Bab 8 Konferensi Pers

Sudah enam bulan Gilang dan Sandra menikah. Pernikahan yang terjadi karena satu kejadian. Kejadian yang Gilang sendiri merasa tidak melakukannya.

Gilang terbangun di pagi hari akibat suara teriakan beberapa orang. Setelah Gilang sadar sepenuhnya, barulah dia menemukan ada Sandra di sampingnya. Gadis itu tampak berantakan. Baru saja Gilang akan bertanya, "Mengapa kamu ada di kamar Saya?" Suara seorang wanita paruh baya yang sedang bicara dengan tantenya mengalihkan perhatian Gilang.

"Ada apa Tante Mer?" tanya Gilang pada ibu sambungnya itu.

Tante Meri menoleh. "Justru Tante yang mau tanya. Kenapa Sandra bisa ada di kamar kamu?" tanyanya.

"Aku tidak tahu. Tanyakan saja pada dia," jawab Gilang sambil menunjuk Sandra.

"Dia yang menarik aku masuk ke apartemen ini, dan langsung membawa aku ke kamar," jawab Sandra.

"Kamu harus tanggung jawab. Anak Saya ini presenter dan artis terkenal. Kamu sudah menodai Sandra, kamu harus tanggung jawab."

Gilang tentu saja menolak. Dia tidak merasa menarik Sandra masuk ke apartemen. Apalagi sampai membawa wanita itu ke kamarnya. Dia memang setengah sadar saat kembali ke apartemen, akibat ulah temannya yang mencampurkan alkohol dalam minumannya.

Gilang yang tidak terbiasa minum, minuman haram itu langsung pamit meninggalkan pertemuannya dengan teman-teman lamanya itu. Dan dia ingat dengan jelas, dia kembali ke apartemen seorang diri. Bahkan dia menolak tawaran teman lamanya yang seorang wanita, untuk mengantarkan dia pulang. Karena Gilang tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dengan mereka. Mengingat kondisinya yang dalam pengaruh alkohol.

Gilang memang dalam pengaruh alkohol, tapi dia terus berusaha menjaga kesadarannya hingga dia merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Sekarang, tiba-tiba saja kamarnya sudah ramai. Ada Sandra diatas tempat tidurnya. Ada istri ayahnya dan juga ibunya Sandra. Mereka sibuk berdebat membuat Gilang merasa sakit kepala. Dia pun beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Dia akan membersihkan diri, agar bisa berpikir lebih tenang. Apa yang harus dia lakukan. Serta, keputusan apa yang akan dia ambil.

Saat keluar dari kamar mandi, Gilang menarik napas lega. Tamu-tamu yang tidak diundang pagi ini sudah tidak berada di kamarnya. Namun pria itu dibuat terkejut saat ayahnya sudah berdiri dengan tatapan tajam, begitu dia keluar dari kamar.

Tidak hanya ayah Gilang yang ada di apartemen pria itu. Akan tetapi sudah ada ayah Sandra, pak penghulu, serta beberapa orang yang dijadikan saksi. Pagi itu juga, Gilang dipaksa menikah dengan Sandra.

Enam bulan pernikahan mereka, tidak satu kali pun Gilang menyentuh Sandra. Hingga Sandra akhirnya bicara pada Gilang, "Aku ingin pisah kamar," ucap Sandra. Gilang tidak melarang tidak juga menahan Sandra.

Sebenarnya selama enam bulan itu, Gilang menyelidiki kehidupan Sandra. Apa tujuan Sandra menjebak dirinya, hingga berakhir pada pernikahan. Pernikahan yang tidak pernah Gilang daftarkan ke catatan sipil.

***

"Inilah wajah wanita yang berpura-pura lugu, tapi penggoda banyak pria," ucap Wina kepada para pemburu berita infotainment, sambil menunjuk Devina.

Devina baru saja masuk ke aula Cakrawala Company, ditemani Salma. Eki yang meminta para pemburu berita itu untuk pindah ke aula. Asisten Gilang itu sudah menyiapkan aula Cakrawala Company untuk konferensi pers yang akan dilakukan Gilang dan Devina. Eki meminta para awak media untuk menunggu kedatangan Gilang dan seorang lagi, yang akan menjelaskan semuanya. Namun Wina terus saja bicara yang buruk tentang sekretaris Gilang itu, kepada para awak media.

Duduk di meja yang sudah Eki siapkan, Devina terlihat tampak tenang. Dia justru tersenyum ramah pada para pemburu berita tersebut. Devina tidak asing dengan kamera. Pengalaman dia menjadi asisten Elang, membuat gadis itu terbiasa dengan kilat lampu flash dan juga sorot kamera. Sambil tersenyum, Devina dengan tenang menghadapi para awak media.

"Sudah bicaranya?" tanya Devina pada Wina, yang terus menghinanya.

Semakin Wina banyak bicara, sebenarnya justru mencerminkan dirinya yang sebenarnya. Artis satu ini sepertinya lupa jika dia harus menjaga image, seperti yang dia lakukan selama ini.

