BAB 2 MASA KECIL YANG BAHAGIA

Pagi yang sangat cerah terlihat matahari nya muncrat mengeluarkan sinar panasnya. Tampak disitu dihalaman rumah yang dikelilingi pohon pohon besar nan rimbun membuat suasana jadi teduh dan adem dengan bunga bunga bermekaran.

Terlihat di bawah nya dua anak kecil sedang duduk diatas rumput dibawah pohon rimbun itu. Mereka menikmati hari itu dengan bahagia dan penuh tawa. Siapa lagi kalau bukan Arka dan Kyra.

Kyra tertawa dengan riang bermain bola karet. Sedangkan Arka hanya menonton melihat Kyra bermain. Bahkan bukan tak jarang mereka berbicara tentang dunia dan impian mereka di masa depan.

"Apakah betul malam nanti bintang akan penuh dan bermunculan di langit??? "Tanya Kyra kepada Arka.

"Mungkin... Tapi biasanya bintang akan muncul setelah hujan. Kalau hari panas seperti ini mungkin bintang tidak muncul banyak. " Jawap Arka yang sok tau.

"Kenapa bintang jatuh sulit untuk ditemukan Arka?? Jadi malam ini aku tidak bisa meminta nya lagi dengan kamu??? "Tanya Kyra yang ingin tahu.

"Ehhmmm.. tentu tidak bisa, bintang jatuh bukan selalu ada. Jadi bagaimana bisa kamu meminta nya lagi. Bukan gampang mencari bintang jatuh Kyra. " Jawap Arka.

Kyra mendekati Arka, wajahnya penuh dengan rasa ingin tahu. "Maksud kamu?" Tanya nya lagi.

Arka terdiam sejenak, seolah merenung sebelum menjawab. "Maksudnya, bintang jatuh itu sangat langka. " Jawap Arka.

"Sama seperti hal-hal yang kita inginkan dalam hidup. Kalau kamu terus mengejarnya, bisa jadi kamu tidak akan pernah mendapatkannya." jawab nya padat.

Kyra memandang Arka dengan tatapan bingung, kemudian tertawa kecil. "Kamu memang aneh, Arka. Cuma janji lihat bintang kok malah jadi ngomongin hal-hal yang rumit.

"Ehhmmm...Siapa yang ngomongin hal rumit. Kamu kan tanya jadi aku jawab." ucap Arka sambil menghela nafas.

Memukul tangan Arka. "Ayo, kita ke taman Arka ! Aku mau naik ayunan!" Sambil lompat kegirangan.

Arka hanya tersenyum mendengar kegembiraan Kyra, meskipun hatinya sedikit teraduk. Dia tidak bisa memungkiri bahwa ada perasaan yang aneh ketika berada di dekat Kyra. Perasaan itu muncul tiba-tiba, seperti angin yang datang tanpa diduga.

Tapi Arka tau mereka masih bocah. Jadi untuk mengembangkan perasaan itu belum waktunya. Saat ini yang dia tau hanya bahagia dan gembira jika bermain bersama Kyra.

"Arka kamu gembira bermain dengan ku. Aku kan suka jahil sama kamu. "Tanya Kyra ingin tahu.

"Memang pun kamu jahil. Kamu tidak bisa diam, selalu mengganggu ku. Apalagi kalau aku lagi duduk diam. Kamu pasti memukul mukul ku suruh main. " Jawap Arka.

"Kerena kamu itu pemalas. Kerja kamu duduk tidur dan diam saja. Tapi kamu tidak marah kan kalau aku jahil begitu?? "Tanya Kyra.

"Ehhhmmmm... menghela nafas. "Kalau aku marah aku tidak mau lagi bermain dengan mu Kyra. Kita kan temanan, mana bisa aku marah sama kamu. " Jawap Arka singkat.

Mereka pun berayun ayun ditaman itu. Saking asyik nya berayun. Tiba tiba Kyra terjatuh. Dia terpeleset dari ayunan itu. Mungkin terlalu kencang. Lutut kaki nya berdarah. Dia pun menangis.

"Huhuhuhu... aduuhh sakiiit. (suara tangis)

Arka pun menolong Kyra dengan cepat dan melompat dari ayunan yang ia naiki.

"Kenapa Kyra??? Ada yang luka??? Sakit tak??? Berdarah tu. "ucap Arka sambil menghembus hembus luka Kyra.

Kyra yang masih bocil itu pun merasakan perasaan yang aneh. Dia melihat Arka begitu baik kepadanya. Perhatian, sayang dan peduli. Tapi namanya bocil lagi, belum tau tentang perasaan itu lebih dalam.

"Sudah jangan menangis lagi. Kamu cengeng banget. Jatuh begitu saja sudah menangis. "ucap Arka.

