BAB 4 ADA APA DENGAN KITA

Hingga suatu sore, hujan deras mengguyur kota.

Kyra dan Arka berteduh bersama di sebuah halte kecil di tepi jalan. Suara rintik hujan menjadi latar belakang yang mengiringi kenyamanan di antara mereka.

“Ra..” panggil Arka sambil terdiam dalam keheningan. Suaranya terdengar ragu, seolah sedang menimbang sesuatu yang penting.

 Kyra menoleh, memandangnya dengan penuh perhatian. "Ada apa, Arka? jawab nya.

"Arka menarik napas panjang, matanya menatap lurus ke depan.

"Aku ingin mengatakan sesuatu… tapi aku tidak tahu bagaimana caranya."ucap Arka.

"Katakan saja. Aku akan mendengarkan nya. "jawab Kyra dengan lembut. Setelah jeda panjang, Arka akhirnya berbicara.

 "Aku merasa… ada yang berbeda di antara kita. Aku ingin selalu ada di dekatmu. Bukan hanya sebagai sahabat, tapi lebih dari itu. Lebih dari seorang sahabat.

"Kata-kata itu membuat Kyra terdiam. Jantungnya berdegup kencang, sementara Kyra mencerna pengakuan Arka.

"Arka… kamu serius?" tanyanya dengan suara bergetar.

"Iya, Kyra. Aku tahu ini mungkin terdengar aneh, dan aku tidak ingin merusak apa pun yang sudah kita miliki. Tapi aku harus jujur ​​dengan perasaanku sendiri," ujar Arka tulus.

 Kyra terdiam sejenak. Matanya mulai berkaca-kaca, namun akhirnya ia tersenyum lembut.

"Arka… aku juga merasakan hal yang sama. Tapi aku takut. Takut kalau kita mencoba sesuatu yang baru, semuanya akan berubah." ujar Kyra.

"Arka mengangguk, seolah mengerti kekhawatirannya.

"Aku juga takut, Kyra. Tapi aku percaya pada kita. Aku percaya kita bisa melewati ini bersama."ucap Arka.

Hujan semakin deras mengguyur, seolah menjadi saksi atas percakapan mereka. Percakapan dua anak manusia. Percakapan sepasang sahabat sejati.

Kyra menunduk, membenamkan air di bawah kaki mereka yang memantulkan wajah mereka berdua. Meski dihantui rasa takut, ada kehangatan yang perlahan menguatkan dalam hati mereka.

 “Arka,” panggil Kyra lembut, memecah kesunyian.

"Kalau kita memutuskan untuk berubah, untuk mencoba sesuatu yang baru… itu, kita akan tetap sama seperti dulu gak? tanya Kyra ragu.

" Yah... tetap sama. "jawab Arka.

"Arka tersenyum kecil. “Kita tetap sama Kyra walaupun ada yang berubah. Tapi itu bukan perubahan yang buruk. Perubahan itu bagian dari perjalanan kita. Dan aku yakin, apa pun yang terjadi, kita akan tetap menjaga satu sama lain. " Jawab Arka.

"Kata-kata Arka memberikan keberanian pada hati Kyra yang ragu. Ia mengangkat wajahnya, menatap langsung ke mata Arka.

"Sebenarnya ada apa dengan kita yah? "ucap mereka berbarengan

"Entah lah.. aku sendiri juga tidak tahu. "jawab Arka.

“Kalau begitu, kenapa kita tidak coba saja perubahan itu. Tapi pelan-pelan ya? Aku tidak ingin kehilangan kamu sebagai sahabat, sekaligus… aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memahami apa yang kita alami ini. "ucap Kyra.

Hujan terus mengguyur, menciptakan genangan kecil di sekitar halte tempat Kyra dan Arka berteduh. Percakapan mereka menjadi awal dari sesuatu yang baru, tetapi itu juga mengingatkan mereka untuk menjalani sesuatu dengan bersama.

"Arka... saat hujan begini “Kamu ingat gak waktu kita nekat main hujan-hujanan di kebun belakang? Sampai ibu ku marah-marah karena kita basah kuyup dan bawa lumpur ke dalam rumah.” tanya Kyra lagi.

Kyra ikut tertawa, membayangkan wajah Ibu Arka yang penuh ekspresi jengkel saat melihat mereka.

 “Aku juga ingat, kamu malah lari masuk rumah dengan lumpur di kaki, bilang nya mau cari payung buat kita. Padahal kita sudah basah kuyup. ”Jawab Arka.

