Bab 5 Mencari Jalan Baru

Hari-hari di toko Pak Firman semakin terasa seperti rutinitas yang tak terhindarkan. Raka tahu, ia tidak bisa selamanya hanya bertahan di tempat ini.

Meskipun Pak Firman selalu baik padanya dan ia merasa seperti bagian dari keluarga, perasaan bahwa hidup di Jakarta tidak bisa hanya berputar di sekitar toko kecil itu semakin mengusik dirinya.

Jakarta bukanlah tempat bagi mereka yang hanya ingin hidup dengan aman dan tenang—Jakarta adalah tempat untuk mereka yang berani mengambil risiko, yang tahu bagaimana memanfaatkan peluang.

Setelah pertemuannya dengan Dimas, tawaran itu terus menghantuinya. Tawaran untuk bekerja di perusahaan kontraktor besar, memulai karir baru dengan gaji yang lebih tinggi, dan kesempatan untuk berkembang jauh lebih cepat.

Meskipun ia tahu itu adalah langkah besar, ia merasa peluang ini tidak datang setiap hari.

Dimas, yang sudah lebih dulu menapaki dunia konstruksi, terus memberikan dorongan agar Raka tidak ragu.

“Lu tahu kan, bro, kita nggak bisa terus-terusan begini. Lo punya potensi, lo cuma butuh kesempatan,” kata Dimas dalam percakapan terakhir mereka.

Tetapi, meskipun tawaran itu menggoda, Raka tetap merasa bimbang. Ia tidak bisa melupakan kehidupan sederhana yang ia jalani di toko Pak Firman.

Setiap kali ia bekerja di toko itu, ia merasa tenang—meskipun tidak kaya, ia merasa hidupnya teratur dan berjalan dengan baik. Namun, semakin hari ia merasa bahwa itu bukanlah yang ia inginkan dalam jangka panjang.

“Apakah gue hanya mencari kenyamanan? Atau gue benar-benar ingin mengubah hidup?” Raka bertanya pada dirinya sendiri, merenung di suatu malam yang sunyi di kamarnya.

**Perjalanan Pulang yang Penuh Pertanyaan**

Pagi itu, Raka memutuskan untuk berjalan pulang dari toko. Ia tidak langsung menuju kosan, melainkan berjalan menyusuri trotoar Jakarta yang padat.

Jakarta dengan segala kebisingannya selalu memberi efek yang aneh bagi siapa saja yang mencoba merenung. Suara kendaraan, teriakan pedagang kaki lima, dan manusia yang berlalu lalang seolah memberi tekanan, namun di sisi lain, itu juga seperti sebuah panggilan.

Di tengah perjalanan, Raka melihat seorang pria paruh baya duduk di pinggir jalan, menawarkan jasa perbaikan sepatu.

Rambutnya sudah memutih, wajahnya keras, penuh dengan kerutan, dan tangannya penuh dengan bekas luka. Raka terhenti sejenak, memandang pria itu yang tampaknya tak peduli dengan hiruk-pikuk kota yang ramai di sekitarnya. Ia hanya fokus pada sepatu-sepatu yang sedang diperbaiki.

Raka merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Pria itu mungkin hidup dalam kesederhanaan, namun ia tampaknya bahagia dengan pekerjaannya, atau setidaknya tidak tampak tertekan oleh kehidupan kota besar ini.

Raka pun melanjutkan langkahnya, tetapi ada pertanyaan yang terus terngiang di benaknya

"Apakah kebahagiaan itu datang dari kenyamanan, ataukah dari perjuangan untuk mencapai sesuatu yang lebih besar?"

**Peluang yang Muncul Tiba-Tiba**

Setelah beberapa hari merenung, Raka memutuskan untuk pergi menemui Dimas dan menanyakan lebih detail tentang pekerjaan yang ditawarkan.

Dimas sudah menunggu di sebuah kafe kecil yang terletak tidak jauh dari proyek konstruksi tempat ia bekerja. Begitu Raka masuk, Dimas langsung menyambutnya dengan senyuman.

"Lo datang juga, bro! Gue tahu lo pasti mikir-mikir kan," kata Dimas, menyodorkan segelas kopi.

Raka tersenyum sedikit canggung. "Iya, gue banyak mikir. Tapi... gue siap. Gue mau coba."

Dimas menepuk bahu Raka dengan penuh semangat.

"Gue yakin lo nggak bakal nyesel. Gue bantu lo untuk bisa masuk ke sini. Kerja di sini nggak mudah, tapi kalau lo kerja keras, lo bakal lihat hasilnya. Gaji lebih besar, dan yang paling penting, lo bisa dapetin pengalaman yang nggak akan lo dapat di tempat lain."

Raka merasa sedikit lega. Keputusan itu memang berat, tapi ia tahu bahwa untuk bisa berkembang, ia harus melangkah keluar dari zona nyaman.

Bekerja di toko Pak Firman memberi pelajaran berharga, tetapi ia merasa sudah waktunya untuk menguji kemampuannya di dunia yang lebih luas.

