bisa pasrah karna wajah ketiga nya akan habis diciumi kakaknya.

Kalo di bedakin juga wajah ketiganya ga akan bertahan lama kalo ada kakaknya yang satu ini.

Berbeda dengan melani, karna lani jarang sekali mau mencium adik adik kecilnya itu, bahkan lani tak jarang protes saat melihat ketiga adiknya disayang dan dimanja oleh adira dan orangtuanya, lani akan slalu bilang,"

Harusnya kan aku yang jadi anak bungsu bukan vita atau mia., protes melani.

Namun begitu sebenarnya lani juga sayang pada ketiga adik kecilnya, namun rasa cemburu dihatinya juga tak ia pungkiri slalu ada, apa lagi melihat adira yang dulu sangat memanjakan nya itu kini terlihat seperti lebih sayang pada ketiga adik kecilnya membuat melani makin cemburu.

Episodes
1 Mendadak Kasmaran
2 Tak Direstui
3 Draft
4 Salah Bicara Langsung Dikabulkan Allah
5 Penyesalan Yang Tak Guna
6 Upacara Pemakaman si Kembar
7 Jawaban Dari Do'a Bu Asih
8 Mendadak Hamil Tanpa Disentuh
9 Terlahir Dari Sebuah Doa
10 Rapat Para Sesepuh
11 Percobaan Pengobatan
12 Hasil Musyawarah Keluarga
13 Awal Mula Pernikahan ADIRA
14 Lamaran
15 Rencana Pernikahan
16 Terkejut Melihat Calon Adik Ipar
17 Persiapan Pernikahan
18 Akad Nikah
19 Draft
20 Persiapan Menyambut Kedatangan Mantu
21 Acara Penyambutan Mantu
22 Mendapat Bukti
23 Pelet Yang Menjijikan
24 Mengajak Kerja Sama Selingkuhan Sang Suami
25 Rian Murka Diputusin Pacar
26 Galaunya Adira
27 Pertama Kalinya Dimas Menampar Wanita
28 Membujuk Suami Demi Sebuah Izin.
29 Meninggalkan Kampung Halaman
30 Dimas Mulai Berubah
31 Sakit Tapi Cinta
32 Dimas Pindah
33 Drama Perpisahan
34 Drama Sarapan Pagi
35 Drama Mencari Ikan
36 Dimas nyungsep
37 Adira Lolos Medical
38 Mulai Nakal
39 Tiba Tiba Demam.
40 Lagi Lagi Main Tangan
41 Terharu Oleh Perhatian Kecil
42 Kisah Adira
43 Tersinggung Sikap Menantu
44 Panik Karna PKL
45 Kena Prank!
46 Dapat Kerjaan
47 Syok
48 Terbang
49 Perjalanan Yang Melelahkan
50 Agen Sialan
51 Ke Rumah Majikan
52 Diluar Dugaan
53 Ingin Pindah Kerja
54 Menyusun Rencana
55 Pergi
56 Akhirnya Pertolongan Itu Datang
57 Dapat Kerja Baru
58 Majikan Baru
59 Sudah Sangat Berubah
60 Semangat Bekerja
61 Sip Siang
62 Terluka nya Hati Orangtua
63 Amarah Dimas
64 Semangat Dari Si Sulung
65 Kewalahan
66 Gaji Pertama
67 Mulai Muncul Para Buaya
68 Kembali BerAksi
69 Adira Galau
70 Akhirnya Terungkap
71 Semangat Survei
72 Terpaksa
73 Merasa Puas
74 Menjauh Setelah Berhasil
75 Ga Masuk Akal!
76 Semangat Baru
77 Surat Tak Dikenal
78 Sepi
79 Belajar Nyetir
80 Rencana Pindah Kerja
81 Meminta Izin
82 Berangkat
83 Perjalanan Ke tempat Kerja Baru
84 Hati Yang Terbakar
85 Hari Pertama Kerja
86 Berubah
87 Tukar Pakai
88 Menjadi Tumbal
89 Jatuh Talak
90 Kekhawatiran Fahri
91 Perhatian Mulai Bertambah