"Sepertinya dia takut rahasianya akan terbongkar. Makanya dia jadi banyak bicara buruk tentang kamu. Mungkin dia pikir para wartawan ini bisa sepenuhnya percaya dengan apa yang dia sampaikan," ucap Salma berbisik pada Devina.

"Biarkan saja. Semakin dia menggonggong, semakin terlihat perangainya," balas Devina.

"Elang itu bodoh atau buta, kok mau-maunya punya tunangan perempuan seperti itu."

Devina tidak menanggapi ucapan Salma. Bicara Elang saat ini cukup sensitif bagi Devina. Dia kesal dengan menghilangnya Elang. Dan matanya membulat sempurna, saat Elang masuk ke aula bersama Gilang. Sorot kamera pun kini beralih pada kedua pria tampan itu.

"Mau apa Elang datang?" bisik Sandra pada Wina. "Bukankah dia masih menyelesaikan pekerjaan nya di luar kota?" Ucap Sandra lagi, bertanya pada Wina.

"Elang seharusnya ada di Jogja, " balas Wina.

"Nyatanya dia sekarang ada disini. Sekarang kita mau bagaimana?" Sandra takut, tujuan mereka sia-sia.

"Rasakan sendiri, pak Gilang di lawan," sahut Salma yang bisa mendengarkan percakapan antara Wina dan Sandra.

Sandra menoleh ke belakang. "Siapa kamu," tanyanya.

"Saya asisten bu Devina, calon istri pimpinan Cakrawala Company," jawab Salma. Dia sengaja memprovokasi. Jangan hanya mereka saja yang bisa membuat Devina marah. Dia pun bisa membuat kedua orang itu marah.

"Saya masih istri Gilang. Hati-hati kamu kalau bicara!" Ancam Sandra.

Wina menyenggol Sandra untuk berhenti berdebat dengan Salma. Dia mengajak Sandra untuk menyambut Gilang. Sementara dia berdiri untuk menyambut Elang, begitu melihat tunangannya itu semakin mendekat. Maksud hati keduanya akan menyapa pasangan mereka masing-masing, tapi kedua pria itu justru berdiri di samping kanan dan kiri Devina.

"Na," sapa Elang , lalu memeluk Devina. Tidak lupa dia memberikan satu kecupan di atas kepala mantan asistennya itu.

Hal itu tentu saja terekam kamera para pemburu berita. Elang bahkan tidak menyapa Wina. Padahal wanita itu masih berstatus tunangannya.

Eki mempersilakan Elang untuk memberikan konfirmasi tentang berita yang beredar dalam beberapa hari ini. Tidak menunggu lama, pria tampan yang jadi idola banyak kaum hawa itu pun berdiri.

"Terima kasih untuk pimpinan Cakrawala Company, atas waktu dan tempat yang sudah diberikan kepada Saya. Sehingga Saya bisa berada di sini pagi ini." Elang sedikit menundukkan kepalanya pada Gilang.

"Terima kasih juga untuk teman-teman media semuanya, sudah mau menunggu. Sebenarnya Saya dan management akan mengadakan konferensi pers besok sore. Tapi, pak Eki menyampaikan bahwa ada hal yang mendesak. Karena kalian semua ternyata sudah lebih awal datang ke tempat ini."

"Baiklah, saya akan langsung saja menyampaikan beberapa hal yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Tentang hubungan Saya dan Devina." Elang meminta Devina untuk berdiri.

"Saya perkenalkan, ini Devina yang fotonya tersebar sedang Saya peluk. Saya tidak akan menyangkal tentang foto itu. Itu asli dan memang kami berdua. Tapi, ...." Elang mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, sebelum dia melanjutkan penjelasannya.

"Berita yang mengiringi foto itu yang sangat menganggu. Terutama bagi Devina, dan keluarga kami. Saya memeluk Devina bukan karena dia simpanan Saya. Bukan juga sebagai pelakor. Bukan juga karena dia menggoda Saya." Elang merangkul Devina setelah bicara seperti itu.

"Tapi karena kami bersaudara,"

"Bohong!" Seseorang menyela.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

