Rencana Pernikahan

Setelah kepergian pak harjo adira langsung masuk kamar untuk tidur, sedang suaminya seprti biasa masih ngelayap belum ada tanda tanda akan pulang.

"

"

"

Keesokan paginya keluarga adira seperti biasa, adira yang bangun masak menyiapkan makan untuk suaminya lalu pergi kerja, bu asih dan pak harjo juga sudah pergi ke ladang pagi pagi sekali meninggalkan 3 bocah yang sangat menggemaskan itu dan membiarkan ketiganya masih terlelap.

Sedang dimas masih nyenyak dengan tidurnya sebab ia baru masuk rumah sebelum adzan subuh berkumandang dan langsung tidur begitu saja.

Sepulang dari ladang bu asih langsung mandi dan menyiapkan makan untuk sang suami, lalu mengurus ke 3 anaknya yang sering ditinggal tiap pagi.

Jadi akad nikahnya besok ya pak?, tanya bu asih setelah keduanya duduk santai didepan TV sambil menjaga ketiga anaknya bermain.

Iya., jawab pak harjo singkat.

Terus kapan bapak kara 3 dijemput?, tanya bu asih mempertanyakan ayah mertuanya.

Ga., jawab pak harjo.

Lo?! tapi cucunya mau nikah? masa bapak ga datang?, tanya bu asih memastikan.

Bapak ga mau ikut, ga mau melihat juga, kata bapak dia cuma mau mendoakan saja., jawab pak harjo.

Kenapa gitu pak?, tanya bu asih.

Kalo yang akan menikah dengan dimas bukan keturunan oncu bapak pasti datang karna ikut bahagia, tapi ini dia ga mau, dia ga mau menginjakan kaki di rumah keturunan oncu katanya., terang pak harjo.

Bu asih seketika lemas, kalo mertua nya sudah bersikap begini itu artinya memang bukan hal yang baik untuk diteruskan, tapi ia sendiri tak punya pilihan.

Kalo bapak sini gimana pak? apa mau ikut menemani?, tanya bu asih mempertanyakan ayahnya sendiri.

Iya, katanya bapak mau pergi ikut jadi saksi, cuma melarang kami makan atau minum hidangan yang disajikan nanti., jawab pak harjo.

Lo? terus tadi malam apa bapak juga ga makan atau minum hidangan yang mereka sajikan? atau mereka ga menghidangkan apa apa?!, tanya bu asih terkejut.

Ya dikasih, minuman dan cemilan juga nasi, tapi aku ga ikut makan., jawab pak harjo.

Seseram itu ya pak keluarga mereka., tanya bu asih.

Hmmmm., jawab pak harjo.

Jadi ini apa yang kita siapkan pak?, tanya bu asih.

Ga perlu menyiapkan apa apa, nanti kalo adira sudah pulang kita pergi kepasar untuk belanja bahan makanan yang akan dimasak besok, besok masaknya untuk orang orang yang akan ikut mengantar dimas saja sama untuk tetangga tetangga dan saudara kita saja, ga perlu masak untuk dibawa kesana segala., jawab pak harjo.

Apa ga papa pak kayak gitu?, tanya bu asih memastikan.

Iya., jawab pak harjo.

Terus gimana tadi malam pak? apa mereka nerima bapak dengan baik?, tanya asih lagi.

Iya baik bu, sangat baik, karna memang itu yang mereka mau., jawab pak harjo.

Pak harjo beranjak dari duduknya, ia melangkah kebelakang bermaksud kekamar mandi, dan saat kembali dari kamar mandi pak harjo tak sengaja melihat ke arah kamar dimas yang gordennya tersingkap.

Lo kemana anak itu? apa nongkrong di kebun lagi?" pikir pak harjo.

Sih, kemana dimas sich? bukannya tadi dia tidur ya?, tanya pak harjo.

Apa dia ga masuk rumah dari kemarin sampai malam sampai sekarang?, tanya pak harjo lagi.

Emang ga ada di kamar ya pak?, tanya bu asih.

Kalo ada aku ga nanya sih., jawab pak harjo.

Bu asih pun bangkit dari duduknya mencari keberadaan dimas, puas berkeliling kebun mancari dimas sampai keliling rumah bu asih tidak mendapati anaknya.

