''Sa, kamu beneran nggak mau ikut papa datang ke pernikahan Refan, tanya pak Cakra
Sahila menggeleng.
''Ya udah lalau gitu, kamu hati hati ya di rumah, mungkin papa akan nginep tiga hari di sana.
Sahila hanya mengangguk tanpa kata
Ya, ini adalah hari yang di tunggu tunggu Refan, hari pernikahannya dengan Kania,
Sedangkan Iwan dan Doni sudah berada di depan rumah pak Cakra, karena kemauan pak Cakra untuk berangkat bersama naik jet pribadi.
''Ya sudah kalau gitu kamu jaga diri baik baik, kalau mau keluar minta antar sama pak Jono.
''Iya pa, papa hati hati ya, dan Sahila doakan semoga semuanya lancar.
Pak Cakra tersenyum.
Sahila mengantar pak Cakra sampai depan Rumah dan melihat Iwan dan Doni di depan.
''Kak Iwan, kak Doni, kalian udah lama? tanya Sahila.
''Baru sebentar Sa, kamu beneran nggak mau ikut, tanya Iwan yang membuat Doni mengerutkan alisnya.
''Enggak kak, kalian hati hati, bawakan aku oleh oleh dari sana ya, canda Sahila pada Iwan.
Iwan hanya membulatkan jari telunjuk dan jempolnya membentuk O.
''Kak Doni, Nesya nggak di ajak?''
''Dia nggak mau Sa, karena dia tau kamu nggak ikut,
Sahila tersenyum melihat semuanya dan melambaikan tangannya,
''Selamat menempuh hidup baru mas Refan, semoga Mas Refan bahagia dan langgeng untuk selamanya, gumam Sahila
Sahila lari menuju ke kamarnya menahan tangis yang dari tadi mau di luapkannya.
Namun air matanya tak bisa di bendung lagi, dan kali ini Sahila menangis sekencang kencanganya ,
Di dalam kamar yang luas,tanpa seorang pun yang mendengarnya,
''Kenapa ini harus terjadi padaku Ya Tuhan,aku mencintai laki laki yang sama sekali tidak mencintaiku, ini rasanya tidak adil untukku,
Tangisan yang tak ada hentinya membuat mata Sahila sembab.
Bibi pun mengetuk kamar Sahila, karena merasa aneh, sudah beberapa jam Sahila tidak keluar kamar.
''Ada apa Bik? tanya Sahila.
Bibi pun terkejut melihat mata Sahila yang sembab dan merah.
''Non menangis, apa non sakit ?''
Sahila menggeleng dan kini jalan menuju ranjangnya.
''Non, kalau non punya masalah katakan saja sama Bibi, bibi siap untuk mendengarnya.
''Nanti aja deh Bi aku ceritanya, sekarang aku mau pergi kuliah,
''Ya udah Bibi siapin sarapan Non dulu,
Setelah selesai dengan persiapannya, Sahila turun untuk sarapan, dan pergi ke kampus.
''Di kampus, Sahila hanya menjadi pusat pandangan dari teman temannya karena matanya yang sembab dan merah, itu pun menjadi pertanyaanan khususnya untuk Rendy dan Sindi.
''Sa, kamu habis nangis, Tanya Rendy penasaran.
''Iya Sa, mata kamu sembab dan merah, apa kamu ada masalah ?''tanya Sindi.
Sahila mengangguk dan memeluk Sindi .
''Sin, apa aku egois mencintai suami orang, pertanyaan Sahila membuat Sindi dan Rendy membelalakkan matanya .
''Maksud kamu apa Sa, jangan bilang kamu jadi pelakor?.
Sambil mendorong Sahila dari pelukannya.
Sahila kaget dengan sikap Sindi yang kasar.
''Dengerin aku dulu Sin, ini bukan seperti yang kamu bayangkan,
''Apa namanya kalau mencintai suami orang, itu namanya pelakor Sa.''
''Tapi Sin, kamu salah faham, Aku.... belum juga selesai dengan ucapannya Sindi sudah memotong pembicaraannya
''Udah lah Sa, ternyata kamu nggak sebaik yang aku bayangkan,aku kira kamu itu baik, tapi ternyata aku salah menilai kamu, cukup sampai di sini persahabatan kita, aku nggak mau berteman dengan pelakor ,menjijikkan.
Sindi pergi dari hadapan Sahila dan Rendy.
Kini Sahila, menghadap ke arah Rendy,
''Apa kamu mau mendengar penjelasanku Kak? '',
Rendy mengangguk.
Akhirnya Rendy mendengar semua penjelasan Sahila dengan panjang lebar.
''Terus sekarang apa yang akan kamu lakukan?''sedangkan hidup terus berlanjut dan nggak mungkin kamu mencintainya untuk selamanya.
''Nggak tau lah kak, tapi untuk sekarang rasa itu masih ada, mungkin aku akan berhenti untuk mengharapkannya, kalau dia benar benar sudah bahagia.