si uler pasti yg ngomong itu

2025-01-01

0

Yani

Yani

Pasti si Wina

2025-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Permintaan
2 Bab 2 Terima Saja
3 Bab 3 Bersedia
4 Bab 4 Rumor Tentang Devina
5 Bab 5 Menolak
6 Bab 6 Perdebatan
7 Bab 7 Ketenangan Devina
8 Bab 8 Konferensi Pers
9 Bab 9 Ingin Dekat
10 Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11 Bab 11 Lima Belas Tahun
12 Bab 12 Pengalihan Issue
13 Bab 13 Bicara
14 Bab 14 Sekarang Terkenal
15 Bab 15 Sesuatu Terjadi
16 Bab 16 Salah Target
17 Bab 17 Perasaan Sandra
18 Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19 Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20 Bab 20 Sudah Waktunya
21 Bab 21 Gosip Terbaru
22 Bab 22 Penjelasan Gilang
23 Bab 23 Seburuk Itu
24 Bab 24 Semakin Dekat
25 Bab 25 Tuan B
26 Bab 26 Devina Tahu
27 Bab 27 Kesetiaan
28 28. Kemarahan Lala
29 Bab 29 Rindu dan Benci
30 Bab 30 Ada Ego
31 Bab 31 Gombal
32 Bab 32 Kedatangan Wina
33 Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34 Bab 34 Akhirnya Bertemu
35 Bab 35 Berita Pernikahan
36 Bab 36 Acara Penting
37 Bab 37 Bintang Utama
38 Bab 38 Gedung B
39 Bab 39. Kejadian Hari Itu
40 Bab 40 Ternyata
41 Bab 41 Pulang ke Kampung
42 Bab 42 Tangisan Bahagia
43 Bab 43 Mengharu Biru
44 Bab 44 Benar
45 Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46 Bab 46 Om Bukan Abang
47 Bab 47 Masalah Kecil
48 Bab 48 Rahasia Danu
49 Bab 49 Ditinggalkan
50 Bab 50 Tidak Masuk Akal
51 Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52 Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53 Bab 53 Jangan Asal Menghina
54 Bab 54 Tika Sebenarnya
55 Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56 Bab 56 Syuting
57 Bab 57 Dalang
58 Bab 58 Memancing Kemarahan
59 Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60 Bab 60 Benang Merah Masalah
61 Bab 61 Menjelang Akad
62 Bab 62 Berita Buruk
63 Bab 63 Sah
64 Bab 64 Hubungan Baik
65 Bab 65 Hilang
66 Bab 66 Drama
67 Bab 67 Menua Bersama
68 Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69 Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70 Bab 70 Kehilangan
71 Bab 71 Sakit Karena Kamu
72 Bab 72 Kumpul Keluarga
73 Bab 73 Menunggu jawaban
74 Bab 74 Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Permintaan
2
Bab 2 Terima Saja
3
Bab 3 Bersedia
4
Bab 4 Rumor Tentang Devina
5
Bab 5 Menolak
6
Bab 6 Perdebatan
7
Bab 7 Ketenangan Devina
8
Bab 8 Konferensi Pers
9
Bab 9 Ingin Dekat
10
Bab 10 Menemui Ayah Dewa
11
Bab 11 Lima Belas Tahun
12
Bab 12 Pengalihan Issue
13
Bab 13 Bicara
14
Bab 14 Sekarang Terkenal
15
Bab 15 Sesuatu Terjadi
16
Bab 16 Salah Target
17
Bab 17 Perasaan Sandra
18
Bab 18 Bukan Keturunan Cakrawala
19
Bab 19 Tidak Ada Yang Tahu
20
Bab 20 Sudah Waktunya
21
Bab 21 Gosip Terbaru
22
Bab 22 Penjelasan Gilang
23
Bab 23 Seburuk Itu
24
Bab 24 Semakin Dekat
25
Bab 25 Tuan B
26
Bab 26 Devina Tahu
27
Bab 27 Kesetiaan
28
28. Kemarahan Lala
29
Bab 29 Rindu dan Benci
30
Bab 30 Ada Ego
31
Bab 31 Gombal
32
Bab 32 Kedatangan Wina
33
Bab 33 Kembali Menjadi Sorotan
34
Bab 34 Akhirnya Bertemu
35
Bab 35 Berita Pernikahan
36
Bab 36 Acara Penting
37
Bab 37 Bintang Utama
38
Bab 38 Gedung B
39
Bab 39. Kejadian Hari Itu
40
Bab 40 Ternyata
41
Bab 41 Pulang ke Kampung
42
Bab 42 Tangisan Bahagia
43
Bab 43 Mengharu Biru
44
Bab 44 Benar
45
Bab 45 Mundur Dari Jabatan
46
Bab 46 Om Bukan Abang
47
Bab 47 Masalah Kecil
48
Bab 48 Rahasia Danu
49
Bab 49 Ditinggalkan
50
Bab 50 Tidak Masuk Akal
51
Bab 51 Tanda Tangan Kontrak
52
Bab 52 Tidak Pernah Membenci
53
Bab 53 Jangan Asal Menghina
54
Bab 54 Tika Sebenarnya
55
Bab 55 Hukuman Yang Setimpal
56
Bab 56 Syuting
57
Bab 57 Dalang
58
Bab 58 Memancing Kemarahan
59
Bab 59 Masalah Yang Belum Selesai
60
Bab 60 Benang Merah Masalah
61
Bab 61 Menjelang Akad
62
Bab 62 Berita Buruk
63
Bab 63 Sah
64
Bab 64 Hubungan Baik
65
Bab 65 Hilang
66
Bab 66 Drama
67
Bab 67 Menua Bersama
68
Bab 68 Pulang ke Tanah Air
69
Bab 69 Akhir dari Tante Intan
70
Bab 70 Kehilangan
71
Bab 71 Sakit Karena Kamu
72
Bab 72 Kumpul Keluarga
73
Bab 73 Menunggu jawaban
74
Bab 74 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!