Seperti biasa, selesai kuliah Sahila duduk di taman kampus menunggu jemputan, namun kali ini Sahila sendiri tanpa Rendy, karena Rendy punya urusan mendadak dan tak bisa menemani Sahila.
Karena saking lamanya, akhirnya Sahila berjalan menuju depan di dekat pak satpam.
Pak satpam yang melihat Sahila clingak clinguk pun langsung menghampirinya.
''Nona nunggu jemputan?''tanya pak satpam.
''Iya pak, nggak seperti biasanya nih, pak Jono lama banget,
''Tungguin sini saja non, barang kali macet,
''Iya pak, terima kasih ya!''
Akhirnya dengan tidak sabarnya Sahila melihat di depan gerbang.
Tak lama ada mobil mewah berhenti di depan Sahila, namun Sahila malah mengernyitkan dahinya.
Kayaknya bukan mobil papa deh, terus ngapain berhenti di sini ,apa mau jemput siswa lain, tanda tanya dalam hati Sahila.
Pintu mobil terbuka, muncullah sosok tampan dengan kemeja kotak dan kaca mata hitam.
''Kak Iwan, kak Iwan mau jemput siapa ke sini? ''apa ada saudara kak Iwan yang kuliah di sini? ''
Iwan hanya menggeleng.
Karena memang sengaja sepulang dari restoran Doni langsung menuju kampus Sahila.
''Terus mau apa, tanya Sahila dengan lugunya.
''Mau jemput kamu, jawab Iwan dengan santai.
Namun Sahila masih belum menjawab apa apa karena nggak percaya .
''Kak Iwan kalau bercanda jangan asal deh, nanti pacar kakak marah gi mana? ''
''Udah lah, ayo aku antar pulang, dari pada kamu kebakar di sini, sambil menarik tangan Sahila .
Karena melihat terik matahari yang sangat panas.
''Tapi kak, nanti kalau pak jono nyari gi mana?
''Kamu tinggal bilang kalau aku jemput.
''Baiklah kalau gitu, aku juga udah pegel nih nungguinnya.
Sahila langsung masuk ke dalam mobil Iwan, dan menghubungi pak Jono supaya tidak menjemputnya.
Dalam perjalanan awalnya hening, namun Iwan mencoba untuk membuka suara duluan dengan pertanyaan yang di pendamnya.
''Sa, aku boleh nanya nggak sama kamu?''
''Boleh, emang kak Iwan mau nanya apa? dengan cepat Sahila menjawabnya.
''Sa, kamu beneran nggak mau buka hatimu lagi untuk orang lain, selain calon suami kamu yang udah ninggalin kamu, tanya Iwan sedikit ragu, karena takut Sahila tersinggung, meskipun pertanyaan Iwan ada benarnya.
Sahila malah tersenyum manis membuat Iwan semakin klepek klepek.
Sa, jangan senyum di dekat gue Sa, lama lama gue nggak bisa lupain lo ,dasar mata calon suami lo sedeng, nggak bisa melihat makhluk sesempurna ini. , lirih hati Iwan.
''Apa kakak percaya yang namanya jodoh itu nggak usah di cari, dan dia pasti akan datang sendiri? tanya Sahila.
''Heemmm, terus kenapa?
''Kak, aku akan membuka hati aku untuk suamiku saja, siapa pun nanti yang akan menjadi suamiku, barulah aku akan membuka hati untuk nya, aku nggak mau mencintai seseorang untuk yang kedua kalinya, aku takut terluka lagi, cukup sekarang ,tapi tidak untuk nanti,.
''Tapi Sa, apa kamu sangat mencintai calon suami kamu itu? ''
''Aku juga nggak tau kak, tapi hati aku mengatakan bahwa dia itu jodohku, meskipun nantinya aku yang salah ,namun untuk saat ini aku nggak mau pacaran dulu, aku mau fokus kuliah dulu,
''Oh.. iya Sa, emang kamu sama Refan ada hubungan apa?
Aduh aku harus jawab apa nih, nggak mungkin kalau aku harus jawab jujur,batin Sahila.
Sahila memutar otaknya untuk mencari jawaban yang tepat,
''Sa, kamu mikirin apa?''
''Kamu dengar kan pertanyaan aku tadi,
Sahila mengangguk.
''Se... sepupu ,ya ,Mas Refan itu sepupu jauh aku, Sahila sedikit gelagapan.
''Oh.... Iwan sambil mengangguk anggukkan kepalanya.
''Tapi waktu di restoran Doni, kok kalian nggak saling sapa? tanya Iwan lagi.
