Tapi aku sudah nyaman dengan Kyra, Bu. Aku nggak bisa berpikir kalau dia akan jauh dari aku. Aku... aku merasa kesepian kalau dia nggak ada," kata Arka, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Ibu mengerti, Nak," jawab ibunya lembut. "Tapi kamu juga harus belajar untuk menjadi kuat, untuk menghadapi perubahan dalam hidup. Ini bukan berarti kamu harus meninggalkan Kyra selamanya. "ucap sang ibu lagi.
"Kamu masih bisa tetap menjaga hubungan itu meskipun berada di kota. Waktu dan jarak tidak akan mengurangi persahabatan kalian."ucapnya lagi.
Arka terdiam, merenung dan menelaah omongan ibunya. Ibunya pun keluar dari kamar Arka. Dengan harapan Arka bisa memahami dan mencerna apa yang ibunya bilang. Karena ini pun untuk kebaikan nya juga.
Ia tahu ibunya benar. Hidup memang penuh dengan perubahan, dan kadang kita harus berani menerima hal-hal yang tidak terduga. Tapi, rasanya masih sulit untuk menghadapinya. Apalagi Arka mempunyai perasaan yang begitu dalam kepada Kyra.
Aku kan sudah berjanji untuk menjaga nya. Dan selalu ada bersama nya. Tapi kenapa harus berpisah secepat ini. Aku belum siap meninggal kan Kyra. Aku gak mau kehilangan Kyra. "Bisiknya dalam hati.
Keesokan paginya, Arka bangun dengan mata yang sedikit sembap akibat tangis yang terjadi sepanjang malam.
“Arka, sarapan dulu, Nak. Apa kamu tidak mau sekolah? Sarapan Arka, nanti kamu terlambat ?” suara ibunya terdengar lembut namun tegas.
Dengan enggan, Arka beranjak dari tempat tidur. Saat turun ke ruang makan, ia melihat ayahnya duduk di kursi dengan wajah serius, membaca koran pagi. Ibunya sibuk di dapur menyiapkan sarapan.
“Selamat pagi Ayah Bu. ” sapa Arka pelan.
Ayahnya menurunkan koran, memandangnya dengan tatapan tajam. “Pagi. Sudah memikirkan apa yang Ayah katakan tadi malam?” tanyanya.
Arka mengangguk lemah, tetapi tidak menjawab. Ia hanya duduk, mengaduk-aduk nasi goreng di piringnya tanpa semangat. Ibunya memerhatikan tingkahnya dengan pandangan prihatin.
“Arka, kami tahu ini berat buat kamu,” kata ibunya lembut sambil duduk di sebelahnya.
“Tapi Ayah dan ibu sudah memutuskan. Kita akan pindah minggu depan. "ucapnya.
"Jadi, gunakan waktu yang tersisa untuk berpamitan dengan Kyra dan teman-temanmu, disekolah ya? Dan semoga kamu akan menjadi lebih baik nanti nya kalau tinggal dikota. "ucap sang ibu sambil tersenyum memukul pundak Arka.
Hati Arka terasa semakin berat mendengar keputusan itu. Ia tahu tak ada gunanya melawan, tapi hatinya tetap memberontak. Ia ingin berlari ke rumah Kyra dan menceritakan semuanya. Tapi ia juga takut, takut melihat reaksi Kyra, takut menghadapi kenyataan bahwa mereka harus berpisah secepat ini.
Setelah sarapan, Arka berangkat ke sekolah dengan langkah gontai. Biasanya ia dalam perjalanan menuju sekolah tampak wajahnya gembira dan sumringah. Tapi harini tampak berbeda.
"Arka..."panggil Kyra yang menampilkan senyumnya yang hangat menyapa Arka, seperti biasa.
“Arka! Kamu kenapa? Kok terlihat begitu lesu banget hari ini?” tanya Kyra sambil menepuk bangku di sebelah nya, mengisyaratkan Arka untuk duduk.
Arka terdiam sejenak, lalu duduk di sebelahnya.
“Kyra... aku harus bicara sesuatu,” katanya akhirnya, dengan suara pelan.
Kyra mengernyit. “Kenapa, Arka? Ada apa? Kamu sakit? kamu mau bicara apa? jangan bilang kamu tidak bisa tidur gara gara semalam memikirkan kita sepayung berdua. "ejek Kyra sambil tersenyum.
Arka menggeleng. “Bukan itu... Aku... Eehhmmm... menghela nafas dan terbata bata saat bicara.
