Masyaallah Shad

Keenam teman Shad masih spontan menanyakan bersamaan kemana Shad berada kepada ibunya Shad. Malah ibunya Shad menunjuk ke arah dimana suara adzan disana sedang terdengar.

"Shad masih adzan itu." ucap ibunya Shad perlahan.

Dalam sejenak keenam orang itu tiba-tiba menjawab bersamaan pula, dengan perlahan, saking tercengangnya

"Masyaallah Shad...." ucap mereka.

...****************...

Mereka pun bertamu di rumah Shad, sembari menunggu Shad selesai solat di masjid, teman-teman yang laki-laki sedang solat ke masjid juga. Sedangkan Permata dan Naz yang kebetulan saat itu sedang berhalangan, maka mereka berbincang-bincang dengan ibunya Shad.

Sembari meneguk segelas teh yang disuguhkan ibunya Shad, "Sejak kapan Shad menjadi muadzin di masjid sini Bu? Masyaallah sekali." puji Permata. Dia membuka percakapan.

"Sudah lama nak... Sejak dia kelas 2 SMA. Waktu itu masih belum menjadi muadzin tetap karena masih sambil balik ke pondok pesantren. Tapi sejak lulus ini, Shad sudah menjadi muadzin tetap. Alhamdulillah...." syukur ibunya Shad saat beliau bercerita berseri wajahnya.

"Aku gak nyangka punya teman yang menjadi muadzin gini. Rasanya senang sekali." ucap Naz kemudian.

Obrolan pun semakin hangat, dimana setelah tak lama kemudian Hasbi, Bara, Bintang dan Riz datang. Diikuti juga dengan kedatangan seorang yang telah sejak tadi ditunggu, Shad.

"Assalamualaikum semuanya....hai Permata, dan Naz ... " sapa Shad.

Dia tampak sudah tak menyapa teman yang laki-laki, Mereka sudah saling mengobrol di masjid tadi. Sehingga saat sudah masuk rumah, terlihat Shad sedang berbisik pada ibunya hendak berpamitan ikut serta dengan teman-temannya.

"Yaudah gpp, tapi jangan malam-malam nanti kalau pulang ya." nasehat sang ibu.

Shad pun mengangguk dan dia pun segera bertukar pakaian, sehingga kini keenam orang itu pun sudah menjadi tujuh orang.

"Akhirnya ya kita menemukan Shad." ucap Permata.

"Iya... Aku kaget tauk tadi pas ibunya Shad bilang dia gak ada." ucap Naz heboh.

"Iya tauk betul." sahut Permata.

"Emang kenapa?" tanya Shad yang penasaran.

Permata pun heboh menceritakan apa yang tadi terjadi, "Ku kira ibumu bilang kalau kamu udah tiada... Tapi untungnya bukan begitu maksud dari ibumu." ucap Permata, mengakhiri ceritanya. Sembari menutup mulutnya, dan tertawa renyah.

Setelah perbincangan itu pun, mereka tujuh orang itu melanjutkan pencarian mereka yang kedua untuk hari itu. Dan tujuan kedua mereka adalah rumah kediaman Rima.

"Kemana tujuan kita selanjutnya Per?" tanya Bintang.

"Kita ke rumah Rima yuk." ucap Permata.

Sedangkan seketika saat mendengar nama itu di sebut, Shad langsung menatap Permata. Dan bersamaan dengan itu teman-teman yang lain langsung menoleh semua ke arah Shad dan berkata bersamaan.

"Ciye...." Suit suit!

"Ah kalian ini ada-ada aja. Masih inget aja sama Rima." kenang Shad.

"Ya jelas ingat dong, siapa yang gak kenal Rima. Dia kan juga masih satu kelas sama kita semua. Dia juga dulu mantan mu waktu di SD, cinta monyet mu." seru Riz, sembari bermain mata ke arah Shad. Tanda bahwa dia bercanda.

Ya, Rima adalah salah satu teman satu kelas mereka. Dia dulu semasa SD bertubuh tak begitu gendut tak begitu kurus, sedang saja. Tinggi badannya pun begitu, sedang saja. Wajahnya manis, hidungnya lumayan mancung. Wajahnya sih kalau diangka cantik nilainya sedang-sedang saja.

Mereka pun langsung meluncur menuju rumah Rima, sedangkan sesampainya disana, mereka langsung menghentikan langkah, karena mereka mendapati tanda bendera plus berwarna merah.

"Siapa yang meninggal?" pekik Bintang.

Tanda ada orang meninggal itu tepat di rumah Rima. Sedangkan rumah Rima pun juga banyak yang sedang berkunjung. Tepat saat mereka telah memarkirkan motor mereka dan berada di barisan dibanyaknya orang, tiba-tiba keluar seorang gadis dari dalam rumah itu, yang tak lain dialah Rima.

