Berputar Di Kepala Bintang

Tiba-tiba berlari ke arahnya Bu Fastaqima putra semata wayangnya, yaitu Farhan.

Farhan berlari dengan cepat di penuhi dengan kegembiraan di wajahnya ketika Bu Fastaqima datang. Disaat yang bersamaan pula, Bu Fastaqima berlari-lari kecil ke arah Farhan.

Farhan langsung menghempaskan tubuhnya ke pelukan ibunya. Dia hanya bocah kecil usia 2 tahun. Sehingga dengan kedatangan ibunya dia sangat bahagia.

Sedangkan tak jauh dari pemandangan indah antara seorang ibu dan anak yang sedang melepas rindu sehabis ditinggal mengajar, ada tatapan cemburu dari satu orang.

Dia menatapnya terus, dari sebelum si kecil Farhan ke pelukan sang ibu, sampai keduanya memasuki kediamannya.

Hingga dia pun menyerah, dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulangnya. Dia tak lain dan tak bukan, yaitu Bintang Adi Kusuma.

Seperti yang terjadi di kelas, Bintang adalah pencemburu di kala Bu Fastaqima sehari saja tidak memberikan pujian padanya, lebih tepatnya tidak memberikan perhatian lebih.

Bintang berjalan ke arah pulang, dan di arah lain ada yang memperhatikan nya pula. Ya, Bu Fastaqima menyadari sikap Bintang.

Keesokan harinya.

Pagi mulai datang, matahari telah bersinar. Sinarnya berada setinggi tombak. Bintang dan teman-temannya yang lain tiba saatnya mereka berangkat ke kediaman Bu Fastaqima. Mereka setiap seminggu 3x bimbingan belajar dengan Bu gurunya itu.

Setibanya mereka ke dalam rumah Bu Fastaqima, Bintang adalah orang yang pertama kali datang dalam bimbel itu.

"Assalamualaikum...." ucap Bintang, ketika memasuki rumah Bu Fastaqima.

"Wassalamu'alaikum.... siapa itu?" jawab Bu Fastaqima.

"Aku Bu... Bintang Bu...."

"Oalah... Kamu ..., Hem.... Bintang coba kesini" ucap Bu Fastaqima, menyuruh Bintang untuk menghadap pada Bu Fastaqima.

Dengan semangat Bintang pun berjalan mendatangi Bu Fastaqima. "Ya Bu ada apa Bu?" tanyanya.

Dengan sorot mata tajam bercelak nya Bu Fastaqima bertanya, "Kenapa kemarin kamu Bin? Kamu kok manyun aja kemarin sepulang sekolah?"

Dengan tersipu, dan menggerakkan badannya gugup. "Eh... Itu.... Nggak Bu... Gpp..." jawab Bintang.

"Ini anak dipikir gurunya gak tau mungkin ya" ucap dalam hati Bu Fastaqima.

"Oh yaudah... udah belajar yang semangat. Tunggu temen-temen mu datang semua lalu bimbel nya dimulai." ucap Bu Fastaqima kemudian.

"Iya Bu..." jawab Bintang.

"Uh Bu Fastaqima ini tau aja, kalau kemarin aku ngeliatin dia. Untung aja gak dibahas lagi." ucap Bintang ada kelegaan dalam hatinya.

Selang beberapa waktu sebelum bimbel dimulai, masih kurang sekitar sepuluh menitan. Tiba-tiba

"Apa kau! Dasar kau!" Bump! Bump! hantaman keras dari kepalan tangan melayang mengenai punggung.

"Kurang aj*r kau!" Hiyah! Lompatan menimpa tubuh terdengar Dugh! hingga menimbulkan gaduh bunyi lantai di lantai 2 rumah Bu Fastaqima.

Seketika Bu Fastaqima langsung menghampiri dan melerai. "Aduh Bintang! Rangga! Kenapa kalian malah gaduh sih!"

"Bintang duluan Bu lempar mainannya Farhan kena ke pipiku" ucap Rangga.

