Bab 12 Pengalihan Issue

"Anda yakin Pak Gilang?" Ulang Elang pertanyaannya.

"Saya mencintai Devina sejak pertama kali dia menjadi sekretaris Saya," jawab Gilang.

Saat Wina menunjukkan foto kebersamaan Devina dengan Gilang, Elang tidak bisa menahan cemburu. Tatapan keduanya sama-sama memancarkan cinta. Entah Devina sadar atau tidak. Pancaran cinta itu pancaran yang pernah Elang rasakan, setiap kali Devina menatapnya.

Saat itu bukan hanya cemburu. Tapi Elang juga marah. Bagaimana dia tidak marah, karena Gilang adalah suami wanita lain. Dia tidak ingin Devina terlibat masalah dengan Sandra. Dia sangat tahu, seperti apa rekan kerjanya itu.

Saat Gilang memberitahu bahwa Sandra sendiri yang meminta Devina untuk menggodanya, Elang bisa bernapas lega. Ternyata itu hanya pura-pura. Tapi sekarang, Gilang justru mengakui mencintai gadis yang dia cintai. Elang harus bagaimana? Sementara dia tidak bisa semudah itu memutuskan pertunangannya dengan Wina. Walaupun sudah dia umumkan di media. Elang tinggal menunggu waktu, orang tuanya dan orang tua Wina memanggilnya untuk menghadap mereka.

"Jadi perhatian nak Gilang selama ini bukan karena Devi diminta jadi pelakor?" tanya bunda Helen memastikan.

"Saya mohon restu dari Ibu," jawab Gilang.

"Kamu sendiri bagaimana Devi?" Ayah Dewa yang bertanya. Dia harus tahu perasaan putrinya.

"Devina sudah menerima Saya," Gilang yang menjawab sambil menunjukkan jari Devina yang mengenakan cincin berlian pemberiannya.

"Pak Dewa, segera saja kita nikahkan mereka," ucap tuan Aksa yang cukup mengejutkan ayah Dewa dan bunda Helen.

"Tuan tidak salah merestui putri kami? Kami ini keluarga biasa," balas ayah Dewa.

"Saya tidak pernah memandang orang dari hartanya. Istri saya, ibunya Gilang juga dari kampung di Jawa Tengah."

"Sebelum membicarakan pernikahan pak Gilang dan Devi, ada hal yang ingin Saya sampaikan pada Tuan. Tapi tidak bisa saat ini, karena Saya harus membicarakannya terlebih dulu dengan istri dan anak-anak Saya," ucap ayah Dewa.

"Baiklah kalau begitu, Saya akan menunggu kabar dari Pak Dewa. Ini kartu nama Saya. Hubungi saja nomor yang ada di kartu ini. Itu nomor yang Saya pegang sendiri," balas tuan Aksa.

Pertemuan itu berakhir setelah ayah Dewa menerima kartu nama tuan Aksa. Keluarga Cakrawala itu langsung pamit. Gilang sedikit kecewa karena belum ada kejelasan kelanjutan hubungannya dengan Devina. Biarpun me

***

Pengalihan issue tentang Devina yang jadi pelakor karena permintaan Sandra, beredar luas di pemberitaan. Khususnya berita infotainment. Devina sendiri sudah menduga, jika konferensi pers beberapa hari yang lalu hasilnya tidak sesuai dengan tujuan Gilang.

Pimpinan Cakrawala Company itu ingin orang-orang tahu, bahwa pernikahannya dengan Sandra tidak sah. Agar tidak ada lagi yang menghujat Devina sebagai pelakor saat dia meresmikan hubungannya dengan sekretarisnya itu. Namun, berita yang beredar justru tidak sesuai dengan keinginan pimpinan Cakrawala Company.

Bukan salah awak media. Mereka sudah memberitakan apa yang sebenarnya terjadi. Hanya saja, saat ini asumsi publik sengaja digiring oleh pihak tertentu. Sehingga mereka justru mengira Sandra, Wina dan Elang sengaja membuat keributan tersebut. Untuk mensukseskan film yang dimainkan ketiganya yang akan segera tayang di bioskop.

Elang yang baru saja tiba di lokasi syuting di proyek terbarunya di cegat oleh beberapa awak media. Mereka ingin bertanya langsung terkait berita yang berkembang saat ini.

"Elang, apa benar keributan kemarin hanya setingan agar film kalian lakukan keras?" tanya seorang wartawan pada pria itu.

"Saya tidak tahu. Jangan tanyakan pada Saya," jawab Elang. Dia engan menanggapi masalah ini. Hatinya masih kacau setelah tahu bahwa tuan Aksa dan ayah Dewa merestui hubungan Devina dan Gilang.

Andai saja dia tidak melakukan kesalahan tiga tahun yang lalu, mungkin saat ini dia yang mendapatkan restu dari ayah Dewa untuk mempersunting Devina. Saat ini dia pasti tengah menikmati kebahagiaanya bersama Devina, di rumah yang Elang beli untuk masa depan mereka.