Loo!!!, bengong bu asih, sejenak kemudian ia tersadar lalu segera menemui suaminya.

Pak motormu ga ada pak., seru bu asih.

Kok bisa!!? kan tadi ku parkirkan disamping rumah., kaget pak harjo.

Apa dibawa dimas ya pak?, ujar bu asih sambil berfikir.

Ahk sudah!, kesal pak harjo tak habis pikir.

Mau kemana rupanya anak itu?, tanya pak harjo tapi entah pada siapa karna dia tau istrinya sejak dini hari bersama nya dan belum ada bertemu dimas.

Alah iya pak., seru bu asih tiba tiba.

Pak harjo sontak melirik istrinya.

Kayaknya dimas pergi menjemput pacarnya itu pak., ucap bu asih pelan, yang mendadak ingat permintaan adira semalam.

Dan rupanya begitu orangtuanya pulang diam diam dimas langsung pergi membawa motor ayahnya tanpa izin untuk segera menjemput sang kekasih atas permintaan ibu dan kakaknya.

Buat apa dia jemput perempuan itu sekarang sih?, tanya pak harjo.

Kemarin sore setelah bapak pergi adira minta aku bilangkan ke dimas untuk menjemput pacarnya itu karna adira dan lani ingin tau wajah perempuan itu seperti apa? aku juga sama penasaran., jawab bu asih.

La terus ini kita mau belanja nya gimana?, tanya pak harjo.

Memangnya si macan itu jauh ya pak?, tanya bu asih.

Ya ga terlalu jauh sich., jawab pak harjo malas.

Ia kesal anaknya itu main pergi bawa motor nya tanpa izin dulu, sedangkan ia harus mengantar sang istri belanja untuk kebutuhan acaranya juga.

Tak berapa lama kemudian adira pulang dari kerjanya, kali ini ia pulang kerja bersama suaminya, ya tumben hari ini rian ikut berangkat kerja dan tak banyak alasan seperti biasanya.

Bersamaan dengan itu dimas pun datang membawa sang kekasih dan mengenalkan nya pada orangtua dan kakaknya, namun adira tak sempat menemui sebab ia langsung mandi.

Setelah ikut berkenalan dengan marlina rian pun langsung menyusul istrinya mandi karna mau ikut mandi juga.

Alah yang yang ku kira cewe nya dimas itu cantiknya ngalahkan artis krisdayanti ternyata emhh parah!, ujar rian yang tiba tiba muncul dibelakang adira.

Adira yang heran pun memandang suaminya degan mengerutkan kening merasa aneh.

Iya itu lihat saja sendiri bentukan nya cewe nya dimas., ujar rian lagi yang seolah faham maksud dari ekspresi istrinya.

Memangnya kenapa mas?, tanya adira.

Ck! cewe kampungnya ketara banget, udah gitu item gosong burik ahk lengkap dach pokoknya., ejek rian.

Abang menghina aku!! aku juga cewe kampung!, geram adira.

Rian meringis mendengar sentakan istrinya, ia nyengir tak bermaksud mengatai istrinya ia hanya turut kesal kenapa dimas yang termasuk tampan bisa bisanya tergila gila pada janda muda yang tak layak untuk menjadi pendampingnya karna tak seimbang parasnya dengan dimas begitulah fikir rian.

Jangan samakan dia sama kamu atuh yang, beda atuh, kamu mah walau anak kampung juga tapi bersih cantik ga kalah sama cewe cewe kota, ga katrok juga kayak cewe nya dimas, aku tuh bilang apa adanya yang, makanya cepetan mandinya sana liat muka cewenya dimas itu bener ga kayak yang abang bilang., jawab rian yang tak mau membuat istrinya kesal padanya karna salah faham.

Adira pun tak banyak bicara, ia segera menyelesaikan mandinya terus wudhu.

"Urusan cewe nya dimas urusan belakangan pikirnya, sekarang lebih baik aku sholat dulu."

Ra kamu sudah selesai sholatnya?, tanya bu asih saat melihat adira keluar dari kamarnya.

Udah mak., jawab adira.

Aku titip bocah bocah ya, aku mau belanja dulu sama bapakmu., ujar bu asih.

