Masih di restoran...
Memang wajah calon suami Sahila itu setampan apa sih, sampai dia rela mencintainya sampai mati?
''Maaf ya pak, aku juga nggak tau, aku cuma
denger dari ceritanya saja, ya mungkin saja lebih tampan dari pak Iwan .
Iwan mengangguk anggukkan kepalanya.
''Ya sudah kalau sudah nggak ada yang di pertanyakan lagi aku permisi pak.
Nesya berlalu dari hadapan Doni dan Iwan.
Sedangkan Iwan masih bergelut dengan otaknya membayangkan wajah calon suami Sahila.
Malam yang sunyi, Sahila berada di balkon kamarnya sambil memandang langit gelap yang di hiasi bintang berkelap kelip.
Sahila memikirkan sesuatu yang terbenak dalam otaknya saat ini,
''Mas, apa kamu akan lebih marah lagi setelah tau aku tinggal di rumahmu, maafkan aku mas, sebenarnya bukan ini yang aku mau, ini adalah keinginan papa kamu dan aku nggak bisa menolaknya,aku hanya ingin membuatnya tidak kesepian lagi, aku harap kamu akan mengerti keadaanku, jangan terus menyalahkan aku tentang perjodohan ini, aku akan merelakanmu untuk menikahi wanita yang kamu cintai, asal kamu bahagia, aku akan ikut bahagia ,aku berjanji akan menjaga kesucian cintaku sampai kapan pun hanya untuk mu,gumam Sahila sambil tersenyum.
Setelah terasa dingin akhirnya Sahila masuk ke kamarnya dan mulai bergelut dengan selimutnya.
Sahila sudah mulai memejamkan matanya dan beralih ke dunia mimpi.
Tak pernah terlintas oleh pikiran Sahila akan tinggal di rumah mewah dan tidur di tempat yang nyaman seperti yang saat ini dia rasakan.
Pasalnya pergi ke kota berniat untuk bekerja, tapi yang di dapat jauh dari kata itu,
dan semoga ini akan berjalan lancar.
Keesokan harinya.. Setelah bangun Sahila segera pergi ke dapur berniat untuk memasak, dan di dapur juga sudah ada beberapa pembantu yang sudah mulai bergelut dengan alat dapur.
''Non, sebaiknya non siap siap aja, ini kan hari pertama non kuliah, biar kami saja yang memasak, kata Bi Minah, salah satu pembantu di rumah pak Cakra.
''Nggak apa apa kok bik, lagian apa yang perlu di siapain, aku belum punya persiapan apa apa kok.
''Non coba lihat di ruang keluarga, dan semua barang itu milik non, nanti biar kami yang bantu bawa ke kamar non, soalnya tadi malam bibik takut kalau non udah tidur, jadi Bibik taruh di ruang tamu.
Sahila menoleh ke ruang tamu, dan benar saja di sana banyak sekali paper bag.
Sahila berjalan menghampirinya dan mulai membuka satu satu paper bag nya.
Sahila membelalakkan matanya setelah melihat isinya,
''Wah, ini bagus bagus banget, banyak lagi, apa papa Cakra nggak salah membeli semua ini untukku.
Sahila membuka semua paper bag nya yang ternyata berupa baju sampai sepatu dan yang lain serta peralatan kuliah, sampai pada paperbag yang terakhir, Sahila membolak balikkan kotaknya.
''Seperti ponsel, apa perlu aku menggunakannya, rasanya nggak perlu deh, lagian aku juga nggak terlalu suka, aku balikin aja deh, gumam Sahila.
Sahila berjalan menuju kamar pak Cakra dan mengetuknya.
Ceklek... pintu di buka oleh pak Cakra.
''Kenapa Sa, apa kamu nggak suka dengan ponselnya, kalau kamu nggak suka nanti biar papa suruh tuker, pak Cakra sambil melihat kotak yang di bawa Sahila.
''Maksud Sahila bukan itu pa, tapi apa perlu Sahila punya ponsel ?
''Ponsel itu sangat penting Sa, dan kamu harus punya dari sekarang,itu di dalamnya sudah lengkap kamu tinggal pakai dan sudah ada nomer papa dan nomer rumah kamu,kapan pun kamu kangen sama Ibu kamu, kamu tinggal telpon aja.
