Pagi yang cerah matahari mulai menampakkan sinarnya, Sahila mulai bersiap siap untuk pergi bekerja, ini adalah pertama kalinya Sahila membuka lembaran baru ,
Sahila menunggu Nesya di depan kamar,
Setelah keduanya siap mereka segera berangkat dengan menaiki angkot.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di restoran tempat mereka kerja.
Sahila dan Nesya turun dari angkot dan tiba tiba..
Brukkk... Sahila menabrak benda keras, Sahila jatuh terpental mundur,
''Hati hati dong kalo jalan, apa lo nggak punya mata, suara seorang laki laki menggelegar.
Sedangkan Sahila masih saja memegang jidatnya yang sedikit sakit.
''Maaf pak saya nggak sengaja, Sahila sambil menunduk,
''Dasar, lo kira ini jalan nenek moyang lo,
Kali ini Sahila langsung mendongakkan kepalanya,
Sahila sangat terkejut melihat siapa yang di tabraknya.
Mas Refan, dalam hati Sahila .
''Oh... ternyata elo, pantesan,dasar kampungan,
''Jangan jangan lo ngikutin gue, rumah lo kan jauh, terus ngapain lo di sini?''
Sahila hanya mendengarkan ucapan Refan,
Seperti halnya Sahila, Nesya pun tidak berani untuk membela sahabatnya itu.
Sahila mengeluarkan air matanya, karena lagi lagi tersakiti karena kata Refan.
Kenapa pak Refan bilang gitu ,memangnya dia kenal sama Sahila, batin Nesya.
''Lo nggak bisa jawab kan, berarti benar lo ngikutin gue kan, sebenarnya apa mau lo, uang, Refan merogoh saku celananya dan melemparkan beberapa lembar uang di depan Sahila.
Sahila yang merasa terhina langsung saja mendaratkan sebuah tamparan di pipi Refan.
''Maaf ya mas, aku memang miskin tapi aku tidak serendah itu,
dan ingat kata kataku ,mas akan menyesal dengan apa yang mas lakukan saat ini, karena semua perbuatan pasti akan ada balasannya, walaupun hanya sebutir debu, dan aku yakin mas akan sangat menyesal jika mengingat kejadian ini,
Sahila menggandeng tangan Nesya dan berlalu menuju restoran.
''Dasar kampungam sialan... Refan berteriak.
Sampai di depan restoran, Sahila berhenti melangkah, Sahila membalikkan badannya dan memeluk Nesya, seperti menahan tangis,
Nesya yang menyadari langsung merangkul erat sahabatnya itu,
Sebenarnya Nesya sangat ingin tau, kenapa Refan bisa kasar sama Sahila, tapi niat itu di urungkan karena melihat keadaan Sahila saat ini.
''Menangislah Sa, kalau itu bisa membuatmu lega,
Sahila yang mendapat izin langsung memecahkan tangisnya di pelukan Nesya.
Doni datang memarkirkan mobilnya,
Setelah turun dari mobil, Doni melihat drama peluk di depannya, Doni mendekat,
''Sahila kenapa Nes, kenapa dia bisa nangis begitu?
Nesya dan Sahila yang sadar akan kedatangan bosnya langsung melepaskan pelukannya.
''Maaf pak, kami nggak apa apa kok, jawab Sahila.
''Tapi kamu nangis lo, nggak mungkin kan kalau nggak kenapa napa?
''Maaf pak, tadi.... ucapan Nesya mengambang.
''Tadi aku kelilipan, jadinya seperti nangis deh.,ya udah kami masuk dulu pak, permisi
Sahila mengalihkan pembicaraan.
Nggak mungkin kelilipan sampai kayak gitu, pasti ada yang mereka Sembunyiin, tapi apa ya? Doni curiga.
Sahila dan Nesya bekerja dengan tugasnya masing masing.
Sedangkan seperti biasa Doni berada di ruangannya.
Tak lama Refan datang bersama dengan Iwan Mereka mencari tempat duduk seperti biasa, Kali ini Iwan memanggil salah satu Waitres,
Sahila yang merasa nganggur langsung saja menghampiri meja Iwan,
Iwan yang belum pernah melihat Sahila pun langsung bertanya, ''Pelayan baru ya?
Sahila hanya menunjukkan senyum manis nya.
Wow manis sekali senyumnya, hati Iwan.