Rima bertubuh sedikit berisi, dia mengiringi jasad yang ada di atas keranda, dia masih menangis bersamaan dengan masuknya keranda ke dalam ambulans.

Rima menatap ke sekeliling, dan dia tangkap oleh kedua matanya ada beberapa teman-temannya dari SDIMT datang. Dia sejenak menatap ke arah teman-temannya, namun tak lama. Dia pun langsung masuk ke dalam ambulans. Seolah menghindari teman-temannya.

Semuanya pun tercengang menatap pemandangan yang kini terjadi di depan mata mereka. Kini hanya berbagai pertanyaan yang berputar di kepala mereka semua.

Siapakah yang meninggal? Sepertinya bukan ayah Rima. Dan Ibunya Rima juga tampak disana, namun tidak se histeris Rima tangisannya. Siapakah yang meninggal itu?

.

.

.

Lanjutan besok guys 😘

Terpopuler

Comments

aau

aau

mantan gk tuh/Smile/

2024-12-01

0

Sholahuddin

Sholahuddin

Bilal rek 😃

2024-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Namanya Bu Fastaqima
2 Berputar Di Kepala Bintang
3 Ada Tangga Lain
4 Suara Misterius
5 Tidak ada Bu Fastaqima
6 Belum Mendapatkan Jawaban
7 Menembus Air Terjun
8 Ini Tidak Benar
9 Muncul Dari Atas Pohon
10 Hadirnya Naz
11 Bintang Adi Kusuma
12 Tafsir Mimpi
13 Permata Pertama Mulia
14 Tidak Lagi Sendiri
15 Planning Pencarian
16 Pencarian Dimulai
17 Kemana Shad?
18 Masyaallah Shad
19 Kisah Rima
20 Ustadzah Zulfa
21 Bertemu Calon Polisi
22 Panggilan Reoni
23 Ketua Alumni
24 Hampir Tak Ikut
25 Firasat
26 Kemana Isti, Putra, Zahra, Diyah dan Nuha?
27 Belerang Beracun
28 Sesal Orangtua Duka
29 Masih Membekas
30 Ada 'Ain
31 Tidak Bisa Ta'ziah
32 Hari Raya Sepi
33 Bara Bagaskara Pengganti Bintang?
34 Ditarik Bintang
35 Akibat Tidur Siang Bolong
36 Planning Liburan
37 Pantai Ratu
38 Bukan Hilang
39 Kerajaan Pantai Ratu Kidul
40 Kegundahan Bintang
41 Hanya Bintang
42 Kekuatan Zulfa
43 Kerelaan Roro
44 Seusai Ujian
45 Di Lamar
46 Ternyata Dia
47 Siapakah Sinta Aulia?
48 Planning Ungkap Sinta Aulia
49 Kemarahan Sinta
50 Hanya Sandiwara
51 Surprise Dari Shad
52 Hati Yang Berguncang
53 Hari Buruk
54 Masalah Bertubi-tubi
55 Tak Kenal Kalian
56 Mencoba Mengingatkan
57 Ingin ke Sekolah
58 Temu Rindu
59 Mereka Teman ku?
60 Usaha Teman Perempuannya
61 Ikutan Lomba
62 Bayangan Itu
63 Ada Dua Bintang
64 Mencari Sumbangan
65 Malaikat Berselendang
66 Ingatannya kembali
67 Naik Pangkat
68 Mengatakan Kepada Mamak
69 Di Bandara
70 Kenalan Baru
71 Atap Daun Kering
72 Kota Dingin
73 Pertama Kali
74 Mulai Bekerja
75 Happy New Year 2025
76 Milan Menghilang
77 Kabar di Surabaya
78 Cerita Milan
79 Rumah Josep di Kota Baru
80 Pertemuan Tak Direncanakan
81 Ada Lagi! Roslinda
82 Di Tempat Yang Sama
83 Kekuatan Roro
84 Giveaway!
85 Pengakuan Permata
86 Pemenang GA Selamat!
87 Pengakuan Bara
88 Pasca Malam Melelahkan
89 Kedatangan Hasbi
90 Menggapai Permata
91 Gantung
92 Pengakuan Zulfa
93 Ke Rima dan Shad
94 Mundur Alon-alon
95 Kegalauan Hasbi
96 Sudah Dianggap Adik
97 Kedatangan Tamu
98 Tugas Dari Ratu
99 Raja Jin Laut Utara
100 Kegalauan Permata
101 Bintang Dijodohin
102 Menikahi Bu Fastaqima
