Bab 6 Keringan dan Keberanian

Pekerjaan baru Raka di proyek konstruksi mulai memberinya tantangan yang lebih besar. Setiap hari ia bekerja keras, mengangkat material berat, memindahkan peralatan, dan memastikan semua berjalan sesuai rencana. Jakarta yang sibuk dan panas menyambutnya dengan keras, namun Raka merasa semakin terbiasa. Tubuhnya yang sebelumnya lemah mulai beradaptasi dengan beban pekerjaan fisik yang luar biasa. Pagi dan sore, ia terus bekerja dengan tekun, walaupun terkadang rasa lelah begitu terasa di tubuhnya.

Namun, dalam setiap keringat yang menetes, ada perasaan bangga yang tumbuh dalam dirinya. Ini adalah dunia yang benar-benar berbeda. Di toko Pak Firman, ia hanya belajar berjualan dan mengelola stok barang. Di sini, ia belajar hal-hal yang jauh lebih besar—tentang kerja tim, tanggung jawab, dan bagaimana segala sesuatunya saling terhubung untuk membangun sesuatu yang besar.

Setiap kali Raka pulang dari kerja, ia merasa tubuhnya hampir roboh, tetapi ada sesuatu yang membuatnya tetap bersemangat: Dimas. Temannya yang sudah lebih dulu bekerja di dunia konstruksi itu, selalu memberi dorongan. “Lo mulai ngerti kan, bro? Ini baru permulaan. Kalau lo kerja keras, lo bisa jadi lebih dari sekadar pekerja lapangan.”

Dimas selalu menekankan pentingnya memiliki tujuan besar dan tidak hanya puas dengan apa yang ada. “Lu lihat, proyek ini hanya satu dari banyak proyek besar yang bakal gue tangani. Semua butuh waktu, tapi lo pasti bisa jadi bagian dari itu.”

Namun, di balik semangat itu, Raka tidak bisa mengabaikan kenyataan yang ada. Setiap kali ia pulang, rasa rindu terhadap Pak Firman dan toko kecil itu muncul lagi. Ada rasa kesalahan yang menggelayuti dirinya, seperti ia meninggalkan orang yang sudah banyak membantunya. Raka mengingat semua nasihat Pak Firman tentang pentingnya kerja keras dan kesabaran, namun di sisi lain, ia tahu bahwa di dunia ini, jika ia ingin maju, ia harus berani mengambil risiko.

**Hari-Hari Penuh Tantangan**

Minggu demi minggu berlalu, dan Raka semakin terbiasa dengan pekerjaan barunya. Proyek konstruksi itu terus berjalan, dengan para pekerja sibuk setiap harinya. Raka mulai merasakan bahwa ia bukan hanya sekadar pekerja lapangan biasa. Ia mulai diberi tanggung jawab lebih besar, seperti membantu pengawasan di area tertentu dan mengatur bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan selanjutnya. Walaupun tidak seberat pekerjaan sebelumnya, Raka merasa lebih terlibat dalam proses itu, dan itu membuatnya merasa dihargai.

Tapi tantangan terus datang. Suatu hari, saat sedang mengatur material, Raka tanpa sengaja menjatuhkan sebuah tumpukan besi yang besar, hampir menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian proyek. Semua pekerja langsung menoleh, dan rasa malu langsung menyerbu Raka. Dimas, yang melihat kejadian itu, mendekat dengan cepat.

“Tenang aja, bro. Itu namanya salah satu ujian,” kata Dimas sambil membantu Raka membereskan tumpukan besi. “Semua orang di sini pasti pernah bikin kesalahan, termasuk gue. Yang penting, lo belajar dari itu dan jangan sampai terulang.”

Raka merasa lebih lega mendengar kata-kata Dimas, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa malu. Kesalahan itu membuatnya berpikir lebih hati-hati dalam setiap langkah, namun juga mengingatkan bahwa di dunia konstruksi, kesalahan adalah bagian dari proses belajar.

**Mengenal Lebih Dekat Dunia Baru**

Raka mulai mengenal lebih banyak orang di proyek itu. Ia berinteraksi dengan para pekerja lain—mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki keahlian khusus di bidangnya. Setiap hari, ia belajar banyak dari mereka, baik dalam hal teknis maupun dalam hal sikap kerja. Salah satu teman dekatnya, Budi, seorang tukang las, sering berbicara tentang filosofi hidupnya.

"Di sini, lo harus punya prinsip, bro. Kalau lo mau bertahan, lo harus kuat, baik fisik maupun mental," kata Budi suatu hari, ketika mereka sedang istirahat makan siang. “Kita nggak cuma bangun bangunan, tapi juga bangun karakter kita. Lo bisa jadi apa saja kalau lo sabar dan kerja keras.”

Kata-kata Budi mengingatkan Raka pada nasihat Pak Firman tentang pentingnya bekerja dengan hati dan prinsip. Meskipun dunia yang dijalaninya sekarang sangat berbeda dengan toko Pak Firman, prinsip dasar itu tetap berlaku. Raka mulai merasa bahwa pekerjaan ini bukan hanya tentang uang atau gaji yang lebih besar, tetapi tentang membangun sesuatu yang lebih besar dalam dirinya.

Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang selalu menghantui pikirannya—apakah keputusan untuk meninggalkan toko Pak Firman adalah keputusan yang benar? Jakarta memang menawarkan lebih banyak kesempatan, tetapi apakah ia bisa mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya di sini? Raka tahu bahwa ia harus terus maju dan mencari jawabannya, tetapi ia juga tidak bisa sepenuhnya melupakan masa-masa di toko yang telah memberinya begitu banyak pelajaran berharga.

**Memasuki Dunia yang Lebih Besar**

Hari demi hari, Raka semakin menemukan tempatnya di dunia konstruksi. Sebagai seorang pemula, ia belum bisa sepenuhnya mengerjakan segala hal dengan sempurna, tetapi semangatnya untuk belajar tidak pernah padam. Ia mulai merasa bahwa Jakarta memberinya peluang yang tidak bisa ia dapatkan di tempat lain. Setiap hari adalah pelajaran baru, dan setiap pelajaran membawa Raka lebih dekat ke masa depan yang ia impikan.

Dimas terus memberikan dukungan dan dorongan. “Lo nggak tahu, bro, tapi lo udah jauh lebih maju daripada banyak orang di luar sana. Terus aja jalan, dan lo bakal liat hasilnya nanti.”

Raka tahu bahwa perjalanan ini masih panjang, dan tantangan yang lebih besar masih menanti di depan. Tapi untuk pertama kalinya, ia merasa siap untuk menghadapi semua itu. Jakarta memang keras, tetapi dengan setiap langkah kecil yang diambilnya, Raka semakin percaya bahwa ia bisa menghadapinya.

Malam itu, saat kembali ke kosannya setelah seharian bekerja, Raka duduk di pinggir jendela dan melihat keramaian Jakarta yang tak pernah tidur. Ia tahu hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Dari seorang pemuda yang hanya bertahan di toko kecil, kini ia menjadi bagian dari proyek besar yang mengubah wajah kota ini. Raka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi satu hal yang pasti—ia telah memutuskan untuk tidak pernah menyerah.

Keberanian dan keringat yang ia curahkan kini menjadi bekal untuk menghadapi semua tantangan yang datang.

Dan meskipun jalan ini penuh dengan kesulitan, Raka merasa bahwa ia telah menemukan tempatnya. Dalam kerasnya Jakarta, ia akhirnya menyadari satu hal: hanya mereka yang berani melangkah yang bisa menemukan jalan baru menuju masa depan yang lebih cerah.

Raka menarik napas dalam-dalam, menatap jalan-jalan Jakarta yang tampak seperti ribuan kisah yang berkelindan di bawah sinar lampu malam.

Di balik kesibukan dan bisingnya kota ini, ia merasakan ketenangan yang datang dari dalam dirinya. Meskipun ia masih merasa asing di dunia konstruksi yang baru, langkah-langkah kecil yang ia ambil mulai membentuk kepercayaan diri yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Hari-hari penuh keringat dan tantangan itu tidak lagi terasa seperti beban. Mereka menjadi bagian dari perjalanan yang Raka pilih, perjalanan yang akan membawanya menuju sesuatu yang lebih besar.

Ia tahu, kesalahan dan kegagalan masih akan datang, namun kini ia siap menghadapinya. Di Jakarta yang keras ini, ia belajar bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih sabar.

Dengan keyakinan baru di dalam hatinya, Raka menatap masa depan dengan penuh harapan. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, tetapi yang ia tahu pasti adalah bahwa ia akan terus maju, melangkah dengan keberanian, dan membangun kehidupannya di tengah kerasnya kota yang tak pernah tidur ini.