''Aku juga baru tau, dari papa Cakra, kalau aku dan mas Refan itu sepupu, selama ini aku nggak pernah di kasih tau sama Ibu, kalau aku punya saudara di kota ini.
Selamat, biarin bohong dikit yang penting kak Iwan nggak curiga. batin Sahila.
Sahila menghela nafas panjang, setelah menjawab semua pertanyaan Iwan.
''Nanti kalau Refan menikah kamu ikut dong ke Negara L ?''
Deg...
Pertanyaan Iwan membuat jantung Sahila berdetak kencang
Kali ini Sahila tersenyum lebar.
Sahila menggeleng
''Loh, kenapa, apa kamu nggak ingin lihat sepupu kamu menikah? tanya Iwan serius.
''Pingin sih kak, tapi....Sahila menggantungkan ucapannya .
''Tapi apa Sa, apa om Cakra nggak ngajak kamu?
Sahila menggeleng.
Bukan itu kak, sebenarnya aku juga ingin melihat mas Refan menikah, meskipun hatiku sakit, tapi aku nggak mau merusak suasana hati mas Refan karena melihatku di sana,
''Sa,, kamu nggak apa apa kan ,kenapa kamu kelihatan sedih gitu, apa ada yang salah dengan pertanyaanku?''
Sahila menggeleng,
''Ya udah aku nggak nanya deh kenapa kamu nggak mau ikut,
Tak terasa mobil Iwan sampai depan rumah Pak Cakra,
Sahila turun dari mobil,
''Sa, aku langsung pamit ya ,salam sama om Cakra,
Sahila mengangguk.
Sahila melihat mobil mewah Iwan keluar dari gerbang rumah,
''Maaf non, tadi saya kelamaan,ucap pak Jono.
''Nggak papa pak ,pasti bapak sedang sibuk kan, makanya telat,
Pak Jono mengangguk,.
Karena memang pak Jono ada tugas untuk ke kantor dari pak Cakra.
Sedangkan kini hati Iwan sedang berbunga bunga meskipun hanya mengantar Sahila pulang,
Baginya itu sudah bisa mengobati otaknya yang selalu terbayang bayang wajah Sahila.
Mama Sonia pun heran, melihat putra semata wayang nya yang terlihat ceria saat masuk rumah.
Mama Sonia menghampiri Iwan dan memegang keningnya dengan punggung tangannya.
''Wan, kamu nggak stres kan?'', tanya mama Sonia sambil menggelengkan kepalanya
''Ma, siapa yang stres sih, aku tu lagi seneng,
Aku tu habis nganterin pujaan hatiku, Iwan sambil memutari mama Sonia
''Jangan bilang itu calon istri orang ya Wan?''
''Memang kenapa sih ma, calon suaminya itu sudah ninggalin dia, dan ini kesempatan aku untuk mendekatinya, meskipun nantinya dia nggak menerimaku, setidaknya aku lebih dekat dengannya.
''Tapi Wan, mama nggak mau kamu salah langkah, mama nggak mau kamu terluka lebih dalam, karena cinta kamu bertepuk sebelah tangan.
''Mama, tenang aja, meskipun aku mencintainya, aku nggak akan memaksanya untuk menerimaku, dan jika nantinya dia menolakku, aku masih bisa kan ,jadikan dia sebagai adikku, seperti Refan saat ini.
Mama Sonia tersenyum melihat Iwan yang semakin dewasa.
''Mama seneng dengernya, kalau gitu boleh dong di kenalin ke mama, mama penasaran gi mana sih wajah nya sampai membuat kamu tergila gila.
''Iya, kalau ada waktu Iwan ajak ke sini, tapi Iwan nggak janji, dan satu lagi, mama tau nggak dia itu ternyata sepupunya Refan!''
''Refan ,anaknya pak Cakra?''
''Heemm.
''Wah kebetulan dong, tapi sayang dia nggak jadi mantu mama, padahal mama akan langsung menyetujuinya kalau kalian saling suka.
''Udah lah ma, jodoh siapa yang tau sih, mungkin aja sekarang belum, tapi siapa tau nanti ada keajaiban, Iwan sambil menaik turunkan alisnya.
''Kamu tu yang ajaib, pergi cemberut pulang ceria, celetuk Mama Sonia.
Iwan malah tertawa keras sambil nyanyi nyanyi tak jelas menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Elazmi Puji
ya hanya refan yg otaknya sedeng
2021-03-15
1
Elazmi Puji
ya hanya refan yg otaknya sedeng
2021-03-15
0
Nur saja😉
cinta yang rumit😊sahila mencintai refan sementara refan cinta modyar sama kania eehh sekarang iwan cinta sama sahila😂😂😂
2021-01-26
0