Seperti Mimpi

Mike membuka pintu mobil dan memandangi istrinya yang tengah terlelap, tangannya mulai bergeser mengangkat tubuh Rara, saat merasa tubuhnya melayang Rara membuka matanya dan merasa sangat terkejut Mike sedang menggedongnya.

"Mas?"

Mike tersenyum memandang istrinya yang terlihat sangat terkejut.

"Kok, udah pulang?"

" Gak boleh pulang nih"

"Ehh,bukan itu maksudku mas"

"Jadi apa, gak kangen sama suamimu ini?"

"Ya kangen mas, tapi kok gak kasih kabar dulu kalau mau pulang"

"Kalau kasih kabar namanya bukan kejutan dong?"

Mike telah sampai di depan pintu kamarnya.

"Bisa bukain pintu?"

Rara memutar gagang pintu kemudian disusul kaki Mike yang mendorong pintu.

"Turunin mas"

"Gak ngantuk lagi?"

Rara menggeleng dan Mike mulai menurunkan istrinya dari gendongannya.

Mike memeluk tubuh istrinya erat, rasa kangen yang dia bendung lama selama lebih dari setahun membuatnya sangat merindukan pelukan itu.

"Mas sakit" lirih Rara saat pelukan Mike semakin erat.

Mike melepaskan pelukannya dan mencium kening istrinya.

"Sudah makan malam?" tanya Mike

"Belum" jawab Rara

"Makan dulu yuk" ajak Mike sambil mengandeng tangan istrinya ke meja makan.

"Bi Nani kemana mas?"

"Bi Nani pulang, kasian dia lama gak pulang kerumah"

Rara duduk dan mulai mengambil piring dan mengisinya dengan makanan setelah itu memberikannya pada suaminya.

"Makasih sayang" ucap Mike.

"Mas kok tiba-tiba pulang, papanya sudah sembuh?" tanya Rara

"Papa sudah sembuh makanya aku pulang" jawab Mike.

"Ohh, mas tadi di jemput Aldo?"

"Ngga aku naik taxi sengaja mau buat kejutan"

Rara menatap suaminya yang sedang makan di sampingnya, rasa lelah penantiannya seakan terbayar sudah.

Mike menghentikan makannya saat teringat sesuatu.

"Aku tadi bawain banyak oleh-oleh buat kamu di koper, tapi besok aja ya bongkarnya"

"Iyaa mas"

Selesai makan Mike menggandeng tangan istrinya menuju ruang tengah , mencari remote televisi da menyalakannya.

"Duduk Ra,sini samping aku"

Rara duduk di samping suaminya.

"Mau nonton apa?" tanya Mike sambil terus memecet remote dan mengganti saluran televisinya.

"Stop, yang ini aja" ucap Rara sambil menahan tangan Mike.

"Drama korea" desis Mike sambil terseyum menatap istrinya.

"Kuliah gimana,lancar?" tanya Mike

"Lancar mas tenang aja"

Mike merebahkan tubuhnya dan memposisikan kepalanya di pangkuan Rara, dia menatap wajah istrinya dari bawah sambil tangannya membelai wajah istrinya.

Rara membiarkan ulah suaminya dan tetap fokus pada layar di depannya.

"Ra, apa kegiatanmu setelah kuliah, apa kamu pergi main sama teman-temanmu?"

"Ngga kan kata mas gak boleh, Rara hanya ke rumah sakit jenguk si mbok"

"Gimana keadaan si mbok?" tanya Mike

"Baik mas, bahkan dokter bilang si mbok boleh di ajak pulang ke rumah"

"Oyaa, nanti aku urus biar si mbok bisa segera di bawa kesini"

"Mas gak keberatan si mbok di bawa kesini?"

"Nggak lah, kan nanti malah kamu ada temannya di rumah dan gak harus bolak-balik ke rumah sakit"

"Terima kasih mas, aku gak tau seandainya gak ada mas gimana dengan nasib aku dan si mbok"

"Udah ayo tidur kamu harus istirahat besok ada kuliah pagi?"

"Iya mas ada"

"Aku antar besok"

Mike menuntun tangan istrinya ke kamar setelah mematikan televisinya terlebih dulu.

Sampai di kamar Mike merebahkan tubuhnya di ranjang sedang Rara pergi kekamar mandi.

Saat keluar dari kamar mandi Rara melihat suaminya sudah terlelap, kemudian dia menyusul tidur di samping suaminya.

♡♡♡

Saat pagi menyapa Rara suda rapi dan mulai membangunkan suaminya.

"Mas, udah pagi" ucap Rara sambil menggoyang-goyang tubuh suaminya.

"Hhmmm, jam berapa Ra?"

"Sudah jam 7 pagi mas"

Mike membuka matanya dan duduk, sejenak dia menatap istrinya yang sudah rapi.

"Ayo cepat siap-siap mas, aku tunggu di meja makan ya?" ucap Rara.