Sedangkan dari kejauhan Sindi masih saja melihat sahila dengan mukanya yang penuh amarah.
-----------------------
Sedangkan masih di dalam pesawat, Doni semakin penasaran dengan tingkah Iwan sang sahabat yang terlihat akrab dengan Sahila
''Bro, apa kamu sudah berhasil nembak Sahila, tanyanya sambil pelan, karena takut terdengar pak Cakra.
Sedangkan yang di tanya masih asyik dengan bersiulnya.
Karena sudah tidak sabar ,akhirnya Doni menjambak rambut Iwan Sampai sang empu meringis kesakitan.
''Lo, apaan sih, mau bikin gue botak dan nggak tampan lagi, sambil menarik tangan Doni.
''Habisnya di tanya nggak di jawab, bikin gue kesel aja, sambil melihat wajah Iwan yang mempesona (menurut Iwan sendiri)
''Gue tu nggak nembak dia, karena dia belum mau membuka hatinya untuk orang lain, tapi kemarin gue habis nganter dia pulang dari kampus, dan itu sudah membuat hati gue seneng,
''Hanya itu, dan lo sudah sebahagia ini, Doni mengernyitkan dahinya.
''Biarin, emang masalah buat Lo.
Doni menggeleng. dan menahan tawanya.
Setelah beberapa jam, kini pesawat pak Cakra sudah tiba di negara L.
Pak Cakra serta Doni dan Iwan masuk ke mobil yang sudah di siapkan anak buah pak Cakra,
Mereka langsung menuju resort pak Cakra,
Penyambutan yang sangat meriah untuk sang pemilik resort pun di lakukan pihak resort.
''Selamat datang Tuan, kami sudah mempersiapkan kamar untuk tuan,
Pak Cakra hanya mengangguk.
Sedangkan Refan dan Kania kini masih di ruang make up,
Dengan pernikahan yang serba mewah dan serba glamour, Refan tak tanggung tanggung mengeluarkan biaya yang cukup fantastic demi orang yang di cintainya.
Karena mengingat Kania yang tak punya orang tua lagi ,dan pernikahan mereka di lakukan di luar negeri,
Pak Cakra datang tepat waktu dengan di dampingi Iwan dan Doni serta pengawal lainnya .
Sangat meriah, para tamu undangan pun menyaksikan kedua mempelai yang terlihat bahagia,
Tiba waktunya para tamu memberi ucapan untuk mempelai berdua,
''Selamat ya Bro, akhirnya kalian menikah juga, gue ikut senang dengarnya, ucap Doni sambil berjabat tangan dan merangkul sang pengantin.
''Lo kapan nyusul, tanya Refan.
''Segera, lo tenang aja, tapi lo datang ya ke pernikahan gue.
''Siap ,gue juga mau menyaksikan pernikahan lo,
Kini giliran Iwan yang mengucapkan selamat.
''Wah, gue nggak nyangka lo bakalan duluin kita, sambil geleng geleng dan merangkul Refan.
''Lo pikir muka lo lebih tampan dari gue sampai gue nggak laku duluan? '', jawab Refan, mereka tertawa sangat keras membuat para tamu menoleh.
''Sepupu lo cantik , bisik Iwan.
Refan yang tidak mengerti hanya mengernyitkan dahinya.
Sebelum Refan balik nanya ,Doni sudah menarik tangan Iwan untuk pergi, karena melihat antrian yang begitu panjang.
Dalam benak Refan pun masih ada tanda tanya yang belum terjawab.
Sepupu, perasaan gue nggak punya sepupu ,apa lagi cewek, terus yang di maksud Iwan siapa, kenapa dia bilang sepupu gue cantik, apa maksudnya ?batin Refan.
Sambil melihat punggung temannya yang pergi menjauh.
''Sayang kamu mikirin apa, kok ngelamun ?''Tanya Kania yang dari tadi melihat Refan memandang ke arah Iwan.
Refan hanya menggeleng.
Akhirnya kehidupan penuh drama akan segera si mulai Refan dan Kania.
Kita baca selanjutnya ya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
pita
kamu tanya dan kamu bertanya-tanya kenapa ini harus terjadi padaku, blh nggak sih kmu klo jdi cwk nggak usah bego amat lh. dan ngapain kamu mau nangisin calon suaminya orang.
2023-01-28
0
Syauqi Perkasa
Sahila bodoh klu mau kembali sama refan yg SDH mencaci makinya, punya harga diri dikitlah jadi wanita. walaupun cinta masa kecil, mcm GK ada laki2 lain. biar mampus tuch refan nyesal.
2022-06-07
0
Zhakeysha@25
refan ttrlu bodoh dibutakan cintax sma kania bgitupun dgn sahila trllu di butakn dgn prasaanx kpd refan,
2021-10-27
0