"Aku...apa Arka? kamu memikirkan ku kan sampai kamu tidak bisa tidur tadi malam. Betulkan? "tanya Kyra lagi meledek.
"Ehhhmmmm...iya aku memang tidak bisa tidur karena terus memikirkan mu Kyra. " jawab Arka pelan.
Kyra terkejut dengan ucapan Arka. Kenapa sama aku juga tidak bisa tidur memikirkan nya. "Ehhhmmm... Apakah perasaan kami sama. "bisik Kyra dalam hati dengan tersenyum malu.
"Ehhmmm...katakan padaku kenapa kamu terus memikirkan ku. Apa perasaan dihatimu ada yang lebih mendalam terhadap diri ku? "tanya Kyra sambil tertawa.
"Iyaaa... aku memang ada perasaan yang sangat lebih terhadap mu. Perasaan yang lebih dari seorang sahabat. Dan pacar. "jawab Arka tanpa canggung dan secara bla bla kan namun expresi wajah sedih.
Kyra terkejut saat Arka bicara seperti itu. Tapi dia mencoba untuk meledek Arka lagi. "Eehmmm...
"Jangan bilang kalau kamu ingin bersama ku terus Arka? " tanya Kyra lagi.
"Ya, aku memang ingin bersama mu selamanya Kyra. Aku sudah menjadi pacar mu. Tapi aku ingin lebih dari seorang pacar Ra. Aku pun berjanji ingin selalu melindungimu. Tapi bukan itu yang aku pikirkan saat ini. "jawab Arka lagi dengan expresi sedihnya.
"Teruss...apa donk? Bukan kah kita memang sudah pacaran yah? " tanya Kyra dengan meledek lagi.
"Ya... kita memang pacaran. "jawab Arka dengan tegas.
Mendengar itu Kyra serasa senang. Ternyata Arka adalah lelaki yang gentleman. Dia bisa jujur dan berterus terang. Dan ternyata ia masih mengharapkan Kyra untuk menjadi pacarnya. Pernyataan itu membuat Kyra senyum senyum sendiri.
"Tapi justru kita sudah pacaran. Aku tidak ingin kita berpisah Kyra. "sambungnya lagi.
"Berpisah??? maksudmu??? " tanya Kyra dengan heran.
Namun Arka tidak menjawab. Ia dalam dilema saat ini. Ia tak tau harus mulai dari mana untuk memberitahu Kyra kalau ia akan pindah ke kota. Ia hanya terdiam seribu bahasa.
"Arka... apa yang terjadi katakan lah? kenapa kamu hanya diam? " tanya Kyra dengan gugup.
"Haruskah secepat ini kita akan berpisah Ra? "ucap dengan mata memerah.
"Berpisah? Maksudmu? "tanya Kyra lagi dengan heran.
Seketika jantung kyra terasak sesak. Kenapa Arka tiba-tiba bilang mau berpisah. Kan baru jadian. Kenapa Arka jahat banget. "bisik kyra dalam hati.
Kyra pun tidak bicara sedikit pun. Ia hanya terdiam mendengar semua kata kata yang diucapkan Arka. Ia tidak tahu apa maksud dari kata berpisah yang Arka ucapkan saat ini. Ia hanya mampu menerka berkata saja.
Dan seketika Arka pun menyambung pembicaraan nya. "Aku terus memikirkan mu Kyra tadi malam aku langsung tidak bisa tidur. Karena aku terus memikir kan mu Kyra. Aku tidak mau kita berpisah Kyra. Aku tidak mau."ucapnya dengan sedih.
"Kenapa kita harus berpisah Arka. Aku tidak ingin kita berpisah. Kita kan baru jadian? Dan kamu juga berjanji kita akan bersama untuk selamanya. Dan ngejagin aku. " jawab Kyra yang masih kebingungan.
"Aku juga tidak ingin kita berpisah Kyra. Apa kamu tahu Kyra. Aku akan pindah rumah, minggu depan, aku akan pindah. Ayahku kerjanya ditugaskan kekota. Aku dan ibuku harus ikut Ayah pindah ke kota Kyra. ”jawab nya lagi.
Duaaarrr..
Jantung Kyra bagaikan disambar petir. Wajah Kyra langsung berubah. Senyumnya memudar, digantikan oleh ekspresi terkejut dan sedih.
“Pindah? Kenapa mendadak banget Arka? Kenapa begitu cepat kamu harus meninggalkan ku. Kenapa Arka? "tanya Kyra sedih.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Wida_Ast Jcy
jangan lupa tinggal kan jejak yah cintaQ like coment dan subscribe
2025-02-11
0