KESUCIAN CINTA SAHILA
Sahila gadis kampung simple dam lembek berumur 22 tahun dan tidak berpengalaman.
Refan pria tampan berumur 25 tahun yang sangat sombong, namun rasa cintanya sangat besar pada satu wanita ,itulah kelebihannya.
Kisah keduanya akan semakin seru saat mereka bertemu kembali saat dewasa,dan inilah kisahnya......
Bintang berkelap kelip menghiasi malam yang gelap udara yang dingin menemani Sahila yang sedang duduk di teras rumah,
Sahila sedang duduk termenung memikirkan usianya yang semakin bertambah, dalam benak Sahila terselip kata ingin menikah, tapi semenjak Sahila putus dengan pacarnya Sahila tidak pernah berdekatan dengan cowok mana pun.
''Nduk, kamu ngapain di luar, kan sudah malam udaranya dingin nanti kamu masuk angin.
''Bu, dulu bapak sebelum meninggal bilang kalau aku sudah di jodohkan ,tapi sampai sekarang kok nggak ada yang melamar Sahila ya bu?
''Iya, nanti biar Ibu telpon pak Cakra, dia adalah calon mertua kamu, Dulu bapak kamu sangat akrab dengan pak Cakra, sampai sampai mereka merencanakan perjodohan kamu dengan anaknya.
''Tapi apa anak pak Cakra mau di jodohkan denganku Bu?
''Ibu juga belum tau nak, kita lihat saja nanti, semoga saja berjalan dengan lancar.
Akhirnya Sahila masuk ke dalam rumah bersama sang Ibu.
Sebenarnya Sahila mempunyai seorang pacar, namun Sahila harus memutuskan pacarnya karena sang Ibu yang masih ingat dengan perjodohan Sahila.
Di dalam kamar Sahila naik keatas ranjang dan bergelut dengan selimutnya.
Sedang di sebrang sana Refan sedang asyik bersenang senang di klub malam.
''Puas puasin aja bro, malam ini kita happy .Refan.
''Lo memang teman kita yang paling baik, lo selalu tau apa yang kita inginkan, Doni dan Iwan
''Pokoknya lo berdua nggak usah khawatir selama ada gue, semua yang lo butuhin akan gue tanggung,
''Terima kasih Pak ceo tampan .
Tak lama kemudian datanglah wanita cantik nan seksi langsung mencium Refan
''Malam baby, sudah lama,
''Heem, kemana aja sih, lama banget,
''Sorry, gue tadi ada pemotretan, jadi telat deh.
''Ya udah nggak apa apa, yang penting sekarang lo ada di sini.
Ruangan yang di penuhi lampu berkelap kelip serta alunan musik yang membuat bising di dalam tuangan, Refan selalu saja mabok,
Dan setiap malam pula Iwan dan Doni selalu mengantarkan pulang. Seperti malam ini pula Refan sampai tak sadarkan diri, itu membuat teman temannya takut, akhirnya dengan semua keberaniannya Doni dan Iwan membawa Refan pulang,
Sedangkan Kania harus pulang sendiri dan itu sudah menjadi kebiasannya.
Mobil mewah milik Refan sampai di depan
rumah Doni dan Iwan langsung memapah Refan yang mulai sadar,
Doni mengetuk pintu, pembantu yang mendengarnya langsung membuka pintu.
''Masya Allah ini aden kenapa kok bisa kayak gini
''Dia mabok bi !
''Ya sudah cepat kalian bawa ke kamarnya
Akhirnya dengan cepat Iwan dan Doni membawa Refan ke kamarnya.
Sedangkan bibi mengikuti dari belakang.
Pak Cakra yang mendengar berisik pun langsung keluar,
''Kenapa Refan, mabok lagi ?
Iwan dan Doni mengangguk, bawa ke kamarnya, muka pak Cakra sedikit marah namun di tahannya.
Setelah Iwan dan Doni pulang pak Cakra langsung naik ke kamar Refan.
Pak Cakra melihat bibi sedang melepas sepatu Refan,
''Ngapain di urusin bik biarin aja,
''Maaf tuan kasihan Aden pasti gerah.
Anak ini kalau belum di nikahin belum sembuh bik, pasti masih saja mabok mabokan.
''Maaf tuan memang calonnya sudah ada?
