“Kyra... ini semua diluar keinginan ku. Aku nggak bisa menolak, Kyra. Aku nggak punya pilihan. Aku tidak bisa berbuat apa apa Kyra. Aaa... aku. " jawab Arka yang terus memeluk Kyra sambil menangis.
Baru pertama kali ini Arka menangis. Ia terus memeluk tubuh Kyra. Semua janji janji nya untuk menjaga Kyra selamanya telah sirna. Impian nya untuk selalu ada disisi Kyra hanya cuma angan-angan saja.
Tapi begitulah kenyataan nya. Tidak ada yang bisa ia lakukan saat ini. Selain menuruti perintah kedua orang tuanya. Ia tau hati Kyra pasti sangat kecewa. Tapi mau bagaimana lagi mungkin ini sudah jalannya.
Kyra terdiam, mencoba mencerna kabar itu. Hatinya terasa hancur, tapi ia mencoba tetap tenang. Ia tidak ingin memperberat perasaan Arka yang sudah terlihat sangat terpukul.
“Aku nggak mau kehilangan kamu, Kyra,” lanjut Arka. “Aku nggak tahu harus gimana tanpamu di sisiku. Aku bingung Kyra. "ucapnya sambil menangis tersedu sedu.
Kyra tersenyum tipis, meskipun ia menangis juga. “Arka, kita sahabat, kan? Persahabatan kita nggak akan hilang cuma karena jarak. Kamu harus percaya itu.” Persahabatan kita tidak akan pernah mati Arka. "ucap Kyra dengan sedih.
“Tapi ini bukan cuma soal persahabatan, Kyra...” Arka menghentikan kalimatnya, merasa takut untuk melanjutkan.
Kyra menatapnya dengan bingung. Tapi ia tidak mau larut dalam kesedihan. Kyra pun mencuba untuk berusaha tegar. "Kalau aku bukan sahabatmu. Lantas aku siapa Arka? "tanya Kyra lagi yang ingin mengetahui apakah Arka masih menganggap sebagai pacar.
Arka menarik napas dalam-dalam. “Kyra kita kan sudah jadian. Kita kan sudah pacaran. Jadi ini bukan tentang persahabatan saja Kyra. Dan kamu pun tahu itu. Kamu kan tau aku ingin terus menjaga mu selalu. Bahkan aku ingin hidup bersamamu selamanya Ra selamanya nya Ra. "ucap Arka lagi dengan terisak.
"Tapi nyatanya Tuhan berkehendak lain kan!!! Tuhan tidak memberi izin kamu untuk bersamaku selamanya. Dan untuk menjaga ku. Mungkin karena aku bisa menjaga diriku sendiri. Makanya kita harus berpisah. Aku kuat kok Arka. Aku bisa menjaga diriku sendiri. " jawab Kyra yang meneteskan air mata.
"Bukan Ra. Bukan karena itu. Tuhan tidak membiarkan aku di lamun asmara. Karena kita masih belum pantas untuk bercinta. Makanya kita dipisahkan. Tuhan tau kita mempunyai hasrat masing-masing. Dan mungkin ini yang terbaik agar hubungan kita tetap baik Ra. Agar kita tidak terbuai diusia kita yang dini. "ucap Arka menjelaskan.
"Tapi kamu tidak perlu khawatir kita masih bisa LDR kan. Mungkin itu jalan yang lebih baik. "ucap Arka lagi.
"LDR... tapi Arka. " jawab Kyra heran.
"Iya LDR. Long distance relationship. Kita kan masih bisa berkomunikasi. Walaupun pun kita masih belum jelas pacarannya. Tapi aku merasa kita itu memang sepasang kekasih Ra. Dan ini yang terbaik untuk kita. "ucap Arka dengan tegas.
“Arka... aku tidak tahu harus bilang apa,” kata Kyra akhirnya, dengan suara pelan.
“Aku nggak berharap kamu langsung menjawab, Kyra,” kata Arka cepat-cepat. “Aku hanya ingin kamu tahu sebelum aku pergi. Aku tidak mau ada penyesalan di hatiku. Bahwa aku ingin selau nya manjaga mu selamanya. Dan mungkin ini lah jalan yang terbaik dari kisah cinta kita. "ucap Arka lagi.
Kyra tersenyum lembut, meskipun air matanya mulai mengalir di pipinya. Ia meraih tangan Arka, dan menggenggamnya dengan erat.