**Langkah Pertama di Dunia Baru**

Hari pertama di proyek konstruksi itu datang, dan Raka merasa gugup. Ia mengenakan pakaian kerja yang disediakan oleh perusahaan, berangkat lebih pagi dari biasanya. Dimas sudah menunggunya di depan pintu gerbang proyek.

“Nggak usah khawatir, bro. Semua dimulai dari sini,” kata Dimas, memberikan semangat.

Di dalam proyek itu, Raka mulai terjun langsung ke dalam dunia konstruksi. Pekerjaan pertama yang diberikan adalah mengangkut bahan bangunan, membantu para pekerja yang lebih berpengalaman, dan memastikan semua barang yang dibutuhkan tiba tepat waktu.

Raka merasa kewalahan, tubuhnya cepat lelah, dan otaknya terus berpacu dengan waktu. Tapi di sisi lain, ia merasa ada sesuatu yang membangkitkan semangat dalam dirinya—adanya tantangan besar yang harus dihadapi, dan kesempatan untuk belajar hal baru setiap harinya.

Dimas selalu ada untuk membimbingnya, mengajarkan cara-cara teknis yang diperlukan untuk pekerjaan lapangan. “Di sini nggak ada yang instan, bro. Kalau lo nggak kerja keras, lo nggak bakal bisa bertahan,” ujar Dimas sambil menunjukkan bagaimana cara mengangkat material yang benar dan efisien.

Meskipun berat, Raka merasa sesuatu berubah dalam dirinya. Ia tidak lagi hanya merasa terperangkap dalam rutinitas, melainkan merasakan adanya kebanggaan dalam setiap langkah yang ia ambil. Ia tahu bahwa ini adalah jalan baru, dan meskipun penuh tantangan, ia siap untuk menghadapinya.

**Malam yang Penuh Refleksi**

Setelah seminggu bekerja di proyek tersebut, Raka kembali ke kosannya dengan tubuh yang lelah. Namun, ada perasaan yang berbeda. Di tengah kepenatan itu, ia merasa ada sesuatu yang lebih dalam—sebuah pemahaman bahwa setiap langkah yang ia ambil membawa dirinya lebih dekat ke tujuan yang lebih besar.

Ia tahu bahwa dunia konstruksi ini penuh dengan tantangan, tetapi ia juga tahu bahwa itulah yang akan membantunya tumbuh.

Malam itu, Raka duduk di depan jendela kosannya, menatap keramaian Jakarta yang tidak pernah tidur. Dalam hatinya, ia merasa lega. Keputusan untuk mengambil langkah besar ini bukanlah keputusan yang mudah, tetapi ia merasa bahwa itu adalah keputusan yang tepat.

Jakarta memang keras, tetapi di sinilah tempatnya untuk membuktikan bahwa ia bisa bertahan dan berkembang. Keberhasilan tidak datang dengan mudah, tetapi Raka sudah siap untuk menjalani perjalanan ini, apapun yang akan terjadi.

Di luar sana, kota ini terus bergerak, begitu juga dengan dirinya. Jakarta memberikan banyak tantangan, tetapi di balik setiap tantangan, ada peluang untuk tumbuh.

Raka tahu, ini baru permulaan, dan langkah pertamanya sudah diambil. Ia tidak akan menyerah begitu saja—ia akan terus maju, karena ia tahu bahwa hanya dengan bergerak, ia bisa menemukan jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Terpopuler