''Sudah bik, tapi aku malu apa mau anak Bu Nur (Ibu Sahila)menikah dengan Refan,mereka orang yang sangat baik , sedangkan bibik lihat sendiri kan kelakuan Refan kayak gini
''Tuan, jodoh itu tidak memandang baik buruk seseorang, karena itu ketentuan Sang Pencipta, kalau memang Aden berjodoh sama gadis itu pasti mereka akan bersatu, dan mungkin saja ini jalannya aden menuju jalan yang lebih baik lagi,
''Bibi doakan saja ya, semoga mereka berjodoh, karena aku tau, anak bu Nur sangat lah baik dan solehah.
Akhirnya pak Cakra mengakhiri pembicaraanya dengan bibi.
Malam yang sepi di kamar Refan hanya terdengar dentingan jam,
Tiba tiba Refan bangun dan muntah muntah, Refan merasakan pusing pada kepalanya .
''Sialan, Refan memaki dirinya sendiri.
Pagi yang cerah, secerah hati Sahila saat ini, karena sang Ibu baru saja memberi tau kalau akan ada calon suami dan calon mertuanya datang, Sahila selalu saja tersenyum saat di dapur bersama sang Ibu.
''Kamu kenapa senyum senyum sendiri nduk?
''Bu aku tu lagi seneng, semoga dengan kedatangan calon suami sahila, akan merubah nasib sahila yang jomblo ini.
''Iya, Ibu juga berharap begitu, semoga saja kalian berjodoh
Sahila mengangguk.
Setelah memasak Sahila memilah milih baju di lemari
''Pakai yang mana nih,Sahila mencoba beberapa baju yang cocok.
Akhirnya tak lama Sahila menemukan baju yang cocok untuk dia pakai, tak lama kemudian terdengarlah mobil berhenti di depan rumah Sahila.
Bu Nur yang mendengar langsung menyambut di depan pintu, sedangkan Sahila masih berada di dalam kamar,
''Selamat siang pak Cakra, bagaimana kabar anda ?
''Saya baik, bu, Ibu sendiri bagaimana kabarnya?
''Alhamdulillah saya juga baik.Silahkan masuk pak, nak.
Pal cakra dan Refan masuk dan duduk sedangkan Ibu pergi ke dapur untuk mengambil minuman.
''Ini rumah siapa pa? tanya Refan.
''Nanti kamu juga akan tau, jawab pak Cakra.
Bu Nur keluar dengan membawa minuman,
''Sahila keluar nak! ini tamunya sudah datang,
Sahila keluar dari kamar untuk menemui calon suami dan mertuanya.
Siapa dia, penampilannya kuno banget, nggak modis, batin Refan
''Ref kenalin ini Sahila calon istri kamu,
''Haaah, calon istri, papa nggak salah jodohin aku sama gadis kayak gini refan sambil memandang Sahila sinis,
''Ref, jaga ucapan kamu, Ini Sahila calon istri kamu, apa kamu nggak dengar kata papa.
''Ayolah pa, dia bukan selera Refan, papa tau kan Refan sudah punya pacar,
''Kania, maksud kamu, papa nggak akan menyetujuinya, papa akan tetap dengan keputusan papa, kamu mau menikah dengan Sahila atau kamu keluar dari rumah papa.
Refan diam seribu bahasa sambil memutar otaknya.
''Nggak apa apa om kalau mas Refannya nggak mau, jangan di paksa, sahila dengan muka melas,
''Nah, dia aja nolak, ya kan, kamu nggak mau kan sama aku,ayo jawab, jangan jadi wanita penjilat, kamu mau karena harta papa aku kan, Refan sambil geleng geleng,
Sedangkan Sahila mulai mengeluarkan air matanya.
''Maaf mas kami memang orang miskin, tapi kami bukanlah seperti apa yang mas katakan, kalau mas memang menolak perjodohan ini, aku nggak apa apa, tapi mas jangan menjelekkan aku seperti itu,apa mas nggak tau kalau apa yang mas katakan itu bagaikan pedang yang menggores?
''Kamu tau juga rasanya sakit, Refan sinis.
''Sudah cukup, maaf pak Cakra kalau Refan nggak mau kami juga tidak akan memaksa sekarang keputusan ada di tangan bapak. Bu Nur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Dde Sha
emm
2021-08-06
0
Rozita Zita
enk bca d novel ton no
2021-06-14
0
Aiko Tsuki
cover nya Suzy sama woo bin 😀
2021-06-12
0