London,
Tuan Huang sedang menikmati kopinya di ruang keluarga sambil menonton acara televisi lokal, nyonya Huang datang membawakan buah yang telah dia kupas dan potong-potong.
"Mike belum turun?" tanya nyonya Huang
" Mungkin masih istirahat, biarkan saja, jangan lupa buat janji makan malam dengan keluarga Aiden" pinta tuan Huang.
"Jangan terlalu buru-buru biarkan Mike menikmati harinya dulu, sudah lama dia tidak pulang ke London" tutur Nyonya Huang.
" Mau anakmu kabur lagi? ingat dia susah diatur" tandas tuan Huang.
Nyonya Huang sudah tidak bisa membujuk suaminya lagi, memang benar Mike selalu saja membuat masalah dan tidak pernah nurut dengan keinginan papanya.
Didalam kamar terlihat Mike sudah membuka matanya, hal yang pertama kali dia ingat adalah menghubungi istrinya, dini hari dia sampai London membuatnya terlelap.
Mike mengambil ponsel di tas kecilnya dan menyalakannya, begitu banyak notifikasi panggilan dan pesan dari istrinya.Mike sekilas melihat jam pukul 8 pagi London seharusnya sekarang di Jakarta sudah waktunya jam istirahat, Mike mulai melakukan panggilan cepat di ponselnya.
"Hallo...sayang"
"Mas, gimana sudah sampe London?" tanya Rara.
"Sudah, ini baru bangun tidur, kamu masih di kampus?"
"Iyaa mas, ini lagi makan siang di kantin"
"Kok di kantin, apa bi Nani gak bawain kamu bekal?"
"Bawain mas, ini aku lagi makan bekal dari bi Nani, tapi makannya di kantin bareng sama Keysa" jelas Rara.
"Ohh..ya sudah,kamu hati-hati di sana dan jangan keluar tanpa mang Asep"
"Iyaa siap bos"
Setelah menghubungi istrinya Mike berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, lama dia berendam air panas di bathubnya menghilangkan rasa penat di tubuhnya.
Setelah selesai dengan sesi mandinya, Mike keluar dari kamar dan menghampiri papa dan mamanya di ruang keluarga.
"Sudah bangun, duduklah papa ingin bicara"
"Mike juga ada yang mau di bicarakan sama papa mama" ucap Mike
" Papa gak akan basa-basi lagi,lusa siapkan dirimu kita makan malam dengan keluarga Aiden membahas rencana pernikahanmu dengan Kim"
"Apaa??, papa gak bisa asal mutusin tentang kehidupanku" jawab Mike.
" Mike sayang dengarkan papamu kali ini, ini juga tetang kebahagianmu nak,"
"Kebahagian yang mana Mah, Mike gak ingin menikah dengan Kim, dia sudah seperti adik Mike sendiri"
"Papa gak mau tau Mike, tidak ada bantahan, ini sudah jadi keputusan papa dan mama juga keluarga Aiden" tandas tuan Huang.
"Tidak pah, Mike pulang kali ini bukan ingin nenyetujui pernikahan dengan Kim, tapi Mike ingin memberitahu mama dan papa bahwa Mike sudah menikah di Indonesia"
"Apaaa!!!!" Tuan Huang kaget mendengar perkataan Mike dan tiba- tiba pingsan dengan memegang dadanya.
Paahh...
Sayang...
Mike panik begitupun dengan mamanya, Mike mengangkat tubuh papanya dan membawanya ke mobil, sampai di rumah sakit tuan Huang langsung masuk ke ruang IGD.
Nyonya Huang menangis di pelukan Mike, dia sangat ketakutan jantung suaminya anfal lagi.
Mike tak kalah takutnya karena dia papanya mendapat serangan jantung lagi.
Lama ruang itu tertutup dan belum ada tanda-tanda pemeriksaannya berakhir, dua jam lamanya Mike dan mamanya menunggu akhirnya pintu itu terbuka juga.
Dokter keluarga mereka yang biasa menangani tuan Huang keluar dan menyampaikan berita bahwa keadaan tuan Huang sudah kembali normal, tapi dokter menyarankan untuk tidak membuat dia stres, kalau dia mendapatkan serangan lagi kemungkinan sudah tidak bisa tertolong lagi.
Pernyataan dari dokter membuat Mike lemas, tubuhnya seakan tak ada tenaga, kepalanya mendadak pusing, bagaimana menjelaskan tentang keadaannya dan Rara kalau papanya tidak bisa mendapatkan berita yang membuat dia marah dan anfal lagi.
Nyonya Huang meminta kepada Mike untuk tidak membahas lagi tentang pernikahannya di jakarta kalau gak mau terjadi apa-apa lagi pada papanya.