Mike menggangguk dan berjalan menuju kamar mandi.

Dua puluh menit kemudian Mike keluar dari kamar mandi dan menghampiri istrinya di meja makan, Mike duduk di kursi yang telah di sediakan istrinya.

"Bi Nani belum kembali mas, kita sarapan roti sama susu saja ya?"

"Apapun asal sama kamu rasanya tetap enak" goda Mike.

"Apaan sih, ehh iya bi Nani kapan kembali kesini mas?"

"Mungkin minggu depan"

"Kok lama sekali?"

"Dia minta cuti, kasihan kan kemaren disini terus jagain kamu" bohong Mike padahal dia yang meminta bi Nani balik minggu depan.

Setelah sarapan Mike dan Rara keluar dari rumah dan masuk kemobil yang telah di siapkan mang Asep di depan rumah.

"Kita kemana dulu tuan?" tanya mang Asep saat ingin melajukan mobilnya.

"Ke kampus istri saya dulu,setelah itu antar saya ke kantor" jawab Mike.

Saat mobil mulai melaju Mike memeluk Rara yang duduk di sampingnya.

"Nanti pulang jam berapa?"

"Seperti biasa jam tiga mas"

"Nanti minta mang Asep antar kamu ke kantorku setelah pulang kuliah"

"Ke kantor mas, tapi kenapa?"

"Aku ada meeting sampe sore, nanti kita makan malam diluar sebelum pulang, ingatkan bi Nani sedang cuti".

"Iya terserah mas saja"

Rara turun dari mobil setelah mang Asep menghentikan mobilnya di depan gerbang kampusnya.

Sampai diruang kelasnya Rara bertemu dengan Kesya yang sedang bermain dengan ponselnya.

"Pagi Key" sapa Rara

Keysa mendongak menatap Rara.

" Tumben ngucapin selamat pagi segala, eh bentar kenapa muka mu jadi ceria gitu gak seperti biasanya" selidik Keysa.

"Tebak dong kenapa?"

"Kesya mengerutkan keningnya, salah makan kali ya kamu Ra?"

"Ihh, apaan sih, aku senang salah sedih salah trus apa mau mu Key?"

"Bentar- bentar jangan bilang suamimu pulang?"

"Itu pinter" jawab Rara sambil duduk di bangku sebelah Keysa.

"Serius,kapan?"

"Kemaren aku pulang dia sudah di rumah"

" Cie ..cie seneng dong" goda Keysa.

Rara hanya menyungingkan senyumnya ke sahabatnya itu, dia tidak sabar menunggu jam kuliah berakhir dan bertemu lagi dengan suaminya.

Hari telah berlalu tanpa terasa sudah waktunya pulang, hari ini Rara dan Keysa merasa tenang karena sang biang usil Rafi tidak masuk kuliah.

Rara menunggu mang Asep di depan gerbang kampus seperti biasa, saat mang Asep sudah sampai Rara langsung masuk ke dalam mobil.

Dua puluh menit kemudian Rara telah sampai di depan gedung kantor Mike, dengan ragu Rara mulai masuk ke gedung itu.

Saat sampai di depan resepsionis Rara mulai bertanya.

"Maaf saya ingin bertemu dengan pak Mike" ucap Rara ragu

"Sudah ada janji" tanya resepsionis itu.

Rara bingung harus menjawab apa kemudian dia hanya menggeleng pelan.

"Maaf mbak, buat janji dulu baru bisa bertemu dengan beliau"

"Apa saya boleh menunggu disini?" tanya Rara kemudian.

"Boleh silangkan tunggu di sofa di ujung sana" jawab resepsionis sambil menunjukkan tangannya ke sofa di ujung ruangan.

"Baiklah" jawab Rara sambil berjalan menuju ujung ruangan.

Rara mengambil ponselnya di dalam tas dan mengirim pesan pada suaminya.

📩Rara

Mas Rara sudah sampai kantor, Rara tunggu di depan ya.

Setelah mengirim pesan Rara mulai duduk di sofa dan menatap ke sekeliling, ada pesan masuk membuatnya kembali pada layar ponselnya.

📩Mike

Naik saja sayang di lantai 3 tunggu di ruanganku, aku lagi meeting sebentar lagi selesai.

📩Rara

Tapi kata resepsionis suruh tunggu di sini mas.

Mike langsung berdiri dari duduknya dan meninggalkan ruang meeting begitu saja saat selesai pembaca pesan istrinya, amarahnya memucak dan wajahnya berubah menjadi merah.

♡♡♡

To be continue..

Terpopuler

Comments

Sri Faujia

Sri Faujia

rsepsiones kenak semprot alias kenak marah

2021-11-28

1

Halimah Chaniago Auteugh

Halimah Chaniago Auteugh

g ad MP yh mereka

2021-09-05

0

Wati_esha

Wati_esha

Mike .. mereka belum tahu Rara itu isterimu.

2021-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!