Andai dia tidak membuat kesalahan tiga tahun lalu, Devina tidak akan terlibat masalah dengan Sandra seperti sekarang ini. Sampai-sampai diminta jadi pelakor, oleh rekan kerjanya itu. Elang tida tahu saja, bahwa semua berawal dari ide yang diajukan Wina.

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Elang harus menerima kenyataan, bahwa ada pria lain yang lebih pantas untuk mencintai Devina. Hanya saja hatinya tidak ikhlas melepas Devina menjadi milik laki-laki lain.

Sudah tiga tahun dia bertunangan dengan Wina, tapi Elang belum bisa mencintai wanita itu. Tetap Devina yang ada dalam hatinya sejak dulu, hingga saat ini. Kata saudara yang sering dia katakan pada Devina, hanya alasan agar dia bisa tetap berhubungan baik dengan gadis itu. Walau Elang menyadari, Devina selalu menjaga jarak setelah dia bertunangan dengan Wina.

Pengalihan issue saat ini sebenarnya menguntungkan bagi Elang. Itu berarti Gilang tidak bisa melamar Devina dalam waktu dekat ini. Seperti pembicaraan antara tuan Aksa dan ayah Dewa beberapa hari yang lalu.Tapi Elang tidak sampai hati membuat Devina terus dalam ketidak pastian.

Elang tidak bisa memutuskan pertunangannya dengan Wina begitu saja. Elang juga tidak bisa melarang Devina dekat dengan Gilang. Karena pernikahan Sandra dan pimpinan Cakrawala Company itu tidak sah.

Sementara itu di kantor Cakrawala Company. Tepat di ruangan pimpinan, Gilang geram dengan berita yang beredar saat ini. Bukan ini yang Gilang inginkan.

"Eki, kenapa beritanya bisa jadi seperti ini?" tanya Gilang pada asistennya itu.

"Ada pihak lain yang menggiring opini publik Pak," jawab Eki.

"Cari tahu siapa mereka!"

Eki langsung menoleh pada Devina yang baru saja masuk ke ruangan pimpinan Cakrawala Company. "Dev, kamu tahu siapa yang mengiring opini publik, sehingga tidak sesuai dengan yang kita inginkan?" tanyanya.

"Tentu saja orang yang diuntungkan dengan pengalihan opini tersebut," jawab Devina.

"Siapa? Sandra, Wina atau ... Elang," tanya Eki ragu-ragu saat menyebut nama Elang.

"Yang paling diuntungkan dari ketiga orang itu."

Eki frustasi sendiri mendengar jawaban Devina. Kenapa tidak langsung saja gadis itu menyebut nama orangnya. Mengapa dia harus mencari jawabannya sendiri.

"Sandra," jawab Eki setelah menerima tatapan tajam dari bosnya.

"Kekasih Sandra."

"Ha!" Eki terkejut. Dia tidak pernah melihat istri bosnya itu dekat pria lain. Kemana-mana selalu bersama asistennya. Eki baru ingat. Asisten Sandra itu seperti pria, dia langsung membulatkan mata atas pemikiran liarnya.

"Maksud kamu asistennya Sandra?" Tanya Eki untuk memastikan.

"Urus pria jadi-jadian itu!" Perintah Gilang membuat Eki menoleh pada bosnya.

"Bos, jadi benar Sandra itu kaum ---."

"Kerjakan saja Eki. Jangan bergosip di sini." Potong Gilang perkataan Eki.

"Devina?" bisik Eki. Dia butuh bantuan sekretaris yang merangkap kekasih bosnya itu.

"Buka flashdisk yang kemarin Saya berikan ke Pak Eki," jawab Devina.

"Kamu memang yang terbaik," balas Eki.

Sepeninggal Eki, Devina melanjutkan tugasnya untuk menyerahkan beberapa berkas yang harus di tandatangani pimpinan Cakrawala Company. Tapi Gilang justru menarik Devina duduk di pangkuannya. Pertemuan kemarin sore membuat Gilang semakin berani menunjukkan perasaannya pada Devina.

"Sayang, sebenarnya apa yang ingin dibicarakan ayah dengan papa?" Gilang bertanya karena malam ini ayah Dewa akan bertemu ayahnya.

"Pak Gilang ikut saja bertemu dengan ayah," jawab Devina. Biar saja Gilang penasaran. Devina juga tidak mau mengacaukan rencana ayahnya.