Setelah tuan Huang di pindahkan ke kamar perawatan, nyonya Huang menemaninya dan Mike memutuskan untuk keluar dari rumah sakit, pikirannya masih binggung bagaimana menjelaskan tetang Rara pada keluarganya.
Disisi lain dia tidak ingin kehilangan papanya tapi juga tidak ingin kehilangan Rara, Mike sudah benar-benar mencintai istrinya. Mike melajukan mobilnya tanpa arah dan berhenti di tempat sepi.
Dia ingat kalau terakhir kali Emanuel bilag dia pulang ke London, Mike mengambil ponselnya dan menghubungi Emanuel.
"Hallo Nuel?"
"Mike"
"Kamu di mana bisa temuin aku ditempat biasa kita kumpul di London"
"Kamu di London Mike?"
"Ya ,aku sampai tadi pagi"
"Oke kita ketemu di sana" jawab Emanuel dan kemudian mematikan ponselnya.
Mike melajukan kembali mobilnya ke Bar tempat biasa dia berkumpul dengan kedua sahabatnya itu sejak masa Kuliah mereka.
Sampai di Bar Mike langsung masuk dan menemui pemilik Bar yang kebetulan sudah dia kenal lama.
"Mike, kapan kamu pulang?" sapa Sean pemilik Bar.
"Tadi pagi" jawab Mike singkat.
"Ada apa denganmu Mike datang-datang dengan muka di tekuk kek gitu, lagian ini belum sore Bar belum buka" oceh Sean.
"Aku tau, aku hanya kangen saja sama tempat ini"
"Kangen apa mau janjian bertemu kedua sahabatmu itu"
"Itu kamu tau Sean"
"Sudah bisa di tebak, gimana kabar Devan, aku ingat waktu itu Emanuel bilang dia kecelakaan"
"Iya, Devan masih perawatan di Portland"
Tak lama kemudian Emanuel masuk, dan berjalan menghampi mereka.
"Ada apa Mike tiba-tiba kamu ingat jalan pulang" goda Emanuel.
" Shiitt... aku binggung Nuel"
Mike mulai bercerita setelah Sean meninggalkan mereka.
"Jadi sekarang papaku masuk rumah sakit karena serangan jantung"
"Apaa? trus kenapa kamu disini kalau papamu di rumah sakit"
" Nuel dengar dulu, papaku kena serangan jantung gara-gara aku memberitahunya pernikahanku dengan Rara di Jakarta"
"Hahhhh, trus gimana sekarang?"
"Kalau aku tau aku gak bakalan minta kamu kesini Nuel" pekik Mike kesal
"Ini susah Mike, kamu harus memilih antara papamu dan istrimu" tutur Emanuel.
Saat Mike mulai bicara lagi ponselnya berdering, dan itu panggilan dari mamanya.
Dia menyeruh Mike kembali ke Rumah sakit karena papanya sudah sadar dan ingin bertemu dengannya.
Mike menghela nafas panjang, jujur saat ini dia belum siap ketemu papanya lagi, dia takut salah bicara dan menyebabkan papanya anfal lagi.
Kemudian Emanuel menawarkan diri ikut dengannya kerumah sakit, mungkin dengan adanya Emanuel dia bisa lebih bisa menahan dirinya.
Mereka pergi kerumah sakit, dan sampai dirumah sakit langsung masuk keruang perawatan papanya.
Emanuel memgikutinya, saat masuk dia melihat tubuh lemas papanya yang terbaring di ranjang.
"Emanuel kamu juga ada di London" tanya nyonya Huang
"Iyaa tante sudah satu bulan ini saya di London" jawab Emanuel.
"Mike mendekatlah papa ingin bicara" ucap tuan Huang lirih.
Mike mendekat ke papanya dan berdiri di samping ranjangnya.
"Papa gak akan bahas perjodohanmu dengan Kim sekarang, dan apa gak mau tau tentang pernikahanmu, papa hanya mau kamu urus perusahaan sampai papa sembuh"
Sejenak Mike berfikir, itu akan butuh waktu lama dan dia tidak bisa meninggalkan istrinya terlalu lama, tapi dia juga tidak ada pilihan lain, dan akhirnya dia menyetujuinya, untuk sementara dia akan tinggal di London mengurus perusahaan papanya sampai papanya sembuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Sri Faujia
perpisah lama bgi rara dan mike
2021-11-28
1
Wati_esha
Mike kenapa sih tidak ajak Rara saja?
2021-08-24
0
Dewi Zahra
rara bawah ke london aja mike
2021-08-05
0