Ohh iya mak, ehk tapi mamak udah ketemu sama cewe nya dimas?, tanya adira.

Udah, itu dia didepan sama adik adikmu, sedangkan dimas ga tau pergi kemana., jawab bu asih.

Gimana mak? cantik ga? mana lebih cantik dia apa melati yang mau merkosa dimas waktu itu?, tanya adira sembarangan.

Kalo umurnya sich sama ra, dia masih di umur segitu udah jadi janda aja, tapi kalo cantiknya sich kata aku mah jauh dibandingkan sama melati mah., jawab bu asih.

Cantikkan dia mak?, tanya adira tak sabar.

Kamu liat sendiri lah ra, aku pergi dulu itu bapakmu udah nungguin., jawab bu asih yang malas memberikan penilaian kecantikan calon menantunya itu.

Adira tak menjawab lagi, ia pun langsung menuju ruang tamu untuk melihat calon adik iparnya yang sedang menemani ketiga adik kecilnya itu.

Episodes
1 Mendadak Kasmaran
2 Tak Direstui
3 Draft
4 Salah Bicara Langsung Dikabulkan Allah
5 Penyesalan Yang Tak Guna
6 Upacara Pemakaman si Kembar
7 Jawaban Dari Do'a Bu Asih
8 Mendadak Hamil Tanpa Disentuh
9 Terlahir Dari Sebuah Doa
10 Rapat Para Sesepuh
11 Percobaan Pengobatan
12 Hasil Musyawarah Keluarga
13 Awal Mula Pernikahan ADIRA
14 Lamaran
15 Rencana Pernikahan
16 Terkejut Melihat Calon Adik Ipar
17 Persiapan Pernikahan
18 Akad Nikah
19 Draft
20 Persiapan Menyambut Kedatangan Mantu
21 Acara Penyambutan Mantu
22 Mendapat Bukti
23 Pelet Yang Menjijikan
24 Mengajak Kerja Sama Selingkuhan Sang Suami
25 Rian Murka Diputusin Pacar
26 Galaunya Adira
27 Pertama Kalinya Dimas Menampar Wanita
28 Membujuk Suami Demi Sebuah Izin.
29 Meninggalkan Kampung Halaman
30 Dimas Mulai Berubah
31 Sakit Tapi Cinta
32 Dimas Pindah
33 Drama Perpisahan
34 Drama Sarapan Pagi
35 Drama Mencari Ikan
36 Dimas nyungsep
37 Adira Lolos Medical
38 Mulai Nakal
39 Tiba Tiba Demam.
40 Lagi Lagi Main Tangan
41 Terharu Oleh Perhatian Kecil
42 Kisah Adira
43 Tersinggung Sikap Menantu
44 Panik Karna PKL
45 Kena Prank!
46 Dapat Kerjaan
47 Syok
48 Terbang
49 Perjalanan Yang Melelahkan
50 Agen Sialan
51 Ke Rumah Majikan
52 Diluar Dugaan
53 Ingin Pindah Kerja
54 Menyusun Rencana
55 Pergi
56 Akhirnya Pertolongan Itu Datang
57 Dapat Kerja Baru
58 Majikan Baru
59 Sudah Sangat Berubah
60 Semangat Bekerja
61 Sip Siang
62 Terluka nya Hati Orangtua
63 Amarah Dimas
64 Semangat Dari Si Sulung
65 Kewalahan
66 Gaji Pertama
67 Mulai Muncul Para Buaya
68 Kembali BerAksi
69 Adira Galau
70 Akhirnya Terungkap
71 Semangat Survei
72 Terpaksa
73 Merasa Puas
74 Menjauh Setelah Berhasil
75 Ga Masuk Akal!
76 Semangat Baru
77 Surat Tak Dikenal
78 Sepi
79 Belajar Nyetir
80 Rencana Pindah Kerja
81 Meminta Izin
82 Berangkat
83 Perjalanan Ke tempat Kerja Baru
84 Hati Yang Terbakar
85 Hari Pertama Kerja
86 Berubah
87 Tukar Pakai
88 Menjadi Tumbal
89 Jatuh Talak
90 Kekhawatiran Fahri