"Sakit tau. Kamu fikir tidak sakit, kamu lihat itu luka nya sampai berdarah begitu. " jawap Kyra sambil menangis tersedu sedu.

Fuuuh..

Fuuuh..

Fuuuh..

Bim salabim abracadabra...sudah, sebentar lagi juga hilang sakitnya itu. Sudah jangan nangis lagi. " ucap Arka.

"Kalau masih sakit lagi. Kita pulang saja. Biar diobati saja nanti. "Ucap Arka lagi.

Kyra pun mengangguk tanda setuju.

"Apa kamu bisa berjalan Kyra? Kalau tidak bisa sini aku gendong. Naik dibelakang ku. "ucap Arka.

"Tapi nanti aku berat gimana??? Nanti kamu tidak kuat menggendong ku. "ucap Kyra penuh cemas.

"Sudah cepat naik. Kalau kamu naik dibelakang, aku pasti kuat lah, Sudah cepat buruan naik. Daripada nanti kamu pakai berjalan, kaki mu tambah parah dan mengeluarkan darah lagi. Cepat buruan naik. "ucap Arka dengan percaya diri.

Kyra pun menaiki pundak Arka dengan hati hati. Dia takut kalau badan Arka tidak kuat menggendong tubuh nya.

"Tuh kan aku kuat. Aku bilang juga apa. Yang penting kaki kamu tidak sakit lagi. Ayoo kita pulang. " ucap Arka.

"Kamu baik banget Arka. Terima kasih yah sudah mau membantu ku. Kalau berat bilang yah. "ucap Kyra.

Ibu Kyra yang melihat Kyra digendong pun terkejut.

"Kenapa Arka? kenapa dengan Kyra? kok digendong segala? " Tanya ibu Kyra khawatir.

"Kyra jatuh dari ayunan tadi tante. Kakinya luka. Dia susah berjalan jadi Arka gendong tante. "jawap Arka tersengah sengah.

"Mamah sakit mah. Sakiiit. huhuhu..." ucap Kyra dengan menangis lagi.

Ibu Kyra pun cepat cepat meletak kan ubat dikaki Kyra takut terjadi infeksi. Arka hanya melihat saja ibunya Kyra mengobati luka Kyra. Dengan teliti dia melihat cara cara ibu Kyra mengobati nya. Seperti ada sesuatu. Mungkin suatu saat dia bisa prakteki cara pengobatan seperti itu.

"Terimakasih yah Arka sudah mau membantu Kyra. Kamu memang anak yang baik Arka. "kata ibu Kyra. sambil mengelus ngelus kepala Arka.

"Sudah baikan sekarang kan Kyra. Kalau begitu aku pulang dulu yah. "Arka pulang yah tante. " ucap nya.

Arka pun beranjak pergi dari rumah Kyra dan pulang kerumahnya. Perasaan hati nya sudah tidak cemas lagi kerena luka Kyra sudah diobati.

MALAM PENUH BINTANG

Setelah matahari terbenam, Arka dan Kyra kembali duduk diatas bukit dibelakang rumah tempat mereka suka main.

Mereka suka dengan tempat itu karena dari situ mereka bisa melihat bintang bintang yang bertebaran diatas langit dengan jelas.

Langit malam terlihat gelap. Tetapi dipenuhi cahaya bintang yang berkelap kelip, membawa rasa damai dan sejuk. Apalagi kalau di pedesaan pasti suasana nya sangat indah. Yang bisa di nikmati keindahan.

"Ehhmmm.. kaki kamu sudah tidak sakit Kyra?? tanya Arka dengan cemas.

"Sudah diobati mamah, jadi sudah tidak sakit lagi. "jawap Kyra singkat.

"Lihat Arka... Malam ini bintang nya betul betul banyak diatas langit kan! "ucap Kyra kegirangan.

"Iya sangat banyak. Sangat cantik yah kyra. "tanya Arka

"Apakah malam ini kita bisa melihat bintang jatuh itu Arka?? "tanya Kyra,

Arka memandang langit dengan serius, matanya mengikuti gerakan bintang yang meluncur di angkasa. Dia berusaha mencari dan menemukan bintang jatuh itu.

"Aku juga masih mencari nya. Aku pun belum menemukan nya lagi Ra. " jawap Arka.

"Yang penting, saat kita melihatnya nanti, kita ucapkan kalau kita punya keinginan."ucap Arka lagi.

Kyra menatap Arka, seolah mencoba memahami maksudnya. "Keinginan?" tanyanya, suaranya lembut.

"Iya," jawab Arka, dengan nada yang lebih dalam.

"Keinginan yang nggak selalu bisa kita dapatkan. Nanti kita ucapkan saja dalam hati. Tapi kita juga harus tetap berusaha kyra. Mereka pun saling pandang.

BERSAMBUNG...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!