“Terima kasih sudah jujur kepadaku Arka. Aku juga sebenarnya ingin terus bersama mu, lebih dari seorang sahabat dan pacar. Tapi, kita harus kuat menghadapi ini. Kita masih bisa saling mendukung, meskipun jarak memisahkan kita Arka. ”jawabnya.
"Mungkin kamu betul Arka. Karena takut kita terbuai dengan perasaan ini. Itu sebabnya Tuhan memisahkan kita. Mungkin itu jalan yang terbaik untuk kita. Walaupun kita berpisah jarak. Tapi hati kita akan tetap satu kan? "ucap Kyra yang masih menggenggam tangan Arka.
Arka merasa hatinya sedikit lega mendengar jawaban Kyra. Tapi ia tahu, perjuangan mereka baru dimulai. “Iya...Aku janji, Kyra. Aku tidak akan melupakanmu. Aku akan tetap ada untukmu selamanya. Apa pun yang terjadi Ra. Hati kita tetap satu. Jika sudah saat nya tiba aku pasti akan datang menemui mu Kyra. "ucap Arka semangat.
"Arka... Kamu janji kan akan kembali dan tidak akan pernah melupakan ku?? "tanya Kyra memastikan.
"Iya Kyra. Aku janji tidak akan pernah melupakan mu sedetik pun Kyra. Tunggu aku yah. Aku pasti akan kembali untuk mu. " jawab Arka dengan terisak.
Dan mereka pun berpelukan dengan air mata yang masih menetes dan membasahi pipi dengan saling mengikat janji satu sama lain.
Setelah beberapa saat berpelukan dalam diam, Kyra melepaskan genggamannya perlahan. Ia mengusap air matanya sendiri, berusaha tersenyum meskipun hatinya masih terasa berat. Arka menatapnya dengan penuh perasaan, seolah ingin mengingat setiap detail wajah Kyra sebelum ia pergi.
“Aku tidak tahu bagaimana nanti hidup tanpamu di sisiku setiap hari, Kyra,” kata Arka lirih.
Kyra menghela napas panjang. Ia mencoba menenangkan hatinya sendiri. “Kita harus belajar, Arka. Belajar menjalani hidup tanpa selalu bergantung satu sama lain. Tapi itu bukan berarti kita berhenti saling menyayangi.”
Arka mengangguk. Ia tahu Kyra benar, tapi sulit baginya menerima kenyataan ini. “Aku hanya takut... takut kalau kita berubah seiring waktu. Takut kalau rasa ini perlahan memudar.”
Kyra menatapnya dalam-dalam. “Kalau rasa ini benar-benar kuat, Arka, ia tidak akan memudar hanya karena jarak dan waktu.”
Arka terdiam. Kata-kata Kyra menusuk tepat di hatinya. Ia sadar hubungan ini pasti akan berubah. Tapi bukan berarti rasa cinta dihati mereka akan hilang.
Kyra menggenggam tangan Arka sekali lagi dengan begitu erat. Seakan tidak mau melepasnya. “Janjilah padaku satu hal, Arka.”
“Apa?” Arka menatapnya penuh harap.
“Jangan pernah menahanku jika suatu hari aku ingin mengejar impianku sendiri. Aku ingin kita tetap bisa berjalan bersama, tapi tidak saling membatasi. Aku ingin kita tetap saling mendukung, bukan malah saling mengikat hingga menyakiti.”
Arka terkejut mendengar permintaan itu. Ia tahu Kyra bukan tipe gadis yang mudah menyerah pada keadaan. Justru itulah yang selalu ia kagumi dari dirinya.
“Aku janji, Kyra,” katanya akhirnya. “Aku ingin kamu bahagia, bagaimanapun caranya. Dan aku akan selalu mendukungmu.”
Senyum Kyra mengembang, meskipun air matanya masih tersisa di sudut matanya. “Terima kasih, Arka.”
Angin berembus lembut, menyapu rambut mereka yang berantakan. Suasana di antara mereka begitu hening, hanya suara hati yang berbicara.
Arka kemudian menatap jam di tangannya. Waktu keberangkatannya semakin dekat. Hatinya kembali terasa berat, tapi ia tahu ia harus pergi. Ia terus menghitung hari.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan comment like dan subscribe yah cinta Q
2025-03-09
0