103 Namanya Zainab
104 Zainab yang Itu
105 Bertemu Seseorang
106 Mendarat Di Kota Pahlawan
107 Silaturahmi
108 Mencari Bintang
109 Kecantikan Zainab
110 Prank
111 Suasana Kerjaan Laut Utara
112 Protes Para Alumni
113 Sehari Sebelum Berangkat
114 Perjalan Ke Gunung Bromo
115 Plot Twist Beda
116 Suasana Gunung Bromo
117 Terkejut
118 Kegagalan Roro
119 Siapa Rani?
120 EPISODE TERAKHIR
121 Novel Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Namanya Bu Fastaqima
2
Berputar Di Kepala Bintang
3
Ada Tangga Lain
4
Suara Misterius
5
Tidak ada Bu Fastaqima
6
Belum Mendapatkan Jawaban
7
Menembus Air Terjun
8
Ini Tidak Benar
9
Muncul Dari Atas Pohon
10
Hadirnya Naz
11
Bintang Adi Kusuma
12
Tafsir Mimpi
13
Permata Pertama Mulia
14
Tidak Lagi Sendiri
15
Planning Pencarian
16
Pencarian Dimulai
17
Kemana Shad?
18
Masyaallah Shad
19
Kisah Rima
20
Ustadzah Zulfa
21
Bertemu Calon Polisi
22
Panggilan Reoni
23
Ketua Alumni
24
Hampir Tak Ikut
25
Firasat
26
Kemana Isti, Putra, Zahra, Diyah dan Nuha?
27
Belerang Beracun
28
Sesal Orangtua Duka
29
Masih Membekas
30
Ada 'Ain
31
Tidak Bisa Ta'ziah
32
Hari Raya Sepi
33
Bara Bagaskara Pengganti Bintang?
34
Ditarik Bintang
35
Akibat Tidur Siang Bolong
36
Planning Liburan
37
Pantai Ratu
38
Bukan Hilang
39
Kerajaan Pantai Ratu Kidul
40
Kegundahan Bintang
41
Hanya Bintang
42
Kekuatan Zulfa
43
Kerelaan Roro
44
Seusai Ujian
45
Di Lamar
46
Ternyata Dia
47
Siapakah Sinta Aulia?
48
Planning Ungkap Sinta Aulia
49
Kemarahan Sinta
50
Hanya Sandiwara
51
Surprise Dari Shad
52
Hati Yang Berguncang
53
Hari Buruk
54
Masalah Bertubi-tubi
55
Tak Kenal Kalian
56
Mencoba Mengingatkan
57
Ingin ke Sekolah
58
Temu Rindu
59
Mereka Teman ku?
60
Usaha Teman Perempuannya
61
Ikutan Lomba
62
Bayangan Itu
63
Ada Dua Bintang
64
Mencari Sumbangan
65
Malaikat Berselendang
66
Ingatannya kembali
67
Naik Pangkat
68
Mengatakan Kepada Mamak
69
Di Bandara
70
Kenalan Baru
71
Atap Daun Kering
72
Kota Dingin
73
Pertama Kali
74
Mulai Bekerja
75
Happy New Year 2025
76
Milan Menghilang
77
Kabar di Surabaya
78
Cerita Milan
79
Rumah Josep di Kota Baru
80
Pertemuan Tak Direncanakan
81
Ada Lagi! Roslinda
82
Di Tempat Yang Sama
83
Kekuatan Roro
84
Giveaway!
85
Pengakuan Permata
86
Pemenang GA Selamat!
87
Pengakuan Bara
88
Pasca Malam Melelahkan
89
Kedatangan Hasbi
90
Menggapai Permata
91
Gantung
92
Pengakuan Zulfa
93
Ke Rima dan Shad
94
Mundur Alon-alon
95
Kegalauan Hasbi
96
Sudah Dianggap Adik
97
Kedatangan Tamu
98
Tugas Dari Ratu
99
Raja Jin Laut Utara
100
Kegalauan Permata
101
Bintang Dijodohin
102
Menikahi Bu Fastaqima
103
Namanya Zainab
104
Zainab yang Itu
105
Bertemu Seseorang
106
Mendarat Di Kota Pahlawan
107
Silaturahmi
108
Mencari Bintang
109
Kecantikan Zainab
110
Prank
111
Suasana Kerjaan Laut Utara
112
Protes Para Alumni
113
Sehari Sebelum Berangkat
114
Perjalan Ke Gunung Bromo
115
Plot Twist Beda
116
Suasana Gunung Bromo
117
Terkejut
118
Kegagalan Roro
119
Siapa Rani?
120
EPISODE TERAKHIR
121
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!