"Nggak sengaja Bu... Malah aku dipukul yaudah aku timpa deh badannya!" sahut Bintang masih bisa membela diri.

Bu Fastaqima pun menggelengkan kepala. "Bintaaang!!!! Untung aja kamu ganteng ya, kalau tidak kamu mungkin udah aku..." sambil menggerakkan telapak tangannya seolah sedang menghancurkan sesuatu di tangannya yang kosong. "Pasti sudah aku pentes!" pekik Bu Fastaqima mengisyaratkan kekesalannya pada Bintang.

Tak lama kemudian pertengkaran usai dengan di suruh damainya kedua murid Bu Fastaqima itu tepat di depan mata Bu Fastaqima.

Dan bimbel pun dimulai.

...----------------...

Hari hari berlalu, tak terasa sudah pagi hari lagi, tapi masih berselimut fajar, beberapa murid yang kini juga tidur berjajaran dengannya pun bangun. Bintang menoleh kanan kiri, ada Rangga, Bara, Hasbi, dan Fandi disana.

Bintang seolah linglung, dia bangun dari tidurnya. "Masih subuh," pikirnya.

"Tapi kok ada temen-temen ku disini?" kembali dia bertanya-tanya sendiri.

"Rangga,.....

Bara.....

Hasbi....

Fandi....

Eh bangun....."

Ucap Bintang, membangunkan ketiga temannya. Dimana kemudian ketiga temannya pun bangun dengan masih menggeliatkan tubuh. Dan ketika mereka pun bangun, responnya berbeda dengan Bintang.

"Ngapain sih bangunin. Udah siang ta?" ucap Fandi. Sambil mengucek mata.

"Tunggu dulu, kenapa aku ada disini? Kenapa kalian disini juga? Kenapa kita tidur bareng-bareng?" pertanyaan beruntun dari Bintang menghujani ketiga temannya.

"Eh kamu pikun ya Bintang!" timpal Hasbi pada Bintang. "Kan kita lagi mondok." ucap Hasbi kemudian.

"Hah?! Mondok? Kok mondok sih? Dimana?" Bintang benar-benar tidak mengerti apa maksud dari Hasbi.

"Kapan kita mondok? Kok bisa sih? Kalian sadar kan?! Woi"

"Iya Bintang.... Kita kan mondok udah semingguan ini," ucap Bara kemudian.

"Tapi... Kok ini kayaknya gak asing tempat mondoknya?" tanya Bintang lagi.

"Iya... Emang! Kita kan mondok di rumah Bu Fastaqima. Bu Fastaqima itu buka pendaftaran mondok kilat selama sebulan. Nah kita berempat terpilih untuk mondok." ucap Bara, menjelaskan.

"Kok kamu kayak pikun gitu sih Bin! Kamu kan bareng kita-kita daftar nya sepulang sekolah!" timpal Rangga akhirnya.

Bintang pun garuk-garuk rambutnya yang tidak gatal. "Entahlah!" pekik Bintang dalam hatinya.

Tak lama setelah mereka bangun, Bu Fastaqima datang ke ruangan dimana mereka tidur, lebih tepatnya seperti aula.

"Ayo anak-anak.... Eh sudah bangun semuanya? Ayo ayo kalau begitu segera mandi dan berangkat ke masjid ya.... aku duluan ke masjid sama Farhan." Bu Fastaqima menyuruh kita segera bergegas.

Bintang tampak semakin heran. "Waduh anak kecil pun udah bangun subuh gini?!" ucapnya lirih. Tanpa terasa dia bertepuk tangan sendiri sambil berkata, "Hebat!" Prok prok prok

Mereka berempat pun menjalani kehidupan layaknya anak mondok. Ya, walaupun mondok nya tidak jauh sebenarnya dari rumah mereka, karena mereka mondok di rumah Bu Fastaqima bukan di luar kota.

.

.

.