91 Perhatian Mulai Bertambah
92 Kabar
93 Bagi Tugas
94 Bazar Pantai
95 Pulang Dari Jalan Jalan
96 Aku Ga Marah
97 Pesan
98 Kabar Buruk
99 Mendadak Jutek
100 Berbelanja
101 Mulai Dipercaya
102 Keong Emas
103 Kejutan Baru
104 Pindah Kamar
105 Cucu Pertama Jatuh Sakit
106 Kabar Duka
107 Ada Apa Bos
108 Lelah
109 Tak Perduli Meski Kesakitan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Mendadak Kasmaran
2
Tak Direstui
3
Draft
4
Salah Bicara Langsung Dikabulkan Allah
5
Penyesalan Yang Tak Guna
6
Upacara Pemakaman si Kembar
7
Jawaban Dari Do'a Bu Asih
8
Mendadak Hamil Tanpa Disentuh
9
Terlahir Dari Sebuah Doa
10
Rapat Para Sesepuh
11
Percobaan Pengobatan
12
Hasil Musyawarah Keluarga
13
Awal Mula Pernikahan ADIRA
14
Lamaran
15
Rencana Pernikahan
16
Terkejut Melihat Calon Adik Ipar
17
Persiapan Pernikahan
18
Akad Nikah
19
Draft
20
Persiapan Menyambut Kedatangan Mantu
21
Acara Penyambutan Mantu
22
Mendapat Bukti
23
Pelet Yang Menjijikan
24
Mengajak Kerja Sama Selingkuhan Sang Suami
25
Rian Murka Diputusin Pacar
26
Galaunya Adira
27
Pertama Kalinya Dimas Menampar Wanita
28
Membujuk Suami Demi Sebuah Izin.
29
Meninggalkan Kampung Halaman
30
Dimas Mulai Berubah
31
Sakit Tapi Cinta
32
Dimas Pindah
33
Drama Perpisahan
34
Drama Sarapan Pagi
35
Drama Mencari Ikan
36
Dimas nyungsep
37
Adira Lolos Medical
38
Mulai Nakal
39
Tiba Tiba Demam.
40
Lagi Lagi Main Tangan
41
Terharu Oleh Perhatian Kecil
42
Kisah Adira
43
Tersinggung Sikap Menantu
44
Panik Karna PKL
45
Kena Prank!
46
Dapat Kerjaan
47
Syok
48
Terbang
49
Perjalanan Yang Melelahkan
50
Agen Sialan
51
Ke Rumah Majikan
52
Diluar Dugaan
53
Ingin Pindah Kerja
54
Menyusun Rencana
55
Pergi
56
Akhirnya Pertolongan Itu Datang
57
Dapat Kerja Baru
58
Majikan Baru
59
Sudah Sangat Berubah
60
Semangat Bekerja
61
Sip Siang
62
Terluka nya Hati Orangtua
63
Amarah Dimas
64
Semangat Dari Si Sulung
65
Kewalahan
66
Gaji Pertama
67
Mulai Muncul Para Buaya
68
Kembali BerAksi
69
Adira Galau
70
Akhirnya Terungkap
71
Semangat Survei
72
Terpaksa
73
Merasa Puas
74
Menjauh Setelah Berhasil
75
Ga Masuk Akal!
76
Semangat Baru
77
Surat Tak Dikenal
78
Sepi
79
Belajar Nyetir
80
Rencana Pindah Kerja
81
Meminta Izin
82
Berangkat
83
Perjalanan Ke tempat Kerja Baru
84
Hati Yang Terbakar
85
Hari Pertama Kerja
86
Berubah
87
Tukar Pakai
88
Menjadi Tumbal
89
Jatuh Talak
90
Kekhawatiran Fahri
91
Perhatian Mulai Bertambah
92
Kabar
93
Bagi Tugas
94
Bazar Pantai
95
Pulang Dari Jalan Jalan
96
Aku Ga Marah
97
Pesan
98
Kabar Buruk
99
Mendadak Jutek
100
Berbelanja
101
Mulai Dipercaya
102
Keong Emas
103
Kejutan Baru
104
Pindah Kamar
105
Cucu Pertama Jatuh Sakit
106
Kabar Duka
107
Ada Apa Bos
108
Lelah
109
Tak Perduli Meski Kesakitan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!