"Mas, Sayang." Gilang kesal, karena Devina masih saja memanggilnya Pak disaat mereka sedang berdua.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

lah ternyata sandra dan dita kaum belok,hiiii menjijaikan deh 😝😝😝😝

2025-01-01

0

Ila Lee

Ila Lee

panggilan romantis yg gilang harapkan Devina mas ke sayang habby gitu

2024-12-13

0

Yani

Yani

Ih.... Sandra menjijika

2025-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Permintaan
2 Bab 2 Terima Saja
3 Bab 3 Bersedia
4 Bab 4 Rumor Tentang Devina
5 Bab 5 Menolak
6 Bab 6 Perdebatan
7 Bab 7 Ketenangan Devina
8 Bab 8 Konferensi Pers
9 Bab 9 Ingin Dekat
10 Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11 Bab 11 Lima Belas Tahun
12 Bab 12 Pengalihan Issue
13 Bab 13 Bicara
14 Bab 14 Sekarang Terkenal
15 Bab 15 Sesuatu Terjadi
16 Bab 16 Salah Target
17 Bab 17 Perasaan Sandra
18 Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19 Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20 Bab 20 Sudah Waktunya
21 Bab 21 Gosip Terbaru
22 Bab 22 Penjelasan Gilang
23 Bab 23 Seburuk Itu
24 Bab 24 Semakin Dekat
25 Bab 25 Tuan B
26 Bab 26 Devina Tahu
27 Bab 27 Kesetiaan
28 28. Kemarahan Lala
29 Bab 29 Rindu dan Benci
30 Bab 30 Ada Ego
31 Bab 31 Gombal
32 Bab 32 Kedatangan Wina
33 Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34 Bab 34 Akhirnya Bertemu
35 Bab 35 Berita Pernikahan
36 Bab 36 Acara Penting
37 Bab 37 Bintang Utama
38 Bab 38 Gedung B
39 Bab 39. Kejadian Hari Itu
40 Bab 40 Ternyata
41 Bab 41 Pulang ke Kampung
42 Bab 42 Tangisan Bahagia
43 Bab 43 Mengharu Biru
44 Bab 44 Benar
45 Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46 Bab 46 Om Bukan Abang
47 Bab 47 Masalah Kecil
48 Bab 48 Rahasia Danu
49 Bab 49 Ditinggalkan
50 Bab 50 Tidak Masuk Akal
51 Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52 Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53 Bab 53 Jangan Asal Menghina
54 Bab 54 Tika Sebenarnya
55 Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56 Bab 56 Syuting
57 Bab 57 Dalang
58 Bab 58 Memancing Kemarahan
59 Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60 Bab 60 Benang Merah Masalah
61 Bab 61 Menjelang Akad
62 Bab 62 Berita Buruk
63 Bab 63 Sah
64 Bab 64 Hubungan Baik
65 Bab 65 Hilang
66 Bab 66 Drama
67 Bab 67 Menua Bersama
68 Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69 Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70 Bab 70 Kehilangan
71 Bab 71 Sakit Karena Kamu
72 Bab 72 Kumpul Keluarga
73 Bab 73 Menunggu jawaban
74 Bab 74 Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Permintaan
2
Bab 2 Terima Saja
3
Bab 3 Bersedia
4
Bab 4 Rumor Tentang Devina
5
Bab 5 Menolak
6
Bab 6 Perdebatan
7
Bab 7 Ketenangan Devina
8
Bab 8 Konferensi Pers
9
Bab 9 Ingin Dekat
10
Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11
Bab 11 Lima Belas Tahun
12
Bab 12 Pengalihan Issue
13
Bab 13 Bicara
14
Bab 14 Sekarang Terkenal
15
Bab 15 Sesuatu Terjadi
16
Bab 16 Salah Target
17
Bab 17 Perasaan Sandra
18
Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19
Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20
Bab 20 Sudah Waktunya
21
Bab 21 Gosip Terbaru
22
Bab 22 Penjelasan Gilang
23
Bab 23 Seburuk Itu
24
Bab 24 Semakin Dekat
25
Bab 25 Tuan B
26
Bab 26 Devina Tahu
27
Bab 27 Kesetiaan
28
28. Kemarahan Lala
29
Bab 29 Rindu dan Benci
30
Bab 30 Ada Ego
31
Bab 31 Gombal
32
Bab 32 Kedatangan Wina
33
Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34
Bab 34 Akhirnya Bertemu
35
Bab 35 Berita Pernikahan
36
Bab 36 Acara Penting
37
Bab 37 Bintang Utama
38
Bab 38 Gedung B
39
Bab 39. Kejadian Hari Itu
40
Bab 40 Ternyata
41
Bab 41 Pulang ke Kampung
42
Bab 42 Tangisan Bahagia
43
Bab 43 Mengharu Biru
44
Bab 44 Benar
45
Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46
Bab 46 Om Bukan Abang
47
Bab 47 Masalah Kecil
48
Bab 48 Rahasia Danu
49
Bab 49 Ditinggalkan
50
Bab 50 Tidak Masuk Akal
51
Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52
Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53
Bab 53 Jangan Asal Menghina
54
Bab 54 Tika Sebenarnya
55
Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56
Bab 56 Syuting
57
Bab 57 Dalang
58
Bab 58 Memancing Kemarahan
59
Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60
Bab 60 Benang Merah Masalah
61
Bab 61 Menjelang Akad
62
Bab 62 Berita Buruk
63
Bab 63 Sah
64
Bab 64 Hubungan Baik
65
Bab 65 Hilang
66
Bab 66 Drama
67
Bab 67 Menua Bersama
68
Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69
Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70
Bab 70 Kehilangan
71
Bab 71 Sakit Karena Kamu
72
Bab 72 Kumpul Keluarga
73
Bab 73 Menunggu jawaban
74
Bab 74 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!