Sedangkan Refan hanya asyik dengan ponselnya dan tak melihat siapa pelayan yang melayani mereka.
Sahila yang melihat Refan tak berani menatap wajah Refan yang memerah karena tamparannya.
Sahila pergi untuk mengambil pesanan Iwan, tak butuh waktu lama, kini Sahila sudah sampai di meja Iwan dan Refan.
''Silahkan pak,
Iwan tersenyum dan berterima kasih, sedangkan Refan masih saja sibuk dengan ponselnya dan tak menyadari sama sekali siapa yang melayaninya, tapi itu menjadi suatu keberuntungan bagi Sahila, karena ketakutannya berhadapan dengan Refan yang selalu memakinya.
''Fan, lo dari tadi main hp melulu, ada apa sih?'',.
''Ini lo Kania mau ke Negara L dia di kontrak di sana.
''Terus kamu izinin?
''Ya aku izinin, lagian kan dia belum menjadi istriku, nanti kalau udah jadi istriku baru deh ,aku larang dia berkarir,
''Ref, lo nggak tau Doni punya pelayan baru,
Refan menggeleng.
''Dia sangat manis bro, apa lagi senyumnya, wah bikin gue terbayang bayang.
''Lo lebay banget sih, baru lihat cewek bening aja sudah heboh,lama lama lo kayak Doni ya, selera lo kampungan,
''Tapi maaf ni bro yang ini asli dan nggak sattingan, kalau kebanyakan cewek tu kan pakai bedak, lipstik, apalah itu, ini asli bro, kayaknya dia nggak pakai make up sudah cantik banget apa lagi kalau makai, wah gue nggak tau lagi deh pasti bidadari dari kayangan kalah.
Refan cuwek tak menjawab ucapan Iwan yang konyol menurutnya.
Sedang di seberang sana Kania sedang asyik jalan jalan dengan manager nya di belakang Refan
Kania lebih mementingkan karir dari
pada soal asmara, yang penting baginya adalah menjadi model yang profesional, dan itu membutuhkan manager yang handal. Tidak ada yang gratis di dunia ini, apa lagi yang di minta Kania adalah sesuatu yang sangat sulit, tapi demi mendapatkan apa yang dia mau, sang manager pun selalu memenuhi apa yang Kania mau,
Lampu hijau pun selalu menyala saat sang manager menginginkan apa yang dia mau dari tubuh Kania,
Tapi Refan tak pernah menyadari itu semua, mata Refan sudah tertutup oleh cinta yang membuatnya buta, dan tak bisa melihat mana yang baik dan buruk.
Sebagai seoarang pacar Refan memberi kebebasan untuk Kania, dan itulah yang sangat Kania sukai dari Refan.
Di restoran Doni keluar dari ruangannya untuk menemui sahabatnya,
Doni yang sadar dengan pipi Refan langsung menanyakan.
''Pipi lo kenapa Fan, kok merah gitu?
''Udah lah jangan di bahas ,bikin gue muak aja.
''Emang kenapa, apa ada yang menampar lo?''.
''Ada, cewek kampungan yang paling gue benci di muka bumi ini, dan gue sumpahin dia nggak akan mendapatkan cowok untuk selamanya.
''Hati hati bro, jangan terlalu membenci orang, bisa saja nanti itu jodoh lo,ya nggak Wan
''Bener banget tu, emang kenapa lo bisa sampai kena tampar,
''Gue maki dia, karena udah nabrak gua tadi ,
''Wah, lo bener bener gila ya Fan, pantesan dia berani nampar lo, pasti dia merasa malu,
''Biarin, memang pantas dia di permalukan, dia itu wanita kampungan,
''Emang lo udah kenal sama tu cewek ?
''Heem.... jawab Refan singkat.
Bahwasanya kebencian akan menjadi jalan untuk mencintai ,karena benci sangat beda tipis dengan cinta,namun terkadang sering kali itu selalu tidak tersadar oleh manusia,
karena yang kita tau hanya membenci dan mencintai, bukan membenci karena mencintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Rita Indrawati
aku out Thor ceritanya udah ketebak
2022-05-15
0
Putri Lavina
ati2 dng omongan Lo fan, suatu saat semua itu bakal berbalik ke Lo sendiri 😏
2021-01-26
0
Sarmila
menangis mendengar hinaan sangat sakit hati ku mendengar nya
2021-01-24
0