Semangat bacanya. makin penasaran kan ? Lanjutannya besok😘

Terpopuler

Comments

Radityapratama Firdaus

Radityapratama Firdaus

bagus sekali

2025-02-06

0

noval sanjaya

noval sanjaya

bagus bu

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Namanya Bu Fastaqima
2 Berputar Di Kepala Bintang
3 Ada Tangga Lain
4 Suara Misterius
5 Tidak ada Bu Fastaqima
6 Belum Mendapatkan Jawaban
7 Menembus Air Terjun
8 Ini Tidak Benar
9 Muncul Dari Atas Pohon
10 Hadirnya Naz
11 Bintang Adi Kusuma
12 Tafsir Mimpi
13 Permata Pertama Mulia
14 Tidak Lagi Sendiri
15 Planning Pencarian
16 Pencarian Dimulai
17 Kemana Shad?
18 Masyaallah Shad
19 Kisah Rima
20 Ustadzah Zulfa
21 Bertemu Calon Polisi
22 Panggilan Reoni
23 Ketua Alumni
24 Hampir Tak Ikut
25 Firasat
26 Kemana Isti, Putra, Zahra, Diyah dan Nuha?
27 Belerang Beracun
28 Sesal Orangtua Duka
29 Masih Membekas
30 Ada 'Ain
31 Tidak Bisa Ta'ziah
32 Hari Raya Sepi
33 Bara Bagaskara Pengganti Bintang?
34 Ditarik Bintang
35 Akibat Tidur Siang Bolong
36 Planning Liburan
37 Pantai Ratu
38 Bukan Hilang
39 Kerajaan Pantai Ratu Kidul
40 Kegundahan Bintang
41 Hanya Bintang
42 Kekuatan Zulfa
43 Kerelaan Roro
44 Seusai Ujian
45 Di Lamar
46 Ternyata Dia
47 Siapakah Sinta Aulia?
48 Planning Ungkap Sinta Aulia
49 Kemarahan Sinta
50 Hanya Sandiwara
51 Surprise Dari Shad
52 Hati Yang Berguncang
53 Hari Buruk
54 Masalah Bertubi-tubi
55 Tak Kenal Kalian
56 Mencoba Mengingatkan
57 Ingin ke Sekolah
58 Temu Rindu
59 Mereka Teman ku?
60 Usaha Teman Perempuannya
61 Ikutan Lomba
62 Bayangan Itu
63 Ada Dua Bintang
64 Mencari Sumbangan
65 Malaikat Berselendang
66 Ingatannya kembali
67 Naik Pangkat
68 Mengatakan Kepada Mamak
69 Di Bandara
70 Kenalan Baru
71 Atap Daun Kering
72 Kota Dingin
73 Pertama Kali
74 Mulai Bekerja
75 Happy New Year 2025
76 Milan Menghilang
77 Kabar di Surabaya
78 Cerita Milan
79 Rumah Josep di Kota Baru
80 Pertemuan Tak Direncanakan
81 Ada Lagi! Roslinda
82 Di Tempat Yang Sama
83 Kekuatan Roro
84 Giveaway!
85 Pengakuan Permata
86 Pemenang GA Selamat!
87 Pengakuan Bara
88 Pasca Malam Melelahkan
89 Kedatangan Hasbi
90 Menggapai Permata
91 Gantung
92 Pengakuan Zulfa
93 Ke Rima dan Shad
94 Mundur Alon-alon
95 Kegalauan Hasbi
96 Sudah Dianggap Adik
97 Kedatangan Tamu
98 Tugas Dari Ratu
99 Raja Jin Laut Utara
100 Kegalauan Permata
101 Bintang Dijodohin
102 Menikahi Bu Fastaqima
103 Namanya Zainab
104 Zainab yang Itu
105 Bertemu Seseorang
106 Mendarat Di Kota Pahlawan
107 Silaturahmi
108 Mencari Bintang
109 Kecantikan Zainab
110 Prank
111 Suasana Kerjaan Laut Utara
112 Protes Para Alumni
113 Sehari Sebelum Berangkat
114 Perjalan Ke Gunung Bromo
115 Plot Twist Beda
116 Suasana Gunung Bromo