92 Kabar
93 Bagi Tugas
94 Bazar Pantai
95 Pulang Dari Jalan Jalan
96 Aku Ga Marah
97 Pesan
98 Kabar Buruk
99 Mendadak Jutek
100 Berbelanja
101 Mulai Dipercaya
102 Keong Emas
103 Kejutan Baru
104 Pindah Kamar
105 Cucu Pertama Jatuh Sakit
106 Kabar Duka
107 Ada Apa Bos
108 Lelah
109 Tak Perduli Meski Kesakitan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Mendadak Kasmaran
2
Tak Direstui
3
Draft
4
Salah Bicara Langsung Dikabulkan Allah
5
Penyesalan Yang Tak Guna
6
Upacara Pemakaman si Kembar
7
Jawaban Dari Do'a Bu Asih
8
Mendadak Hamil Tanpa Disentuh
9
Terlahir Dari Sebuah Doa
10
Rapat Para Sesepuh
11
Percobaan Pengobatan
12
Hasil Musyawarah Keluarga
13
Awal Mula Pernikahan ADIRA
14
Lamaran
15
Rencana Pernikahan
16
Terkejut Melihat Calon Adik Ipar
17
Persiapan Pernikahan
18
Akad Nikah
19
Draft
20
Persiapan Menyambut Kedatangan Mantu
21
Acara Penyambutan Mantu
22
Mendapat Bukti
23
Pelet Yang Menjijikan
24
Mengajak Kerja Sama Selingkuhan Sang Suami
25
Rian Murka Diputusin Pacar
26
Galaunya Adira
27
Pertama Kalinya Dimas Menampar Wanita
28
Membujuk Suami Demi Sebuah Izin.
29
Meninggalkan Kampung Halaman
30
Dimas Mulai Berubah
31
Sakit Tapi Cinta
32
Dimas Pindah
33
Drama Perpisahan
34
Drama Sarapan Pagi
35
Drama Mencari Ikan
36
Dimas nyungsep
37
Adira Lolos Medical
38
Mulai Nakal
39
Tiba Tiba Demam.
40
Lagi Lagi Main Tangan
41
Terharu Oleh Perhatian Kecil
42
Kisah Adira
43
Tersinggung Sikap Menantu
44
Panik Karna PKL
45
Kena Prank!
46
Dapat Kerjaan
47
Syok
48
Terbang
49
Perjalanan Yang Melelahkan
50
Agen Sialan
51
Ke Rumah Majikan
52
Diluar Dugaan
53
Ingin Pindah Kerja
54
Menyusun Rencana
55
Pergi
56
Akhirnya Pertolongan Itu Datang
57
Dapat Kerja Baru
58
Majikan Baru
59
Sudah Sangat Berubah
60
Semangat Bekerja
61
Sip Siang
62
Terluka nya Hati Orangtua
63
Amarah Dimas
64
Semangat Dari Si Sulung
65
Kewalahan
66
Gaji Pertama
67
Mulai Muncul Para Buaya
68
Kembali BerAksi
69
Adira Galau
70
Akhirnya Terungkap
71
Semangat Survei
72
Terpaksa
73
Merasa Puas
74
Menjauh Setelah Berhasil
75
Ga Masuk Akal!
76
Semangat Baru
77
Surat Tak Dikenal
78
Sepi
79
Belajar Nyetir
80
Rencana Pindah Kerja
81
Meminta Izin
82
Berangkat
83
Perjalanan Ke tempat Kerja Baru
84
Hati Yang Terbakar
85
Hari Pertama Kerja
86
Berubah
87
Tukar Pakai
88
Menjadi Tumbal
89
Jatuh Talak
90
Kekhawatiran Fahri
91
Perhatian Mulai Bertambah
92
Kabar
93
Bagi Tugas
94
Bazar Pantai
95
Pulang Dari Jalan Jalan
96
Aku Ga Marah
97
Pesan
98
Kabar Buruk
99
Mendadak Jutek
100
Berbelanja
101
Mulai Dipercaya
102
Keong Emas
103
Kejutan Baru
104
Pindah Kamar
105
Cucu Pertama Jatuh Sakit
106
Kabar Duka
107
Ada Apa Bos
108
Lelah
109
Tak Perduli Meski Kesakitan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!