Comments

Uchiha Itachi

Uchiha Itachi

Bikin saya penasaran terus

2024-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Bab 1 Selamat Datang di Jakarta
2 Bab 2 Kos Kosan di Gang Sempit
3 Bab 3 Jalan yang Berbeda
4 Bab 4 Titik Balik
5 Bab 5 Mencari Jalan Baru
6 Bab 6 Keringan dan Keberanian
7 Bab 7 Menghadapi Badai
8 Bab 8 Jalan Baru yang Berliku
9 Bab 9 Pilihan yang Tak Terduga
10 Bab 10 langkah Awal di Jalur Baru
11 Bab 11 Kejutan di Tengah Kesibukan
12 Bab 12 Kebenaran yang Terkuak
13 Bab 13 Konspirasi di Balik Pintu Tertutup
14 Bab 14 Langkah ditengah Ancaman
15 Bab 15 Persengkongkolan yang Terkuak
16 Bab 16 Kejaran Tanpa Henti
17 bab 17 Kejaran Berlanjut
18 Bab 18 Perpecahan dan Perlawanan
19 Bab 19 Perjuangan ditengah Bayangan
20 Bab 20 Pengejaran Terakhir
21 Bab 21 Pintu Gerbang Jakarta
22 Bab 22 Langkah Pertama
23 Bab 23 Labirin Jakarta
24 Bab 24 Jaringan Tak Terlihat
25 Bab 25 di Balik Bayang-Bayang
26 Bab 26 Langkah di Ujung Keputusan
27 Bab 27 Jaring yang Mengencang
28 Bab 28 Jejak di Tengah Kota
29 Bab 29 Langka Menuju Sarang
30 Bab 30 Titik Balik
31 Bab 31 Jalan Gelap Terbuka
32 Bab 32 Api Dalam Gelap
33 Bab 33 Perang Bayangan
34 Bab 34 Kepungan Tak Terduga
35 Bab 35 Jalan Tak Terlihat
36 Bab 36 Antara Dua Dunia
37 Bab 37 Titik Terendah
38 Bab 38 Dibalik Bayang-Bayang
39 Bab 39 Jejak di Tengah Gelap
40 Bab 40 Api di Tengah Hujan
41 Bab 41 Jejak Kegelapan
42 Bab 42 di Balik Bayang Jakarta
43 Bab 43 Pertempuran dalam Bayang-Bayang
44 Bab 44 Awal dari Akhir
45 Bab 45 Berlanjut
46 Bab 46 Perangkap Tak Terduga
47 Bab 47 Akhir dan Awal Baru
48 Chapter 2 Bab 48 Awal Baru
49 Bab 49 Hari Pertama Kerja Bengkel
50 Bab 50 Membantu Rina
51 Bab 51 Kehadiran Bayu
52 Bab 52 Bertemu Nadia
53 Bab 53 Pertarungan Bebas
54 Bab 54 Awal Hari yang Biasa
55 Bab 55 Melawan Ical
56 Bab 56 Dunia yang Lebih Gelap
57 Bab 57 Raka Memutuskan untuk Menerima Tawaran Arman
58 bab 58 Ikut Nadia
59 Bab 59 Adegan awal
60 Bab 60 Tatap Muka
61 Bab 61 Hari Pertandingan
62 Bab 62 Informasi dari Bayu
63 Bab 63 Pembicaraan Kecil
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Chapter 1 Bab 1 Selamat Datang di Jakarta
2
Bab 2 Kos Kosan di Gang Sempit
3
Bab 3 Jalan yang Berbeda
4
Bab 4 Titik Balik
5
Bab 5 Mencari Jalan Baru
6
Bab 6 Keringan dan Keberanian
7
Bab 7 Menghadapi Badai
8
Bab 8 Jalan Baru yang Berliku
9
Bab 9 Pilihan yang Tak Terduga
10
Bab 10 langkah Awal di Jalur Baru
11
Bab 11 Kejutan di Tengah Kesibukan
12
Bab 12 Kebenaran yang Terkuak
13
Bab 13 Konspirasi di Balik Pintu Tertutup
14
Bab 14 Langkah ditengah Ancaman
15
Bab 15 Persengkongkolan yang Terkuak
16
Bab 16 Kejaran Tanpa Henti
17
bab 17 Kejaran Berlanjut
18
Bab 18 Perpecahan dan Perlawanan
19
Bab 19 Perjuangan ditengah Bayangan
20
Bab 20 Pengejaran Terakhir
21
Bab 21 Pintu Gerbang Jakarta
22
Bab 22 Langkah Pertama
23
Bab 23 Labirin Jakarta
24
Bab 24 Jaringan Tak Terlihat
25
Bab 25 di Balik Bayang-Bayang
26
Bab 26 Langkah di Ujung Keputusan
27
Bab 27 Jaring yang Mengencang
28
Bab 28 Jejak di Tengah Kota
29
Bab 29 Langka Menuju Sarang
30
Bab 30 Titik Balik
31
Bab 31 Jalan Gelap Terbuka
32
Bab 32 Api Dalam Gelap
33
Bab 33 Perang Bayangan
34
Bab 34 Kepungan Tak Terduga
35
Bab 35 Jalan Tak Terlihat
36
Bab 36 Antara Dua Dunia
37
Bab 37 Titik Terendah
38
Bab 38 Dibalik Bayang-Bayang
39
Bab 39 Jejak di Tengah Gelap
40
Bab 40 Api di Tengah Hujan
41
Bab 41 Jejak Kegelapan
42
Bab 42 di Balik Bayang Jakarta
43
Bab 43 Pertempuran dalam Bayang-Bayang
44
Bab 44 Awal dari Akhir
45
Bab 45 Berlanjut
46
Bab 46 Perangkap Tak Terduga
47
Bab 47 Akhir dan Awal Baru
48
Chapter 2 Bab 48 Awal Baru
49
Bab 49 Hari Pertama Kerja Bengkel
50
Bab 50 Membantu Rina
51
Bab 51 Kehadiran Bayu
52
Bab 52 Bertemu Nadia
53
Bab 53 Pertarungan Bebas
54
Bab 54 Awal Hari yang Biasa
55
Bab 55 Melawan Ical
56
Bab 56 Dunia yang Lebih Gelap
57
Bab 57 Raka Memutuskan untuk Menerima Tawaran Arman
58
bab 58 Ikut Nadia
59
Bab 59 Adegan awal
60
Bab 60 Tatap Muka
61
Bab 61 Hari Pertandingan
62
Bab 62 Informasi dari Bayu
63
Bab 63 Pembicaraan Kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!