Episodes
1 Chapter 1 Bab 1 Selamat Datang di Jakarta
2 Bab 2 Kos Kosan di Gang Sempit
3 Bab 3 Jalan yang Berbeda
4 Bab 4 Titik Balik
5 Bab 5 Mencari Jalan Baru
6 Bab 6 Keringan dan Keberanian
7 Bab 7 Menghadapi Badai
8 Bab 8 Jalan Baru yang Berliku
9 Bab 9 Pilihan yang Tak Terduga
10 Bab 10 langkah Awal di Jalur Baru
11 Bab 11 Kejutan di Tengah Kesibukan
12 Bab 12 Kebenaran yang Terkuak
13 Bab 13 Konspirasi di Balik Pintu Tertutup
14 Bab 14 Langkah ditengah Ancaman
15 Bab 15 Persengkongkolan yang Terkuak
16 Bab 16 Kejaran Tanpa Henti
17 bab 17 Kejaran Berlanjut
18 Bab 18 Perpecahan dan Perlawanan
19 Bab 19 Perjuangan ditengah Bayangan
20 Bab 20 Pengejaran Terakhir
21 Bab 21 Pintu Gerbang Jakarta
22 Bab 22 Langkah Pertama
23 Bab 23 Labirin Jakarta
24 Bab 24 Jaringan Tak Terlihat
25 Bab 25 di Balik Bayang-Bayang
26 Bab 26 Langkah di Ujung Keputusan
27 Bab 27 Jaring yang Mengencang
28 Bab 28 Jejak di Tengah Kota
29 Bab 29 Langka Menuju Sarang
30 Bab 30 Titik Balik
31 Bab 31 Jalan Gelap Terbuka
32 Bab 32 Api Dalam Gelap
33 Bab 33 Perang Bayangan
34 Bab 34 Kepungan Tak Terduga
35 Bab 35 Jalan Tak Terlihat
36 Bab 36 Antara Dua Dunia
37 Bab 37 Titik Terendah
38 Bab 38 Dibalik Bayang-Bayang
39 Bab 39 Jejak di Tengah Gelap
40 Bab 40 Api di Tengah Hujan
41 Bab 41 Jejak Kegelapan
42 Bab 42 di Balik Bayang Jakarta
43 Bab 43 Pertempuran dalam Bayang-Bayang
44 Bab 44 Awal dari Akhir
45 Bab 45 Berlanjut
46 Bab 46 Perangkap Tak Terduga
47 Bab 47 Akhir dan Awal Baru
48 Chapter 2 Bab 48 Awal Baru
49 Bab 49 Hari Pertama Kerja Bengkel
50 Bab 50 Membantu Rina
51 Bab 51 Kehadiran Bayu
52 Bab 52 Bertemu Nadia
53 Bab 53 Pertarungan Bebas
54 Bab 54 Awal Hari yang Biasa
55 Bab 55 Melawan Ical
56 Bab 56 Dunia yang Lebih Gelap
57 Bab 57 Raka Memutuskan untuk Menerima Tawaran Arman
58 bab 58 Ikut Nadia
59 Bab 59 Adegan awal
60 Bab 60 Tatap Muka
61 Bab 61 Hari Pertandingan
62 Bab 62 Informasi dari Bayu
63 Bab 63 Pembicaraan Kecil
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Chapter 1 Bab 1 Selamat Datang di Jakarta
2
Bab 2 Kos Kosan di Gang Sempit
3
Bab 3 Jalan yang Berbeda
4
Bab 4 Titik Balik
5
Bab 5 Mencari Jalan Baru
6
Bab 6 Keringan dan Keberanian
7
Bab 7 Menghadapi Badai
8
Bab 8 Jalan Baru yang Berliku
9
Bab 9 Pilihan yang Tak Terduga
10
Bab 10 langkah Awal di Jalur Baru
11
Bab 11 Kejutan di Tengah Kesibukan
12
Bab 12 Kebenaran yang Terkuak
13
Bab 13 Konspirasi di Balik Pintu Tertutup
14
Bab 14 Langkah ditengah Ancaman
15
Bab 15 Persengkongkolan yang Terkuak
16
Bab 16 Kejaran Tanpa Henti
17
bab 17 Kejaran Berlanjut
18
Bab 18 Perpecahan dan Perlawanan
19
Bab 19 Perjuangan ditengah Bayangan
20
Bab 20 Pengejaran Terakhir
21
Bab 21 Pintu Gerbang Jakarta
22
Bab 22 Langkah Pertama
23
Bab 23 Labirin Jakarta
24
Bab 24 Jaringan Tak Terlihat
25
Bab 25 di Balik Bayang-Bayang
26
Bab 26 Langkah di Ujung Keputusan
27
Bab 27 Jaring yang Mengencang
28
Bab 28 Jejak di Tengah Kota
29
Bab 29 Langka Menuju Sarang
30
Bab 30 Titik Balik
31
Bab 31 Jalan Gelap Terbuka
32
Bab 32 Api Dalam Gelap
33
Bab 33 Perang Bayangan
34
Bab 34 Kepungan Tak Terduga
35
Bab 35 Jalan Tak Terlihat
36
Bab 36 Antara Dua Dunia
37
Bab 37 Titik Terendah
38
Bab 38 Dibalik Bayang-Bayang
39
Bab 39 Jejak di Tengah Gelap
40
Bab 40 Api di Tengah Hujan
41
Bab 41 Jejak Kegelapan
42
Bab 42 di Balik Bayang Jakarta
43
Bab 43 Pertempuran dalam Bayang-Bayang
44
Bab 44 Awal dari Akhir
45
Bab 45 Berlanjut
46
Bab 46 Perangkap Tak Terduga
47
Bab 47 Akhir dan Awal Baru
48
Chapter 2 Bab 48 Awal Baru
49
Bab 49 Hari Pertama Kerja Bengkel
50
Bab 50 Membantu Rina
51
Bab 51 Kehadiran Bayu
52
Bab 52 Bertemu Nadia
53
Bab 53 Pertarungan Bebas
54
Bab 54 Awal Hari yang Biasa
55
Bab 55 Melawan Ical
56
Bab 56 Dunia yang Lebih Gelap
57
Bab 57 Raka Memutuskan untuk Menerima Tawaran Arman
58
bab 58 Ikut Nadia
59
Bab 59 Adegan awal
60
Bab 60 Tatap Muka
61
Bab 61 Hari Pertandingan
62
Bab 62 Informasi dari Bayu
63
Bab 63 Pembicaraan Kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!