''Terima kasih ya pa, papa sangat baik dan aku nggak bisa balas apa apa.
''Cukup kamu tinggal di sini menemani papa, dan jangan pernah tinggalkan rumah ini,
Dan sekarang kamu siap siap biar papa antar, karena hari ini adalah hari pertama kamu kuliah dan papa akan memperkenalkan kamu sebagai anak papa.
Sahila mengangguk.
''Bik, tolong bantu Sahila bawa barang barangnya ke atas!
''Baik tuan. jawab sang bibik.
Sahila dan bibik membawa barang barang nya menuju kamar Sahila.
Di kamar Sahila segera mandi dan bersiap siap, Sahila membuka paper bag dan memilah milih baju mana yang akan dia gunakan.
Setelah di kira cocok Sahila segera memakainya, Sahila melihat wajahnya di pantulan cermin,karena ada make up, Sahila berusaha memakainya.
Setelah selesai Sahila segera turun untuk sarapan.
Sahila berjalan menuju meja makan, dan di sana sudah ada pak Cakra.
''Pagi pa, sapa Sahila.
''Pagi, wah kamu cantik sekali Sa, sekarang kamu jadi anak papa sungguhan,
''Ah papa bisa saja.
Pak Cakra sangat terkejut melihat penampilan Sahila yang sangat modis.
Setelah selesai Sahila dan pak Cakra segera keluar dan naik mobil mewah milik pak Cakra.
Tak butuh waktu lama untuk tiba di depan kampus Pak Cakra dan Sahila berjalan menuju ruangan Rektor.
Benar saja pak Cakra memperkenalkan Sahila sebagai putrinya, Sahila masuk di jurusan bisnis seperti Refan karena itu keinginan pak Cakra.
''Sa, kamu baik baik ya, papa pulang dulu biar nanti dosen yang akan mengantar ke ruangan kamu, dan nanti kalau pulang kamu di jemput sama pak supir,
Sahila mengangguk,dan mencium punggung tangan pak Cakra.
Sahila di antar oleh dosen menuju ruangannya.
Selamat pagi semuanya, pagi ini kalian kedatangan teman baru, dia adalah putri dari pak Cakra, salah satu donatur tetap di kampus kita,Silahkan perkenalkan diri kamu, pak Dosen menyuruh Sahila.
Sahila berdiri di depan kelas dan memperkenalkan dirinya, setelah selesai Sahila duduk di tempat yang masih kosong.
Sahila duduk di samping seorang laki laki yang tampan.
''Hai...salam kenal namaku Rendy, sapa cowok yang berada di samping Sahila.
''Aku Sahila.salam kenal juga.
Sahila mengikuti materi dengan seksama tanpa bicara sepatah kata pun.
Sahila harus bersungguh sungguh karena mengingat perjuangan pak Cakra untuk menjadikannya wanita yang sukses.
Selesai sudah materi hari ini, sahila keluar dari ruangannya,Sahila sedikit bingung mau kemana, karena belum mempunyai teman, akhirnya Sahila menghampiri segerombolan teman satu kelasnya.
''Apa aku boleh bergabung? tanya Sahila.
''Silahkan, teman Sahila pun memperkenalkan namanya satu persatu, karena mereka tau kalau Sahila adalah anak dari orang tersohor.
Mereka bercakap cakap panjang lebar, banyak hal yang mereka bicarakan,Sahila pun merasa nyaman dengan obrolannya, sangat Asyik, itulah yang di rasakan Sahila saat ini, karena sudah lama tidak berkumpul dengan teman seumurannya sebanyak itu. dia hanya berteman dengan Nesya, itupun sejak dia pergi ke kota, waktu di desa tak ada teman lagi, karena semua teman SMA nya kebanyakan kuliah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Zaniar Niar
Ayo thor buat si refan nyesel ...
2021-01-20
1
Ila Syaqilla
Da kebayang nih Sahila jd wanita sukses kebangga'an Pak Cakra
2020-12-17
1
jk👑
nyesel nanti si refan dah nolak sahila
2020-12-06
9