“Itu ide brilian, kan?” Arka membela diri, wajahnya terlihat bercanda. “Tapi ujung-ujungnya kita tetap dimarahi.” Ha... ha... ha.. mereka pun tertawa berbarengan.

“Tapi setelah itu, ibu kamu masak sup ayam buat kita,” kenang Kyra sambil tertawa kecil. “Dia nggak bisa benar-benar marah sama kita, ya?”

“Benar,” jawab Arka dengan nada lembut. “Ibu selalu bilang, kita seperti dua ekor anak kucing nakal. Dia suka melihat kita main bersama.”

"Aku rindu masa masa itu Arka. Apakah kamu tidak merindui masa masa seperti itu? "tanya Kyra kepada Arka.

"Tentu Ra. Aku merindui semuanya. " Jawab Arka sambil tersenyum.

Dan mereka pun terdiam sejenak, dalam mengenang hal hal seperti itu, kenangan yang banyak telah mereka lalui dengan penuh kebahagiaan. Hujan hari itu membuat mereka saling untuk mengenang nya kembali.

Masa masa yang memang penuh canda dan tawa. Setiap masalah saat itu mereka hadapi secara bersama. Apa pun masalahnya itu. Yang membuat mereka semakin dekat dan rapat.

Kyra dan Arka mereka berdua telah bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Mereka pertama kali bertemu saat Arka dengan santai merebut krayon milik Kyra, yang kemudian memicu pertengkaran kecil.

Namun, siapa sangka, pertengkaran itu menjadi awal dari persahabatan yang erat. Kyra masih ingat dengan jelas bagaimana Arka selalu melindunginya dari anak-anak lain yang suka mengganggunya di sekolah.

“Kamu tahu nggak,” katanya sambil menatap Arka. “Aku dulu sempat marah sama kamu waktu kamu ambil krayonku. Tapi setelah itu, aku sadar kamu cuma ingin gambar bareng.”ucap Kyra.

Arka tersenyum hangat. “Aku nggak tahu cara bilang nya kalau aku ingin berteman dengan mu. Aku pikir kalau aku bikin kamu kesal, kamu bakal ingat aku terus.” jawab Arka.

“Dan kamu berhasil Arka.” jawab Kyra sambil tertawa. “Aku memang tidak lupa hal itu.”hahaha..."ucapnya sambil tertawa.

"Apalagi kamu selalu membantu kalau ada teman yang jahati aku. "katanya lagi.

"Padahal waktu itu pun aku takut. Tapi tiba tiba ada kekuatan dalam diri ku yang harus melindungi mu dan menolong mu. " Jawab Arka.

Arka tersenyum, tatapannya menerawang seolah kembali ke masa kecil mereka.

"Tapi entah darimana kekuatan dalam diriku mendorong ku untuk melindungi mu dan selalu membantu mu Kyra, Aku tak mau ada orang lain yang menyakitimu Kyra. "ucap Arka lagi.

Kyra pun terdiam, merenung kata kata yang diucapkan Arka. Bahkan dari dulu Kyra tau memang Arka selalu membantu nya. Dan ia merupakan sahabat yang mempunyai tanggung jawab.

"Kamu tahu Arka, " katanya pelan.

"Waktu itu merasa dunia ku sangat lah kecil setiap teman teman sering membuat ku menangis.Tapi...lagi lagi dan lagi kamu selalu menjadi pelindung dan benteng bagi ku Arka. "ucap Kyra.

Arka tertawa kecil, tetapi nadanya serius. “Karena aku nggak mau kehilanganmu, Kyra. Bahkan sejak kita kecil, aku tahu kamu istimewa. Aku tahu kamu adalah seseorang yang selalu ingin aku jaga.”Jawab Arka.

Kyra menatap Arka, matanya mulai berkaca-kaca. Ia mencoba mencari kata-kata untuk menjawab, tetapi yang keluar hanyalah senyuman lembut. Di bawah derasnya hujan yang mulai mereda,

kenangan-kenangan masa kecil mereka mengalir, membawa keduanya semakin dekat, bukan hanya sebagai sahabat, tetapi sebagai dua hati yang tak pernah lelah menjaga satu sama lain.

"Kekuatan? Apakah kekuatan satria baja hitam yang kamu miliki Arka? "tanya Kyra sambil tersenyum.

"Bukan...Ra, tapi kekuatan dari Power Ranges " Jawab Arka sambil tertawa.

"Hahahahaaa... mereka pun tertawa bersama. dengan penuh keceriaan.

Kenangan kenangan seperti itu yang membuat mereka selalu dekat.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Ferry Fadliansyah Dmk

Ferry Fadliansyah Dmk

/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/

2024-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!