117 Terkejut
118 Kegagalan Roro
119 Siapa Rani?
120 EPISODE TERAKHIR
121 Novel Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Namanya Bu Fastaqima
2
Berputar Di Kepala Bintang
3
Ada Tangga Lain
4
Suara Misterius
5
Tidak ada Bu Fastaqima
6
Belum Mendapatkan Jawaban
7
Menembus Air Terjun
8
Ini Tidak Benar
9
Muncul Dari Atas Pohon
10
Hadirnya Naz
11
Bintang Adi Kusuma
12
Tafsir Mimpi
13
Permata Pertama Mulia
14
Tidak Lagi Sendiri
15
Planning Pencarian
16
Pencarian Dimulai
17
Kemana Shad?
18
Masyaallah Shad
19
Kisah Rima
20
Ustadzah Zulfa
21
Bertemu Calon Polisi
22
Panggilan Reoni
23
Ketua Alumni
24
Hampir Tak Ikut
25
Firasat
26
Kemana Isti, Putra, Zahra, Diyah dan Nuha?
27
Belerang Beracun
28
Sesal Orangtua Duka
29
Masih Membekas
30
Ada 'Ain
31
Tidak Bisa Ta'ziah
32
Hari Raya Sepi
33
Bara Bagaskara Pengganti Bintang?
34
Ditarik Bintang
35
Akibat Tidur Siang Bolong
36
Planning Liburan
37
Pantai Ratu
38
Bukan Hilang
39
Kerajaan Pantai Ratu Kidul
40
Kegundahan Bintang
41
Hanya Bintang
42
Kekuatan Zulfa
43
Kerelaan Roro
44
Seusai Ujian
45
Di Lamar
46
Ternyata Dia
47
Siapakah Sinta Aulia?
48
Planning Ungkap Sinta Aulia
49
Kemarahan Sinta
50
Hanya Sandiwara
51
Surprise Dari Shad
52
Hati Yang Berguncang
53
Hari Buruk
54
Masalah Bertubi-tubi
55
Tak Kenal Kalian
56
Mencoba Mengingatkan
57
Ingin ke Sekolah
58
Temu Rindu
59
Mereka Teman ku?
60
Usaha Teman Perempuannya
61
Ikutan Lomba
62
Bayangan Itu
63
Ada Dua Bintang
64
Mencari Sumbangan
65
Malaikat Berselendang
66
Ingatannya kembali
67
Naik Pangkat
68
Mengatakan Kepada Mamak
69
Di Bandara
70
Kenalan Baru
71
Atap Daun Kering
72
Kota Dingin
73
Pertama Kali
74
Mulai Bekerja
75
Happy New Year 2025
76
Milan Menghilang
77
Kabar di Surabaya
78
Cerita Milan
79
Rumah Josep di Kota Baru
80
Pertemuan Tak Direncanakan
81
Ada Lagi! Roslinda
82
Di Tempat Yang Sama
83
Kekuatan Roro
84
Giveaway!
85
Pengakuan Permata
86
Pemenang GA Selamat!
87
Pengakuan Bara
88
Pasca Malam Melelahkan
89
Kedatangan Hasbi
90
Menggapai Permata
91
Gantung
92
Pengakuan Zulfa
93
Ke Rima dan Shad
94
Mundur Alon-alon
95
Kegalauan Hasbi
96
Sudah Dianggap Adik
97
Kedatangan Tamu
98
Tugas Dari Ratu
99
Raja Jin Laut Utara
100
Kegalauan Permata
101
Bintang Dijodohin
102
Menikahi Bu Fastaqima
103
Namanya Zainab
104
Zainab yang Itu
105
Bertemu Seseorang
106
Mendarat Di Kota Pahlawan
107
Silaturahmi
108
Mencari Bintang
109
Kecantikan Zainab
110
Prank
111
Suasana Kerjaan Laut Utara
112
Protes Para Alumni
113
Sehari Sebelum Berangkat
114
Perjalan Ke Gunung Bromo
115
Plot Twist Beda
116
Suasana Gunung Bromo
117
Terkejut
118
Kegagalan Roro
119
Siapa Rani?
120
EPISODE TERAKHIR
121
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!